Sebuah Fitnah Yang Kejam

Fania pun hanya menyengir kuda.

"Percaya 'kan lu. Lagian lo bisa dapet benda ini dari mana? Bisa-bisanya perawan punya barang gituan. Jangan-jangan, lu yang ...."

"Wussh jangan sembarangan, ini tuh sisa punya Kak Dhira!" balas Fania.

"Lho sebegitu akrabnya lu sama dia?"

"Sebenarnya gue disuruh beli benda ini sama papah, karena dia gak ngerti soal ngetes wanita hamil. Ternyata, ini buat kak Dhira. Hmm, sedih ternyata papah punya scandal rahasia sama dia."

Mata Shireen membelalak, sampai ia mendekap mulutnya. "Wow keren ya papah lo, seleranya model perawan haha. Kak Dhira hebat ya bisa dapat bapak-bapak, kaya raya lagi," godanya seakan memanasi Fania.

"Papah gue belum jadi bapak-bapak banget ya! Asal lo tau, dulunya papah gue itu seniornya om Samuel, jadi umur mereka gak beda terlalu jauh. Dan, hati-hati lo ya. Bisa aja kejadian papah gue sama kak Dhira gambaran lu nanti sama om Samuel. Mampus lu!" tandas Fania begitu puas.

"Sialan, gak mungkin!"

***

Malam hari.

Saat ini Shireen tengah berada di ruang tengah. Ia sedang bermain dengan Azel dan Azriel. Hanya mengawasi saja, nanti jika waktunya mereka lelah, kedua balita itu akan tertidur sendiri.

Sembari menunggu Samuel pulang, dan kedua bayi itu tidur. Shireen memanfaatkan waktunya dengan belajar.

Kerajinan dan kedisplinan sudah mulai menguasai jiwa Shireen. Niatnya bercita-cita menjadi dokter, memang sungguh-sungguh. Bahkan, setelah lulus nanti ia akan kuliah dengan giat agar menjadi seorang dokter spesialis.

Jika menanyakan di mana dan bagaimana keadaan Arkan dan kedua adik kembar Samuel. Untuk Arkan saat ini sedang tidak ada di rumah. Lisa dan Lia tengah berada di kamarnya, mereka jarang keluar kamar alasan malas melihat wajah Shireen. Sedangkan Arkan, lelaki itu tengah berada di luar kota. Katanya, ada urusan penting prihal tugas kuliah. Terlebih pria itu sedang sibuk magang di sebuah perusahaan.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan sosok perempuan cantik nan seksi masuk ke dalam rumah.

"Apa Samuel belum pulang?"

Shireen menatap malas wanita itu. Siapa lagi jika bukan Lilian yang selalu datang malam-malam. Semenjak pertemuan itu, Lilian memang lebih sering berkunjung ke rumah Samuel. Bahkan, terkadang ia juga menginap.

"Belum. Udah, mending balik aja daripada nungguin orang yang belum pulang!" balas Shireen cetus seakan malas menatapnya. Ucapannya mengandung arti pengusiran, sebab Shireen sangat malas dengan keberadaan perempuan itu yang menurutnya merepotkan orang rumah.

"Apa hakmu mengusirku? Ingat, walaupun kau menjadi ibu ASI bayi Samuel, jangan kau merasa menjadi ibu kandungnya. Pekerja kok, seenaknya jadi Nyonya!" tandas Lilian tak terima diusir.

"Nona cantik. Aku tidak mengusirmu, jika kau merasa, berarti hatimu tidak suka dengan pengucapanku. Dan, aku memang bukan ibu kandung bayi om Samuel, tapi setidaknya air susuku sudah menjadi darah daging mereka!" tegas Shireen mampu membuat Lilian membisu.

Lilian memang sudah mengetahui pekerjaan Shireen yang sebenarnya, beberapa bulan lalu. Saat ia sering bermain ke mansion. Namun, sosok Lilian memang tidak suka dengan Shireen, terlebih Shireen yang menyusui bayi kembar pria yang masih dicintainya.

"Kedatanganku bukan hanya untuk Samuel, tapi aku juga ingin bermain dengan babynya. Jadi, aku tidak mau pulang dulu!" cetus Lilian.

"Terserah. Bilang aja emang mau nunggu om!" gumam Shireen mengumpati.

Gadis itu pun melanjutkan kegiatan belajarnya kembali, sedangkan Lilian mulai menghampiri Azel dan Azriel yang berada di karpet berbulu lembut di sana.

"Kenapa kalian begitu gemas. Sungguh sangat mirip dengan wajah tampan Sam. Apalagi jika Samuel menikah denganku, dan mempunyai anak dariku. Aaa, pasti lebih menggemaskan," gumam Lilian berhalu-halu dengan menggendong Azel.

