*Ada adegan panas*
Bejo sudah sampai di depan pintu pagar rumah Me Mei.
Bejo memencet tombol bel.
Bejo menunggu hingga 10 menit,Lalu Bejo menekan kembali Bel tersebut.
Terdengar suara pintu terbuka. Me Mei keluar rumah memakai Kaos dan celana pendek,ia melihat dari celah pintu pagar.
"Bejoo..." seru Me Mei.
Me Mei membuka pintu pagar yang tergembok.
Me Mei langsung memeluk Bejo.
"Kakak pikir kamu gak kesini Jo.." ucap Me Mei.
"Ya ke sini lah kak... Kan tadi sudah ku bilang mau otewe ke sini.." ucap Bejo.
Me Mei melepas pelukannya.
"Kamu kesini sama siapa Jo? " ucap Me Mei.
"Sendiri Kak...Naik Angkot.." ucap Bejo.
Bejo melihat kaos Me Mei. Nampak cetakan kedua puncak gunungnya.
"Seriusss....!!! Tadi kamu nyasar apa enggak.?" ucap Me Mei.
"Ya Serius Kak... Aku gak nyasar kak...Kan banyak orang di jalan,tinggal tanya. Seperti pepatah bilang malu bertanya tersesat di rumah janda..." ucap Bejo.
"Ngacoo kamu Jo...Mana ada tersesat di rumah Janda.." ucap Me Mei.
"Oh iya... Bukan di rumah Janda..Tapi di rumah bidadari.." ucap Bejo.
"Bidadarinya mana Jo?" ucap Me Mei..
"Aku gak boleh masuk ya Kak?" ucap Bejo tak menjawab pertanyaan Me Mei.
"Oh iya Jo...Maaaf... Kakak Lupa...Ayoo masuk Jo.." ucap Memei.
Me Mei menutup gerbangnya lalu menggemboknya lagi.
"Bidadarinya di sampingku ini Kak..." ucap Bejo.
"Ada -ada saja Kamu ini Jo..." ucap Me Mei menggunakan bahasa cina. sambil berjalan ke dalam rumah.
"Lah emang benarkan.. Kalau kakak Cowok bukan bidadari lagi namanya..." ucap Bejo juga memakai bahasa cina.
Ha....Ha....Ha...Ha....Ha... Me Mei tertawa.
Bejo melihat dalam rumah nampak sepi.
"Kok Sepi Kak....Biasanya ada Tante.." ucap Bejo.
"Mama sama Papaku lagi ke Bandung Jo..Ada urusan Bisnis... 5 Hari lagi baru pulang.." ucap Me Mei sambil mengunci pintu depan.
Bejo duduk di sofa panjang,lalu Me Mei duduk di samping Bejo.
"Ooo...Begitu... Jadi Kakak tinggal sendirian dong.." ucap Bejo.
"Enggak...." ucap Me Mei.
"Lah terus..Kakak tinggal sama siapa? Apa Kak Lin ada di sini?" ucap Bejo.
"Abangku itu tinggal di semarang Jo....Hanya saat Imlek saja dia kesini.." ucap Me Mei.
"Lah kalau bukan Kak Lin terus sama siapa dong.?" ucap Bejo penasaran.
"Ayo ikut kakak..." ucap Me Mei.
"Kemana?" ucap Bejo.
Me Mei Tak menjawab lalu menarik tangan Bejo.
Bejo pasrah di tarik oleh Me Mei.
Tak lama kemudian mereka sampai di depan pintu kamar Me Mei.
Me Mei lupa menyimpan mainan karetnya.
"Ini kan Kamar kakak.." ucap Bejo. Bejo tahu itu kamarnya Me Mei,sebab Me Mei sering menyuruh Bejo datang kerumahnya untuk mengambil buku.
Ceklek.... Kriiieett.... Pintu kamar Me Mei terbuka.
Nampak seorang Wanita tidur telentang di kasur. Wanita itu memakai kaos longgar dan rok diatas lutut.Roknya itu terbuat dari kain yang licin.
"Kak Shanti...!!!?? Ucap Bejo terkejut.
