Bagian 3 Janji Pak Dani POV Pina

Pak Dani baru saja terlelap tidur setelah sebelumnya aku beri dua butir obat tidur yang sudah aku siapkan sebelumnya. Satu tahun menjalin hubungan dengannya, membuka satu persatu tabir kebohongan yang selalu ia racik bersamaan dengan rayuan maut dan janji manis. 

Ya, awal perkenalanku dengan mas Dani adalah ketika acara meeting tahunan di kantor pusat. Pesona Pak Dani memang tak bisa dipungkiri. Sebagai pimpinan sebuah perusahaan IT ternama dalam usia yang masih tergolong muda, 35 tahun. 

Aku yang ditugaskan perusahaan untuk mengajukan perpanjangan kontrak dengan perusahaan Pak Dani, secara otomatis selalu melakukan kontak baik secara langsung maupun melalui seluler. Tidak aku pungkiri, Pak Dani itu friendly, humoris, dan loyal. Tiap mampir ke Madiun, dia selalu minta diajak jalan-jalan, makan-makan, Pak Dani yang traktir tentunya. 

Sampai akhirnya, pada bulan April 2016, Pak Dani mengajakku untuk menjalin hubungan lebih dari seorang teman. Tepatnya pacaran!

Dia yang mengaku bujangan, mapan, dan loyal akhirnya berhasil menarik hatiku yang baru saja putus dari mantan terindah. Ah….rasanya mudah sekali jatuh ke pelukan Pak Dani. 

Kami sangat intens berhubungan secara virtual melalui aplikasi WhatsApp. Mas Dani juga rutin melakukan Vidio Call pada jam kerja, hanya pada jam kerja. Selain jam kerja, dia tak mau aku menghubunginya, selain dia yang akan menghubungi terlebih dahulu. Hemmm...agak aneh. Sempat kutanyakan mengapa, dia bilang karena dia ingin fokus istirahat ketika dirumah, well.

 Rindu sudah sangat membuncah. Rayuan pak Dani membuatku sangat penasaran, penasaran yang lebih dari sekedar rekan kerja. Sejak memutuskan menerima cinta Pak Dani, kami belum sekalipun bertatap muka. Perbincangan kami setiap hari adalah beradu rindu, cumbu, dan candu. Awalnya hanya saling bertanya kabar dan aktivitas, semakin lama, semakin mengarah pada sensasi seksualitas. Entah mengapa, tubuh ini tak menolak. Ya, seperti yang aku katakan diawal, rindu, cumbu, hingga menjadi candu. Bahkan semakin hari perbincangan kami lebih mengarah pada perbincangan mengenai konten-konten dewasa, ketimbang perbincangan mengenai hubungan ke jenjang yang lebih serius. 

Januari 2017

Akhirnya, kami memutuskan untuk bertemu di Jakarta, ya, sekalian jalan-jalan, kata Pak Dani. 

Tiket kereta api aku beli dengan uangku sendiri. Di Stasiun Senen, Pak Dani dengan senyum manisnya menyambut kedatanganku. Ia dengan sigap Menenteng tas ranselku dan menggandengku menuju tempat parkir kendaraan. 

"Masuk, non…" ucap Dani sambil membuka Lexus keluaran terbaru.

Aku duduk di bangku sebelah kemudi. Tas ransel diletakkan di jok belakang. Kendaraan melaju cukup kencang, hingga akhirnya terjebak macet.

"Hemmm...beginilah dek kehidupan Jakarta" gumam Pak Dani. 

"Macet ya pak…." Jawabku basa basi

"Loh...kok manggil Bapak, ga enak donk. Lagian kan saya belum Bapak-bapak…, nih...nih….emang kayak Bapak?!" Ucap Pak Dani sambil bergurau, dan dengan genit mencubit daguku. Ada sensasi luar biasa saat itu. Entahlah, seperti aku rela diapakan saja.

Tak berselang lama, macet pun terurai, kendaraan kami masuk ke sebuah lobi hotel bintang tiga di kawasan Jakarta. 

Tanganku segera ditarik oleh Pak Dani, eh….Mas Dani. Sepertinya dia sudah chek in terlebih dahulu. 

Baru saja pintu kamar ditutup, Mas Dani langsung menyandarkan aku ke dinding pintu. Sebuah kecupan mendarat di bibirku, tanpa permisi terlebih dahulu. Lagi, aku seperti tak memiliki daya untuk menolak.

