Setelah sarapan Velove melanjutkan aktivitasnya dengan jalan-jalan. Dia menuju ke sungai Thames untuk melihat keindahan sekitar. Memakai earphone di telinga dengan memutar musik, ia berjalan santai sambil bernyanyi mengikuti alunan lagu yang dia dengar. Velove memotret setiap lokasi yang mempunyai view indah.
Sungai Thames adalah sungai terpanjang kedua di London. Sungai Thames memiliki panjang 346 km. Dinamakan Thames karena dari bahasa latin Tamesis yang juga bisa di artikan sebagai 'gelap'.
Sungai Thames juga di lalui 200 jembatan yang membentang diatasnya. Beberapa seperti Tower Bridge dan Millennium Bridge berada di tengah-tengah sungai menjadi ikon pemandangan di London.
Velove yang sudah puas memotret sekitar kembali melangkahkan kakinya menuju lokasi selanjutnya ke London Eye.
London Eye merupakan sebuah roda pengamatan terbesar di dunia. Dengan ketinggian 135 m. Obyek wisata London Eye ini berputar di atas sungai Thames. London Eye juga merupakan obyek tempat wisata yang terkenal karena pengunjung bisa melihat seluruh panorama London dengan menggunakan London Eye ini.
Velove puas dengan perjalanannya kali ini. Tak terasa sore hari datang, dia memutuskan untuk kembali ke hotel. Seluruh tubuhnya sudah sangat lelah, karena memang sejak turun dari pesawat dia belum beristirahat.
****
Di tempat lain Max berdiri di pinggir sungai Thames. Dia meluruskan pandangannya ke depan, karena di tempat itulah dia pertama kali bertemu dengan mendiang sang istri. Max sangat sedih ketika mengingat semua kenangan bersama istrinya yang sudah tiada.
"Aku sangat merindukanmu Cathrine," gumam Max.
Membutuhkan waktu berjam-jam hanya untuk memandang sekitar sungai karena hanya dengan cara itulah ia bisa merasakan kehadiran mendiang istrinya. Max belum bisa melupakan kematian Cathrine, jika ia mengingat kejadian tragis yang menimpanya.
Tampak dari kejauhan ada sekelompok orang sedang mengamati Max dari dalam mobil. Orang-orang itu seperti sedang merencanakan sesuatu kepadanya. Namun, Max tidak menyadari akan hal itu. Dia terus larut dalam kesedihan hingga terdapat celah titik kelemahan Max.
"Kapan kita akan menyerangnya bos?" tanya salah satu orang dalam mobil itu.
"Kita awasi dulu pergerakannya, dia bukan lawan yang mudah. Tunggu di saat lengah baru kita serang dia," ucap salah satu pria yang ada di mobil, senyum menyeringai terukir di bibirnya.
Senja pun tiba, Max mulai beranjak pergi dari pinggiran sungai Thames. Dia ingin kembali ke hotel dan Max berjalan menuju mobilnya. Setelah mobil Max berjalan sekelompok orang itu pun mengikuti dari belakang. Mereka ingin tahu di hotel mana Max menginap.
...****************...
Di tempat lain, Velove yang kembali dari jalan-jalannya tadi langsung masuk ke dalam hotel. Dia sangat lelah sekali. Dia juga harus mempersiapkan tenaganya untuk memberikan surprise kepada sang kekasih besok. Velove sudah memutuskan akan beraksi di malam natal nanti.
"Uhhh lelahnya setelah keliling seharian," gumam Velove.
'Rasanya aku tidak sabar menantikan hari esok, semua bukti sudah aku kumpulkan untuk membunuhmu sayang,' ucapnya dalam hati, diiringi dengan senyuman licik.
"Lets Go aku harus tidur nyenyak malam ini, tunggu aku honey."
Velove pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan segera tidur mengistirahatkan badannya.
...****************...
Max yang sampai di hotel pun langsung masuk dan berjalan di lobi tanpa mencurigai siapapun. Dia merasa baik-baik saja tanpa khawatir dengan keselamatannya. Dia menuju lift dan segera naik ke atas.
Sesampainya di kamar, Max langsung menuju ke kulkas untuk mengambil sebotol red wine untuk menghangatkan badan karena cuaca yang sangat dingin. Dia duduk di pinggiran ranjang sambil menyesap minuman yang ada di tangannya. Tidak ada kata yang terucap, kesepianlah yang membuat dirinya bungkam. Hingga tak terasa matanya perlahan terpejam dan Max pun tertidur.
Keesokan harinya.
Hari sudah siang namun Max dan Velove masih belum terbangun di kamarnya masing-masing. Tampak Velove menggeliatkan badan dan perlahan membuka matanya.
"Hoam, sudah siang ternyata. Aku harus siap-siap. Coba aku check posisinya sekarang," ucap Velove dengan semangatnya.
Velove mengechek keberadaan kekasihnya sekarang, karena dia sering berpindah-pindah tempat.