"Iya... Mama minta tolong sama Shanti untuk menemaniku di rumah...
"Bangunin saja dia Jo..Soalnya kalau kakak yang bangunin dia malas bangun.." ucap Me Mei.
Bejo berjalan ke arah tempat tidur,mata Bejo melihat sesuatu di atas meja kecil di samping tempat tidur.
"Itu kok bentuknya sama seperti punyaku ya..." ucap Bejo dalam hati melihat Rudal terbuat dari karet silicon.
Bejo duduk di pinggir kasur.
"Siaalll... Aku lupa menyimpan mainanku..." ucap Me Mei tersadar benda itu di samping Bejo.
"Kak....Kak Shanti..." ucap Bejo.
Bejo menyentuh lengan Shanti lalu menggoyangkannya.
"Kak Bangun kak..." ucap Bejo.
Shanti membalikkan badannya membelakangi Bejo.
"Benar kan Jo..Dia gak mau bangun.." ucap Me Mei.
"Kebakaran....Kebakaran....Kebakaran...." ucap Bejo agak nyaring .
Shanti langsung terbangun.
"Mana...Mana..Kebakarannya...Ma...(Shanti melihat Bejo).
"Bejooooo.....!!!!!!" ucap Shanti.
"Hehehehehhe...." Bejo hanya cengengesan saja.
"Iiiiiiih.... Ganggu orang tidur siang aja..." ucap Shanti.
"Lagian di bangunin gak bangun - bangun..." ucap Bejo.
"Kapan kamu datangnya Jo...?" ucap Shanti.
"Baru saja Kak...terus di tarik ke sini sama kak Me Mei..." ucap Bejo.
Me Mei duduk di dekat Bejo.
"Jo...Kamu serius gak bisa sekolah?" ucap Me Mei.
"Iyo Jo...Seenggaknya kan kamu masuk Smp atau Sd gitu..." ucap Shanti.
"Iya Kak...Aku serius... Apakah aku ada pernah bohong sama kakak?" ucap Bejo.
Shanti dan Me Mei Mendekat,Shanti di sebelah Kanan,sedangkan Me Mei di sebelah kiri. Mereka duduk menempel ke Bejo.
"Yang sabar ya Jo... Biarpun kamu gak sekolah,kan bisa belajar sama kita - kita.." ucap Me Mei.
"Iya Kak... Aku mengerjakan ujian itu,lalu hasilnya 100 % lulus semua,Sd,Smp,dan Sma..Jadi aku gak bisa sekolah..." ucap Bejo.
"HEEEEEEH......!!! Shanti dan Me Mei terkejut.
"Tuuunggu dulu Jo... Ujian itu kamu lulus semua...?" ucap Me Mei tak percaya.
"Iya Kak... Aku lulus semuanya.. Lalu mereka bilang aku gak bisa sekolah,tapi langsung Kuliah...." ucap Bejo.
Me Mei memberikan sebuah Kode. Shanti tahu kode itu.
Mereka berdua lalu menggelitiki Bejo.
Ha....Ha....Ha....Ha... Geli kak...Ampuuun....
Bejo terbaring di kasur.
"Rasakan... Ini lah hukumanmu...Beraninya mengerjai kami..."Me Mei sambil menggelitiki Bejo.
"Ha....Ha.....Ha....Ha...Ha...Ha...Ampuunnn..." ucap Bejo tak tahan geli.
Me Mei tak sengaja menyentuh celana Bejo yang terdapat rudal di balik celana itu.
"Gede banget..." ucap Me Mei dalam hati.
Me Mei mengudahi mengelitiki Bejo.
Namun Shanti tak berhenti.
"Ampuuun Kak... Geliii..." ucap Bejo.
"Biarin ...." ucap Shanti.
Bejo membalas,karena ia merasa Shanti saja yang menggelitiki dirinya.
"Eh....!!?? Shanti terkejut..
"Ha....Ha....Ha....Ha...Ha...Geli Jo...." ucap Shanti.
Kini Bejo di atas,Shanti di bawah. Mereka saling gelitik.
Bejo tanpa sadar menduduki Shanti sambil menggeliti pingang Shanti.Rok Shanti tersikap ke atas.
