Aku Yang Menyusuinya!

Samuel, tersenyum. Ia merasa lucu melihat wajah Shireen yang tercengang seperti itu.

"Aku hanya bercanda, kau hanya gadis kecil," ucapnya dengan terkekeh.

Seketika wajah Shireen berubah menjadi murung. 'Sialan, gue emang masih kecil, tapi gue udah bisa nyusuin!' batinnya kesal.

"Satu tahun ke depan, setelah lulus sekolah, mau kuliah atau langsung menikah?" Tiba-tiba Samuel melayangkan pertanyaan itu.

"Kenapa menjerumuskan ke pernikahan mulu si Om, 'kan tadi Om yang bilang sendiri aku ini masih kecil!" ketus Shireen.

"Yaa aku mengira saja. Siapa tahu setelah lulus sekolah kau langsung menikah."

"Nggak Om, Shireen mau kuliah kedokteran dulu. Shireen pingin jadi dokter, supaya Shireen tau kenapa di usia muda kayak gini Shireen sudah bisa keluar ASI. Lagian, jika Shireen langsung menikah nanti yang menyusui bayi Om siapa?"

'Sungguh pemikiran yang dewasa,' batin Samuel.

"Aku akan biayai kuliahmu sampai kau mendapat gelar sarjana kedokteran," balas Samuel.

"Wahh, terima kasih Om ...."

"Ya, sebagai balas budiku karena kau sudah memberi ASI kepada bayiku"

Lagi-lagi Shireen tersenyum. Tidaklah terlalu buruk bisa keluar ASI. Walaupun berat menjalani hidup dengan kelebihan ini, tetapi ini adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri oleh Shireen.

"Oekk, oeekkk ...."

Tiba-tiba mereka mendengar suara bayi menangis. Acara makan bersama pun mereka sudahi.

"Sepertinya anakku bangun."

"Iya Om."

Shireen segera mengecek kedua bayi kembar yang terdengar menangis itu. Ternyata hanya Azriel yang menangis. Entah apa yang membuat bayi tampan itu menangis, tapi yang jelas Shireen sudah pasti menduga bayi ini haus karena tadi yang menyusu hanya kakaknya saja.

"Oh, kamu haus yah?"

Dia menatap Samuel. Sedikit canggung dan takut untuk mengatakan hal ini, "Om aku mau menyusui, tapi ...."

"Biasakan dengan kehadiran aku saat kau menyusui. Karena, setiap saat bayiku akan selalu bersamaku," potong Samuel.

"Hmm, tapi ...."

"Kau sibuk saja dengan tugasmu. Aku mau memindahkan Azel ke tempat tidurnya," ucap Samuel menggendong bayi perempuannya untuk ia pindahkan.

Sedangkan Shireen mulai menyingkap bajunya untuk menyusui Azriel. Sebenarnya sedikit takut jika Samuel akan melihat benda berharganya itu. Ia pun memilih untuk memunggunginya, agar Samuel tak bisa melihatnya.

Ranjang kedua bayi Samuel memang di taruh di kamarnya. Ia tak mau memisahkan kamar Azel dan Azriel darinya. Dan, itulah salah satu sifat overprotektifnya.

Sekarang, Samuel asik meniduri bayi perempuannya, sedangkan Shireen masih sibuk menyusui bayi lelakinya.

Cocok bukan? Saat ini mereka terlihat seperti sepasang suami-istri yang baru dikaruniai seorang anak.

'Walaupun dia udah pernah liat, tapi sebagai perempuan mahal. Gue gak mau dong diliatin benda berharga gue,' batinnya. Ya, dia sedang berseteru dengan batinnya. Cemas, jika tiba-tiba Samuel mendekati dan menyaksikan kegiatannya itu.

Mata gadis itu tak hentinya menatap punggung Samuel yang tengah sibuk menepuk-nepuk bokong bayi perempuannya. Wanti-wanti, agar saat ia menoleh Shireen cekatan menyudahi menyusuinya.

Saat ia menoleh dan menatap ke arah Azriel yang masih ia susui, ternyata bayi mengeluarkan sedikit ASInya dari dalam mulutnya.

"Yaah, gumoh ...."

Samuel yang terkejut langsung mendekati Shireen. "Kenapa?" tanya Samuel langsung melihat Azriel dengan cemas.

