Setelah langit mulai gelap mereka mulai melakukan makan malam bersama dengan ditemani obrolan obrolan kecil mereka. Mereka mengobrol dengan bahagia seperti selayaknya keluarga.
Allena pun izin pulang karena sudah larut dan diantar oleh Rayhan menuju apartemen milik Allena. Allena merasa senang karena Rayhan mau mengantarkan Allena bahkan ia membelikan makanan untuk Allena untuk sarapan besok menurut Rayhan. Allena merasa tersentuh dengan apa yang di lakukan oleh Rayhan.
"Bolehkah aku memanggilmu Alle?Ah tapi itupun jika kamu tidak keberatan!" Ucap Rayhan sedikit canggung membuat Allena terkekeh.
"Tentu saja! Aku saja memanggilmu Ray tanpa meminta izin terlebih dahulu!" Ucap Allena membuat Rayhan tersenyum. Merekapun tiba di apartemen milik Allena dan Allena pun pergi memasuki rumahnya sedangkan Rayhan pulang kerumahnya setelah melihat Allena memasuki apartemen.
Saat di jalan Rayhan merasa senang entah kenapa menurutnya, ia merasa senang mungkin karena bisa bersama dengan Allena seharian ini, Tapi Rayhan langsung berpikir kalau itu aneh karena Rayhan tidak memiliki perasaan apapun pada Allena sebelumnya.
Allena yang baru memasuki kamarnya pun langsung memeluk Yao dan mengangkat Yao dengan bahagia dan berputar putar di kamar membuat Yao kesal.
"Ada apa denganmu Allena? Apa kau sangat bahagia hari ini?" Tanya Yao karena melihat wajah Allena yang berseri seri.
"Ya aku sangat bahagia hari ini!" Ucap Allena dengan tegas membuat Allena tersadar dan duduk di kasur lalu memandang Yao.
"Yao? Apakah aku jatuh cinta pada Rayhan? Tapi aku tidak mau jatuh cinta! aku takut akan seperti dulu!" Ucap Allena mulai termenung membuat Yao semakin kesal.
"Hey Alle! Rayhan berbeda dengan Adrian! dia anak yang baik walau terkadang dia kasar dengan wanita lain dan dingin namun dia berbeda kepadamu! Jika kau jatuh cinta padanya aku akan mendukung! karena mungkin tidak ada yang lebih cocok daripada Rayhan untukmu!" Ucap Yao membuat Allena semakin berseri.
"Ahh Yao ku tahu segalanya membuat aku senang! jika sudah seperti itu aku tidak akan segan dan tidak akan takut dengan perasaan ini!" Ucap Allena lalu merebahkan tubuhnya dan memeluk bantal guling yang ada di sampingnya dengan bahagia.
Allena pum memasuki alam mimpinya dan tersadar saat alarm berbunyi tepat di samping telinganya.
"Apa sudah pagi lagi?" Tanya Allena lalu melihat matahari yang sudah bersinar terang." Allena pun langsung menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya, Setelah itu ia langsung menghangatkan makanan yang di beli tadi malam bersama Rayhan dan memakannya bersama Yao.
Setelah selesai makan Allena langsung bersiap siap menuju kantornya. Saat tiba di kantor banyak karyawan yang heboh saat Allena baru tiba. Karena Allena penasaran ia menanyakan pada Cindy yang merupakan bawahan Allena disana.
"Ada apa ini? kenapa sangat ribut?" Tanya Allena dan Cindy pun memberitahu bahwa ada seorang pria tampan yang datang ke perusahaan untuk bertemu dengan Allena dan membawa sebuah buket bunga besar. Allena yang mendengar merasa bahagia karena ia pikir itu adalah Rayhan.
Allena langsung berjalan cepat menuju lift dan menuju ruangannya karena menurut Cindy pria itu sudah menunggu Allena di ruangan Allena karena Alex tidak masuk jadi Cindy yang menggantikan Alex. Allena masuk ke ruangannya dengan wajah yang berseri namun raut wajahnya berubah seketika saat melihat seseorang yang berdiri di hadapannya bukanlah Rayhan melainkan Adrian.
"Kenapa kau kemari?" Tanya Allena langsung karena Allena merasa tidak nyaman dan dengan percaya diri Adrian langsung berlutut dihadapan Allena dan meminta maaf atas kesalahan yang sudah Adrian perbuat.