Tak Lama kemudian Bejo menghentikannya.
Nafas Shanti nampak Ngos - ngossan.
"Sudah Di biarin diluar,lalu di tarik,dan di gelitiki... Masa gak ada air minum keluar seh..." ucap Bejo masih duduk di paha Shanti.
"EH... Maaaf Jo...Aku lupa.." ucap Me Mei.
Me Mei berjalan ke kulkas kecilnya,lalu mengambil Teh kotak. Setelah itu memberikan teh kotak pada Bejo.
"Ini Jo..." ucap Me Mei sambil menyerahkan teh kotaknya.
"Jo...Turun dong..." ucap Shanti.
Bejo lalu turun,tangannya tak sengaja menyentuh gundukan kecil di kain Rok dan jarinya menyentuh di balik kain tersebut.
Shanti tersentak kaget ketika jari Bejo menyentuh bibir goanya.Sebab ia hanya memakai Rok saja.
Me Mei duduk di samping Bejo
Bejo membuka sedotan lalu meminum tehnya.
Glek...Glek...Glek...Glek...Glek...
"Aahhh Segaaar...... Mantap susunyaa..." ucap Bejo.
"Itu Teh Jo bukan Susu.." ucap Me Mei.
"Masa seh kak.. Perasaan sama saja... Yang penting segar.." ucap Bejo.
"Kalau susu itu yang Ini " ucap Me Mei sambil menaikkan kaosnya.
Nampak kedua gunung Me Mei kelihatan.
Bejo melihat gunung itu.
"Asli gak Itu kak...Entar palsu lagi kaya yang itu.." ucap Bejo sambil menunjuk Benda yang terbuat dari karet silicon.
"Asli dong Jo...Coba kamu pegang..." ucap Me Mei.
Bejo memegang kedua gunung itu lalu memainkan kedua tangannya.
"Aaahhh... Ssshh...Hemm....
"Ada airnya gak Kak?" ucap Bejo sambil memainkan kedua puncak gunung itu.
"gak..aadhaaa... Jooo...Aaaahh..." ucap Me Mei.
"Masa seh...." ucap Bejo.
"Iiiiiyaaaahhh....Kalaau tak percayaaa Silaaaahhhkan di coba..." ucap Me Mei.
Bejo kemudian mencobanya.Bejo mengishap ujung gunung ituu,sedangkan sebelahnya di remaas. - remas.
"Gilaaa.... Me Mei membolehkan Bejo menyetuh daerah terlarangnya.." ucap Shanti dalam hati melihat aksi mereka.
Me Mei melepas kaosnya dan celana lalu berebah.
Bejo melihat tubuh polos Me Mei.
Me Mei menyuruh Bejo melanjutkan lagi.
Dengan senang hati bejo melanjutkannya.
"Teruss Jo....Enak bangett... Aahhhh..." ucap Me Mei.
Shanti terkejut ketika Me Mei melepas semua pakaiannya.Lalu menyuruh Bejo melanjutkan lagi.
Bejo nampak memainkan lidahnya di goanya Me Mei.
"Jo... Buka dong pakaianmu...Masa kakak saja.." ucap Me Mei.
Bejo membuka pakaiannya.
Nampak Rudal Bejo sudah mengeras.
"Woooww... Besar sekali..." ucap Me Mei.
Me Mei lalu bangun dan memegang Rudalnya Bejo.
"Gede banget Jo...." ucap Me Mei.
"Ya memang Gede Kak..." ucap Bejo.
Me Mei melahap Rudal mili Bejo.
Nampak Bejo merem melek merasakan rudalnya masuk dalam mulut Me Mei.
Lalu Me Mei menyudahi aksinya,kemudian ia berebah dan membuka lebar kakinya.
"Masukin di sini Jo..." ucap Me Mei sambil menunjuk goanya yang sudah basah.
Bejo lalu memasukkan rudalnya.
Blesh... Nampak seperempat masuk.
"Aw.....Pelan - pelan Jo..." ucap Me Mei.
Bejo kemudian pelan - pelan menggerakinnnya.
