Sesampainya di hotel Velove langsung keluar dari mobil Max tanpa harus menunggunya. Max semakin bingung dengan sikap gadisnya itu.
"Ada apa denganmu Love? Kau membuatku bingung." gumam Max dalam hati.
Lalu Max mengikuti Velove masuk ke dalam hotel. Velove yang berlari duluan sudah masuk ke dalam lift untuk menuju ke atas. Kemudian Max menyusulnya dari belakang.
Setelah sampai diatas Velove terhenti di depan pintu karena card untuk membuka pintu hotel di bawa oleh Max. Max yang telah sampai pun tersenyum melihat muka kesal Velove.
Velove merasa jengah melihat Max tersenyum padanya. Ingin sekali dia memukul wajah Max disaat itu juga. Namun Velove memilih untuk tetap diam karena dia benar-benar kesal kepada Max.
Setelah pintu terbuka Velove langsung masuk ke dalam dan dia langsung menyambar handuk lalu pergi mandi. Namun Max menghentikan langkahnya.
"Berhenti."
Max langsung mendorong Velove mundur dan dia pun terlentang di kasur. Max mengunci tangan dan kakinya sehingga Velove tidak bisa bergerak.
"Shiitt, lepasin aku Max." teriak Velove.
Max hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Tenanglah baby, apa kamu tidak ingin menjelaskan sesuatu kepadaku?" tanya Max dengan tatapan tajamnya.
"Menjelaskan tentang apa Max? Aku tidak berhutang penjelasan denganmu."
"Lalu kenapa kamu mengacuhkan ku Love?"
"Karena kamu sangat BODOH Max.
"Aku Bodoh?" tanya Max heran.
"Yeah kamu sangat sangat BODOH Max dan aku sangat membenci kebodohanmu itu."
"Sekarang lepasin, aku mau mandi hari ini sangat melelahkan bagiku." ucap Velove penuh dengan kekesalan.
Max yang telah menemukan jawaban dari pertanyaannya pun segera melepaskan tangan dan kaki Velove, dan Velove langsung masuk ke dalam toilet.
"Aku Bodoh? Kebodohan apa yang telah aku lakukan?"
Max semakin di buat bingung oleh Velove, dia masih belum menyadari tentang kesalahannya.
Velove yang sudah masuk ke toilet kembali keluar, dia mau mengambil laptopnya.
"Kamu ngapain bawa laptop ke dalam toilet Love?" tanya Max.
Namun Velove masih tetap diam bahkan menoleh pun tidak. Dia pun kembali masuk ke dalam toilet sambil menenteng laptop nya.
Di dalam toilet Velove membuka laptop nya dan segera melakukan pembersihan jejak yang di tinggalkannya tadi siang. Dia harus cepat agar keberadaannya tidak diketahui oleh musuh Max.
Velove sangat serius jika mengenai masalah ini, karena dia tidak ingin orang tau tentang identitasnya.
Velove sedikit kesulitan dengan data yang di retasnya karena data yang bersangkutan berada di luar koneksi jadi tidak bisa langsung menyambung ke dalam jaringan yang di buatnya.
"Shitt, susah sekali koneksinya, kalau tidak cepat mereka bisa saja langsung menemukan keberadaanku." gumamnya dalam hati.
Velove terus berusaha mengoperasikan laptopnya agar bekerja maksimal, dan setelah satu jam berkutat pada layar screen di depannya Velove bisa bernafas lega akhirnya ia bisa memuat data yang dia inginkan.
"Well done Love, akhirnya selesai juga. Sekarang kamu aman." ucap Velove pelan dengan senyum di wajahnya.
"Sepertinya aku harus segera mandi. Aku sudah sangat lama di dalam sini." batinnya.
Dengan segera Velove melaksanakan ritual mandinya. Di luar toilet Max masih termenung dengan lamunannya dia sangat terganggu dengan sikap Velove yang menyebut dirinya bodoh.
"Shiitt, gadis itu dengan beraninya menyebutku bodoh. Baru kali ini ada seseorang yang berani mengatai ku." gumam Max sedikit geram.
Setengah jam kemudian Velove selesai dengan ritual mandinya, dengan mengenakan bathrobe ia keluar dari toilet. Di luar Max sudah menunggu Velove keluar. Dia berdiri di samping pintu toilet.
"Baby, selesai mandinya?" ucap Max mengagetkan Velove.
