Max cukup lama bermain dengan bibir Velove. Sejak kepergian sang istri Max tidak pernah memiliki skandal apapun dengan wanita. Ia termasuk pria yang setia. Banyak wanita yang mencoba mendekati dan menggodanya namun Max tidak pernah tertarik sedikitpun.
Semuanya berubah ketika Max bertemu dengan Velove, menurutnya Velove sangat lah cocok dengan karakternya. Dan hobi nya juga sama. Tidak lemah sama-sama kuat dalam suatu hal.
Velove hampir kehabisan nafas karena Max tidak memberinya kesempatan untuk mengambil nafas.
"Shitt Kamu ganas sekali Max. Aku hampir kehilangan nafas." umpat Velove pada Max.
Max terkekeh melihat kekesalan Velove.
"Bibirmu manis sekali Love. Aku semakin ingin melahap mu."
"Tunggu Max sudah berapa tahun kamu tidak berciuman?"
"Semenjak istriku tiada Love. Aku sama sekali tidak pernah berciuman. Aku tidak suka berhubungan dengan orang lain yang tidak ku suka. Baru kali ini aku tertarik pada seorang gadis, yaitu kamu Love."
Max kembali memeluk Velove dengan erat dan membisikkan sesuatu di telinga Velove.
"Love, I want you. Bolehkah aku memilikimu?"
Bisikan Max membuat Velove meremang seketika. Dan tangan Max mulai menjelajah memasuki hodie yang di kenakan Velove.
"Bodoh, tidak disini Max." ucap Velove sambil mendorong mundur tubuh Max.
"Kamu mengizinkan ku Love?"
"Yeah karena kamu lagi beruntung aku mengizinkanmu Max, buatlah aku melayang bersama mu." bisik Velove pelan di telinga Max.
Hal itu membuat Max semakin bergaaairaah dan bersemangat sekali.
"Ayo kita pulang Love."
Velove hanya tersenyum membalas ajakan Max. Dan bianglala raksasa itu pun berputar ke bawah. Max dan Velove keluar lalu menuju ke mobil untuk pulang ke hotel.
Velove berjalan dengan bergelayut manja di lengan tangan Max. Baru kali ini ia merasakan bahagia.
"Aku bahagia dengan mu Max, tapi sayangnya ini hanya pertemuan singkat. Aku harap kita bisa saling melupakan setelah ini." gumam Velove dalam hati.
Max telah sampai di mobil nya. Ia membukakan pintu agar Velove masuk ke dalam nya. Dan Max langsung melajukan kendaraan nya.
Max menyetir sambil menggenggam tangan Velove sesekali ia mencium nya.
"Max bolehkah aku meminjam mobil mu besok?"
"Boleh Love kamu mau pergi kemana? biar aku yang antar."
"Ke suatu tempat, tidak usah mengantarku aku mau pergi sendiri Max."
"Baik lah, be careful Love."
Setelah satu jam berkendara Max sampai juga di hotel. Lalu ia dan Velove segera masuk ke dalam lift. Max selalu memeluk mesra gadis yang ada di samping nya.
Max yang mulai naff...su pun memulai aksinya. Ia menghentakkan tubuh Velove di dinding lift, dia mengunci tubuh gadisnya dengan kedua lengan kokohnya. Max mengangkat tubuh Velove dan menggendongnya di depan. Velove juga mengalungkan tangan nya ke leher Max. Kakinya menggamit kencang di pinggang Max.
"Ini masih di lift Max."
"Aku sudah tidak sabar memakan mu Love." ucap Max memandang wajah cantik Velove.
Pintu Lift terbuka Max keluar dengan posisi Velove berada di gendongan nya.
Max membuka pintu kamarnya dan ia pun masuk menuju ke ranjangnya. Ranjang bernuansa klasik itu terlihat indah.