Hingga akhirnya rudal Bejo amblas seutuhnya.
"Aaahh... Aaahh... Aahhh... Hemmmm....
Shanti yang melihat adegan itu tanpa sadar menarik roknya lalu memainkan jarinya di lubang goanya,ia tak berani memasukkan jarinya, sebab masih ada segelnya.
"Agak Cepat Jo..." ucap Me Mei sambil menikamati gempuran rudal Bejo.
10 menit kemudian.
"Aaku...Keluarrr Jo....." ucap Me Mei.
Tubuh Me Mei mengejang ngejang.
Bejo memghentikannya.
Me Mei menoleh ke arah Shanti. Ia melihat Shanti memainkan goanya sendiri.
"Shan...Lu mau ngerasain gak?" ucap Me mei.
"Gue masih bersegel Mei..." ucap Shanti.
"Sampai kapan lu jaga tuh segel.." ucap Me Mei.
Bejo melanjutkan lagi.
Me Mei bersuara nyaring karena Bejo menggerakkan rudalnya sangat cepat.
Setan merasuki pikiran Shanti.
"Benar juga ya... Sampai kapan aku jaga ini segel,mending aku kasih ke Bejo saja.." ucap Shanti dalam hati.
Shanti melepas semua pakaiannya lalu ikut bergabung.
Tak lama kemudian tibalah giliran Shanti.
bejo berulang kali gagal memasukkan rudalnya,lalu Me Mei membantu Bejo.
"Tekan Jo..." ucap Me Mei.
Blesss... Sreeet.... Bejo seperti menabrak seauatu.
"SAAAAAAKIIIIIIIITTTTT.........." teriak Shanti meskipun goanya sudah licin.
"Tahan Jo...Jangan kamu gerakin dulu" ucap Me Mei.
Bejo diam saja.
Tak Lama kemudian.
"Nah sekarang gerakin secara pelan -pelan..." ucap Me Mei.
Bejo mengerakin rudalnya secara perlahan.
Shanti yang awalnya merasakan sakit,perlahan sakit itu hilang di gantikan nikmat luar biasa yang belum pernah ia rasakan.
"Aaahh... Aahhh...Aahhh....
Me Mei memainkan gunungnya Shanti.
Makin lama Bejo menaikkan temponya.
"Jo... Kakak mau pipis...." ucap Shanti. mrasakan seperti mau keluar.
"Jangan di lepas Jo... Terus genjoot..." ucap Me Mei.
Bejo yang tadinya mau mencabut gak jadi.
Shanti Mengejang - ngejang. Ketika sudah keluar.
"Stop Jo..." ucap Me Mei.
Bejo menghentikannya.
"Gimana Shan...Enakkan lubangmu di tusuk - tusuk...." ucap Me Mei.
"Iya Mei... Enak bangeet.....Ayoo Jo lanjutkan lagi..." ucao Shanti.
Bejo melanjutkan lagi.
Bejo di ajari oleh Me Mei cara memuaskan wanita sambil mempraktekkan.
Tak terasa Jam 5 sore.
Mereka berbaring di kasur tanpa bussana. Bejo di tengah - tengah. Kedua tangan Bejo di lubang goa.
"Shan... Kalau tiap hari begini terus mah aku mau aja..." ucap Me Mei sambil memegang Rudal Bejo yang sudah lemas itu.
"Iya Mei... Aku rela kok di tusuk tiap hari sama Bejo..." ucap Shanti juga memegang rudal Bejo.
"Aku yang gak rela kak..." ucap Bejo.
"Kok kamu gak rela Jo... Seharusnya kamu senang dong bisa menikmati tubuh kita berdua tiap hari.." ucap Me Mei.
"Terus kuliahku gimana?" pak Bagas pasti mencari aku.."ucap Bejo.
"Iya juga seh..." ucap Me Mei.
"Emang kamu mau kuliah di mana Jo?" ucap Shanti.
"Di UGM kak... Kan aku ada 1 permintaan pada Kak Me Mei dan Kak Santi bila Ujianku lulus maka aku bisa meminta apa saja." ucap Bejo.