"Allena! Maafkan aku! Maafkan semua kesalahanku, Aku benar benar mencintaimu namun karena Miranda aku menjadi melupakanmu maafkan aku itu merupakan kesalahan terbesarku karena aku sudah tergoda oleh Miranda dan menjauhiku! aku berharap kamu mau memaafkan ku!" Ucap Adrian membuat Allena tertawa karena Adrian melakukan hal yang sia sia dengan datang menemuinya hari ini, sampai kapanpun Allena tidak akan memaafkan Adrian kecuali jika Adrian benar benar akan berubah dan memperbaiki sikap dan sifat nya.
"Maaf Adrian tolong keluar dari ruangan saya jika anda tidak adalagi urusan! aku ingin fokus bekerja dan anda tidak ada hubungan sama sekali dengan perusahaan saya jadi tolong pergi!" Ucap Allena membuat Adrian memperlihatkan wajahnya yang memelas dan terlihat sedih.
Allena menghiraukan tatapan itu dan tetap menyuruh Adrian pergi hingga Cindy dan satpam pun membantu untuk menyuruh Adrian keluar dan baru sampai pintu keluar ruangan Allena tiba tiba Miranda sudah ada disana dengan tatapan marah.
Miranda memasuki ruangan Allena dan melayangkan tamparan tepat di wajah Allena membuat Allena geram.
"Allena! Kau sudah memiliki Rayhan dan sekarang kau menggoda Adrian! apa lagi yang ingin kau rebut dariku? kau sudah memiliki semuanya! Kau keterlaluan Allena! kau sungguh wanita tidak tahu diri." Ucap Miranda setelah menampar Allena membuat Allena semakin kesal.
"Apakah sudah?" Tanya Allena dan Miranda terdiam karena tidak mengerti dan Miranda tetap menatap Allena dengan tatapan yang sangat penuh dengan emosi. Allena langsung membalas Miranda dan menampar pipi kanan Miranda membuat Miranda meringis dan semakin kesal.
"Berani beraninya kau!" Ucap Miranda.
"Hei turunkan tanganmu Miranda! kau bahkan tidak sopan telah memasuki perusahaan tanpa izin dan sekarang kau menamparku! kau benar benar tak tahu malu Miranda!" ucap Allena sebari meremas jari telunjuk Miranda yang telah menunjuk ke arah wajah Allena.
"Aku bukanlah wanita lemah yang bisa kau permainkan lagi Miranda! aku bukan wanita jelek yang bisa kau hina lagi! aku bukanlah wanita bodoh yang bisa kau bodohi!" Ucap Allena geram membuat Miranda membulatkan matanya karena kaget, Miranda tidak mengira Allena akan semarah itu padanya. Selama keributan itu tiba tiba Rayhan sudah datang kesana dan menanyakan apa yang terjadi disana.
"Apa yang terjadi disini? kenapa sangat ribut!" Ucap Rayhan dengan nada tinggi membuat Adrian menatap Rayhan dan kesal karen tahu apa yang terjadi, Adrian berpikir bahwa Allena menjauhinya karen Rayhan.
"Hanya sekelompok sampah yang mengganggu!" Ucap Allena membuat Miranda mengangkat tangannya hendak melayangkan tamparan lagi pada Allena namun Rayhan menahan tangan Miranda dan menghempaskannya lalu dengan cepat Adrian menahan Miranda dan membawa Miranda pergi dari sana.
"Tunggu saja! aku akan membalaskan semua ini padamu Allena!" Ucap Adrian sebelum dia pergi membuat Rayhan geram dan hendak melayangkan tinju nya namun di hentikan oleh Allena.
Setelah Miranda dan Adrian pergi Allena meminta semua karyawannya bubar dan kembali ke tempat masing masing untuk melaksanakan tugas mereka masing masing. Allena menatap Rayhan dan tersenyum pada Rayhan.
"Ada apa Ray? kenapa kau kemari sepagi ini?" Tanya Allena pada Rayhan sambil tersenyum karena senang dengan apa yang sudah di lakukan Rayhan tadi untuk membelanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Safa Fariz
❤️ ❤️
2022-05-11
0
Inara
Ray keren...
2022-05-06
0
Ajuz Indra
Teruskan karya mu thor imajinasi tanpa batas 🙏
2022-05-02
0