Berenang

Samuel menghela napas.

"Nona, ini kebiasaan kami untuk melatih tubuh Tuan muda kembar, agar bisa aktif di dalam air. Salah satu olahraga untuk bayi. Aman kok, ada pelampung dan akan di jaga oleh Tuan juga," ucap Inah.

Samuel menautkan alisnya. Bersedekap di dada, menatap remeh Shireen.  "Sama aja! Nanti kalau mereka tenggelam bagaimana? Ingat Om, mereka baru 4 bulan lho!"

"Kata siapa?"

"Kata Bik Inah!"

"Bayiku baru 3 bulan."

"Lah berarti lebih muda dong?" gumamnya melongo. Saat itu Samuel langsung merebut Azel dari tangan Shireen.

Gadis itu pun marah, terlebih saat Samuel benar-benar menaruh bayinya di atas kolam renang yang lumayan dalam itu. Teriakan Shireen pecah saat melihat Azel mengapung di atas air.

Di tambah dengan Inah yang menyerahkan Azriel kepada Samuel juga. Shireen memegangi kepalanya dengan khawatir, ia menatap kedua bayi itu dengan cemas.

Ia heran kenapa orang rumah begitu santai, termasuk dengan Samuel yang melakukannya.

"Om, aku mohon naikin mereka!" bentar Shireen yang saat itu mondar-mandir tak jelas, karena panik.

"Tenanglah, ini aman. Jika kau ingin tahu, turunlah!" balas Samuel santai.

Shireen segera menyemplungkan dirinya ke kolam renang. Namun saat mendekati, kedua bayi itu tiba-tiba ia tercengang.

"Kok mereka malah ketawa sih?!" gumam Shireen.

Ya, ternyata kedua bayi kembar itu tampak bahagia dengan diri mereka yang mengapung di atas air. Kaki mereka juga lincah, mengayuh dengan tawa yang lepas. Ini juga salah satu melatih kelincahan mereka.

"Sudah kubilang ini aman. Mereka sudah biasa melakukan ini," ucap Shireen.

"Tapi mereka masih kecil Om, gak mungkin aman. Nanti kalo tiba-tiba tenggelam?"

"Aku 'kan selalu menjaganya. Ini olahraga untuk melatih kelincahan kedua bayiku. Aku sering melakukannya," balas Samuel.

Tangan Shireen tak hentinya mendekap balon yang menyangkut di leher Azel. "Sejak kapan?"

"Sejak mereka berusia 2 bulan. Di saat aku libur, aku selalu melakukan ini bersama anak-anakku."

Sekarang Shireen merasa lega. Mungkin karena dirinya yang tidak tahu tentang perkembangan bayi, jadi meresa overthinking jika melihat hal-hal yang berbahaya dalam apa yang dilakukannya. Ma'lum, dari kecil ia tak pernah bertemu anak kecil. Selain tidak mempunyai adik, Shireen juga tak pernah merasakan menjadi seorang Tante untuk keponakannya.

'Huh jadi begini kegiatan orang kaya. Norak banget si gue,' batinnya.

"Baiklah sudah cukup. Bik, tolong mandikan mereka yah!"

Samuel memberikan kedua bayinya kepada pembantunya. Azel dan Azriel yang tadinya tertawa gemas, kini berubah menjadi suara tangisan.

"Haha, mereka gak mau udahan Om, haha!" ucap Shireen merasa lucu melihat mereka nangis seolah tak mau menyudahi kegiatannya itu. Samuel hanya tersenyum melihatnya tertawa seperti itu.

Inah dan salah satu pembantu itu pun membawa Azel dan Azriel masuk ke dalam rumah, untuk dibersihkan.

"Oke, karena mereka sudah selesai berenangnya, aku juga mau udahan!" Shireen naik dari kolam renang, ia merasa menggigil berlama-lama di dalam kolam.

Namun tiba-tiba Shireen kembali menceburkan dirinya. Ya, karena kejahilan Samuel yang menarik kakinya saat sudah sampai di tepi kolam.

"Aaaa ...."

Refleks Shireen tenggelam dan kehabisan napas. Tangan gadis itu melambai-lambai, dengan napasnya yang terengah-engah.

Nasib baiknya ia bisa berenang. Samuel pun hanya tersenyum senang melihatnya.

Jika kalian berpikir, Shireen akan tenggelam dan kehabisan napas, lalu ditolong oleh Samuel, kemudian diberi napas buatan seperti novel-novel atau drama FTV lainnya. Ya, maka itu salah. Shireen bukanlah gadis manja, bahkan berenang ini adalah salah satu keahliannya dalam pendidikan jasmani di sekolahnya.

"Hebat juga kau berenang."

Shireen mengayuh kakinya mendekati Samuel, lalu ia menatap sebal duren sawit (duda keren sarang duit) itu.

