Suri memilih diam, Berdebat dengan sang ayah tak akan ada habisnya yang ada dirinya akan kembali menangis dan memperburuk keadaan. Tapi yang pasti Suri merasa sakit hati dan marah. Tak ingin mendengar apapun penjelasan dari kedua orangtuanya.
Hari itu tak ada niat untuk kembali masuk kedalam kampus. Untuk apa juga meneruskan kuliah kalau sebenarnya niat sang ayah adalah menjadikannya umpan.
"Satu Triliun! Kalian tega menjual ku dengan nominal uang itu!" Ucap Suri masih tak percaya. Menatap luar jendela mobil, Matanya kembali berkaca-kaca karena terlalu marah dengan keadaan.
Di depan kemudi sang ayah dan istrinya memilih diam membisu, membiarkan Suri berceloteh apa saja. Karena menjawab pun takkan mendapatkan jalan keluar. Keluarga Christabel Jocelyn benar-benar terperangkap.
Berputar-putar di jalanan yang cukup lama membuat Suri tertidur. Ia terbangun ketika mobil berhenti.
Suri lekas keluar mobil meninggalkan kedua orangtuanya dengan wajah datar. Ini jelas perlakuan yang buruk dan yang pertama. Suri sebelumnya selalu tersenyum dan penuh semangat ketika kembali ke rumah dari manapun dirinya pergi. Tapi sekarang semua lenyap.
Tuan Chris menghela napas berat. menutup pintu mobil dengan lemas. Sang istri yang melihat itu mendekat menarik tangan sang suami penuh cinta.
"Semua akan baik-baik saja." Kepala adik dari Nyonya Luna mengangguk memberi kekuatan. Merangkul tubuh sang suami untuk masuk kedalam rumah.
.
.
"Satu Minggu lagi Nena, Suri akan meninggalkan rumah ini dan aku." Ucap Tuan Chris. Menangis tersedu ketika mendapati kenyataan itu.
Ketika Suri berlari keluar ruangan itu. Tuan Diki yang terhormat mengatakan.
"Pernikahan putrimu dan putraku akan di langsungkan tujuh hari lagi. Bersiaplah."
Nena. Tante sekaligus ibu pengganti Suri memeluk tubuh Tuan Chris. Ikut menangis tak kuasa melihat sang suami yang dirinya kenal kuat dan tegas kini nampak lain. Laki-laki itu tak bisa lagi menahan tangisnya yang berat.
"Aku mengerti. Tapi mungkin ini sudah takdir, Suri akan menjadi istri keluarga terhormat. Dan kita bisa memperbaiki hidup seperti dulu lagi, Kita juga bisa mengobati Kak Luna."
'Ya Tuhan, jangan hakimi kami. Kami sangat menyayangi putri kami Suri. Tapi aku mohon jangan membuat dia menderita nantinya. Semoga apa yang di katakan tentang putra kedua Batara tidak benar.'
Nyonya Nena berdoa dalam hati. Memeluk erat tubuh Tuan Chris yang lemah mengabaikan makan malam yang sudah terhidang di meja makan.
Malam itu Suri dan kedua orangtuanya memilih berdiam di dalam kamar tanpa ingin keluar untuk menikmati makan malam.
Jelas kedua pelayan yang ada di buat kebingungan. Menatap nanar lantai atas tempat di mana para majikannya berada.
"Mungkin mereka sedang tidak berselera makan." Ucap salah satu pelayan. Melirik kawannya di samping.
Kerja keras mereka kali ini sia-sia saja.
.
.
"Mama, hiks...hiks...Suri benar-benar tidak mengerti?"
Suri menangis di depan bingkai foto dimana ada sang Mama dan dirinya. Memeluknya lagi dengan masih menangis.
Kenapa hidup kita seperti ini Ma, Suri ga mau menikah dengan laki-laki yang Suri tidak kenal! Suri masih ingin kuliah dan mengejar mimpi. Suri mau Mama dan Papa bangga. Tapi..
"Hiks....hiks...Suri, kangen Mama."
Tok...tok...tok..
"Sayang, ini Mama! Buka pintunya sayang!" Dari balik pintu kamar Nyonya Nena berdiri kaku. Terus menerus mengetuk pintu kamar sang keponakan atau lebih dikenal sebagai putrinya.
"Biarkan Mama menjelaskan semuanya." Ucap Nyonya Nena lagi. mengetuk pintu kamar Suri tanpa henti.
Suri menoleh dengan derai air mata. Berjalan menghampiri pintu yang masih di ketuk. Berdiri di sana tanpa membuka pintu kamar. Menangis lagi ketika sang Mama kembali bersuara.
"Mama tau kamu marah, Mama tau kamu tidak, akan menerima kenyataan ini. Tapi hanya kamu yang kami punya Suri, Maafkan Mama dan papa mu Suri. Hiks...hiks...Karena kami, kamu harus menderita."
