Mama Beca menyodorkan air mineral ke hadapan sang putra, yang langsung di sambar oleh Al lalu meminumnya.
"Kenapa kamu terkejut Al, apa kamu lupa perjanjian yang telah kamu, papa dan mama sepakati dulu?" tanya mama Beca membuat Al yang baru selesai meminum air mineral, menoleh ke arah sang mama sambil mengangkat ke dua alisnya.
Dan mama Beca langsung meraup wajah sang putra. "Jangan pura pura lupa kamu Al. Ingat kamu sekarang sudah berusia tiga puluh empat tahun setahun lagi kamu akan menginjak usia tiga puluh lima tahun. Dan itu artinya kamu sudah empat tahun mengingkari perjanjian yang pernah kita sepakati," jelas mama Beca, agar Al mengingat lagi perjanjian yang sudah di sepakati.
Perjanjian di mana Al harus menikah dengan wanita yang di cintai nya sebelum usia tiga puluh tahun, jika tidak maka Al harus mau menikah dengan wanita yang sudah ke dua orang tuanya tentukan. Namun Al selama ini bisa menghindar dari perjanjian yang sudah di sepakati, dengan berbagai macam alasan yang Al berikan pada ke dua orang tuanya.
"Iya Ma, aku masih ingat tapi–"
"Mama tidak ingin mendengar kata tapi dirimu lagi Al, mama sudah bosan dengan alasan kamu, yang selalu mengatakan pada mama, kamu belum menemukan pendamping yang cocok," ujar mama Beca, mengingat kembali jika Al terus saja mengatakan belum menemukan wanita yang cocok untuk pendamping hidupnya, jika mama Beca menanyakan kapan menikah. "Dan sekarang kamu tidak akan bisa mengelak lagi, dan kamu harus menikah dengan wanita pilihan papa dan mama titik!"
"Ma, bagaimana aku akan menikah dengan wanita yang tidak aku cintai, sudahlah Ma, jangan mengada ada," sambung Al, dan kembali menyantap makan siangnya yang sempat tertunda.
"Ya elah Al, cinta akan datang dengan berjalannya waktu, buktinya mama dan papa, dulu–"
"Kalian menikah karena di jodohkan, iya aku tahu," sambung Al memotong perkataan mama Beca.
"Itu kamu tahu, dan sekarang cinta mama dan papa begitu besar melebihi besarnya gunung himalaya,"
"Itu mama dan papa bukan aku, dan biarkan aku mencari pendampingku sendiri,"
"Sampai kapan Al? Kamu tidak tahu semua anak paman Zaki sudah menikah dan sudah memiliki cucu. Paman kamu dan istrinya bisa bermain dengan cucu mereka. Lah mama harus bermain dengan siapa? Masa mama harus bermain dengan burung papa kamu mulu, bosan Al,"
"Ya ampun Ma, apa mama benar benar ingin bermain dengan anak kecil?"
"Tentu,"
"Suruh saja papa menikah lagi gampang kan?"
Plak!
Mama Beca memukul lengan Al, hingga sendok yang berada di tangannya jatuh.
"Ampun Ma, aku hanya bercanda!" teriak Al, saat mama Beca menarik telinganya.
"Jadi anak jangan kurang ajar kamu Al," ujar mama Beca lalu beranjak dari duduknya setelah menarik telinga sang putra. "Jika kamu tidak mau menikah dengan wanita yang sudah papa dan mama pilih, jangan harap kamu mendapatkan fasilitas bulanan yang selama ini mama dan papa berikan,"
"Mana bisa begitu Ma, aku bekerja loh di perusahaan papa ini,"
"Bodo amat," sambung mama Beca. "Mama tunggu besok malam di rumah, kita pergi ke rumah wanita yang akan menjadi istri kamu, dan tidak ada kata tidak. Kamu mengerti Al!"
"Ma aku–"
"Jangan katakan apa pun lagi!" tegas mama Beca memotong perkataan sang putra, lalu meninggalkan ruang kerja Al.
"Ma aku belum–"
"Dadah Al anak mama sayang," sambung mama Beca memotong perkataan Al lagi, sambil mengukir senyum sebelum keluar dari pintu ruang kerja Al.
"Ya ampun!" Al meraup wajahnya selepas kepergian mama Beca, karena dirinya sudah berkomitmen tidak ingin memiliki hubungan dengan siapa pun, apa lagi harus terikat dalam sebuah ikatan pernikahan.
*
*
*
Sudah hal biasa Al mengunjungi klub malam, seperti malam ini, selepas kepulangannya dari kantor Al langsung menemui sahabatnya, yang sudah terlebih dahulu berada di klub malam, apa lagi Al terus mengingat yang mama Beca katakan padanya siang tadi.
"Al kenapa kamu hanya datang sendiri?" tanya salah satu sahabat Al, ketika Al baru masuk ke dalam ruang VVIP di mana ke dua temannya berada.
Namun Al tidak menghiraukan pertanyaan Tomi, karena dirinya langsung duduk dengan kasar di atas sofa, dan satu tangannya meraih gelas minuman yang terdapat di atas meja, tidak jauh dari jangkauannya dan menenggaknya dengan kasar.
"Kalau dari gelagatnya, sepertinya Al di desak oleh tante Beca untuk menikah, iya kan Al?" tanya Jerry satu sahabatnya lagi, sudah hafal apa yang membuat Al galau seperti sekarang.
"Bagus itu Al, biar kamu tidak memelihara ja*lang di apartemen lagi,"
Brak!
Bersambung.............................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
₹ìd@
itu temennya Al kok tumben ga bertengkar ya biasanya kan tom dan Jery ribut Mulu😸
2022-03-29
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
Al nikahi Nessa aja kalo gak mau dijodohin
2022-03-14
0
honey
baru ja baca dah ngakak... somplak nih author🤣
2022-03-05
0