Gadis yang terlihat kesal ini, tak mau membalas karena dongkol. Ia lebih memilih untuk naik ke tepi kolam. Namun, lagi-lagi Samuel dengan jahilnya menarik ia ke dalam dekapannya.

"Issh, Om!"

"Aku ingin berbicara denganmu," bisik Samuel. Terdengar lemah di telinga Shireen.

Samuel menarik pinggangnya, lalu ia tempelkan di perutnya. Lantas, itu membuat hati Shireen ketar-ketir. Saat ini tangannya sudah berada di dada bidang pria itu, dan wajah mereka saling berdekatan bahkan hanya mengikis jarak sedikit.

Samuel mencondongkan lebih dekat lagi. "Maukah kau menemaniku di acara pesta pernikahan temanku?" bisiknya lembut.

Shireen menjauhkan dirinya. 'Kenapa harus intim kayak gini sih, kan bisa langsung minta aja gitu kemauannya! Bikin jantung gak aman aja,' batin Shireen.

"Kenapa harus Shireen?"

"Cuma kau yang ada di rumahku. Setelah pulang nanti, aku akan belikan apapun yang kau mau."

"Hmm, boleh sih. Tapi, kenapa harus bawa pasangan? Takut dibilang jomblo yaa?" ledek Shireen. Samuel pun menatap jengah.

"Tidak!"

"Terus apa?"

"Karena aku tak mau masih dibilang duda."

"Hmm, sama aja!" ketus Shireen.

Tanpa terasa adegan mereka tadi ditonton oleh adik-adik Samuel. Ada yang menatap aneh, ada juga yang menatap kesal.

"Kak, kok aku mulai lihat ada chemistry yaa di antara kak Sam sama cewek itu. Jangan-jangan kak Sam mulai jatuh cinta sama dia!" ucap Lia.

"Issh, gak mungkinlah bocah modelan kayak gitu disukai kakak. Gak, selevel tau gak!" balas Lisa.

'Hmm, mereka keliatan mulai dekat. Gue gak mau keduluan sama Kak Samuel. Tuh' cewek mau bagaimanapun harus buat gue!' batin Arkan.

***

Malam hari.

Setelah mandi, Shireen langsung ke kamar Samuel. Ia menyusui bayi-bayi mungil itu, kemudian menidurkannya.

"Apa sudah selesai?" tanya Samuel saat ia keluar dari ruang kerja pribadinya.

"Sudah Om."

"Baiklah, habis ini kau siap-siap. Ganti, baju dan ingat jangan lama. Kita langsung berangkat ke acara pestanya," ucap Samuel.

"Hmm, tapi Shireen mau peras susu Shireen dulu Om. Sedikit lama mungkin. Nanti kalau bayi Om nangis mau nyusu, tapi kita gak ada di rumah gimana?"

"Ya, sudah tidak apa-apa. Aku akan menunggumu."

"Oke, sekarang Shireen mau ke kamar."

"Ya, baiklah."

Di dalam kamar Shireen.

"Yeyy, udah dapet dua botol." Gadis itu belum mengganti bajunya, ia masih memegang-megang botol susu di kedua tangannya. Seolah, mengabaikan acara yang penting bagi majikannya itu.

"Oh iya, gue gak punya baju. Masa lusuh begini sih datang ke acara pesta orang.  Nanti Om malu bawa-bawa gembel kayak gue," gumamnya.

Sebenarnya banyak di dalam lemari baju yang sudah tersedia. Namun, bagi Shireen baju di dalam sana lebih banyak baju tidur dan lingerie yang terbuka. Itu biasa ia pakai jika ingin menyusui, saat tidak ada Samuel di rumah tentunya.

Lantas, baju apa yang harus ia pakai?

"Permisi Nona, ini gaun yang harus Nona pakai." Kebetulan sekali, Inah masuk dengan membawa sebuah gaun cantik.

Namun, itu tidak dipakai oleh Shireen. Ya, karena bagi Shireen itu terlalu terbuka.

"Bik, gak ada yang lain? Ini terlalu terbuka. Dulu Shireen suka pakai baju kayak gini kalo ke club, tapi sekarang Shireen malu ...."

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

eh langsung diii ajak ke 🎉🍻🎈

2025-03-30

0

Mardelis

Mardelis

sopan juga shiren ini

2025-03-23

0

Ratini Pramono

Ratini Pramono

semangat seren ..pake gaun nya biar adek ny pada melek tuh si julid...