"Kamu mau minta apa Jo? Apakah kamu minta tiap hari lubang kakak di tusuk oleh rudalmu itu. Kalau iya tanpa meminta pun kaka kasih tiap hari." ucap Me Mei.
"Bukan itu kak...Aku hanya minta saran saja..." ucap Bejo..
"Kirain kamu minta lubangku Jo... Soalnya kakak kepikiran tentang permintaanmu,katanya Me Mei kamu gak minta materi,terus kakak kepikiran kalau kamu minta tubuhku ini...." ucap Shanti.
"Awalnya seh begitu... Tapi gak Jadi... Lha wong sudah dikasih tanpa aku minta kok..." ucap Bejo.
"Jo... Nginap saja di sini..." ucap Me Mei.
"Tiba - tiba Hape Bejo berdering. Bejo lantas turun dari tempat tidur. lalu mengambil hapenya.
Nampak di layar Hp nama Pak Bagas.
"siapa yang nelpn Jo..." ucap Me Mei.
"Pak Bagas Kak..." ucap Bejo.
"Bilang sekalian Jo kalau kamu mau nginap disini" ucap Shanti.
"Halo...." ucap Bejo.
"Assalam mu'alaikum....." suara Bagaskara.
"Wa'alaikum salam pak.." ucap Bejo.
"Selamat ya Nak Bejo... Kamu lulus 100 % semuanya... Bapak bangga padamu." ucap Bagaskara.
"Iya Pak terima kasih..." ucap Bejo.
Me Mei mendekat lalu menempelkan telingan di hp Ejo.
"Oh iya... Kamu lagi dimana sekarang? kata Bibi Yati kamu belum pulang" ucap Bagaskara.
"Lagi di rumah teman Pak..." ucap Bejo.
"Ooo...Di rumah teman.. Pulang apa nginap?" ucap Bagaskara.
"Nginap...." ucap Me Mei lirih.
"Nginap pak...." ucap Bejo.
"Berapa hari?"suara Bagaskara.
"Lima..." ucap Me Mei lirih.
"Lima hari Pak..." ucap Bejo.
"Lima hari...!!!! " ucap Bagaskara.
"Kasih tahu kalau mau bantuin kak Shanti dan Kak Mei angkatin buku" ucap Me Mei lirih di telinga Bejo di sebelahnya.
"Iya pak... Soalnya aku mau bantuin Kak Shanti dan Kak Me Mei angkatin Buku " ucap Bejo.
"Oooo..... Di rumahnya gurumu ta Jo? " suara Bagaskara.
" Iya pak...." ucap Bejo.
"Ya sudah kalau begitu... Assalam mu'alaikum.." suara Bagaskara.
"Wa'alaikum salam...." ucap Bejo.
Bejo mengunci layar hapenya.
Kruucukk...kruucukkk.....
"Laper ya Jo..." ucap Shanti lalu menghampiri Bejo.
"Iya Kak... " ucap Bejo.
"Ayoo...kita ke dapur soalnya aku juga lapar.. "ucap Me Mei
"Kak Me Mei gak pakai baju? " ucap Bejo.
"Gak usah pakai pakaian,soalnya pintu depan sudah terkunci...Jadi aman...Ayo Jo...Kamu juga gak usah pakai pakaian...Biar adil" ucap Me Mei.
"Iya kak..." ucap Bejo.
Mereka bertiga ke dapur tanpa memakai sehelai benang.
Shanti dan Me Mei memasak. Bejo yang diam saja lalu mendekati Me Mei.
"Kak Me Mei mau buat apa?" ucap Bejo.
"Buat nasi goreng saja Jo...Biar cepat.." ucap Me Mei.
"Ooo...Nasi goreng...Sini ku bantu Kak..." ucap Bejo.
"Kupasin itu sosisnya Jo.Lalu potong - potong." ucap Me Mei.
Bejo lantas mengupas sosis lalu memotong - potong.
selang 15 menit nasi goreng sudah matang,lalu mereka makan bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Endro Budi Raharjo
dpt prs one reeeekkkk....
2024-11-05
0
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
dobel bonusnya
2024-12-10
0
ketombee
👍☕
2022-07-22
3