Salah Paham Dan Meminta Maaf

"Sam aku pulang dulu ya. Semoga Azel cepat sembuh, dan baik-baik saja," ucap Lilian dengan wajah cemasannya. Ia mengusap-usap kepala Azel dan Azriel yang sudah tertidur pulas.

"Ya, terima kasih Lilian," balas Samuel.

Lilian pun pulang. Dengan tidak sengaja ia berpapasan dengan Inah yang ingin masuk ke dalam kamar Samuel.

'Perempuan ini tidak baik,' gumam hati Inah. Menatap wajah Lilian dengan aura tidak suka. Tanpa mau bertanya, Inah pun melewatinya.

"Permisi Tuan, apa saya boleh masuk?"

"Masuklah!"

Inah memandang Samuel dengan air muka yang cemas. "Ada apa Bik? Kenapa kau begitu cemas?" tanya Samuel.

"Itu Tuan, Anu hmmm."

"Kenapa? Bicaralah yang jelas!"

"Hmm, sebenarnya kejadian tadi bukan kesalahan nona Shireen," ucap Inah.

"Apa maksudnya? Aku tidak mengerti."

"Gini Tuan. Sebenarnya tadi nona Shireen disuruh menyediakan susu di botol dengan nona Lilian, nona Shireen langsung memeras susunya di kamar. Ya, nona Lilian yang memangku nona Azel dan membawanya ke atas sofa. Setelah itu saya ke dapur, dan saat saya kembali ternyata nona Azel sudah terjatuh. Saya menyimpulkan ini kesalahan nona Lilian yang meninggalkannya untuk mengangkat telepon. Kebetulan saat itu, Tuan pulang dan melihat nona Shireen tengah mengangkat tubuh nona Azel, setelah ia habis dari kamarnya. Tuan pasti paham penjelasan saya."

'Astaga, bisa-bisanya aku menyimpulkan kejadian tadi karena kesalahan gadis itu. Aku lupa dia yang berjasa untuk anakku. Bagaimana aku harus meminta maaf. Perkataanku tadi pasti sangat menyakitkan,' batin Samuel.

"Kesimpulannya, nona Lilian memfitnah nona Shireen yang jelas-jelas itu bukan kesalahan, melainkan kesalahan dia sendiri."

"Aku paham Bik. Aku akan meminta maaf setelah ini," balas Samuel.

"Ya sebaiknya seperti itu Tuan. Saya merasa nona kembar tadi tidak tahu apa-apa dalam kejadian itu, tapi mereka menyambung untuk menyalahkan nona Shireen. Maafkan saya juga yang tak bisa mengawasi mereka tadi, hingga terjadinya kesalahpahaman ini. Saya harap tidak ada hal yang dilakukan oleh nona Shireen, setelah dia disalahkan," terang Inah.

Saksi tak terlihat memang Inah. Namun, ia tak bisa membela Shireen tadi, sebab tak ada haknya dan takut semakin memperkeruh suasana. Ya, yang ia takuti pertikaian yang berkepanjangan.

Samuel memijit pelipisnya. Masalah kantor menumpuk, ditambah di rumah. Sungguh membuatnya merasa pusing saat ini. 'Huh, lagi-lagi aku melakukan kesalahan terhadapnya,' ucap lirih hatinya.

Samuel pun bergegas untuk turun kamar dan menghampiri kamar Shireen. Tangannya sudah memegang kenop pintu, tetapi tak terbuka dan ternyata terkunci.

Ia mengetuk pintu itu berkali-kali. "Aku mohon buka pintunya, aku ingin bicara!" ucapnya. Namun tak ada sahutan sama sekali dari dalam.

Samuel menghela napas, ia berbalik badan dan mengurungkan niatnya. Mungkin esok adalah waktu yang tepat untuk melakukan niatnya itu. Sekarang ia berpikir, pasti Shireen sudah tertidur.

Keesokan paginya.

