

BEJO

 

YENI MENGAJAK KETEMUAN

Jam 19.30

Bejo ,Shanti dan Me Mei bersantai di ruang keluarga. mereka duduk di karpet menonton Tv sambil makan cemilan.

Shanti dan Me Mei memakai baju tidur yang transparan,tak memakai dalemannn.

"Jo...." ucap Shanti.

"Iya Kak...." ucap Bejo.

"Kamu naksir tuh cewek...?" ucap Shanti.

"Gak tahu...." ucap Bejo.

"Kok gak tahu... Apa kamu suka sama dia..?" ucap Shanti.

"Kak... Aku ini masih kecil,baru 14 umurku.." ucap Bejo.

"Umurmu sudah 15 tahun Jo..."ucap Me Mei.

"Masa seh kak..!!??" ucap Bejo tak percaya.

"Iya... Kemarin pas kamu datang itu hari ulang tahunmu,Lalu ku beri kado istimewa,yaitu tubuhku ini..." ucap Me Mei.

"Dari mana kakak tahu kalau umurku 15 tahun.?" ucap Bejo.

"Dari kartu keluargamu..Saat mendata peserta sunatan massal... Kakak kan jadi panitia juga" ucap Me Mei.

"Oh iya... Lali aku kak..." ucap Bejo.

"Rencananya kita mau kasih kue.. Tapi kamu gak suka kue tart.." ucap Me Mei.

"Memang aku gak suka kue tart kak...

"Aku gak ada pikiran untuk mencari pacar kak,Kalau punya pacar itu ribet kak..Aku ingin berusaha dulu menggapai cita - citaku"

"Ribet kenapa Jo.." ucap Shanti.

"Ribetnya itu Ngajakin jalan,traktir makan, yang ini yang itu,semuanya kan harus pakai uang. Lah aku aja nyari uang susah banget kak." ucap Bejo.

"Rejeki itu gak kemana Jo..." ucap Shanti.

"Injih Bu nyai..." ucap Bejo.

Shanti menggelitiki Bejo.

"Ha....Ha....Ha....Ha....Ha... Ha.... Geli kak......" ucap Bejo sambil tertawa.

"Jo...Kita maen lagi yukk..." ucap Me Mei.

"Kan tadi sudah Kak...." ucap Bejo.

Shanti meletakkan kepalanya di paha Bejo.

"Cita - citamu apa Jo?"ucap Me Mei.

"Aku ingin menjadi orang sukses ...yang dapat melindungi dan membahagiakan orang - orang yang aku sayangi kak." ucap Bejo.

Bejo mengusap rambut Shanti.

"Kamu sudah bisa membahagiakan kami Jo..." ucap Shanti.

"Terus Jika kakak ingin ini itu gimana jika gak bisa mengabulkan,sedangkan hidupku aja masih gantung begini.Cari uang hanya cukup makan sehari itu pun aku bagi dua.." ucap Bejo.

"Kamu akan menikah di usia berapa Jo?" ucap Me Mei.

"Hem..... Jodoh,mati dan rejeki itu gak ada yang tahu... Hanya tuhan yang tahu .. Itu yang aku ingat dari omongan pak haji Udin kak.... Jadi aku gak tahu kapan aku menikah,entah hari ini,besok atau aku gak akan menikah... Begitu kak.." ucap Bejo masih mengusap rambut Shanti.

Shanti nampak menikmati usapan tangan Bejo.

Hape bejo berbunyi.Lalu bejo melihat layar hapenya.

"Siapa yang nelpon Jo..?" ucap Shanti..

"Gak tahu kak...Nomor baru.." ucap Bejo membiarkan hapenya berbunyi.

"Kenapa gak kamu angkat Jo.." ucap Me Mei.

"Katanya bang Hiukali jangan di angkat kalau nomor tak di kenal,kecuali nomor itu kirim pesan memberitahu. Begitu Kak.." ucap Bejo.

"Ada benarnya itu Jo... tapi jangan juga mudah percaya,..." ucap Shanti.

"Maksudnya?" ucap Bejo.

"Contoh dia mengenalmu terus memberi tahumu kalau ada keluargamu masuk rumah sakit atau penjara,terus minta transfer duit.. jangan kamu langsung percaya. Cek kebenarannya...Minta lokasi rumah sakit itu,lalu cari di google. kan muncul tuh no telponnya.lalu hubungi nomor rumah sakit itu tanyakan,apakah temanmu masuk rumah sakit apa tidak...Begitu sayang..." ucap Shanti.

