Cantik-Cantik Tebar Pesona

"Assalamualaikum"

Dika mulai masuk kedalam kelas dengan membawa buku dan berjalan menuju ke mejanya.

"Wa'alaikumsalam,,,," Jawab semua mahasiswa didalam kelas

Dika melihat sekilas kedepan dan dilihatnya semua kursi sudah terisi penuh oleh mahasiswanya. Kemudian Dika mengabsen satu persatu mahasiswa nya. Banyak dari mahasiswi cantik-cantik tebar pesona ketika dosen duren manis mereka tengah mengajar didepan kelas. Tak sedikit dari mereka juga curi-curi pandang saat Dika tengah menjelaskan materi perkuliahan.

"Pak Dika itu keren banget ya! berotot! pasti,, gagah banget kalau di,,,,,,,,,"

"Huss! jangan keras-keras! nanti dia denger"

"Hihihi,,, geemeess tau gak sih!!"

Bisik-bisik mereka pun terdengar di telinga Dika

"You, try to repeat what I have explained earlier" ucap Dika dengan santai menunjuk kepada seorang mahasiswi yang tengah membicarakannya diam-diam

(Kamu, coba ulangi apa yang saya sudah saya jelaskan tadi)

deg!

"Tuhan,,,,,Habisss deh akuuuu!!" batinnya ketakutan

**

Jam mengajar Dika telah selesai, Dika pun bersiap untuk jam berikutnya setelah Maghrib nanti. Saat Dika berjalan menuju keruang dosen, beberapa mahasiswi berlarian mengejar Dika dan menghampiri nya

"Pak Dika,, "

"Tunggu pak"

Dika berhenti dan berbalik melihat siapa yang memanggilnya, dan ternyata para mahasiswi yang tadi dia tegur saat jam belajar

"Ada apa?" tanya Dika

"Pak,, kami,,, minta maaf,,," ucap Siska

"Iya pak,, kami minta maaf udah gibahin bapak" sahut Tiara

"Tapi bener kok, emang pak Dika itu keren,,,," Dita belum selesai bicara sudah di tutup mulutnya dengan tangan Tiara dan mendapat plototan dari Tiara

"Sudah, saya sudah memaafkan kalian, tapi ingat, jangan ngobrol yang tidak berfaedah saat jam belajar! Saya tidak suka, atau kalian bisa keluar dari kelas saya dan pindah ke kelas lain" ucap Dika

"Wahh!! jangan dong pak!! kami betah di kelas bapak. Jangan usir kami ya pak! kami mohon" ucap Siska

"Iya pak Dika,, jangan ngambek pak, janji gak gitu lagi deh" ucap Dita

"Oke saya pegang janji kalian! permisi" ucap Dika melenggang pergi meninggalkan mahasiswi nya.

Sudah sering Dika memperingati para mahasiswi nya yang terang-terangan mengobrol di kelas saat jam mengajarnya. Yang lebih parah, obrolan mereka itu adalah tentang dosennya itu. Jelas saja Dika merasa risih. Mungkin dia juga patut di salahkan, kenapa memiliki wajah good looking dan tubuh proporsional. Ditambah statusnya yang masih beredar adalah seorang duda, tentu membuat tak sedikit dari mereka semakin ingin mendekat, bukan hanya mahasiswi tapi juga ada beberapa dosen single yang mencari perhatian Dika. Mahasiswi nya Pun memberi julukan untuk Dika yaitu Dosen duren manis.

Kemudian Dika masuk kedalam ruangan dosen dan akan bersiap untuk ibadah Maghrib.

"Mr Dika,, baru selesai ngajar yahh?" tanya seorang dosen wanita kepada Dika

"Iya Bu Dian,," jawab Dika ramah

"Ouhh,,, mau ke masjid kampus ya?" tanyanya lagi dengan lembut

"Iya betul,,," jawab Dika

"MaasyaaAllah,,, ganteng, Soleh lagi,,, mau dong jadi makmum Mr . Dika" ucap ibu Dian terang-terangan

"Makmum?Oohh,, yang film horor itu Bu?! serem banget Bu!" jawab Dika

"Ehh,,, Mr, Dika bisa aja nih becandanya! masak saya di samakan dengan makmum itu sih?!, bukan makmum itu dong Mr. tapi,,, ehem,,, makmum dalam rumah tangga,,, aaaaaahhh" ucap ibu Dian kegenitan

"Pak Anton,, tunggu saya pak. Permisi ibu Dian" ucap Dika buru-buru kabur

"Iihhhh selalu!!!" kesal ibu Dian karena di tinggal pergi.

Setelah selesai menjalankan ibadah Maghrib, Dika kembali pada lintasannya yaitu mengajar kelas malam hingga waktunya pulang.