2022-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bisa Mengeluarkan Asi?
2 Merenung
3 Menyusui Bayi Kembar
4 Cocok
5 Tawaran
6 Meninggalkan Rumah
7 Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8 Menyesal Tak Memakai Baju
9 Jalang
10 Berbincang Hangat
11 Aku Yang Menyusuinya!
12 Berenang
13 Berdansa
14 Mabuk Sialan!
15 Apa Yang Mengganjal?
16 Jasson
17 Berbelanja Kebutuhan Bayi
18 Mual Muntah
19 Sebuah Fitnah Yang Kejam
20 Salah Paham Dan Meminta Maaf
21 Demam
22 Perasaan yang Diaduk-aduk
23 Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24 Membuat Salah dan Meminta Maaf
25 Drama Memijat
26 Berhenti Keluar ASI
27 Kekangan Samuel
28 Pergi
29 Diusir Kakak
30 Mencari Keberadaan Shireen
31 Pekerjaan Baru
32 Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33 Princess dan Pangeran Daddy
34 Pertemuan
35 Pelanggan Nyebelin
36 Perjuangan Samuel
37 Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38 Menghasut Tansoon
39 Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40 Ikut Pulang
41 Empat Bebek Mandi Bersama
42 Menginap
43 Berenang
44 Kecelakaan
45 Koma
46 Pernyataan Cinta
47 Ngebet Nikah
48 Penyusup Tampan
49 Om Membahayakan!
50 Kepulangan OrangTua Samuel
51 Makan Malam dan Pertemuan
52 Ulang Tahun dan Kejutan
53 Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54 Terluka Tapi Tidak Berdarah
55 Sebatang Kara
56 Kembali Bertemu
57 Keseriusan Samuel
58 Pengantin Dadakan
59 Pernikahan
60 Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61 Tiga Kuman
62 10 Menit Untuk Pagi Ini
63 Rasa Sabar Shireen
64 Prihal Mandi Bersama
65 Menemani Mami Mertua
66 Dalam Bahaya
67 Menyelamatkan
68 Mulai Dekat
69 Karena Pisang
70 Hamil
71 Samuel Ngidam
72 Perselisihan Dalam Club
73 Persidangan Liyu
74 Kepulangan Liyu dan Daniel
75 Kehancuran Hati Leona
76 Leona Pergi
77 Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78 Kebencian Leona Terhadap Shireen
79 Insiden dan Tetesan Darah
80 Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81 Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82 S2. Kehidupan Azriel
83 S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84 S2. Inaya
85 S2. Pria Angkuh
86 S2. Perjuangan Ina
87 S2. Kegigihan Ina
88 S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89 S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90 S2. Misi dan Target Ina
91 S2. Bocah Sialan
92 S2. Gara-Gara Suara Guntur
93 S2. Menyebalkan!
94 S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95 S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96 S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97 S2. Pulih
98 S2. Comeback
99 S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100 S2. Perjodohan
101 S2. Pengakuan yang Salah
102 S2. Menikah dengan Kepiluan
103 S2. Tidak Ada Malam Pertama
104 S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105 S2. Azriel Sakit
106 S2. Tidak Suka Dokter
107 S2. Merasa Rindu
108 S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109 S2. Overthinking
110 S2. Ainsley
111 S2. Honeymoon
112 S2. Kencan Pertama
113 S2. Melepaskan Kesucian
114 S2. Dilema
115 S2. Ingin Anak Kembar Lima
116 S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117 S2. Berlibur ke Desa
118 Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119 S3. Mendadak Jadi Ayah
120 S3. Masih Mencintai
121 S3. Nona Kecilku
122 S3. Calon Ayah Abel
123 S3. Bukan Pertemuan Impian
124 S3. Abel Galau, Agha Stress
125 S3. Kemarahan Abel
126 S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127 S3. Baikan
128 S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129 S3. Pertama Menstruasi
130 S3. Scandal Apa?
131 S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132 S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133 S3. Tidur Bersama
134 S3. Sisi Baik Elena
135 S3. Azel Sakit
136 S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137 S3. Hasil Tes DNA
138 S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139 S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140 S3. Memanfaatkan Keadaan
141 S3. Abel Hilang
142 S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143 S3. Perasaan Aneh
144 S3. Abel Berhasil Ditemukan
145 S3. Golongan Darah yang Sama
146 S3. Ingatan yang Hilang
147 S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148 S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149 S3. Abel Sadar
150 S3. Terbongkar
151 S3. Asing Lagi
152 S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153 S3. Meratukan Abel
154 S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155 S3. Kembali Pada Elena
156 S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157 S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158 S3. Keraguan Xander
159 S3. Pertunangan
160 S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161 S3. Ditampar dengan Ucapan
162 S3. Gafin dan Abel
163 S3. Bertemu Sahabat Lama
164 S3. Mabuk
165 S3. Kritis
166 S3. Munafik
167 S3. Hari Pernikahan
168 S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169 S3. Kehidupan Baru
170 Rekomendasi Cerita .....