Max membanting tubuh Velove ke kasur. Dan dengan cepat ia melancarkan aksinya. Max membungkam bibirr Velove dengan bibiirnya. Ia melum...mat dengan lembut bibir manis Velove. Max tidak melepaskan bibir Velove sedetik pun. Bibir manis yang membuatnya candu Max memagut nya tanpa henti.
Dengan nafas tersengal Velove melepaskan bibirnya secara paksa.
"Kamu rakus sekali Max." desah Velove.
"Kamu cantik sekali Love, bibirmu manis sekali. Membuatku candu, aku sudah lama tidak melakukan ini Love."
Velove tersenyum. " Maka lakukanlah malam ini Max. Aku memilihmu untuk menerjang mahkota ku yang aku jaga selama ini."
"Jadi ini pertama bagimu Love? Baiklah aku akan melakukannya dengan hati-hati Love."
Max kembali memagut bibir Velove. Lalu ia juga menjarah ke ceruk leher nya menghirup aroma wangi tubuh Velove yang membuatnya semakin tee..gang. Max menghii...sap, menji....latt, dan menggigit membuat sebuah tanda di leher yang putih bersih itu.
"Ahhhhh Max." desah Velove penuh gaiii....rahh.
Max membuka Hodie dan kaosnya tubuh sixpack terpampang jelas di hadapan Velove sekarang.
Dan Max juga membantu Velove membuka Hodie dan bajunya yang tertinggal hanya sebuah br..aa yang masih membungkus dua benda yang sangat indah.
"Kau cantik Love tubuh mu indah sekali."
Max kembali mencum.....buu Velove dengan rakusnya. Menciiumi dada muluus Velove. Lalu Max menanggalkan balutan yang membungkus dua benda indah itu. Max kagum dengan apa yang di lihatnya.
"Love ini indah sekali." ucap Max sambil memegang lembut dua benda tersebut.
"Semua ini milikmu Max."
"Thanks honey. Aku mencintaimu Love."
Max yang bergeloo..ra melahap rakus dua benda itu seperti bayi. Dia memainkan lidahnya di choco chip yang berada di ujung benda indah itu menyesapnya dengan lembut seperti memakan sebuah es krim.
Velove mendess....ah menikmati aksi yang di lakukan Max.
"Ohhh Max kenapa rasanya seperti ini?"
"Kenapa Love kamu akan melayang setelah ini."
Max kembali dengan aksinya kini ia menanggalkan semua yang di kenakan Velove. Tubuh yang indah sudah terpampang jelas di depan nya.
"Love aku suka ini. Ini indah sekali Love."
Max mengagumi tubuh indah Velove. Meskipun terdapat banyak tato yang menghiasi tubuh Velove itu tak mengurangi keindahannya justru itu membuatnya semakin menakjubkan.
Max juga melepas seluruh baju yang di kenakan nya. Karena dari awal juniornya sudah memberontak di dalam sana. Kini dua insan itu telah polos tanpa sehelai benang pun.
Velove pun terbelalak matanya ketika ia melihat sang junior telah tegak berdiri di hadapan nya.
"Shiitt thats so big. Itu tidak akan muat." pekiknya dalam hati.
Max yang melihat ekspresi Velove hanya tersenyum ia tahu apa yang sedang di pikirkan olehnya.
"Aku akan pelan-pelan Love. Dont worry."
Max semakin bernaf....suuu melahap semua yang ada di tubuh Velove tanpa kelewatan sedikit pun. Velove yang merasakan sentuhan itu hanya bisa pasrah dan menikmatinya.
Max terus menyusuri perut rata Velove dengan membuat kisamark disana. Max terus menuruni nya sampai ke bawah menuju ke padang rumput yang indah dan tertata rapi di antara paha Velove yang putih bersih.
Velove semakin membelalakkan matanya ketika Max mendekatkan wajahnya ke arah padang rumput itu..
"Ohhh No Max, Noooooo!!" Velove mendee..sah panjang ketika Max membenamkan hidung dan mulutnya ke milik nya yang hangat. Velove pun berteriak menjepit pahanya dan menjambak rambut Max.