**

Tugas sebagai pendidik telah Dika selesaikan hari ini, sebelum pulang Dika mampir dulu ke warung mie ayam nya untuk mendapatkan laporan dari para pegawainya dan tentu mengambil hasil penjualan hari ini. Setelah urusan warung selesai, Dika pun bergerak pulang kerumah.

Jalanan malam cukup lenggang, hingga mempercepat Dika sampai dirumahnya.

Mendengar suara Vespa berhenti didepan rumah, Dinda yang saat itu tengah membaca buku di ruang tengah pun segera bangkit dan akan membuka kan pintu. Dinda mengintip sedikit, memastikan jika yang datang adalah Dika. Lalu Dinda membuka kunci rumah setelah benar memastikan jika itu Dika.

"Assalamualaikum" saat pintu terbuka

"Wa'alaikumsalam bang,, silahkan masuk" ucap Dinda, kemudian Dika masuk kedalam rumah.

"Abang mau dibuatin minum apa?" tanya Dinda

"Gak usah repot-repot Din, Abang minum air putih aja nanti. Abang mandi dulu ya, gerah" ucap Dika yang kemudian masuk kedalam kamar nya. sementara Dinda ke dapur mengambil air putih lalu membawanya keruang tengah dan setelah itu dia kembali melanjutkan kegiatannya.

Tak lama kemudian Dika keluar dengan sudah lebih segar.

"Din, Fatih sudah tidur ya?" tanya Dika

"Sudah bang, tadi habis isya dia langsung tidur" jawab Dinda

Dika pun menghampiri Dinda dan duduk di sofa dekatnya. Lalu Dika menuangkan air dan meminumnya

"Kamu lagi baca apa?" tanya Dika

"Ini aja bang, oh iya, Abang udah makan?" tanya Dinda

Dika melihat apa yang tengah di baca Dinda

"Udah tadi makan di warung. kamu sudah makan?" tanya Dika

"Udah dong tadi sekalian nyiapin Fatih" jawab Dinda

"Fatih ngerepotin kamu banget ya?" tanya Dika tiba-tiba

"Gak kok bang, malahan Dinda seneng ada Fatih, jadi ada temen main dan bercerita" jawab Dinda

"Cerita? cerita apa?" tanya Dika penasaran

"Apa yaaa,,, yahh cuma curhatan kecil Fatih aja sih kayaknya. Fatih cerita soal dia selama nginep dirumah omanya kemarin. katanya dia tuh tidur sama Oma dan opa nya, dia dibelikan mainan banyak disana. Dan,,, pokoknya cuma gitu-gitu aja bang" jawab Dinda

"Oohh,,, gitu,,, itung-itung belajar momong sebelum kamu punya anak sendiri" ucap Dika

"Anak sendiri? maksud Abang?" tanya Dinda menatap Dika

Deg!

"Ahh itu,,, maksud Abang,,, ya nanti saat kamu sudah memiliki anak dari suamimu. Hehe" jawab Dika ambigu.

"othor: Kan suaminya Dika, jadi ini maksudnya, anaknya Dika?!"

"Iya,,, juga ya,,," jawab Dinda termakan omongan Dika.

"Sudah malem, kita tidur yuk" ucap Dika yang kemudian beranjak dari tempat duduknya

"Kita?!" tanya Dinda bingung

"Iya kita,,," jawab Dika menjeda membuat Dinda tambah bingung

"Maksud Abang, kita tidur di kamar masing-masing. Apa,,,, kamu ingin tidur bareng dikamar Abangggg??" tanya Dika menggoda Dinda

"Abangggg iihhhh!! Dinda mending tidur sama Fatih!" jawab Dinda beranjak menuju ke kamar Fatih

Dika terkekeh dan mengikuti Dinda menuju kekamar Fatih

"Loh,,, Abang kenapa ikut masuk? kamar Abang kan disitu?!" tanya Dinda ketika Dika ikut masuk kedalam kamar itu

"Abang cuma mau lihat anak Abang tidur, bukan mau temenin bundanya tidur" jawab Dika sembari mendekat kearah Fatih yang tertidur di tempat tidur nya

Wuussshh

Wajah Dinda tiba-tiba saja langsung meroooonaaah, hangat-hangat kuku.

Dika menyentuh kepala Fatih dan mengecupnya perlahan.