Tuan Chris dan Nyonya Luna tidak lagi mempunyai keturunan karena keadaan sang Nyonya Luna tidak mungkin untuk kembali hamil. Sedangkan sang adik. Nyonya Nena, belum juga di beri keturunan. Entah apa yang membuat dirinya sulit mengandung. Padahal Dokter mengatakan bahwa rahim Nyonya Nena baik-baik, pun Tuan Chris. Tidak ada yang salah dalam kesuburan. Mereka sehat secara jasmani dan rohani. Mungkin saja sang pencipta belum memberikan mereka kesempatan menjadi orang tua lagi..
Seketika Suri membuka pintu. Menatap sang Mama penuh kemarahan. Melihat Suri membuka pintu. Nyonya Nena terperanjat sekaligus senang.
"Sayang," Tangan bergetar Nyonya Nena menarik tangan Suri. Tapi Suri segera menarik balik tangannya.
"Suri kecewa, Kenapa kalian melakukan ini. Kenapa harus Suri! Kenapa bukan orang lain. Hiks...hiks...Suri masih ingin kuliah dan mengejar mimpi Ma, Kalian jahat." Suara Suri meninggi. Jelas mencaci sang ibu penuh semangat,
Tapi Nyonya Nena hanya diam. Dirinya membiarkan Suri memaki dan mengeluarkan suara tinggi. Dirinya tau Suri tengah marah itu juga karena ulah dirinya sendiri.
Satu tahun terakhir Keuangan kantor semakin memburuk. Para investor satu persatu memutuskan kerja sama. Perusahaan yang bergerak di bidang Pembangunan itu semakin tak karuan, pada Akhirnya Tuan Chris menjual sebagian saham dan beberapa aset untuk menutupi kerugian. Para karyawan di PHK dengan setengah pesangon. Itu adalah puncak dari banyaknya hutang. Tuan Chris memutuskan untuk meminjam uang dari beberapa perusahaan kawan-kawannya. Tapi itu saja belum cukup. Raja rentenir menjadi tujuannya. Dan sekarang hutang semakin membeludak di angkat 5 miliar. Fantastis..
Suri dan Nyonya Nena tau akan hal itu. Karena Tuan Chris langsung memberi tahu keduanya. Mengatakan kalau sekarang mereka harus hidup serba hemat. Suri sedih mendengar kabar itu. Kabar, sekarang sang ayah harus bekerja lebih keras untuk menghidupi dirinya dan kedua istrinya.
Kedua istrinya? Suri menyakini bahwa kedua orangtua kandungannya masih bersama?
Fakta yang terjadi adalah Tuan Chris sudah menggugat cerai Nyonya Luna ketika dirinya menikahi Nyonya Nena. Dan itu tanpa di ketahui Suri..
Beban Tuan Chris begitu berat. Di sisi lain dirinya harus mengatur pekerjaan yang masih di ambang kehancuran. Dan di sisi lain pula, dirinya harus merahasiakan perpisahannya dengan Mama Suri. Akan ada waktu yang tepat untuk memberi tahu sang putri tapi tidak sekarang..
Di sinilah Nyonya Nena berperan. Dirinya mendengar kabar kalau Keluarga Barata mencari istri untuk putra kedua. Dirinya juga tau kabar itu dari beberapa kawannya yang masih mau berteman. Mereka bukan orang sembarangan. Kalangan pengusaha berlian semasa jaya keluarga Christabel Jocelyn. Kawannya mengatakan Keluarga konglomerat itu mencari istri untuk putra kedua Batara. Calon Istri putra kedua harus memenuhi kriteria. Dan yang paling menonjol adalah. Nama calon menantu Barata harus bernama Suri.
Kebetulan sekali. Putri mereka bersama Suri.
Kawannya juga mengatakan. Keluarga Barata akan memberikan apapun kepada keluarga si calon pengantin wanita asal mau memberikan putrinya kepada keluarganya.
Tergiur jelas Nyonya Nena. Dengan harapan kehidupan keluarga christabel Jocelyn akan kembali seperti dulu. Kaya dan terhormat membujuk sang suami untuk memberi tau keluarga Barata kalau mereka mempunyai putri yang di cari mereka.
Pertanyaannya adalah! Apakah Tuan Chris menolak? Awalnya iya, tapi bujukan dan keadaan membuatnya mengalah. Besanan dengan keluarga konglomerat siapa yang akan menolak!
Sampai tibalah kesepakatan. Suri christabel Jocelyn tersayang di tukar dengan uang 1 triliun banyaknya.
Kalau kalian penasaran apakah Masuknya Suri ke Universitas terbaik itu adalah siasat? jawabnya adalah Iya!
.
.
Satu Minggu yang di tunggu keluarga Barata tiba.
Sky Antony Barata dan Suri christabel Jocelyn di pertemukan. Untuk pertama kalinya kedua insan itu bertemu.
Cap Pasangan pengantin baru kini mereka dapat.
Suri dan Sky sudah sah menjadi suami istri tanpa saling bertemu sebelumnya..
.
.
Wah sudah menikah mereka! Alhamdulillah sudah sah. Sky Bakal bucin ga ya ke Suri? Masih tanda tanya besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
yanti auliamom
Lanjuut
2022-02-26
0