"Gumoh Om," balas Shireen sibuk mengelap *********** yang basah.

"Mungkin Azriel sudah kenyang. Sini biar aku yang tidurkan!" Saat Samuel mau mengambil anaknya dari dekapan Shireen, tiba-tiba Azriel menangis.

"Nggak mau lepas dianya, tapi kayaknya udah kekenyangan," ucap Shireen menyusui kembali.

"Ya sudah, biarkan dulu."

'Huh, padahal udah waspada. Ayolah Shireen dia tetap profesional kok, lo gak boleh GR kalo dia kegoda dan bakal macem-macem,' batin Shireen.

Namun, tatapan mata Samuel tak beranjak menatap dari bawah. "Hmm, Om aku malu." Shireen berusaha untuk menutupi belahan dadanya.

"Tak perlu malu, aku pun sudah melihatnya. Lagipula aku sedang memperhatikan anakku, bukan melihat apa yang kau pikirkan," ucap Samuel.

Ya, karena memang Samuel benar-benar tengah memerhatikan anaknya, agar jika Azriel muntah lagi ia sigap. Walaupun pasti buah dada Shireen terlihat sedikit, tapi Samuel tidak fokus ke sana.

Sampai pada akhirnya, Azriel pun melepaskan mulutnya dari ****** Shireen, dan bayi itu mulai tertidur.

"Biar aku yang menaruhnya ke ranjang," ucap Samuel mengambil Azriel dari Shireen.

Shireen segera membersihkan bajunya yang basah. Setelah dari sini, ia berniat untuk mengganti pakaiannya itu. "Om, Shireen izin ke kamar. Nanti, kalau mereka nangis lagi, bawa ke kamarku saja ya," pesan Shireen.

Samuel hanya mengangguk, membalasnya. Shireen pun langsung keluar dari kamarnya.

"Dia baik, dan cantik."

***

Weekend.

Ya, hari ini adalah hari libur yang di mana semua pelajar dan pekerja mengistirahatkan waktu sibuknya seharian untuk bersantai.

Shireen membuka matanya, merentangkan kedua tangannya sembari menguap.

Lalu ia mengucek-ngucek matanya. Ternyata, hari sudah pagi dan cerah sinar matahari sudah timbul.

"Huh, rasanya pingin refreshing deh libur gini," gumamnya.

Ia beranjak dari tempat tidur, membuka gorden jendela. Tiba-tiba pagi-pagi seperti ini matanya sudah dicuci dengan pemandangan di luar sana.

Kolam renang yang menembus kaca kamar Shireen yang transparan, membuat pandangan matanya terjerumus ke sana. Saat ini ia sudah disuguhi pemandangan yang begitu menyegarkan.

"Gila tuh' om-om emang bener ganteng parah," gumamnya saat melihat Samuel tengah meliuk-liuk di dalam kolam renang.

Tubuh putih kekar yang atletis itu, membuat mata Shireen candu memandangnya. Banyak bagian-bagian tubuh yang menonjol, lagi-lagi membuat hati Shireen seperti tersengat listrik.

"Entah kenapa, gue kagum dalam satu perhatian saat gue liat dia begitu sayang sama anaknya. Jarang yang mau ngurusin anak sendiri, apalagi gak ada istri kayak Om Samuel."

Gadis itu tersenyum, dengan tatapan matanya tak beralih sedikit pun dari arah sana.

'Gue gak mau terlalu larut, nanti kalo rasa kagum gue melampaui batas, bisa repot. Masalahnya, dia gak mungkin cari tipe yang gue begini,' batinnya.

Seketika mata Shireen terbuka lebar, saat melihat kedua pembantu tengah menggendong kedua bayi kembar di dekat kolam sana.

Ternyata itu permintaan Samuel yang ingin anaknya ikut berenang. Lantas Shireen berlari cepat. Ia hanya mengenakan kaus lengan pendek, begitu pun dengan celana yang ketat.

Shireen memandang marah ke arah duda yang tengah menggendong bayinya. Gadis itu melotot saat melihat pria itu memakaikan pelapung di leher keduanya bayi kembar itu. Shireen tahu apa yang terjadi selanjutnya.

"Om!" bentaknya.