'Idih halu!' umpat dalam hati Shireen.

Kemudian perempuan itu memangku Azel dengan duduk di sofa. Sedangkan Azriel saat itu masih asik menonton televisi. Terkadang bayi itu tertawa sendiri saat melihat film kartun kesukaannya. Sama sekali tak mau diganggu bocah itu.

"Hmm dia haus, apa ada susu yang sudah tersedia di botol?" ucap Lilian bertanya.

"Belum ada," singkat Shireen menjawab.

"Gimana sii, jadi ibu ASI kok gak becus. Belum menyediakan susu. Atau, kau sering membiarkan mereka kehausan dan tak mau menyusui saat Samuel gak ada di rumah!"

Malam ini Shireen malas untuk mengeluarkan banyak suara. Badannya tiba-tiba merasa tidak enak lagi. Sedangkan, saat ini ada pengacau datang. Gerutunya merasa terusik dalam waktu tenangnya.

"Berisik! Oke ini mau sediain!" sergah Shireen. Lalu ia melangkah kesal menuju ke kamar untuk mengambil botol susu yang baru, sekaligus memeras susunya.

"Biasanya juga Azel dan Azriel langsung nyusu sama gue. Kenapa tuh orang yang repot. Isshh kalo ini rumah punya gue, udah gue depak bokong gedenya itu ke luar!" gerutu gadis itu, saat tengah memeras susunya.

Beberapa menit kemudian, setelah sudah mendapatkan dua botol susu. Shireen kembali ke ruang tengah. Namun ia terkejut saat mendengar suara tangisan Azel. Ia pun berlari tergesa-gesa untuk menghampirinya.

"Astaga Azel!"

Shireen segera menggendong tubuh Azel yang terjatuh dari atas sofa. Objek sasaran amarahnya adalah Lilian. Ternyata perempuan itu tengah berteleponan dengan seseorang di dekat jendela rumah sana. Yang jelas pasti Lilian meninggalkan Azel di atas sofa sendirian, hingga balita itu terjatuh.

Azel pun masih menangis kejer. Shireen berusaha untuk mendiami dan mengusap-usap kepalanya.

Saat yang bersamaan, Samuel pulang dari kantornya. "Ada apa dengan anakku?" tanyanya cemas. Pria itu langsung menghampiri Shireen dan mengambil bayinya.

"Om Azel ja--"

"Sam lihatlah dia, gadis ini tidak becus menjaga anakmu. Astaga aku kaget lho, pas lihat Azel jatuh dari sofa sedangkan saat itu dia ada di sana!" Tiba-tiba tanpa merasa bersalah Lilian menuduh Shireen. Yang padahal ia tahu, jika itu kesalahannya. Ini adalah sebuah fitnah yang kejam.

"Om bukan seperti itu kejadiannya. Azel jat--"

"Aku liat sendiri Kak, Shireen ninggalin Azel sendiri di sofa sampai gak ada yang tau dia jatuh," sahut Lia. Ia baru saja turun dari kamarnya bersama sang kakak.

"Aku juga lihat Kak, ini salah dia!" timpal Lisa menyalahkan.

"Nggak Om, mereka bohong. Nggak gitu ...."

"Tidak becus. Jika anakku kenapa-napa, kau orang yang pertama aku salahkan!" tegas Samuel. "Lilian bawa Azriel ke kamarku!"

Lilian pun mengikuti Samuel ke kamarnya dengan menggendong Azriel.

Sedangkan, saat ini Shireen sudah meneteskan air matanya. "Om dengerin penjelasan aku dulu!" teriaknya. Namun tak didengar dengan sengaja.

"Puas gue sekarang. Siap-siap minggat lo dari rumah gue!" imbuh Lia.

"Kak Lilian calon suami kakak gue, jelas dia yang kita bela!" tandas Lisa.

Shireen berlari ke kamar. Ia menumpahkan semua air matanya di bawah bantal. Sekujur badannya lemas, ditambah dengan kondisi tubuhnya yang tidak baik-baik saja.

BERSAMBUNG ....

Terpopuler

Comments

@☠Arina

@☠Arina

calon istri kali moso calon suami kebalik tuh bahasanya

2025-04-08

0

Mardelis

Mardelis

sabar shiren sabar

2025-03-24

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

bagus, Shireen, galpai cita2 mu utk sukses. orkai kan punyaCCTV, suruh liat aja 😡

