Al yang baru saja masuk ke dalam ruang kerjanya, berdiri terpaku setelah menutup pintu, Al mengerutkan keningnya saat melihat wanita paruh baya yang sekarang beranjak dari duduknya, lalu melipat ke dua tangannya dan menatap tajam ke arah Al.
"Apa mama seperti monster Al, bukannya menyambut mama, malah menatap mama seperti itu, dasar anak kurang ajar," ujar wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya, yang tak lain dan tak bukan adalah mama Beca, mama dari Al yang selama ini tinggal di London.
"Apa kamu mama Beca?" tanya Al dan mendekat ke arah sang mama.
"Dasar anak kurang ajar berani sekali kamu–"
Mama Beca menghentikan ucapannya, saat jari telunjuk sang putra menempel di bibirnya.
"Ya ampun Ma, kenapa Mama tambah cantik saja, mengalahkan kecantikan model papa atas siapa itu mamanya? Oh aku tahu gusi Hadid itu,"
"Ish mana ada gusi Hadid, Gigi Hadid kali,"
"Ya itu Ma," sambung Al, lalu memeluk sang mama, pasalnya sudah lama Al tidak bertemu dengan mama Beca.
"Masa sih Al mama mirip Gigi Hadid?" tanya mama Beca penasaran, sambil melepas pelukan sang putra.
"Tentu Ma, apa mama tidak percaya?"
"Iya mama percaya,"
"Padahal aku berbohong Ma," sambung Al lalu tertawa dengan kencang.
Namun tawanya hilang, di gantikan dengan teriakan saat mama Beca mencubit perutnya.
"Sakit tahu Ma," Al mengelus perutnya yang baru saja mendapat cubitan dari mama Beca.
"Kamu itu kurang ajar jadi anak, sudah membuat mama terbang tinggi setelahnya kamu jatuhnya,"
"Itu kenyataan Ma, Mama dan Gigi Hadid itu jauhnya antara langit dan bumi,"
"Al sekali saja kamu memuji mama, bilang kek jika mama kembaran model itu,"
"Jangan melawak Ma, aku sedang tidak ingin bercanda," sambung Al lalu duduk di sofa yang berada di ruang kerjanya.
Kemudian Al meraih paper bag yang ada di atas meja tepat di hadapannya.
"Apa ini makanan kesukaan aku Ma?" tanya Al sambil membuka paper bag tersebut yang berisi makanan.
"Betul, itu makanan kesukaan kamu, dan mama membeli itu di restoran langganan papa jika datang ke negara ini," jelas mama Beca lalu duduk di samping sang putra.
"Oh iya Ma, apa papa tidak ikut?"
"Tidak, papa sedang mengurus perusahaan yang ada di London," jawab mama Beca lalu mengambil bok makanan yang ada di hadapan Al. "Mama akan menyuapi kamu,"
"Ma tidak perlu, aku bukan anak kecil lagi, malu sudah besar seperti ini masih di suapi,"
"Sudah besar kamu bilang? Jika sudah besar kenalkan mama pada kekasihmu,"
"Ma, aku tidak memiliki kekasih,"
"Ya ampun Al, selalu itu yang kamu katakan. Kamu sudah berusia di atas kepala tiga, tidak mungkin kamu tidak memiliki kekasih," ujar mama Beca lalu menoleh ke arah sang putra yang duduk di sampingnya, dan tak lupa memicingkan matanya menatap ke arah Al. "Jangan jangan kamu–"
"Jangan bicara macam macam Ma, aku masih normal, dan senjataku berfungsi sempurna,"
"Bagaimana kamu tahu bisa berfungsi sempurna, kekasih saja tidak punya, atau jangan jangan kamu–"
"Jangan bicara macam macam," sambung Al memotong perkataan mama Beca, karena kelurga besarnya tidak ada yang tahu jika dirinya adalah pecinta one night stand. "Oh iya Ma, mama belum mengatakan untuk apa mama datang ke negara ini? Dan tidak memberi tahu aku?" tanya Al untuk mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya mama lupa memberi tahu kamu, tentang kabar gembira yang akan mama sampaikan,"
"Kabar gembira?" tanya Al penasaran lalu menerima suapan yang di berikan oleh mama Beca.
"Iya, papa akan memberikan seluruh sahamnya yang berada di perusahaan ini,"
"Jangan bercanda Ma, papa sendiri yang mengatakan padaku, jika aku bisa membawa perusahaan ini bersaing dengan perusahaan papan atas, baru papa akan memberikan seluruh sahamnya di perusahan ini padaku," jelas Al, yang selalu patuh ke pada sang papa untuk urusan pekerjaan.
"Dan sekarang papa berubah pikiran,"
"Tidak mungkin,"
"Mama tidak berbohong Al, tapi–"
Al menatap sang mama, saat mama Beca tidak meneruskan ucapannya. "Tapi apa Ma?"
"Kamu harus menikah dengan anak teman papa yang tinggal di negara ini,"
"Apa!" Al terkejut dengan apa yang di katakan oleh mama Beca, hingga dirinya yang sedang mengunyah makanan langsung tersedak.
Bersambung.........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ita rahmawati
salfok sm judulny krain kabar bahagiany si nessa hamil 🤭🤭🤭
2022-11-02
0
Dede
wah kashan nessa. kl al mnkahi orang lain. 😔
2022-07-01
0
Mutia Rahmi Mutia Queen
yh
2022-05-11
0