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bisa Mengeluarkan Asi?
2
Merenung
3
Menyusui Bayi Kembar
4
Cocok
5
Tawaran
6
Meninggalkan Rumah
7
Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8
Menyesal Tak Memakai Baju
9
Jalang
10
Berbincang Hangat
11
Aku Yang Menyusuinya!
12
Berenang
13
Berdansa
14
Mabuk Sialan!
15
Apa Yang Mengganjal?
16
Jasson
17
Berbelanja Kebutuhan Bayi
18
Mual Muntah
19
Sebuah Fitnah Yang Kejam
20
Salah Paham Dan Meminta Maaf
21
Demam
22
Perasaan yang Diaduk-aduk
23
Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24
Membuat Salah dan Meminta Maaf
25
Drama Memijat
26
Berhenti Keluar ASI
27
Kekangan Samuel
28
Pergi
29
Diusir Kakak
30
Mencari Keberadaan Shireen
31
Pekerjaan Baru
32
Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33
Princess dan Pangeran Daddy
34
Pertemuan
35
Pelanggan Nyebelin
36
Perjuangan Samuel
37
Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38
Menghasut Tansoon
39
Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40
Ikut Pulang
41
Empat Bebek Mandi Bersama
42
Menginap
43
Berenang
44
Kecelakaan
45
Koma
46
Pernyataan Cinta
47
Ngebet Nikah
48
Penyusup Tampan
49
Om Membahayakan!
50
Kepulangan OrangTua Samuel
51
Makan Malam dan Pertemuan
52
Ulang Tahun dan Kejutan
53
Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54
Terluka Tapi Tidak Berdarah
55
Sebatang Kara
56
Kembali Bertemu
57
Keseriusan Samuel
58
Pengantin Dadakan
59
Pernikahan
60
Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61
Tiga Kuman
62
10 Menit Untuk Pagi Ini
63
Rasa Sabar Shireen
64
Prihal Mandi Bersama
65
Menemani Mami Mertua
66
Dalam Bahaya
67
Menyelamatkan
68
Mulai Dekat
69
Karena Pisang
70
Hamil
71
Samuel Ngidam
72
Perselisihan Dalam Club
73
Persidangan Liyu
74
Kepulangan Liyu dan Daniel
75
Kehancuran Hati Leona
76
Leona Pergi
77
Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78
Kebencian Leona Terhadap Shireen
79
Insiden dan Tetesan Darah
80
Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81
Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82
S2. Kehidupan Azriel
83
S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84
S2. Inaya
85
S2. Pria Angkuh
86
S2. Perjuangan Ina
87
S2. Kegigihan Ina
88
S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89
S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90
S2. Misi dan Target Ina
91
S2. Bocah Sialan
92
S2. Gara-Gara Suara Guntur
93
S2. Menyebalkan!
94
S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95
S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96
S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97
S2. Pulih
98
S2. Comeback
99
S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100
S2. Perjodohan
101
S2. Pengakuan yang Salah
102
S2. Menikah dengan Kepiluan
103
S2. Tidak Ada Malam Pertama
104
S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105
S2. Azriel Sakit
106
S2. Tidak Suka Dokter
107
S2. Merasa Rindu
108
S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109
S2. Overthinking
110
S2. Ainsley
111
S2. Honeymoon
112
S2. Kencan Pertama
113
S2. Melepaskan Kesucian
114
S2. Dilema
115
S2. Ingin Anak Kembar Lima
116
S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117
S2. Berlibur ke Desa
118
Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119
S3. Mendadak Jadi Ayah
120
S3. Masih Mencintai
121
S3. Nona Kecilku
122
S3. Calon Ayah Abel
123
S3. Bukan Pertemuan Impian
124
S3. Abel Galau, Agha Stress
125
S3. Kemarahan Abel
126
S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127
S3. Baikan
128
S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129
S3. Pertama Menstruasi
130
S3. Scandal Apa?
131
S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132
S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133
S3. Tidur Bersama
134
S3. Sisi Baik Elena
135
S3. Azel Sakit
136
S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137
S3. Hasil Tes DNA
138
S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139
S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140
S3. Memanfaatkan Keadaan
141
S3. Abel Hilang
142
S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143
S3. Perasaan Aneh
144
S3. Abel Berhasil Ditemukan
145
S3. Golongan Darah yang Sama
146
S3. Ingatan yang Hilang
147
S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148
S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149
S3. Abel Sadar
150
S3. Terbongkar
151
S3. Asing Lagi
152
S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153
S3. Meratukan Abel
154
S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155
S3. Kembali Pada Elena
156
S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157
S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158
S3. Keraguan Xander
159
S3. Pertunangan
160
S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161
S3. Ditampar dengan Ucapan
162
S3. Gafin dan Abel
163
S3. Bertemu Sahabat Lama
164
S3. Mabuk
165
S3. Kritis
166
S3. Munafik
167
S3. Hari Pernikahan
168
S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169
S3. Kehidupan Baru
170
Rekomendasi Cerita .....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!