Samuel sudah rapi dengan pakaian formalnya. Ia bangun pagi-pagi hanya untuk bisa menemui Shireen sebelum berangkat kerja. Sedangkan kedua bayinya masih tertidur lelap.

Pria yang gagah itu berjalan menghampiri Shireen. Ia menuju kamarnya untuk membicarakan perihal semalam.

Pintu tak terkunci, kini ia bebas bisa masuk ke kamarnya. Namun, pemandangan yang ia dapat ialah sesuatu yang tak mengenakkan hatinya.

"Hikkss, hmm hikkss!"

Pria itu melihat ibu ASI bayinya, sedang merapikan baju di lemari dan memasukannya ke dalam sebuah tas besar. Sudah pasti diduga, ini adalah pemikiran Samuel jika Shireen ingin pergi.

"Aku mohon maafkan aku."

Shireen terlonjak dan menghentikan isakan tangisnya, ia melepas semua baju yang ia pegang. Merasakan tubuh kekar merengkuh badannya yang pendek dari arah belakang. Sekujur tubuhnya yang panas berubah menjadi hangat akibat rengkuhan itu.

"Aku mohon jangan pergi. Aku minta maaf atas ucapanku semalam. Aku sudah salah paham terhadapmu. Aku mohon maafkan aku," lirih Samuel. Wajah tampan pria ini, bersembunyi di ceruk leher Shireen.

"Lepasin Om!" Shireen berontak, berusaha melepaskan rengkuhan itu. Bukan melonggar, tapi justru semakin melekat dan erat.

"Tidak akan, sebelum kau memaafkanku dan membatalkan niatmu itu!" tegas Samuel.

"Aku gak mau lanjut lagi Om, lebih baik Om cari lagi ibu susu untuk baby kembar Om," ucap Shireen. Sudah terdengar gemetar seakan ingin mengeluarkan isakan tangisnya lagi. Hatinya merasa perih, saat mengingat ucapan Samuel semalam.

"Sekarang Om mau menyalahkan aku 'kan? Pasti Azel kenapa-napa gara-gara aku, hikkss!" lanjutnya benar-benar terisak-isak menangis.

Samuel mengeratkan pegangan tangannya yang berada di perut Shireen. "Aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak akan menyalahkanmu, karena ini bukan kesalahanmu! Jika aku tahu yang sebenarnya, aku tidak akan mengatakan itu kepadamu. Maafkan aku."

Entah kenapa hati Shireen merasa luluh, mendengar ucapan yang begitu lirih dari mulut Samuel. Hatinya menghangat, dan ingin mengurungkan niatnya.

Samuel membalikkan badannya, lalu ia memeluk erat tubuh Shireen dari arah depan. "Apa kau tega membiarkan anakku mual dan sakit perut lagi, karena tak mendapat susu yang cocok. Air susumu adalah makanannya, bagaimana nasib bayiku jika kau pergi?"

Akhirnya Shireen luluh dan membatalkan niat yang benar-benar ingin ia lakukan hari ini juga. Ya, pergi dari rumah Samuel adalah hal yang membuatnya tenang. Mungkin, tapi sekarang ia urungkan hanya karena melunak mendengar suara lirih Samuel.

"Oke Shireen maafin, dan Shireen juga gak jadi pergi. Tapi, ada syaratnya ...," ucap Shireen.

Cup.

Karena merasa senang, Samuel sampai mengecup sekilas bibir Shireen yang merona itu. Seketika kedua pipi Shireen bersemu. "Apapun itu syaratnya aku pasti turuti, asal kau benar-benar tak jadi pergi. Kau mau barang mewah, atau berbelanja sepuasnya? Atau kau mau langsung kunikahi sekarang? Aku bisa!"

Shireen menepuk pelan dada Samuel, sedangkan ia sendiri tengah menahan senyumnya. "Issh! Apaan sih Om. Aku bukan cewe tukang porot! Jadi, aku cuma minta Om pindahkan Azel dan Azriel di kamar yang dekat denganku."