"Ahhhh Max huhhh Ahhhhhh." Velove semakin mencengkeram keras rambut Max ketika Max memainkan lidah nya ke aset milik nya itu.
"Love ini harum sekali. Aku sudah tidak bisa menahan nya Love."
Max segera mengambil posisi di duduk di depan Velove. Dengan cepat ia membentangkan kaki gadisnya itu.
Max mencengkeram milik nya dan mengarahkan nya ke arah aset berharga milik Velove. Max menekan perlahan ke liang sensitif itu yang telah basah.
Max terus berusaha menekan kuat namun tak kunjung berhasil lolos.
"Ahhh sempit sekali Love. Kamu memang indah Love."
"Ahhh Max... Ahhhh.." gesekan gesekan itu membuat Velove menggelinjang, sengatan aliran kenikmatan menjalari tubuhnya.
"Ahhh ketat sekali Love, ini sangat sempit sekali." Max menggigit bibirnya, keringat perlahan mengucur di wajahnya padahal malam itu sangat dingin.
Max menghentakkan milik nya masuk, dan ujung nya pun sedikit masuk membuat Velove menjerit kesakitan, Max terus mendorongnya dengan kuat dan ia akhirnya berhasil menerobos sebuah dinding yang sangat kuat dan cairan hangat itu terasa mengalir.
"Ahhhh Max ahhh sakit, periihh Max." Velove terus meracau dengan kenikmatannya.
Max terus memompa perlahan pinggulnya maju mundur. Tak peduli Velove yang kesakitan. Dengan penuh rasa sesak Max terus memutar pinggulnya.
"Ahhh Max kenapa rasanya seperti ini? sakit Max perih sekali.. Ahhhh Max."
"Teruslah mende..sah Love itu membuatku semakin semangat." ucap Max pelan.
Max kembali melu...mmat bibir manis Velove sembari menggoyangkan pinggulnya. Malam yang dingin berubah menjadi malam yang panas.
Max terus memacu kecepatan pinggulnya dia terus menghentak kan hingga membuat Velove semakin tegang.
"Ahhh Max ahhh ini sangat nikmat Max ahhh." luruh sudah kenikmatan yang di rasakan Velove . Dengan suara mengerang Velove membenamkan wajah nya ke ceruk leher Max. Denyutan milik Velove membelalakkan mata Max. Kehangatan dari dalam milik Love mengalir lembut hingga membuat Max tak kuasa lagi menahan nya.
Max pun meledakkan benih nya ke dalam milik Velove dan menyiram hangat ke dalam rahim suci milik gadisnya itu.
"Ahhhh loveee ahhhhh." Max menjerit parau di cerul leher Velove. Velove yang lemas melepaskan pelukannya perlahan.
"Thanks Love kau sungguh menakjubkan." ucap Max sambil mengecup bibir manis Velove. Max masih belum beranjak dari atas tubuh Velove.
"Aku lelah Max aku ingin tidur." ucap VeLove dengan lemas. Ia sudah tidak punya tenaga lagi untuk bergerak.
"Tidurlah lah my Love. Tidurlah dengan nyenyak." ucap Max sambil memeluk tubuh Velove.
Velove tidur dalam dekapan Max. Malam Natal yang sangat mengesankan bagi Max. Karena dia telah menemukan tambatan hatinya yang telah hilang.
"Aku tidak akan melepaskan mu Love. Hanya kamu yang pantas buatku." gumam Max dalam hati.
Lalu Max pun ikut tidur dengan mendekap Velove yang sudah terlelap.
HAI TINGGAL KAN LIKE MU DISINI YA DEARS...KOMEN DAN FAVORITKAN JUGA YA😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
haredang2...
2023-05-10
0
Dea Aprilia
suami mana suami
2022-12-10
0
Neng Farihatun Hasanah
panas banget ❣️🤣
2022-03-30
1