Kedatangan Miranda

Ting... Tong... Ting.... Tong...

Suara bel berbunyi dengan lantang membangunkan semua penghuni kediaman Malvin.

Allena kecil yang berumur 10 tahun mengucek matanya lalu dengan cepat bergegas turun kebawah untuk membukakan pintu rumahnya itu. Saat ia tiba di bawah pintu rumahnya sudah di bukakan oleh Melva ibunya.

"Mama siapa yang datang?" Tanya Allena pada ibunya dengan wajah nya yang polos dan sedikit mengantuk itu.

"Ahh, Allena sudah bangun ya, sini sayang kita kedatangan tamu," panggil Melva pada Allena. Allena pun menghampiri ibunya dan terlihat lah sosok anak perempuan yang memiliki tinggi yang sama dengan Allena.

"Mirandaaaa" teriak Allena lalu memeluk Miranda dengan senang. Namun Miranda hanya diam mematung saja dengan wajah yang terlihat sedih.

"Ayo masuk dulu, silahkan" ajak Melva pada Miranda dan ibu asuh yang ada di samping Miranda.

Merekapun memasuki rumah tersebut. Melva mempersilahkan tamunya untuk duduk dan meninggalkannya sebentar untuk mengambil air minum. setelah mengambil air minum Melva pun kembali ke ruang tamu.

"Dimana Evan? kenapa Miranda sendiri?" tanya Melva pada ibu pengasuh Miranda. mendengar Melva menyebut nama Evan, Miranda langsung menangis tersedu.

"Nak, kamu kenapa?" tanya Melva lagi.

"Sebenarnya saya kemari untuk mengantarkan nona Miranda. Saya tidak tahu harus membawa nona Miranda kemana lagi karena yang saya tahu saudara nona Miranda hanya tuan David, Kemarin malam tuan Evan mengalami kecelakaan mobil sehingga beliau meninggal dunia" ungkap Ema ibu pengasuh Miranda.

Melva yang mendengar hal tersebut pun langsung gemetar dan kaget, ia pun mendekat pada Miranda dan memeluk anak tersebut.

"Sayang yang sabar ya nak, kamu sekarang bisa tinggal disini bersama dengan Allena dan Tante!" Ucap Melva sambil memeluk Miranda.

"Mama papa Miranda kenapa?" tanya Allena bingung melihat ibunya yang terisak begitu juga Miranda dan ibu pengasuhnya.

"Paman Evan sudah tiada, ia sudah pergi jauh jadi sekarang Miranda akan bersama dengan Allena, jadi Allena akan ada teman main setiap hari" ungkap Melva pada Allena.

"Paman Evan meninggalkan Miranda sendiri ya ma? tapi tidak papa Miranda kan ada mama dan Allena jadi Miranda jangan sedih karena Allena akan selalu ada buat Miranda" Ucap Allena.

Miranda pun tersenyum, begitu juga dengan Melva.

Setelah membuat Miranda tenang Melva pun menghubungi David dan menceritakan semuanya. Lalu, David menyetujui usul Melva untuk mengurus Miranda di rumahnya.

...----------------...

Kamar Allena

Miranda menatap ke seluruh kamar Allena yang dipenuhi dengan boneka dan mainan yang banyak, Ia pun merasa iri dengan Allena karena Allena terlahir di keluarga kaya sedangkan Miranda hanya anak desa yang tidak punya apa apa.

"Miranda, lihatlah aku membawa banyak sekali makanan untuk aku dan Miranda" ucap Allena sambil membawa banyak makanan di sebuah toples kaca.

Allena sangat menyukai semua jenis makanan terutama makanan manis seperti makanan penutup dan dessert.

Miranda menatap Allena yang membawa banyak sekali makanan tanpa ada niat untuk membantu Allena.

"Miranda, kemarilah makan ini semua, ini enak sekalii" ucap Allena meyakinkan Miranda untuk memakan coklat miliknya itu.

Miranda menghampiri Allena lalu memakan beberapa coklat itu. Di dalam hati Miranda berkata

"kenapa aku tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh ayah, aku bahkan tidak pernah memakan semua makanan enak ini, aku juga tidak memiliki ibu seperti ibunya Allena yang sangat penyayang" Ucap Miranda didalam hati

"Apakah Miranda suka?" tanya Allena.

"Iya aku suka" jawab Miranda.

Allena yang mendengar itupun merasa senang dan memberikan makanan yang lain pada Miranda.