2024-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bisa Mengeluarkan Asi?
2 Merenung
3 Menyusui Bayi Kembar
4 Cocok
5 Tawaran
6 Meninggalkan Rumah
7 Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8 Menyesal Tak Memakai Baju
9 Jalang
10 Berbincang Hangat
11 Aku Yang Menyusuinya!
12 Berenang
13 Berdansa
14 Mabuk Sialan!
15 Apa Yang Mengganjal?
16 Jasson
17 Berbelanja Kebutuhan Bayi
18 Mual Muntah
19 Sebuah Fitnah Yang Kejam
20 Salah Paham Dan Meminta Maaf
21 Demam
22 Perasaan yang Diaduk-aduk
23 Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24 Membuat Salah dan Meminta Maaf
25 Drama Memijat
26 Berhenti Keluar ASI
27 Kekangan Samuel
28 Pergi
29 Diusir Kakak
30 Mencari Keberadaan Shireen
31 Pekerjaan Baru
32 Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33 Princess dan Pangeran Daddy
34 Pertemuan
35 Pelanggan Nyebelin
36 Perjuangan Samuel
37 Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38 Menghasut Tansoon
39 Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40 Ikut Pulang
41 Empat Bebek Mandi Bersama
42 Menginap
43 Berenang
44 Kecelakaan
45 Koma
46 Pernyataan Cinta
47 Ngebet Nikah
48 Penyusup Tampan
49 Om Membahayakan!
50 Kepulangan OrangTua Samuel
51 Makan Malam dan Pertemuan
52 Ulang Tahun dan Kejutan
53 Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54 Terluka Tapi Tidak Berdarah
55 Sebatang Kara
56 Kembali Bertemu
57 Keseriusan Samuel
58 Pengantin Dadakan
59 Pernikahan
60 Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61 Tiga Kuman
62 10 Menit Untuk Pagi Ini
63 Rasa Sabar Shireen
64 Prihal Mandi Bersama
65 Menemani Mami Mertua
66 Dalam Bahaya
67 Menyelamatkan
68 Mulai Dekat
69 Karena Pisang
70 Hamil
71 Samuel Ngidam
72 Perselisihan Dalam Club
73 Persidangan Liyu
74 Kepulangan Liyu dan Daniel
75 Kehancuran Hati Leona
76 Leona Pergi
77 Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78 Kebencian Leona Terhadap Shireen
79 Insiden dan Tetesan Darah
80 Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81 Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82 S2. Kehidupan Azriel
83 S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84 S2. Inaya
85 S2. Pria Angkuh
86 S2. Perjuangan Ina
87 S2. Kegigihan Ina
88 S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89 S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90 S2. Misi dan Target Ina
91 S2. Bocah Sialan
92 S2. Gara-Gara Suara Guntur
93 S2. Menyebalkan!
94 S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95 S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96 S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97 S2. Pulih
98 S2. Comeback
99 S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100 S2. Perjodohan
101 S2. Pengakuan yang Salah
102 S2. Menikah dengan Kepiluan
103 S2. Tidak Ada Malam Pertama
104 S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105 S2. Azriel Sakit
106 S2. Tidak Suka Dokter
107 S2. Merasa Rindu
108 S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109 S2. Overthinking
110 S2. Ainsley
111 S2. Honeymoon
112 S2. Kencan Pertama
113 S2. Melepaskan Kesucian
114 S2. Dilema
115 S2. Ingin Anak Kembar Lima
116 S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117 S2. Berlibur ke Desa
118 Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119 S3. Mendadak Jadi Ayah
120 S3. Masih Mencintai
121 S3. Nona Kecilku
122 S3. Calon Ayah Abel
123 S3. Bukan Pertemuan Impian
124 S3. Abel Galau, Agha Stress
125 S3. Kemarahan Abel
126 S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127 S3. Baikan
128 S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129 S3. Pertama Menstruasi
130 S3. Scandal Apa?
131 S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132 S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133 S3. Tidur Bersama
134 S3. Sisi Baik Elena
135 S3. Azel Sakit
136 S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137 S3. Hasil Tes DNA
138 S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139 S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140 S3. Memanfaatkan Keadaan
141 S3. Abel Hilang
142 S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143 S3. Perasaan Aneh
144 S3. Abel Berhasil Ditemukan
145 S3. Golongan Darah yang Sama
146 S3. Ingatan yang Hilang
147 S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148 S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149 S3. Abel Sadar
150 S3. Terbongkar
151 S3. Asing Lagi
152 S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153 S3. Meratukan Abel
154 S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155 S3. Kembali Pada Elena
156 S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157 S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158 S3. Keraguan Xander
159 S3. Pertunangan
160 S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161 S3. Ditampar dengan Ucapan
162 S3. Gafin dan Abel
163 S3. Bertemu Sahabat Lama
164 S3. Mabuk
165 S3. Kritis
166 S3. Munafik
167 S3. Hari Pernikahan
168 S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169 S3. Kehidupan Baru
170 Rekomendasi Cerita .....
