"Nak, apa ibu boleh masuk?" tanya bu Sumi setelah mengetuk pintu kamar sang putri.
Namun tidak ada jawaban dari dalam kamar, meskipun Nessa mendengar apa yang di katakan oleh sang ibu.
Kemudian Nessa meraih ponsel miliknya yang masih berada di dalam tas, yang di letakkan nya di atas meja di samping tempat tidur berukuran single tempatnya sekarang sedang merebahkan tubuhnya, yang masih sangat lelah karena melakukan perjalanan jauh.
Apa lagi saat dirinya tiba di rumah, Nessa benar benar terkejut dengan apa yang terjadi.
Bagaimana mungkin sang ibu tidak memberi tahu dirinya terlebih dahulu, jika akan menjodohkannya dengan seorang pria.
Apa lagi pria tersebut adalah pria dari masa lalu Nessa, yang sudah lebih dari tujuh tahun tidak bertemu. Pria yang sudah membuat dirinya tambah terpuruk, karena saat dirinya jatuh ke jurang terdalam dalam kehidupannya, pria tersebut yang harusnya menguatkannya malah meninggalkan Nessa tanpa Alasan.
Dan saat Nessa sudah melupakannya, pria tersebut malah muncul kembali dan mengingatkan Nessa dengan kejadian beberapa tahun silam yang coba terus Nessa kubur.
Ibu Sumi yang tidak mendapat jawaban sang putri, masuk ke dalam saat pintu kamar Nessa tidak di kunci.
"Nak," panggil ibu Sumi, dan melangkahkan kakinya menuju tempat tidur di mana Nessa berada.
Mendengar sang ibu memanggilnya, Nessa yang tadi sedang mengirim pesan untuk Al, langsung beranjak dari tidurnya, kemudian menatap sang ibu yang sekarang sudah duduk di pinggiran tempat tidur tidak jauh darinya.
"Kenapa ibu tidak berbicara dulu kepada ku, tentang ini?" tanya Nessa menginginkan penjelasan dari sang ibu.
Membuat ibu Sumi mengukir senyum, lalu meraih tangan sang putri dan menggenggam nya.
"Jika ibu memberi tahu kamu, tentu saja kamu tidak akan pulang dan sibuk dengan pekerjaan kamu," jawab ibu Sumi.
"Tapi bu, akan sudah mengatakan pada ibu, aku belum ingin berumah tangga,"
"Sampai kapan? Usia kamu sudah dua puluh tujuh tahun dan kamu sudah harus menikah, kamu lihat teman sebaya kamu di kampung kita, mereka semua sudah memiliki anak, bukan hanya satu, tapi dua, tiga,"
"Bu, jangan samakan aku dengan mereka, aku ya aku, mereka ya mereka, kita tidak sama," sambung Nessa.
"Tapi–"
"Bu sudahlah, sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau menikah dengan Ado, aku bisa memilih pasangan hidup yang aku cintai," sambung Nessa memotong perkataan sang ibu.
"Selalu itu yang kamu katakan, mencari pasangan hidup sendiri. Tapi sampai saat ini kamu belum juga memiliki kekasih nak,"
"Siapa bilang aku tidak memiliki kekasih, aku sudah memiliki kekasih bu, dan aku sangat mencintainya,"
"Ibu tidak percaya, sebelum kamu mengenalkan kekasih kamu pada ibu,"
"Baik, aku akan membawa dia kemari dan mengenakannya pada ibu, tapi aku mohon aku tidak ingin menikah dengan Ado."
"Kapan kamu akan membawa kekasihmu itu pada ibu?" tanya ibu Sumi yang tidak sama sekali percaya pada apa yang di katakan oleh sang putri, pasalnya selama Nessa merantau ke ibu kota, sang putri tidak pernah menceritakan jika dekat dengan seorang pria.
"Besok aku akan kembali dan membawa dia untuk menemui ibu,"
"Kamu sedang tidak berbohong dengan ibu kan nak?" tanya ibu Sumi sambil menatap wajah sang putri untuk mencari kebohongan.
Namun Nessa tidak menanggapi pertanyaan sang ibu, karena dirinya langsung mengusap layar ponsel yang masih berada di dalam genggamannya, lalu membuka galeri foto dan menunjukkan pada sang ibu.
"Lihatlah bu, ini kekasih aku," ujar Nessa menunjukkan foto Al yang berada di dalam galeri ponselnya, dari foto Al seorang dirinya, hingga foto dirinya dan juga Al yang sedang bersama untuk meyakinkan sang ibu. "Kami saling mencintai bu," bohong Nessa, padahal hanya dirinya yang sangat mencintai Al, namun Nessa belum sama sekali mengungkapkan perasaanya pada pria yang selama ini menjadi partner di atas ranjang.
Setelah melihat galeri foto di ponsel sang putri, ibu Sumi langsung memeluk tubuh Nessa.
"Maafkan ibu nak, ibu tidak tahu jika kamu sudah memiliki kekasih, sekali lagi maafkan ibu," ujar ibu Sumi yang percaya pada apa yang di katakan oleh sang pintu.
Setelah beberapa saat ibu Sumi memeluk Nessa, kini melepas pelukannya, lalu membelai wajah sang putri. Putri yang sudah menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal tujuh tahun silam, dan kakak dari Nessa tidak bisa membantu perekonomian ibu Sumi, karena dia juga serba kekurangan.
"Ibu, akan bicara pada nak Ado, jika kamu tidak ingin menerima pinangannya,"
"Biar aku saja bu," larang Nessa sambil mencekal tangan sang ibu yang baru saja beranjak dari duduknya dan ingin meninggalkan nya.
Bersambung..........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ita rahmawati
gmna jdiny stlah nessa kmbali trnyta si al sdh mnikah 🥺🥺😬
2022-11-02
0
Dede
kashan nessa pdhal al besok mau nikah. 😢😢
2022-07-04
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
Nes besok Al akan menikah kamu pasti gak bisa bawa Al ketemu ibu mu
2022-03-14
0