"Mandi dulu, biar wangi, nanti kita lanjut…" ucap mas Dani setelah memberikan ciuman yang baru pertama kali aku rasakan. Ciuman yang baru saja aku pelajari, dan lagi, membuat candu.

Aku memasuki kamar mandi yang ukurannya tidak begitu besar. Aku mandi dengan shower air hangat. Tapi seketika aku lupa membawa baju ganti. Sedangkan baju yang tadi kupakai sudah terciprat air shower. Dengan ragu aku keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang tersedia. 

Begitu pintu kamar mandi di buka. Aku terkejut, ternyata Mas Dani telah menunggunya dibibir pintu. Tanganku ditarik menuju ranjang. Lagi, tak ada penolakan dari aku. Tubuh ini seperti dibuat tak berdaya olehnya. 

"Jangan mas…."

Bujukku ragu

"Ayolah, Pin...aku janji akan menikahi kamu setelah ini" rayu Mas Dani, yang membuat aku semakin tak berdaya. Setan Telah menguasai aku. Hingga aku tak punya kata-kata lagi untuk menolak. Kami pun melakukan hubungan layaknya suami istri.

Hal ini terjadi berkali-kali, selama aku berada di Jakarta. Di hotel yang sama. Alih-alih diajak jalan-jalan, kami malah lebih sering berada di hotel untuk melancarkan aksi menunaikan rindu, cumbu, dan napsu.

Setelah kejadian di hotel itu, aku menjadi lebih posesif pada Mas Dani. Telpon, chat darinya, seperti sebuah penawar dikala sakau, haus akan cumbu yang pernah ia beri secara langsung di hotel. 

Maret 2017

Mas Dani semakin hari semakin sulit dihubungi. Kadang dia seperti salah memanggil nama panggilanku. 

"Dek…, ma… "

Entah apa yang membuatku semakin posesif padanya. Apakah aku merasa bahwa kuatir dengan status yang tidak perawan ini?! 

Aku baru saja tersadar bahwa aku telah melakukan dosa besar. Tapi satu sisi, semua tentang Mas Dani adalah candu...candu yang membuatku tak ingin jauh darinya. Tak ingin kehilangan kabar meskipun hanya sehari.

Kesadaran aku perlahan mulai membaik, ya, mungkin kejadian kemarin seperti efek narkoba yang menguasai tubuhku. Beberapa kerabat dekat mengatakan bahwa aku ini di guna-guna. Karena sangat mengagumi mas Dani. Seorang rekan kerjaku yang juga mengenal Mas Dani menegurku di sela-sela aktifitas packing modul belajar.

"Pin, kamu yakin pacaran sama Pak Dani?"

Tanya Riska, rekan kerjaku.

"Ya, yakinlah...kita sama-sama sudah siap serius". Jawabku santai.

"Memangnya, kamu dah kenal sama latar belakangnya dan keluarganya Pak Dani ya Pin?" Sebuah pertanyaan yang membuatku tersentak. Ternyata, aku sama sekali belum mengenal Mas Dani selain tentang pekerjaannya, bahkan keluarganya pun aku tidak tau!

"Oh...itu. mas Dani janji akan mengenalkan aku saat lamaran". Aku terpaksa berbohong. 

Sejak perbincangan itu, aku rajin berselancar di akun  Facebook mencari nama Dani Mahendra, sial, tak ditemukan, Instagram pun tak menunjukkan satupun orang dengan identitas profil yang ku maksud. 

Apa mungkin, orang IT sepopuler Dani Mahendra tidak punya social media?

Rasa penasaranku ternyata terbayarkan, aku mencurigai satu akun bernama Azka Zidan, tapi foto profilnya seperti aku kenal. Klik….aku menekan tombol lihat profil, dan benar saja, ini Dani Mahendra! Tapi….tapi siapa ini? Dua anak kecil berusia batita dan balita dan seorang perempuan di tag di foto tersebut, @Rania Mahendra, sontak membuat mataku bulat memanas, dada bergemuruh. Bagaimana tidak. Diberanda akun tersebut banyak sekali foto-foto kebersamaan Mas Dani dan yang terduga keluarganya, tepatnya, anak dan istrinya. 