"Selamat tidur jagoan ayah" ucap Dika dan tanpa diduga, Fatih membuka matanya, terbangun dari tidurnya

"Yah,,,"

"Loh,, kok malah bangun? ayo tidur lagi" ucap Dika yang kemudian duduk dan mengusap-usap kepala Fatih

"Yah bobok cini cama atih dan unda ya,,, atih au bobok baleng" ucap Fatih memohon

Dika dan Dinda saling melempar pandang, bingung apa yang akan di lakukan keduanya nanti

"Emm,, ayah tidur di kamar aja ya, atau Fatih mau bobok sama ayah?" tanya Dika

"Gak mau, Atih mau cama yah dan unda" jawab Fatih hampir menangis

"Duhh,, jangan nangis,,, ini ranjang Fatih kecil, gak muat untuk bertiga. Udah ayah temenin Fatih sampai bobok ya" ucap Dika dengan mengusap-usap kepalanya namun ditolak Fatih

"Bobok di amal yah aja kan edeeeeee" jawab Fatih

Dinda yang sedari tadi mendengar obrolan Dika dan Fatih cuma bisa berdiri kaku saja. Kemudian Fatih turun dari tempat tidur nya dan menghampiri Dinda

"Undaaa,,, ayoo bobok cama atih dan yah" ucap Fatih merengek

Dinda tidak memiliki pilihan lain selain mengiyakan, mata puppy eyes Fatih sudah meluluhkan hatinya untuk mengangguk dan berkata iya.

Dika tersenyum kecil saat Fatih menggandeng tangan Dinda dan mengajaknya ke kamar ayahnya.

"Jadi beneran tidur bareng kann?!" ucap Dika yang kemudian beranjak dan menyusul Fatih juga Dinda ke kamar nya.

Dinda cukup canggung saat sudah berada di kamar Dika. Kamar yang baru pertama kali Dinda masuki. Karena Dika sendiri yang menyapu bahkan mengepel kamarnya dan juga ruang kerjanya. Dika hanya tidak ingin membebani Dinda terlalu berat dalam bekerja, jadi sebagian pekerja rumah tangga dia ikut mengerjakan nya.

Fatih sudah lebih dulu berbaring disusul Dika , sementara Dinda masih duduk termangu saja. Bingung, apa harus dia tidur di tempat itu

"Unda,, ayo bobok,," ucap Fatih

"Ahh,, iya,,," jawab Dinda merubah posisinya dan berbaring miring menghadap ke Fatih juga Dika. Dinda benar-benar canggung, dengan posisi berhadapan seperti ini. Sementara Dika berbaring dengan menatap langit-langit kamar nya.

Tidak ingin canggungnya berlarut-larut, Dinda langsung saja memejamkan matanya meski dia belum mengantuk demi menghindari tatapannya yang bisa saja bertemu dengan Dika. Sementara tak lama Dika menoleh dan melihat Dinda juga Fatih yang sudah menutup mata mereka. Dika tersenyum kecil melihat kondisi ini.

"Good night bunda dan Fatih,,,,"

Dika memejamkan mata menyusul Dinda dan Fatih ke alam mimpi,,,,,,

.

.

.

Ahhhh,,,

Ujan-ujan tarik selimut lagi ahhhh...

Di tempat kalian ujan gak sekarang????