"Wooow, begitu!!! Its Oke, aku akan datang malam nanti," serunya.
Ternyata seperti yang dia duga, Marcell sedang tidak ada di tempatnya. Velove menemukan pesan dari ponsel Marcell yang di retasnya. Hanya cara itu lah dia mendapatkan semua informasi pergerakan Marcell dan hal itu sangat mudah dilakukan oleh Velove.
"Sepertinya aku akan ke gereja dulu hari ini," ujarnya Velove. Setelah itu dia turun dari ranjang, dan langsung bersih-bersih bersiap untuk pergi ke gereja. Sudah menjadi kebiasaannya menjelang natal tiba, Velove pergi ke gereja untuk berdoa. Dulu saat sang ayah masih hidup dia selalu pergi bersama. Akan tetapi semua berubah saat sang ayah pergi meninggalkannya.
Setelah bersiap Velove langsung ke luar dari kamarnya, dengan memakai pakaian serba hitam Velove berjalan di lobi Hotel. Hitam adalah warna favorit karena melambangkan identitasnya yang misterius. Tak lupa dia selalu membawa masker di sakunya untuk berjaga-jaga jika sesuatu yang buruk terjadi .
Di saat yang bersamaan Max juga telah bersiap untuk keluar. Rencananya hari ini dia akan berkunjung ke gereja. Max juga rutin melakukan hal ini menjelang natal tiba. Dulu dia sering berkunjung ke gereja bersama mendiang sang istri. Tapi sekarang dia pergi hanya seorang diri.
Max berjalan di lobi dengan pakaian yang rapi, untuk menuju parking area. Setelah sampai Max melajukan kendaraannya langsung menuju ke gereja.
Max dan Velove sama-sama menuju ke gereja KATREDAL SANTO PAULUS salah satu gereja yang terkenal di London. Gereja yang kokoh berdiri dengan bangunannya yang istimewa. Bangunan marmer putih setinggi 111 meter itu bisa menarik setiap pengunjung ke kubahnya yang menjulang tinggi. Lukisan dinding yang indah, dinding berukir, perabotan kayu yang indah juga galeri emas yang terletak di atas menawarkan kota London yang menakjubkan.
Velove menuju ke gereja dengan naik taksi, setelah sampai Velove langsung masuk ke dalam gereja. Dia takjub dengan keindahan gereja di kota London.
'Wow, amazing,' batinnya.
Lalu dia maju ke depan untuk berdoa kepada Tuhannya. Dia selalu mendoakan mendiang ibu dan juga sang ayah Setelah selesai berdoa Velove pun mundur untuk duduk di belakang karena banyak pengunjung yang datang hari ini.
Tak lama kemudian Max terlihat dari belakang memasuki area gereja. Dia segera masuk ke dalam memberi salam kepada sang Tuhan dan setelah itu dia mulai berdoa.
Velove melihat keberadaan Max di depan. Dia memperhatikan Max dari atas hingga bawah, penampilan yang sempurna pikirnya.
'Siapa pria itu? Bukankah ia pria yang kemarin check in di hotel itu,' batin Velove.
Velove juga memperhatikan situasi di sekelilingnya, tanpa sengaja dia melihat gerak-gerik sekelompok orang yang menurutnya sangat mencurigakan.
"Siapa mereka, apakah mereka penjahat?" Velove bertanya-tanya dalam hati.
Velove sangat peka dengan situasi yang berbahaya. Dia mempunyai keahlian membaca pergerakan lawan dengan mudah. Velove pun semakin mempertajam penglihatannya.
"Sekelompok orang itu sedang mengawasi pria itu. What? mereka membawa pistol bukankah ini tempat umum. Ini sangat berbahaya, aku harus melakukan sesuatu." Velove memakai masker hitam dan beranjak dari tempat duduknya, dia menghampiri Max yang sedang duduk melamun.
"Hay honey sudah selesai berdoa belum?" Tiba-tiba Velove merangkul Max dari belakang. Hal itu tentu saja sangat mengejutkan Max. "Siapa kamu?"
"Sssssttt diam, bekerja samalah di belakang ada orang yang ingin mencelakaimu," bisik Velove di telinga Max.
"Apaa?" Max terkejut dan dia ingin menoleh ke belakang namun dicegah oleh Velove.
"Bodoh, jangan menoleh ke belakang nanti kita ketahuan. Lebih baik segera pergi dari sini karena mereka bisa membahayakan pengunjung yang ada di sini. Kamu menurut lah dan ikuti caraku." Max hanya bisa menurut, ia berdiri dan mengikuti rencana Velove. Dia pun berbalik memeluk Velove dengan mesra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Wo Lee Meyce
suka gayamu sayang velope
2025-03-06
0
Shinta Dewiana
velove kereeennnn
2023-05-10
0
BudeAtin BundaMuzzha
karakter Velove andal😱😱
2022-05-05
1