Aku memberanikan diri menjadi stalker untuk perempuan bernama Rania. Jatung aku nyaris copot, ketika melihat postingan Rania, lebih banyak tentang Mas Dani dan dua anak laki-lakinya. 

Aku pun mencoba menghubunginya melalui messenger , tapi saya, tidak juga dibalas. Bahkan online pun tidak. 

Setelah mencoba menenangkan diri, aku mencari ide untuk menanyakan perihal ini secara langsung. Percuma jika melalui telpon. Oke…kita harus bertemu mas, aku butuh penjelasan darimu!

Pagi ini di kantor Bimbingan Belajar Putra Semesta sedang sepi. Aku sudah menyiapkan strategi untuk menjebak Mas Dani pada sebuah pertemuan, dan akan aku pertanyakan kejujurannya!

"Assalamualaikum mas, dah sarapan…?"

aku menyapa melalui aplikasi WhatsApp .

"Walaikumsalam, sayang...belum sempet nih…" tak berselang lama Mas Dani menjawab.

"Loh...kok belum. Sarapan donk yang...nanti kamu sakit🤗" bujukku manja, sambil menyelipkan icon peluk sayang.

"Oke siap sayang😘" balas Mas Dani sambil menyelipkan emote kecupan. Agh… Dasar lelaki bu*ya!

"Yang...kangen nih. Ketemuan yuk!" aku merajuk setengah memaksa.

"Loh...mas sibuk yang…" balas Mas Dani. Belakangan dia semakin terlihat sibuk. Hilir mudik ke beberapa kota. Sesekali ia memposting diri sedang di Bali, kemudian Bandung, Palembang. Lalu, sekarang dia beralasan akan ke cabang Semarang.

"Mas, kan katanya mau ke cabang Semarang. 

"Oh….em…(emote berpikir)" cukup lama mendapat kepastian jawaban dari mas Dani. 

"Oke, sayang, gini...mas di Semarang 5 hari, tapi kamu di Semarang 2 hari aja ya. Soalnya mas harus ke lokasi proyek pemasangan jaringan. Jadi ga mungkin ngajak kamu". Yes sebuah kesempatan. Tanpa banyak negoisasi, aku terima penawaran berharga itu. Seandainya ia hanya diberi waktu satu jam pun, ia akan berusaha untuk memanfaatkannya. Yes, semoga misi berhasil!

April, 2017

Moment pertemuan kami di Semarang amatlah sempurna, bertepatan dengan ulang tahunku yang ke dua puluh enam. Seperti biasa, kami janjian di stasiun Tawang. Mas Dani baru satu jam tiba, ketika kereta yang ku tumpangi tiba.

Check in hotel

Mas Dani memesan sebuah hotel bintang tiga untuk kami menginap. Ingin sekali rasanya bisa menginap di hotel bintang lima. Tapi, Mas Dani seolah enggan mengeluarkan banyak budget untuk sekedar 'tidur'.

Seperti biasa, meskipun belum sempat melepas lelah, Mas Dani sudah minta 'jatah' mantap-mantap. Aku yang masih setengah-setengah sadar, akhirnya mau saja menuruti hawa nafsunya. 

Selesai bercembu, aku bersandar dibahu mas Dani. Sengaja, supaya aku bisa mencuri-curi pandang ke ponselnya. Ku arahkan ingatanku untuk menghapal setiap pijitan pada tombol monitor sang Bu*ya ini. Agar tak menimbulkan kecurigaan, aku sambil mengajaknya berbincang.  

"Mas…"

"Hemmm…" jawab Mas Dani sambil tetap asik dengan ponselnya.

"Kapan mas mau nikahin aku…?"

Pertanyaan ini bukan sekedar basa basi. Bagaimanapun laki-laki ini telah merenggut keperawanan ku. Mas Dani harus segara bertanggung jawab!

"nanti kalau proyek Mas Dani goal, mas Dani akan segera melamar kamu, sayang". Ucapnya merayu.

"Tapi, kapan mas…?"

"Nanti aku hamil loh!" Celetukku. Aku pun takut apa yang aku ucapkan menjadi kenyataan. 

"Jangan gitu dong de...kan kita dah sepakat, kalau gak akan hamil dulu sebelum kita nikah dan punya rumah". Hati Pina memanas. Itu bukan sebuah kesepakatan, melainkan paksaan. 