"Ooo...Begitu ya Kak... " ucap Bejo.

"Jo... " ucap Me Mei.

"Iya Kak..." ucap Bejo.

"Masuklah kamar dulu.. Kak Me Mei mau ngomong sama Shanti..." ucap Me Mei.

"Kenapa aku harus ke kamar kak,kan kak Me Mei tinggal bilang saja.." ucap Bejo.

"Ini masalah wanita Jo... Kamu kan cowok... Apa kamu mau jadi cewek...?" ucap Me Mei.

"Enggak ahh.... Aku gak mau jadi cewek... Iya.. Ne aku ke kamar.." ucap Bejo.

Shanti lalu duduk.

Bejo berdiri lalu berjalan ke kamar Me Mei.

"Shan..."ucap Me Mei.

"Ya Mei..." ucap Shanti.

"Gue tahu lu suka kan sama Bejo..?" ucap Me Mei.

"Iya Mei...Gue suka sama Bejo..dan Gue jatuh cinta sama dia..." ucap Shanti menitikkan air matanya.

"Iya gue tahu ... Tapi Lu lihat dan dengar sendiri kan ucapan Bejo tadi... Bejo ingin membahagiakan orang - orang yang di sayangi dan juga ingin mengejar cita - citanya" ucap Me Mei.

"Terus gue harus gimana Mei?" ucap Shanti.

"Dukung dan Biarkan Bejo menggapai cita - citanya dulu,Cinta itu tak harus memiliki Shan..." ucap Me Mei.

Shanti memeluk Me Mei..

"Berat Mei..." ucap Shanti.

"Gue percaya lu pasti bisa Shan..Bahasa cinanya itu alon alon pasti kelakon." ucap Me Mei.

Shanti melepaskan pelukannya.

"Itu bahasa jawa Me Mei.....

"Apa Lu juga suka sama Bejo Mei?" ucap Shanti.

"jujur...Gue sedikit suka sama Bejo,tapi gue lebih suka sama burungnya saja. " ucap Me Mei.

Mereka terdiam.

"Shan... Dukunglah Bejo mengejar impiannya... Jangan Lu hambat dia mengejar cita - citanya.." ucap Me Mei.

"Iya Mei... Thanks ya... Lu emang sahabat terbaik gue..." ucap Shanti.

"Jelas dong.....Ayoo kita susul Bejo..." ucap Me Mei.

"Ayoo..." ucap Shanti.

Me Mei mematikan TV lalu mereka berjalan ke kamarnya.

---***---

Di dalam kamar Me Mei.

Bejo duduk di pinggir ranjang.

Nomor yang tadi menelpon lagi,tapi Bejo tak menanggapi.

Lalu Yeni Li Hua menelpon. Bejo mengangkatnya.

"Selamat malam Bejoo.." suara Yeni.

"Malam juga Kak..." ucap Bejo.

"Lagi ngapain neh...." suara Yeni.

"Lagi di kamar kak..." ucap Bejo.

"Besok kamu ada acara gak?" suara Yeni.

"Hem... Gak ada kak..." ucap Bejo.

"Mau gak ku ajak jalan - jalan..." suara Yeni.

"Emangnya kakak gak sekolah" ucap Bejo.

"Aku kuliah Jo.. Cuman ne lagi libur.." suara Yeni.

"Kuliah to...Kuliah di mana Kak...?" ucap Bejo.

"Di Universitas ********" suara Yeni.

"Ooo... Di situ.." ucap Bejo.

"Kalau kamu sendiri sekolah di mana Jo?" suara Yeni.

"Aku gak sekolah kak..." ucap Bejo.

"Heeeh...!!! serius kamu gak sekolah Jo?" suara Yeni.

"Iya Kak.. Aku serius... tapi aku akan kuliah.." ucap Bejo.

"Apaaa!!!! Kuliah....!!! ?" suara Yeni.

"Iya Kak... Aku kuliah di akademi militer..5 hari aku masuk kuliahnya.." ucap Bejo.

"Besok kita ketemuan gimana?" suara Yeni.

"Ketemuan... Mau ngapain kak?" ucap Bejo.

"Aku pengen ngobrol aja... Ketemuan di tempat kedai es campur jam 11.00 ." suara Yeni.

"Hem.... Kalau gak hujan dan keadaan mendukung ya Kak.." ucap Bejo.

"Oke...Sampai ketemu besook..." suara Yeni.

Panggilan terputus.Bejo melihat pesan masuk.

0812********

Jo... Ini aku mbak Sari. Apakah di rumah Me Mei sudah terkunci semua pintunya?"