"Morning." Samuel membalasnya dengan santai, dan bukan pembicaraan yang menyambung.

Shireen berdesis, lalu ia merebut Azel yang berada di gendongan Samuel. "Issh, Om ... ini tuh bahaya!"

"Bahaya? Memangnya kenapa? Aku tidak melakukan apa-apa dengan kedua bayiku. Jadi, berikan Azel kepadaku!" ucap Samuel santai.

Saat Samuel mau mengambil kembali anaknya, tiba-tiba Shireen mencegahnya. Begitu pun dengan yang digendong oleh pembantu.

"Gak boleh!"

"Dia bayiku!"

"Aku yang menyusuinya!"

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

eka wati

eka wati

menidurkan kak..
typo dikit tapi ngaruh banget ke makna nya 😁

2025-04-04

1

Mardelis

Mardelis

sayang benar shiren pada. bayinya

2025-03-23

0

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

nah lho ribut 🤣🤣🤣🤣

2025-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bisa Mengeluarkan Asi?
2 Merenung
3 Menyusui Bayi Kembar
4 Cocok
5 Tawaran
6 Meninggalkan Rumah
7 Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8 Menyesal Tak Memakai Baju
9 Jalang
10 Berbincang Hangat
11 Aku Yang Menyusuinya!
12 Berenang
13 Berdansa
14 Mabuk Sialan!
15 Apa Yang Mengganjal?
16 Jasson
17 Berbelanja Kebutuhan Bayi
18 Mual Muntah
19 Sebuah Fitnah Yang Kejam
20 Salah Paham Dan Meminta Maaf
21 Demam
22 Perasaan yang Diaduk-aduk
23 Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24 Membuat Salah dan Meminta Maaf
25 Drama Memijat
26 Berhenti Keluar ASI
27 Kekangan Samuel
28 Pergi
29 Diusir Kakak
30 Mencari Keberadaan Shireen
31 Pekerjaan Baru
32 Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33 Princess dan Pangeran Daddy
34 Pertemuan
35 Pelanggan Nyebelin
36 Perjuangan Samuel
37 Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38 Menghasut Tansoon
39 Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40 Ikut Pulang
41 Empat Bebek Mandi Bersama
42 Menginap
43 Berenang
44 Kecelakaan
45 Koma
46 Pernyataan Cinta
47 Ngebet Nikah
48 Penyusup Tampan
49 Om Membahayakan!
50 Kepulangan OrangTua Samuel
51 Makan Malam dan Pertemuan
52 Ulang Tahun dan Kejutan
53 Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54 Terluka Tapi Tidak Berdarah
55 Sebatang Kara
56 Kembali Bertemu
57 Keseriusan Samuel
58 Pengantin Dadakan
59 Pernikahan
60 Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61 Tiga Kuman
62 10 Menit Untuk Pagi Ini
63 Rasa Sabar Shireen
64 Prihal Mandi Bersama
65 Menemani Mami Mertua
66 Dalam Bahaya
67 Menyelamatkan
68 Mulai Dekat
69 Karena Pisang
70 Hamil
71 Samuel Ngidam
72 Perselisihan Dalam Club
73 Persidangan Liyu
74 Kepulangan Liyu dan Daniel
75 Kehancuran Hati Leona
76 Leona Pergi
77 Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78 Kebencian Leona Terhadap Shireen
79 Insiden dan Tetesan Darah
80 Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81 Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82 S2. Kehidupan Azriel
83 S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84 S2. Inaya
85 S2. Pria Angkuh
86 S2. Perjuangan Ina
87 S2. Kegigihan Ina
88 S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89 S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90 S2. Misi dan Target Ina
91 S2. Bocah Sialan
92 S2. Gara-Gara Suara Guntur
93 S2. Menyebalkan!
94 S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95 S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96 S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97 S2. Pulih
98 S2. Comeback