Ketika di Jakarta, aku pernah mengajukan pertanyaan, mengapa aku tak dibawa ke rumahnya saja. Alasannya, karena dirumahnya sedang ada keluarga besarnya. Mas Dani takut terlalu banyak pertanyaan yang akan diajukan padaku, sehingga membuatku tak nyaman. Okelah. Setelah memberikan janji akan menikahi, mas Dani juga memberikan perjanjian-perjanjian lain yang sifatnya menunda pernikahan. Aghhhh ...mengapa aku tak bisa memprediksi ini. 

Akhirnya aku bisa menghapal password ponsel Mas Dani. Aku mengambil dua butir obat tidur yang aku beli di sebuah apotik di Madiun. Mudah saja aku mencampurnya kedalam softdrink yang kami beli di supermarket sebelum menuju hotel. Sempurna, malam ini mas Dani tidur cepat dan pulas. Aku berhasil membuka ponselnya dengan mudah. 

Sebelum aku mencoba membuka ponsel, ternyata baterainya habis. Aghhh...oke ada waktu untuk mengisi daya. Ini ponsel Apple keluaran terbaru. Jadi cepat untuk mengisi daya. 

Sembari menunggu ponsel terisi. Aku sempatkan mengecek aplikasi berwarna biru. Ternyata, ada balasan dari akun Facebook Rania Hendrawan. Jantung rasanya berdegup tak menentu. Mungkin ini saatnya membuka tabir kebohongan Mas Dani.

Terpopuler

Comments

tina yusuf

tina yusuf

jangan cepat percaya dengan di Dani

2023-02-16

0

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

sebelnya minta ampun...