Samuel berpikir sejenak. "Hmm aku masih cemas jika mereka pisah kamar denganku," ucapnya.

"Oke kalo gitu biar mereka tidur satu kamar denganku bagaimana? Om, ayolah ... Azriel dan Azel pasti baik-baik aja bersama Shireen. Ini juga memudahkan Shireen untuk menyusui mereka," bujuk Shireen.

"Baiklah. Tapi, aku bebas melihat mereka di kamarmu. Dalam kondisi apapun kau saat itu," ujar Samuel.

"Aku gak ada hak melarang seorang ayah untuk melihat anaknya. Terhalang tembok, bukan berarti buat Om tidak bebas bermain dengan anak Om," balas Shireen.

"Oke aku setuju, terima kasih atas pengertianmu. Dan, sekali lagi maafkan aku."

Shireen tersenyum dengan mengangguk. Samuel membalas dengan tatapan yang penuh arti. Tangannya bergerak mengelus pipi Shireen, setelah itu ia selampirkan di pinggang rampingnya. Shireen pun merasa aneh diperlakukan seperti ini.

"Kau sangat cantik."

Cup ...

Bersambung ....

Cap cip cup. Hanya komen and like, sudah cukup wkwk.

Terpopuler

Comments

Just_Emma

Just_Emma

rumah gede tapi gak ada cctv....tapi yaa sudahlah namanya juga cerita kita nikmati saja/Grin//Grin//Grin/

2025-04-07

0

@☠Arina

@☠Arina

untung ada bik inah yg ngebela, tapi yah orang sekaya om samuel moso rumahnya gkda cctv? apa mungkin?