"Heeeh....!!! Mbak Sari.. ?" ucap Bejo terkejut.

"Mbak Sari yang mana ya?" (Kirim)

Tak lama kemudian pesan masuk.

Apa masih kurang kamu lihat susuku?Kalau iya... panggilkan pak penghulu biar kamu bisa memilikinya.

"Juangkreeek.... Beneran mbak sari..." ucap Bejo.

"Sudah Mbak....Kok tumben mbak sms aku..?"(Kirim.)

Lalu hape bejo muncul panggilan telpon.

"Haloo mbak..." ucap Bejo.

"Ya hallo juga Jo... Apa kamu sudah siapin pak penghulu..?" suara Sari.

"Diampuuutt...." ucap Bejo dalam hati.

"Mbak ini... Mana bisa aku mbak..." ucap Bejo.

Ceklek....Kriiieett....suara pintu terbuka,nampak Me Mei dan Shanti masuk.

"Mbak becanda...Kalau kamu serius mbak siap kok..."suara Sari.

"Juancoookk..." umpat Bejo dalam hati.

"Ada apa mbak nelpon....?" ucap Bejo.

"Mbak??" gumam Shanti dan Me Mei.

lantas Shanti mendekat lalu menempelkan kupingnya di hape Bejo.

"Kamu ingat gak Jo pas turun bus kopaja saat menuju rumah Me Mei.." suara Sari.

"Iya Ingat Mbak...Memangnya ada apa?" ucap Bejo.

Gak baik nguping pembicaraan orang..." suara sari.

"EH....!!?? Shanti terkejut lalu menjauh.

"Ingat sama pria berkacamata yang turun bareng sama kamu?" suara Sari.

"Ingat Mbak...Teruss ?" ucap Bejo bingung.

"pria itu tak sadarkan diri selama 12 jam,setelah di telusuri pakai CCTV dishub dia turun lalu di susul kamu Jo.. Apakah kamu di sentuh sama dia?" suara Sari.

"Hem....Iya mbak... Aku sempat di sentuh sama dia,aku kaget lalu dia turun duluan.

"Terus apa hubungannya denganku mbak?" ucap Bejo.

"Dia adalah buronan polisi...Sepertinya menginginkan dirimu "suara Sari.

"Haaaaah....Serius mbak..." ucap Bejo.

"Iya aku serius jika kamu panggilkan penghulu lalu kita nikah.." suara Sari.

"Aseemm...." ucap Bejo.

"Ya serius mas Bejo yang ganteng... Makanya tadi mbak bilang sudah di kunci semua pintu rumah Me Mei...Takutnya ada lagi yang mengawasimu terus masuk rumah...Begitu ganteng..." suara Sari.

"Kenapa dia mengikutiku mbak?"ucap Bejo.

"Mereka inginkan dirimu Jo... " suara Sari

"Mengapa dia menginginkanku Mbak?"ucap Bejo.

"Karena kamu manusia spesial,jika kamu di tangkap lalu di cuci otakmu,maka dia menjadikanmu sebagai senjatanya dia. Jika kamu pergi sendirian...Harap waspada..Ingat orang di sekelilingmu,jika mencurigakan segera menjauh. Jangan bertindak gegabah.. Oh iya... Gimana rasanya di di suapin 3 cewek mas Bejo..." suara Sari.

"Kok mbak tahu...." ucap Bejo.

"Ya tahu lah... Kamu maen sama Me Mei dan Shanti mbak juga tahu..." suara Sari.

"Diampuutt....Kok dia bisa tahu.." ucap Bejo dalam hati.

"Kalau mau maen sama mbak...harus siapkan penghulu...Baru mbak mau...

"Oh iya... Satu lagi... Jangan di buang di dalam,karena kamu akan masuk akademi militer Jo." suara Sari.

Panggilan telpon terputus.Lalu Bejo meletakkan Hapenya di atas meja kecil,lalu di cas.

"Yank...Tadi itu siapa ?" ucap Shanti.

"Mbak Sari yang kerja di rumah pak Bagas Kak.." ucap Bejo.

"Kok dia tahu aku menguping pembicaraannya?" ucap Shanti penasaran.

"Aku gak tahu kak..." ucap Bejo.

Me Mei mendekati Bejo,lalu mengeluarkan burungnya Bejo setelah itu malahapnya.

Mereka pun bermain hingga 3 jam. Setelah itu tidur tanpa sehelai benang,hanya selimut yang menutupi tubuh mereka.