dasar buaya...
apalah bilangnya kayaknya gak cukup

2022-05-22

0

Ilmara

Ilmara

si Dani fix udah gak waras 😂

2022-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 Penghianatan
2 Bagian 2 Kebohongan Yang Terungkap
3 Bagian 3 Janji Pak Dani POV Pina
4 Bagian 4 Dani Tak Pernah Salah
5 Bagian 5 keluar dari rumah
6 Bagian 6 Kesulitan Ekonomi
7 Bagian 7 Disingkirkan
8 Bagian 8 Perempuan-perempuan Dani
9 Bagian 9 Terusir Kedua Kalinya
10 Bagian 10 Bunuh Diri 1
11 Bagian 11 Perceraian #Pengacara Ajaib
12 Bagian 12 Saksi Palsu
13 Episode 13. Banding
14 BAB 14 Hasil Banding
15 Bagian 15 Bunuh Diri II
16 Bagian Ke 16 Jiwa Yang Kembali
17 Bagian 17 Menata Serpihan Kepribadian Rania
18 Bagian 18 Metamorfosa Rania POV JEAN
19 Bagian 19 Godaan
20 Bagian 20 Provokasi
21 Bagian 21 Perpecahan
22 Bagian ke 22 SETELAH HARI KE 45
23 Bagian 23 Misi 100 Hari Pertama Menjadi Janda
24 Bagian Ke 24. Dukungan Untuk Rania
25 Bagian ke 25 Pertemuan Pina dan Mertua Vs Rania
26 Bagian 26 Rania Mampu Membalas!
27 Bagian 27 POV Azka
28 Azka Kabur (POV Azka)
29 Bagian 29 Aku memelukmu Azka...
30 Bagian 30 POV Pak Subur
31 Bagian 31 Perempuan Lain POV Dani
32 Episode 32 Pina, Perempuan yang Tersingkir
33 Bagian 33 Fatamorgana
34 Bagian 34 Curahan Hati Mertua Jahat
35 Bagian 35 Rujuk?
36 Bagian 36 Perpisahan yang nyata
37 Bagian Ke 37 Hari 75 : Menerima Takdir
38 Bagian 38. Nyonya Baru Dani
39 Bagian 39 POV Delita
40 Bagian 40 Keluarga Asli Dani
41 Bagian 41 Pernikahan Toxic Dani-Delita
42 Bagian 42 Baby Blues
43 43 Semua Tentang Dani Yang Berakhir
44 Bagian 44 Jean , Kamu hadir kembali
45 Bagian 45 Lamaran Jean yang Tersirat
46 46 Lamaran Jean Part 2
47 47 Rania itu Update dan Gak Kudet!, Dani , Kamu kalah!!!!
48 48 Jean, Calon Papa baru
49 49 Restu Dari ayah Malik
50 Bagian 50 Welcome To Lumajang.
51 Bagian 51 /100 Hari yang terlampaui
52 Bagian 52 /Menjelang Pernikahan
53 Bagian 53 Pernikahan Rania
54 Bagian 54 Hari H Pernikahan
55 BAB 55 HONEYMOON YANG TERTUNDA
56 Bagian 56 Penyesalan Dani Part 1
57 57 Penyesalan Dani Part 2
58 Part 58 Laki-laki Misterius
59 Bagian 59 Penyekapan
60 60 Sebuah Kekuatan Do'a Seorang Ibu
61 Bagian 61 Azka Ku Sayang
62 Bagian 62 Keluarga Kecilku
63 63 Karma level 1
64 Bagian 64 Karma Level 2
65 Bagian 65 Panti Asuhan
66 66 Karma level 3
67 Bagian 67 Saat untuk mencintaimu
68 68 Full Service
69 69 Test Pack
70 Bagian 70 Menyembuhkan Trauma Seorang anak/Trauma akibat perceraian
71 Bagian 71 Sumber Cinta Adalah Keluarga
72 Bagian 72 Sepekan bersamamu, Pa
73 Bagian 73 Menjadi Berarti
74 Bagian 74 Silaturahmi yang Tidak Diinginkan!
75 75 Silaturahmi yang Tidak Diinginkan Bagian 2
76 Bagian 76 Permintaan Maaf Yang tidak Tepat!
77 77 Rumah Tangga Itu...
78 78 Menjadi Volunteer Penyuluh Bagi Korban Perceraian
79 Part 79. klien pertama : Merry
80 Bagian 80 Mery
81 Bagian 81 Suci
82 82 Sebuah Rumah Untuk Bu Samira.
83 100 Hari Pertama Menjadi Janda : Dinda
84 Dinda Bagian 2 : Metamorfosa Dinda
85 Dinda bagian 3 : Kejujuran
86 Dinda Bagian 4 : Arti sebuah Keperawanan
87 Dinda Bagian 5 : Status
88 Bagin 88: Dinda, Sebuah Janji
89 Bagian 89 : Dinda : Bukan Wanita Bekas Pakai!
90 Bagian 90 Dinda: Aib
91 Bagian 91 : Dinda : Habis
92 Bagian 92 : Karma untuk Nyonya Haris!
93 Bagian 93 : Aku Mencintaimu, Om.
94 Bagian 94: Aku Mencintaimu, Om. Bagian 2