2025-04-08

0

Ima Kristina

Ima Kristina

dasar om Samuel playboy yabtetap playboy

2025-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bisa Mengeluarkan Asi?
2 Merenung
3 Menyusui Bayi Kembar
4 Cocok
5 Tawaran
6 Meninggalkan Rumah
7 Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8 Menyesal Tak Memakai Baju
9 Jalang
10 Berbincang Hangat
11 Aku Yang Menyusuinya!
12 Berenang
13 Berdansa
14 Mabuk Sialan!
15 Apa Yang Mengganjal?
16 Jasson
17 Berbelanja Kebutuhan Bayi
18 Mual Muntah
19 Sebuah Fitnah Yang Kejam
20 Salah Paham Dan Meminta Maaf
21 Demam
22 Perasaan yang Diaduk-aduk
23 Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24 Membuat Salah dan Meminta Maaf
25 Drama Memijat
26 Berhenti Keluar ASI
27 Kekangan Samuel
28 Pergi
29 Diusir Kakak
30 Mencari Keberadaan Shireen
31 Pekerjaan Baru
32 Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33 Princess dan Pangeran Daddy
34 Pertemuan
35 Pelanggan Nyebelin
36 Perjuangan Samuel
37 Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38 Menghasut Tansoon
39 Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40 Ikut Pulang
41 Empat Bebek Mandi Bersama
42 Menginap
43 Berenang
44 Kecelakaan
45 Koma
46 Pernyataan Cinta
47 Ngebet Nikah
48 Penyusup Tampan
49 Om Membahayakan!
50 Kepulangan OrangTua Samuel
51 Makan Malam dan Pertemuan
52 Ulang Tahun dan Kejutan
53 Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54 Terluka Tapi Tidak Berdarah
55 Sebatang Kara
56 Kembali Bertemu
57 Keseriusan Samuel
58 Pengantin Dadakan
59 Pernikahan
60 Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61 Tiga Kuman
62 10 Menit Untuk Pagi Ini
63 Rasa Sabar Shireen
64 Prihal Mandi Bersama
65 Menemani Mami Mertua
66 Dalam Bahaya
67 Menyelamatkan
68 Mulai Dekat
69 Karena Pisang
70 Hamil
71 Samuel Ngidam
72 Perselisihan Dalam Club
73 Persidangan Liyu
74 Kepulangan Liyu dan Daniel
75 Kehancuran Hati Leona
76 Leona Pergi
77 Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78 Kebencian Leona Terhadap Shireen
79 Insiden dan Tetesan Darah
80 Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81 Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82 S2. Kehidupan Azriel
83 S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84 S2. Inaya
85 S2. Pria Angkuh
86 S2. Perjuangan Ina
87 S2. Kegigihan Ina
88 S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89 S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90 S2. Misi dan Target Ina
91 S2. Bocah Sialan
92 S2. Gara-Gara Suara Guntur
93 S2. Menyebalkan!
94 S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95 S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96 S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97 S2. Pulih
98 S2. Comeback
99 S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100 S2. Perjodohan
101 S2. Pengakuan yang Salah
102 S2. Menikah dengan Kepiluan
103 S2. Tidak Ada Malam Pertama
104 S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105 S2. Azriel Sakit
106 S2. Tidak Suka Dokter
107 S2. Merasa Rindu
108 S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109 S2. Overthinking
110 S2. Ainsley
111 S2. Honeymoon
112 S2. Kencan Pertama
113 S2. Melepaskan Kesucian
114 S2. Dilema
115 S2. Ingin Anak Kembar Lima
116 S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117 S2. Berlibur ke Desa
118 Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119 S3. Mendadak Jadi Ayah
120 S3. Masih Mencintai
121 S3. Nona Kecilku
122 S3. Calon Ayah Abel
123 S3. Bukan Pertemuan Impian
124 S3. Abel Galau, Agha Stress
125 S3. Kemarahan Abel
126 S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127 S3. Baikan
128 S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129 S3. Pertama Menstruasi
130 S3. Scandal Apa?
131 S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132 S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133 S3. Tidur Bersama
134 S3. Sisi Baik Elena
135 S3. Azel Sakit
136 S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137 S3. Hasil Tes DNA
138 S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139 S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140 S3. Memanfaatkan Keadaan
141 S3. Abel Hilang
142 S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143 S3. Perasaan Aneh
144 S3. Abel Berhasil Ditemukan
145 S3. Golongan Darah yang Sama
146 S3. Ingatan yang Hilang
147 S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148 S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149 S3. Abel Sadar
150 S3. Terbongkar
151 S3. Asing Lagi
152 S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153 S3. Meratukan Abel
154 S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155 S3. Kembali Pada Elena
156 S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157 S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158 S3. Keraguan Xander
159 S3. Pertunangan
160 S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161 S3. Ditampar dengan Ucapan
162 S3. Gafin dan Abel
163 S3. Bertemu Sahabat Lama
164 S3. Mabuk
165 S3. Kritis
166 S3. Munafik
167 S3. Hari Pernikahan
168 S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169 S3. Kehidupan Baru