99 S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100 S2. Perjodohan
101 S2. Pengakuan yang Salah
102 S2. Menikah dengan Kepiluan
103 S2. Tidak Ada Malam Pertama
104 S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105 S2. Azriel Sakit
106 S2. Tidak Suka Dokter
107 S2. Merasa Rindu
108 S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109 S2. Overthinking
110 S2. Ainsley
111 S2. Honeymoon
112 S2. Kencan Pertama
113 S2. Melepaskan Kesucian
114 S2. Dilema
115 S2. Ingin Anak Kembar Lima
116 S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117 S2. Berlibur ke Desa
118 Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119 S3. Mendadak Jadi Ayah
120 S3. Masih Mencintai
121 S3. Nona Kecilku
122 S3. Calon Ayah Abel
123 S3. Bukan Pertemuan Impian
124 S3. Abel Galau, Agha Stress
125 S3. Kemarahan Abel
126 S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127 S3. Baikan
128 S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129 S3. Pertama Menstruasi
130 S3. Scandal Apa?
131 S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132 S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133 S3. Tidur Bersama
134 S3. Sisi Baik Elena
135 S3. Azel Sakit
136 S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137 S3. Hasil Tes DNA
138 S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139 S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140 S3. Memanfaatkan Keadaan
141 S3. Abel Hilang
142 S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143 S3. Perasaan Aneh
144 S3. Abel Berhasil Ditemukan
145 S3. Golongan Darah yang Sama
146 S3. Ingatan yang Hilang
147 S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148 S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149 S3. Abel Sadar
150 S3. Terbongkar
151 S3. Asing Lagi
152 S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153 S3. Meratukan Abel
154 S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155 S3. Kembali Pada Elena
156 S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157 S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158 S3. Keraguan Xander
159 S3. Pertunangan
160 S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161 S3. Ditampar dengan Ucapan
162 S3. Gafin dan Abel
163 S3. Bertemu Sahabat Lama
164 S3. Mabuk
165 S3. Kritis
166 S3. Munafik
167 S3. Hari Pernikahan
168 S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169 S3. Kehidupan Baru
170 Rekomendasi Cerita .....
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bisa Mengeluarkan Asi?
2
Merenung
3
Menyusui Bayi Kembar
4
Cocok
5
Tawaran
6
Meninggalkan Rumah
7
Ketenangan Hati Samuel Dengan Hadirnya Shireen
8
Menyesal Tak Memakai Baju
9
Jalang
10
Berbincang Hangat
11
Aku Yang Menyusuinya!
12
Berenang
13
Berdansa
14
Mabuk Sialan!
15
Apa Yang Mengganjal?
16
Jasson
17
Berbelanja Kebutuhan Bayi
18
Mual Muntah
19
Sebuah Fitnah Yang Kejam
20
Salah Paham Dan Meminta Maaf
21
Demam
22
Perasaan yang Diaduk-aduk
23
Mengulang Masa Dulu Bersama Jasson
24
Membuat Salah dan Meminta Maaf
25
Drama Memijat
26
Berhenti Keluar ASI
27
Kekangan Samuel
28
Pergi
29
Diusir Kakak
30
Mencari Keberadaan Shireen
31
Pekerjaan Baru
32
Apakah Aku Sudah Jatuh Cinta Dengannya?
33
Princess dan Pangeran Daddy
34
Pertemuan
35
Pelanggan Nyebelin
36
Perjuangan Samuel
37
Anakku Merindukan Sosok Ibu ASInya
38
Menghasut Tansoon
39
Kedatangan Pemilik Baru Caffe
40
Ikut Pulang
41
Empat Bebek Mandi Bersama
42
Menginap