95 Bagian 95 : Aku Mencintaimu, Om. Bagian 3
96 Bagian 96 : Aku Mencintaimu, Om: Habis.
97 Tuntutan Seorang Pelakor
98 Tuntutan Seorang Pelakor Bagian 2 #Habis
99 Sahabatku, Maduku. Bagian 1
100 Sahabatku, maduku Bagian 2
101 Sahabatku, maduku Bagian 3
102 Sahabatku, Maduku Bagian 4
103 Sahabatku Maduku: POV Laila
104 Sahabatku, Maduku Bagian 6
105 Sahabatku, Maduku : Pernikahan Kedua
106 Sahabatku, Maduku : Habis
107 Delita :Masa lalu
108 Masa lalu : Delita. Habis
109 Bos Ku Pembinor. Bagian 1
110 Bos Ku Pembinor Bagian 2
111 Bos Ku Pembinor : Bagian 3// Habis
112 Ibu Masa Depan untuk Aisyah (Pahlawan Devisa) Bagian 1
113 Ibu Masa Depan Untuk Aisyah (Pahlawan Devisa) Bagian 2
114 Ibu Masa Depan Untuk Aisyah (Habis)
115 Perjanjian sebelum Pernikahan Bagian 1
116 Perjanjian pernikahan Bagian 2
117 Perjanjian Pernikahan Bagian 3 : Pemikiran Liberal!
118 Perjanjian Pernikahan Bagian 4
119 Perjanjian Pernikahan Bagian 5 Poligami...!!!
120 Yang ditakutkan...bag 6
121 Pernikahan suamiku
122 Gugatan Perceraian
123 end of story about Melati
124 Tak akan ada pernikahan sempurna
125 POV Cerita anak korban perceraian
126 Luka Hati Azka!
127 Adikku, Calon Istriku
128 Kehilangan Segalanya
129 Menanggung Dosa...
130 Balas Dendam
131 Jiwa-jiwa yang terluka
132 Azka tak bisa lepas...
133 Adik tak Dianggap!
134 Pekerjaan yang tepat!
135 Bahu ternyaman untuk Fika
136 Fall in Ubud
137 Fall in Ubud 2
138 Menggoda!
139 Bukan pelayanan Biasa!
140 Lepas Dari Mangsa!
141 Wisnu, Who are you?
142 Lemah!
143 Hasutan Wisnu
144 Status Wisnu!
145 Status Wisnu 2
146 Firasat
147 Dejavu Pina
148 Perempuan bernama Rahma!
149 Episode Rahma
150 Rahma istri yang terbuang
151 Menceraikan istri untuk seorang Gadis!
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bagian 1 Penghianatan
2
Bagian 2 Kebohongan Yang Terungkap
3
Bagian 3 Janji Pak Dani POV Pina
4
Bagian 4 Dani Tak Pernah Salah
5
Bagian 5 keluar dari rumah
6
Bagian 6 Kesulitan Ekonomi
7
Bagian 7 Disingkirkan
8
Bagian 8 Perempuan-perempuan Dani
9
Bagian 9 Terusir Kedua Kalinya
10
Bagian 10 Bunuh Diri 1
11
Bagian 11 Perceraian #Pengacara Ajaib
12
Bagian 12 Saksi Palsu
13
Episode 13. Banding
14
BAB 14 Hasil Banding
15
Bagian 15 Bunuh Diri II
16
Bagian Ke 16 Jiwa Yang Kembali
17
Bagian 17 Menata Serpihan Kepribadian Rania
18
Bagian 18 Metamorfosa Rania POV JEAN
19
Bagian 19 Godaan
20
Bagian 20 Provokasi
21
Bagian 21 Perpecahan
22
Bagian ke 22 SETELAH HARI KE 45
23
Bagian 23 Misi 100 Hari Pertama Menjadi Janda
24
Bagian Ke 24. Dukungan Untuk Rania
25
Bagian ke 25 Pertemuan Pina dan Mertua Vs Rania
26
Bagian 26 Rania Mampu Membalas!
27
Bagian 27 POV Azka
28
Azka Kabur (POV Azka)
29
Bagian 29 Aku memelukmu Azka...
30
Bagian 30 POV Pak Subur
31
Bagian 31 Perempuan Lain POV Dani
32
Episode 32 Pina, Perempuan yang Tersingkir
33
Bagian 33 Fatamorgana
34
Bagian 34 Curahan Hati Mertua Jahat
35
Bagian 35 Rujuk?
36
Bagian 36 Perpisahan yang nyata
37
Bagian Ke 37 Hari 75 : Menerima Takdir
38
Bagian 38. Nyonya Baru Dani
39
Bagian 39 POV Delita
40
Bagian 40 Keluarga Asli Dani
41
Bagian 41 Pernikahan Toxic Dani-Delita
42
Bagian 42 Baby Blues
43
43 Semua Tentang Dani Yang Berakhir
44
Bagian 44 Jean , Kamu hadir kembali
45
Bagian 45 Lamaran Jean yang Tersirat
46
46 Lamaran Jean Part 2
47
47 Rania itu Update dan Gak Kudet!, Dani , Kamu kalah!!!!
48
48 Jean, Calon Papa baru