170 Rekomendasi Cerita .....
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bisa Mengeluarkan Asi?
2
Merenung
3
Menyusui Bayi Kembar
4
Cocok
5
Tawaran
6
Meninggalkan Rumah
7
Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8
Menyesal Tak Memakai Baju
9
Jalang
10
Berbincang Hangat
11
Aku Yang Menyusuinya!
12
Berenang
13
Berdansa
14
Mabuk Sialan!
15
Apa Yang Mengganjal?
16
Jasson
17
Berbelanja Kebutuhan Bayi
18
Mual Muntah
19
Sebuah Fitnah Yang Kejam
20
Salah Paham Dan Meminta Maaf
21
Demam
22
Perasaan yang Diaduk-aduk
23
Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24
Membuat Salah dan Meminta Maaf
25
Drama Memijat
26
Berhenti Keluar ASI
27
Kekangan Samuel
28
Pergi
29
Diusir Kakak
30
Mencari Keberadaan Shireen
31
Pekerjaan Baru
32
Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33
Princess dan Pangeran Daddy
34
Pertemuan
35
Pelanggan Nyebelin
36
Perjuangan Samuel
37
Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38
Menghasut Tansoon
39
Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40
Ikut Pulang
41
Empat Bebek Mandi Bersama
42
Menginap
43
Berenang
44
Kecelakaan
45
Koma
46
Pernyataan Cinta
47
Ngebet Nikah
48
Penyusup Tampan
49
Om Membahayakan!
50
Kepulangan OrangTua Samuel
51
Makan Malam dan Pertemuan
52
Ulang Tahun dan Kejutan
53
Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54
Terluka Tapi Tidak Berdarah
55
Sebatang Kara
56
Kembali Bertemu
57
Keseriusan Samuel
58
Pengantin Dadakan
59
Pernikahan
60
Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61
Tiga Kuman
62
10 Menit Untuk Pagi Ini
63
Rasa Sabar Shireen
64
Prihal Mandi Bersama
65
Menemani Mami Mertua
66
Dalam Bahaya
67
Menyelamatkan
68
Mulai Dekat
69
Karena Pisang
70
Hamil
71
Samuel Ngidam
72
Perselisihan Dalam Club
73
Persidangan Liyu
74
Kepulangan Liyu dan Daniel
75
Kehancuran Hati Leona
76
Leona Pergi
77
Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78
Kebencian Leona Terhadap Shireen
79
Insiden dan Tetesan Darah
80
Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81
Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82
S2. Kehidupan Azriel
83
S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84
S2. Inaya
85
S2. Pria Angkuh
86
S2. Perjuangan Ina
87
S2. Kegigihan Ina
88
S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89
S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90
S2. Misi dan Target Ina
91
S2. Bocah Sialan
92
S2. Gara-Gara Suara Guntur
93
S2. Menyebalkan!
94
S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95
S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96
S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97
S2. Pulih
98
S2. Comeback
99
S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100
S2. Perjodohan
101
S2. Pengakuan yang Salah
102
S2. Menikah dengan Kepiluan
103
S2. Tidak Ada Malam Pertama
104
S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105
S2. Azriel Sakit
106
S2. Tidak Suka Dokter
107
S2. Merasa Rindu
108
S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109
S2. Overthinking
110
S2. Ainsley
111
S2. Honeymoon
112
S2. Kencan Pertama
113
S2. Melepaskan Kesucian
114
S2. Dilema
115
S2. Ingin Anak Kembar Lima
116
S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117
S2. Berlibur ke Desa
118
Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119
S3. Mendadak Jadi Ayah
120
S3. Masih Mencintai
121
S3. Nona Kecilku
122
S3. Calon Ayah Abel
123
S3. Bukan Pertemuan Impian
124
S3. Abel Galau, Agha Stress
125
S3. Kemarahan Abel
126
S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127
S3. Baikan
128
S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129
S3. Pertama Menstruasi
130
S3. Scandal Apa?
131
S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132
S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133
S3. Tidur Bersama
134
S3. Sisi Baik Elena
135
S3. Azel Sakit
136
S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137
S3. Hasil Tes DNA
138
S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139
S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140
S3. Memanfaatkan Keadaan
141
S3. Abel Hilang
142
S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143
S3. Perasaan Aneh
144
S3. Abel Berhasil Ditemukan
145
S3. Golongan Darah yang Sama
146
S3. Ingatan yang Hilang
147
S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148
S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149
S3. Abel Sadar
150
S3. Terbongkar
151
S3. Asing Lagi
152
S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153
S3. Meratukan Abel
154
S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155
S3. Kembali Pada Elena
156
S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157
S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158
S3. Keraguan Xander
159
S3. Pertunangan
160
S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161
S3. Ditampar dengan Ucapan
162
S3. Gafin dan Abel
163
S3. Bertemu Sahabat Lama
164
S3. Mabuk
165
S3. Kritis
166
S3. Munafik
167
S3. Hari Pernikahan
168
S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169
S3. Kehidupan Baru
170
Rekomendasi Cerita .....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!