43
Berenang
44
Kecelakaan
45
Koma
46
Pernyataan Cinta
47
Ngebet Nikah
48
Penyusup Tampan
49
Om Membahayakan!
50
Kepulangan OrangTua Samuel
51
Makan Malam dan Pertemuan
52
Ulang Tahun dan Kejutan
53
Ternyata Restu Mami Lampu Merah
54
Terluka Tapi Tidak Berdarah
55
Sebatang Kara
56
Kembali Bertemu
57
Keseriusan Samuel
58
Pengantin Dadakan
59
Pernikahan
60
Bercinta di Waktu Pagi Begitu Mengesankan
61
Tiga Kuman
62
10 Menit Untuk Pagi Ini
63
Rasa Sabar Shireen
64
Prihal Mandi Bersama
65
Menemani Mami Mertua
66
Dalam Bahaya
67
Menyelamatkan
68
Mulai Dekat
69
Karena Pisang
70
Hamil
71
Samuel Ngidam
72
Perselisihan Dalam Club
73
Persidangan Liyu
74
Kepulangan Liyu dan Daniel
75
Kehancuran Hati Leona
76
Leona Pergi
77
Dibalik Perhatian Mami yang Cerewet
78
Kebencian Leona Terhadap Shireen
79
Insiden dan Tetesan Darah
80
Pertarungan Nyawa Antara Ibu dan Anak
81
Tamat Season 1 Dari Samuel dan Shireen
82
S2. Kehidupan Azriel
83
S2. Kondisi Azriel Saat Ini
84
S2. Inaya
85
S2. Pria Angkuh
86
S2. Perjuangan Ina
87
S2. Kegigihan Ina
88
S2. Tukang Pijat Tuan Muda
89
S2. Gadis Desa Memang Cantiknya Natural
90
S2. Misi dan Target Ina
91
S2. Bocah Sialan
92
S2. Gara-Gara Suara Guntur
93
S2. Menyebalkan!
94
S2. Bimbingan Ina 24 Jam Untuk Azriel
95
S2. Rasa Cemburu yang Terpendam
96
S2. Perkembangan yang Sangat Bagus
97
S2. Pulih
98
S2. Comeback
99
S2. Ada Apa Dengan Tuan Muda?
100
S2. Perjodohan
101
S2. Pengakuan yang Salah
102
S2. Menikah dengan Kepiluan
103
S2. Tidak Ada Malam Pertama
104
S2. Meminta Hak Sebagai Suami
105
S2. Azriel Sakit
106
S2. Tidak Suka Dokter
107
S2. Merasa Rindu
108
S2. Cintai Adikku Juga Ya!
109
S2. Overthinking
110
S2. Ainsley
111
S2. Honeymoon
112
S2. Kencan Pertama
113
S2. Melepaskan Kesucian
114
S2. Dilema
115
S2. Ingin Anak Kembar Lima
116
S2. Berita Hamil dan Pulang Kampung
117
S2. Berlibur ke Desa
118
Tamat S2. Akhir dari Kisah Azriel dan Ina
119
S3. Mendadak Jadi Ayah
120
S3. Masih Mencintai
121
S3. Nona Kecilku
122
S3. Calon Ayah Abel
123
S3. Bukan Pertemuan Impian
124
S3. Abel Galau, Agha Stress
125
S3. Kemarahan Abel
126
S3. Rasa Sakit yang Terpendam
127
S3. Baikan
128
S3. Flashback Kejadian Malam yg Kelam Itu
129
S3. Pertama Menstruasi
130
S3. Scandal Apa?
131
S3. Menikahlah dengan Mami, Ayah!
132
S3. Seperti Keluarga yang Lengkap
133
S3. Tidur Bersama
134
S3. Sisi Baik Elena
135
S3. Azel Sakit
136
S3. Anak dan Mami ini Jarang Sekali Akur
137
S3. Hasil Tes DNA
138
S3. Datang Malam-malam dan Meresahkan
139
S3. Tamu Tidak Tahu Diri
140
S3. Memanfaatkan Keadaan
141
S3. Abel Hilang
142
S3. 24 Jam Berjaga Untuk Azel
143
S3. Perasaan Aneh
144
S3. Abel Berhasil Ditemukan
145
S3. Golongan Darah yang Sama
146
S3. Ingatan yang Hilang
147
S3. Abel Tak Kunjung Sadar
148
S3. Ingatan yang Mulai Kembali
149
S3. Abel Sadar
150
S3. Terbongkar
151
S3. Asing Lagi
152
S3. Tangis Haru Agha dan Abel
153
S3. Meratukan Abel
154
S3. Perdebatan di Dalam Mobil
155
S3. Kembali Pada Elena
156
S3. Rencana Pertunangan Azel dan Xander
157
S3. Akhirnya Bertemu Walaupun Tak Sengaja
158
S3. Keraguan Xander
159
S3. Pertunangan
160
S3. Bertukar Pasangan Saat Berdansa
161
S3. Ditampar dengan Ucapan
162
S3. Gafin dan Abel
163
S3. Bertemu Sahabat Lama
164
S3. Mabuk
165
S3. Kritis
166
S3. Munafik
167
S3. Hari Pernikahan
168
S3. Akhirnya Semua Telah Disatukan
169
S3. Kehidupan Baru
170
Rekomendasi Cerita .....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!