49
49 Restu Dari ayah Malik
50
Bagian 50 Welcome To Lumajang.
51
Bagian 51 /100 Hari yang terlampaui
52
Bagian 52 /Menjelang Pernikahan
53
Bagian 53 Pernikahan Rania
54
Bagian 54 Hari H Pernikahan
55
BAB 55 HONEYMOON YANG TERTUNDA
56
Bagian 56 Penyesalan Dani Part 1
57
57 Penyesalan Dani Part 2
58
Part 58 Laki-laki Misterius
59
Bagian 59 Penyekapan
60
60 Sebuah Kekuatan Do'a Seorang Ibu
61
Bagian 61 Azka Ku Sayang
62
Bagian 62 Keluarga Kecilku
63
63 Karma level 1
64
Bagian 64 Karma Level 2
65
Bagian 65 Panti Asuhan
66
66 Karma level 3
67
Bagian 67 Saat untuk mencintaimu
68
68 Full Service
69
69 Test Pack
70
Bagian 70 Menyembuhkan Trauma Seorang anak/Trauma akibat perceraian
71
Bagian 71 Sumber Cinta Adalah Keluarga
72
Bagian 72 Sepekan bersamamu, Pa
73
Bagian 73 Menjadi Berarti
74
Bagian 74 Silaturahmi yang Tidak Diinginkan!
75
75 Silaturahmi yang Tidak Diinginkan Bagian 2
76
Bagian 76 Permintaan Maaf Yang tidak Tepat!
77
77 Rumah Tangga Itu...
78
78 Menjadi Volunteer Penyuluh Bagi Korban Perceraian
79
Part 79. klien pertama : Merry
80
Bagian 80 Mery
81
Bagian 81 Suci
82
82 Sebuah Rumah Untuk Bu Samira.
83
100 Hari Pertama Menjadi Janda : Dinda
84
Dinda Bagian 2 : Metamorfosa Dinda
85
Dinda bagian 3 : Kejujuran
86
Dinda Bagian 4 : Arti sebuah Keperawanan
87
Dinda Bagian 5 : Status
88
Bagin 88: Dinda, Sebuah Janji
89
Bagian 89 : Dinda : Bukan Wanita Bekas Pakai!
90
Bagian 90 Dinda: Aib
91
Bagian 91 : Dinda : Habis
92
Bagian 92 : Karma untuk Nyonya Haris!
93
Bagian 93 : Aku Mencintaimu, Om.
94
Bagian 94: Aku Mencintaimu, Om. Bagian 2
95
Bagian 95 : Aku Mencintaimu, Om. Bagian 3
96
Bagian 96 : Aku Mencintaimu, Om: Habis.
97
Tuntutan Seorang Pelakor
98
Tuntutan Seorang Pelakor Bagian 2 #Habis
99
Sahabatku, Maduku. Bagian 1
100
Sahabatku, maduku Bagian 2
101
Sahabatku, maduku Bagian 3
102
Sahabatku, Maduku Bagian 4
103
Sahabatku Maduku: POV Laila
104
Sahabatku, Maduku Bagian 6
105
Sahabatku, Maduku : Pernikahan Kedua
106
Sahabatku, Maduku : Habis
107
Delita :Masa lalu
108
Masa lalu : Delita. Habis
109
Bos Ku Pembinor. Bagian 1
110
Bos Ku Pembinor Bagian 2
111
Bos Ku Pembinor : Bagian 3// Habis
112
Ibu Masa Depan untuk Aisyah (Pahlawan Devisa) Bagian 1
113
Ibu Masa Depan Untuk Aisyah (Pahlawan Devisa) Bagian 2
114
Ibu Masa Depan Untuk Aisyah (Habis)
115
Perjanjian sebelum Pernikahan Bagian 1
116
Perjanjian pernikahan Bagian 2
117
Perjanjian Pernikahan Bagian 3 : Pemikiran Liberal!
118
Perjanjian Pernikahan Bagian 4
119
Perjanjian Pernikahan Bagian 5 Poligami...!!!
120
Yang ditakutkan...bag 6
121
Pernikahan suamiku
122
Gugatan Perceraian
123
end of story about Melati
124
Tak akan ada pernikahan sempurna
125
POV Cerita anak korban perceraian
126
Luka Hati Azka!
127
Adikku, Calon Istriku
128
Kehilangan Segalanya
129
Menanggung Dosa...
130
Balas Dendam
131
Jiwa-jiwa yang terluka
132
Azka tak bisa lepas...
133
Adik tak Dianggap!
134
Pekerjaan yang tepat!
135
Bahu ternyaman untuk Fika
136
Fall in Ubud
137
Fall in Ubud 2
138
Menggoda!
139
Bukan pelayanan Biasa!
140
Lepas Dari Mangsa!
141
Wisnu, Who are you?
142
Lemah!
143
Hasutan Wisnu
144
Status Wisnu!
145
Status Wisnu 2
146
Firasat
147
Dejavu Pina
148
Perempuan bernama Rahma!
149
Episode Rahma
150
Rahma istri yang terbuang
151
Menceraikan istri untuk seorang Gadis!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!