"Max are you crazy? kau ingin membuat jantungku lompat dari tempatnya?" teriak Velove pada Max.
Max tersenyum menyeringai, dan tiba-tiba ia memeluk Velove memanggulnya di pundak dan membantingnya diatas ranjang. Velove berteriak dengan ulah Max.
"Wait wait Max, kau minta di hajar Haa?"
"BUGHH"
Velove tergeletak di atas kasur dan Max langsung mengunci tangan serta kaki Velove agar tidak bisa bergerak.
"Max apa yang kau ingin lakukan?"
"Menurutmu aku ingin melakukan apa?"
Dengan senyum seringainya Max mulai menyerang Velove yang telah terbaring di atas ranjang.
Max membuka tali bathrobe yang dikenakan oleh Velove. Dia membukanya pelan-pelan dan terlepas lah tali itu. Max lalu membuka bathrobe Velove kini terpampang jelas di depan matanya perut putih mulus dan 2 bagian aset berharga yang tertutup underwear.
Max menelan salivanya tak henti dia memandang tubuh mulus gadisnya itu dengan tatapan liar.
Velove memberontak namun tenaga Max terlalu kuat. Velove hanya bisa mengumpat kasar pria yang sedang menggagahinya itu.
"Apa kau minta di bunuh Max? Lepaskan aku, dan kenapa tenaga mu sangat kuat kalau menyangkut dengan hal ini." teriak Velove terus memberontak.
Max tergelak mendengar ucapan gadisnya itu.
"Hahaha sayang aku selalu kuat dalam situasi apapun kau harus tau itu."
"Bullshiit kamu tidak sekuat itu Max."
"Kau meremehkan ku baby? Akan ku buktikan sekarang padamu. Aku akan mengahajarmu sampai kamu lelah sayang."
"No Max No. Pergi kamu dari sini."
Max mulai melancarkan aksinya, dia mencium bibir Velove dengan rakusnya. Velove yang awalnya memberontak pun perlahan mulai pasrah dengan buaian Max.
Velove mulai mendeesah pelan dengan cumbuuan Max.
"Ahhhhhhhh, Fuuuckk you Max."
Max tersenyum senang karena Velove mulai menikmati dengan aksi yang dimainkannya. Max terus melumaat dan memaguut bibir manis gadisnya, dengan cepat Max membuka underwear yang menutupi kedua aset berharga Velove.
Tanpa menunggu lama Max langsung melahap semua yang ada ditubuh Velove. Velove hanya bisa mengeerangg menikmati setiap sentuhan Max.
Max dengan cepat membuka celana jeansnya karena sang junior sudah On sejak awal aksinya, dan dia mulai mengarahkan sang junior ke aset berharga Velove.
Max menekan pinggulnya pelan karena ruang indah itu masih sempit untuk dimasuki. Velove terus meracau dengan suaranya membuat Max semakin bersemangat. Max menekan lagi pinggulnya dan sang junior kini sudah terbenam sepenuhnya kedalam ruang indah Velove.
"Ahhhhhhh My Lovee, I love you so much.
Max terus menggoyangkan pinggulnya dan....................othor pun pergi meninggalkan mereka berdua karena othor tidak mau mengganggu olahraga bang Max dan mbak Velove. Kegiatan mereka pun terus berlangsung dan othor pun tidak tahu adegan apa yang selanjutnya mereka lakukan. Mungkin ada beberapa adegan yang bikin hareudang dan othor tidak mau membayangkan adegan hot mereka.☺️☺️☺️☺️😌😌😌😌😭😭😭😭🙏🙏🙏🙏😄😄😄
...HAI READERS JANGAN LUPA TEKAN LIKE NYA YA..TUNGGU ADEGAN HAREUDANG SELANJUTNYA😂😂😂😂TERIMAKASIH😍😍😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Chandra Dollores
ancur cur Maxx...giliran di ranjang aja kuatnya bikin pembaca ikut basah..
giliran kelahi kalah hahahaha
Velove juga, selalu menang klo kelahi kok di ranjang Max bisa kalah!!! birahi ya hahahaha
2022-04-05
1
Nay Nay
thor up nya jangan lama-lama ya,aku lupa sama sama ceritanya jadinya
2022-03-25
2
Mutiara Laut
mana lanjuutanya thor g sabar nungguh
2022-03-24
1