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bisa Mengeluarkan Asi?
2
Merenung
3
Menyusui Bayi Kembar
4
Cocok
5
Tawaran
6
Meninggalkan Rumah
7
Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8
Menyesal Tak Memakai Baju
9
Jalang
10
Berbincang Hangat
11
Aku Yang Menyusuinya!
12
Berenang
13
Berdansa
14
Mabuk Sialan!
15
Apa Yang Mengganjal?
16
Jasson
17
Berbelanja Kebutuhan Bayi
18
Mual Muntah
19
Sebuah Fitnah Yang Kejam
20
Salah Paham Dan Meminta Maaf
21
Demam
22
Perasaan yang Diaduk-aduk
23
Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24
Membuat Salah dan Meminta Maaf
25
Drama Memijat
26
Berhenti Keluar ASI
27
Kekangan Samuel
28
Pergi
29
Diusir Kakak
30
Mencari Keberadaan Shireen
31
Pekerjaan Baru
32
Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33
Princess dan Pangeran Daddy
34
Pertemuan
35
Pelanggan Nyebelin
36
Perjuangan Samuel
37
Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38
Menghasut Tansoon
39
Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40
Ikut Pulang
41
Empat Bebek Mandi Bersama
42
Menginap
43
Berenang
44
Kecelakaan
45
Koma
46
Pernyataan Cinta
47
Ngebet Nikah
48
Penyusup Tampan
49
Om Membahayakan!
50
Kepulangan OrangTua Samuel
51
Makan Malam dan Pertemuan
52
Ulang Tahun dan Kejutan
53
Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54
Terluka Tapi Tidak Berdarah
55
Sebatang Kara
56
Kembali Bertemu
57
Keseriusan Samuel
58
Pengantin Dadakan
59
Pernikahan
60
Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61
Tiga Kuman
62
10 Menit Untuk Pagi Ini
63
Rasa Sabar Shireen
64
Prihal Mandi Bersama
65
Menemani Mami Mertua
66
Dalam Bahaya
67
Menyelamatkan
68
Mulai Dekat
69
Karena Pisang
70
Hamil
71
Samuel Ngidam
72
Perselisihan Dalam Club
73
Persidangan Liyu
74
Kepulangan Liyu dan Daniel
75
Kehancuran Hati Leona
76
Leona Pergi
77
Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78
Kebencian Leona Terhadap Shireen
79
Insiden dan Tetesan Darah
80
Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81
Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82
S2. Kehidupan Azriel
83
S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84
S2. Inaya
85
S2. Pria Angkuh
86
S2. Perjuangan Ina
87
S2. Kegigihan Ina
88
S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89
S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90
S2. Misi dan Target Ina
91
S2. Bocah Sialan
92
S2. Gara-Gara Suara Guntur
93
S2. Menyebalkan!
94
S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95
S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96
S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97
S2. Pulih
98
S2. Comeback
99
S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100
S2. Perjodohan
101
S2. Pengakuan yang Salah
102
S2. Menikah dengan Kepiluan
103
S2. Tidak Ada Malam Pertama
104
S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105
S2. Azriel Sakit
106
S2. Tidak Suka Dokter
107
S2. Merasa Rindu
108
S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109
S2. Overthinking
110
S2. Ainsley
111
S2. Honeymoon
112
S2. Kencan Pertama
113
S2. Melepaskan Kesucian
114
S2. Dilema
115
S2. Ingin Anak Kembar Lima
116
S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117
S2. Berlibur ke Desa
118
Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119
S3. Mendadak Jadi Ayah
120
S3. Masih Mencintai
121
S3. Nona Kecilku
122
S3. Calon Ayah Abel
123
S3. Bukan Pertemuan Impian
124
S3. Abel Galau, Agha Stress
125
S3. Kemarahan Abel
126
S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127
S3. Baikan
128
S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129
S3. Pertama Menstruasi
130
S3. Scandal Apa?
131
S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132
S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133
S3. Tidur Bersama
134
S3. Sisi Baik Elena
135
S3. Azel Sakit
136
S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137
S3. Hasil Tes DNA
138
S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139
S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140
S3. Memanfaatkan Keadaan
141
S3. Abel Hilang
142
S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143
S3. Perasaan Aneh
144
S3. Abel Berhasil Ditemukan
145
S3. Golongan Darah yang Sama
146
S3. Ingatan yang Hilang
147
S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148
S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149
S3. Abel Sadar
150
S3. Terbongkar
151
S3. Asing Lagi
152
S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153
S3. Meratukan Abel
154
S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155
S3. Kembali Pada Elena
156
S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157
S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158
S3. Keraguan Xander
159
S3. Pertunangan
160
S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161
S3. Ditampar dengan Ucapan
162
S3. Gafin dan Abel
163
S3. Bertemu Sahabat Lama
164
S3. Mabuk
165
S3. Kritis
166
S3. Munafik
167
S3. Hari Pernikahan
168
S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169
S3. Kehidupan Baru
170
Rekomendasi Cerita .....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!