...----------------...

10 tahun kemudian

"Allena bangunlah! apa kamu lupa papa mu memerintahkan kamu untuk datang ke perusahaannya dan menjalani tes masuk berkerja disana untuk melihat apakah kamu bisa melanjutkan posisi papamu atau tidak!" panggil Melva membangunkan Allena.

"Mama nanti saja Allena akan berangkat dengan Miranda!" ucap Allena sambil mengucek matanya yang masih mengantuk.

"Miranda sudah berangkat duluan, lihatlah dia sangat rajin sedangkan kamu hanya bermalas malasan saja dirumah, masa seorang anak gadis selalu bangun kesiangan! cepat bangun atau kamu akan membuat papamu marah!" ucap Melva yang sudah pusing dengan kelakuan Allena yang sulit diatur.

Melva pusing melihat Allena yang sudah mulai susah diatur dan tidak memperhatikan tubuhnya padahal ia sudah menginjak umur 20 Tahun.

"Allena Lihatlah tubuhmu apa kau akan tetap seperti itu? kau tidak berniat untuk melakukan diet? apa kau tidak malu dengan teman teman mu? lihatlah Miranda, ia bisa menjaga tubuhnya bahkan ia bisa berpenampilan menarik! sedangkan kamu tidak pernah memperhatikan penampilan sendiri dan semakin lama tubuhmu semakin gemuk!" ucap Melva sehari membereskan tempat tidur Allena.

"Mama dengar! Aku ini sangat menyukai makanan dan tidak bisa berhenti makan makanan yang aku sukai walaupun itu hanya sehari! oh ayolah badanku hanya gemuk saja! untuk penampilan aku tidak suka seperti Miranda, aku hanya ingin berpenampilan seperti ini! apa adanya" ungkap Allena pada ibunya.

"Allena kamu harus belajar merawat diri sendiri! " ucap Melva lalu melenggang pergi meninggalkan Allena.

...----------------...

Perusahaan Malvin

Allena memasuki perusahaan dengan baju sederhana nya, jika org yang tidak mengenal Allena maka mereka akan berpikir dia bukan seorang anak CEO melainkan anak seorang OB.

"Yaampun ada gadis gemuk yang mau melamar ke perusahaan Malvin, apa dia tidak malu menggunakan pakaian seperti itu kesini? disini kan bukan tempat untuk orang jalanan seperti dia!" ungkap salah satu pegawai perusahaan Malvin.

Allena tidak peduli dengan perkataan orang lain, Ia terus berjalan menuju ke ruangan ayahnya. setiba di ruangan ayahnya Allena di berhentikan oleh seseorang.

"Nona tolong berhenti! disini bukan wilayah yang bisa di masuki oleh sembarang orang! jika ada urusan dengan CEO nona harus ada janji terlebih dahulu!" ungkap sekretaris ayahnya yang berjaga di luar ruangan.

"Saya Allena Malvin putri tunggalnya CEO David Malvin! apakah sekarang saya masih tidak boleh masuk?" tanya Allena.

"Putri pak David? nona anda jangan bermimpi, tidak mungkin seorang putri dari CEO menggunakan pakaian yang tidak sopan dan jugaa..." sekretaris itu menggantung perkataannya Dan melihat penampilan Allena dari ujung kaki sampai ujung kepala, "Benar benar sangat buruk" ungkap orang tersebut melanjutkan.

Allena yang mendengar itu geram dan ia pun memerintahkan wanita yang ada didepannya untuk menghubungi ayahnya jika ia tidak percaya.

"Oke sekarang kamu bisa menghubungi. ayahku terlebih dahulu masalah aku benar atau tidak nya sebagai anak dari CEO David Malvin itu tergantung beliau nanti!" ungkap Allena formal.

"sungguh bermimpi!" ucap sekretaris itu.

Saat mereka sedan berbicara Miranda keluar dari ruangan CEO dan melihat penampilan Allena.

"Yaampun Allena! yang benar saja, kau menggunakan pakaian yang seperti itu kesini? apa kamu mau membuat ayahmu malu?" ucap Miranda lantang membuat David Malvin keluar dari ruangannya.

David Malvin menatap penampilan Allena lalu.

Terpopuler

Comments

Safa Fariz

Safa Fariz

,😭😭

2022-05-11

0

Nur Hayati

Nur Hayati

👍

2022-04-29

0

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

sabar Alena

2022-04-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!