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

Fatih satuin ayah dan bunda mu ya 👍👍💪💪

2023-12-25

1

Yani

Yani

Fatih anak pinter tau aja ayah pengen tidur bareng bunda 😊😊

2023-05-05

0

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

pinter banget ya Fatih mau menyatukan ayah dan bunda Dinda

2022-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Lamaran
2 Membuka Hati
3 Tenda Biru Saksi Bisu
4 Bersabarlah
5 Terserah Abang
6 Mahardika
7 Dika Kikuk
8 Berlian dan Batu Kali
9 Kehangatan Sore hari
10 Menunggu Dengan Sabar
11 Malam menggoda
12 Dia Istriku
13 Dia Juga Anakku
14 Cantik-Cantik Tebar Pesona
15 Ayah Genit
16 Berdenyut Nyeri
17 Tempat Bersandar
18 Salting
19 Memasang Dada Tegap
20 Kecuali Kamu Bahagia
21 Malu
22 Kejutan Untuk Dinda
23 Bukan Tercipta Untukku
24 Rasa Apa Ini?
25 Sepanjang Hidupku
26 Pedekateee
27 Gara-gara mati lampu
28 Kalah Cantik
29 Dasar Tukang Halu
30 Keencan Yuk?
31 Mati Lampu ya Sayang,,,,
32 Mati Lampu Lagi
33 Merah Jambu
34 Hidup Pas-Pasan
35 Nafkah Batin
36 Hadiah Kecil
37 Lirikan Matamu,,,,,
38 Kegalauan Dika
39 Abang Terlalu Egois
40 Hidup Normal
41 Janji Ayah dan Bunda
42 Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43 Sang Arjuna
44 Tidak Dianggap
45 Bunda Rindu Nak,,,,
46 Mengintip
47 Menjemput Pulang
48 Pria Miskin
49 Mengemis Untuk Kembali
50 Sakitnya Fatih
51 Kemarahan Dika
52 Ospek
53 Fix Abang Cemburu!
54 Arjuna VS Dara
55 Dinda Ku
56 Dia Isteri Abang!
57 Cinta dalam Diam
58 Awal Arjuna dan Dara
59 Melon apa Pepaya?
60 Gara gara lipstik
61 Rencana Perjodohan
62 Perjodohan
63 Teman Gelut
64 Emansipasi Wanita
65 Dosen ku, Suami ku
66 Abang Ketemu Besar!
67 Butuh Penjelasan
68 Dua kepribadian
69 Salah Sasaran
70 Gaji Pertama Untuk Istri
71 Mandi Bareng
72 Kejar Kejaran
73 Buat Anak
74 Malam Menegangkan
75 Aku dan Kamu Jadi Kita
76 Mabok Perawan
77 Permintaan papa dan mama
78 Pahala Istri
79 Gaya Baru
80 Luka yang Menganga
81 Juragan Empang
82 Oh Tidak Bisa!
83 Musuh Bebuyutan
84 Gadis Ikan
85 Lelah?
86 Jadi Ini alasannya
87 Bertubi Tubi
88 Abang Bisa Apa?
89 Update Lagi
90 Perhatian Kecil
91 Masih Ada Hari Esok
92 Istri Idaman
93 Jatuh Hingga ke Dasar
94 Memulai Semuanya Dari Titik 0
95 Salah Sasaran
96 Bala Bantuan
97 Mantanmu
98 Ada yang manis tapi bukan gula
99 Abang tetep cinta
100 Semangat 45
101 Kau Yang Menabur Luka
102 Ancaman Dimas
103 Menerka Nerka
104 Abang Bikin Malu
105 Sebuah Tawaran
106 Gadis Yang Baik
107 Ngajakin Ribut
108 Sebelum Janur Kuning Melengkung
109 Bikin Nagih
110 Ngidam
111 Jurus Andalan Dinda
112 Pupus Sudah Harapan
113 Kamu Bukan Anak Kecil
114 Tegang!
115 Pecundang
116 Pesan Cinta
117 Buah Manis dari Ketulusan
118 Zara Panik
119 Dasar Ceroboh!
120 Martabat Suami
121 Keluarga Sulthann
122 Dosen Ganteng Ku
123 Langit Dan Bumi
124 Pak Dosen Nakal!
125 Singkong dan Keju
126 Ujian Dadakan
127 Abang Nyebelin!
128 Ngajak Dinner
129 Menghadapi Ibu Hamil
130 Calim (Calon Imam)
131 Kawin Lagi
132 Mamaaaaaaaaa
133 Boros Sekali
134 Abang boleh minta satu hal padamu?
135 Playboy Cap Kadal
136 Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137 Pulang kerumah Ibu
138 Gak Pantes!
139 Kenapa wajahmu merah begitu?
140 Sedang Berhalusinasi
141 Seblak Cinta
142 Seperti Tom dan Jerry
143 Belajar Dari Masa Lalu
144 Gadis Manis
145 Masih Punya Hati dan Harga Diri
146 Hubungan Serius
147 Suka yang Kecil daripada yang Besar
148 Bergidik Ngeri
149 Babymoon
150 Tawaran untuk Dika
151 Bintang Dilangit
152 Menikahlah Denganku
153 Akhirnya Menikah
154 Doa yang Terbaik
155 Nekad Kamu!
156 Salah Paham
157 Mendadak Nikah
158 Sah
159 Jadi Janda
160 Pondok Derita
161 Attention
162 Terkuras Habis
163 Jodoh Jodohan
164 Akalan Akalan Dika
165 Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166 Palang Merah
167 Kenapa Dia Marah?
168 Wah Murah yah!
169 Cari Gara Gara
170 Hidangan Penutup
171 Dejavu
172 Good Wife
173 Perang Dunia Ketiga
174 Hanya sebagai pelarian
175 Dihujam Belati Tajam
176 Sebuah Kebenaran
177 Belajar Dari Kegagalan
178 Sebuah Ancaman
179 Peringatan
180 Menjaga Mama
181 Apanya Yang Besar?
182 Dua Mantu
183 Keegoisan Mama
184 Semakin Menggemaskan!
185 Are You Ready Baby?
186 Pengantin Lawas VS Baru
187 Habis Olahraga ya?
188 Jalannya Milip Pinguin
189 Mungkin Sudah Jodohnya
190 Makin Glowing
191 Kondangan Mantan
192 Ujian
193 Ada Kemajuan
194 Menikmati Masa Berdua
195 Diterima Jadi Menantu
196 Persiapan Kelahiran
197 Baby A
198 Sudah Pengalaman
199 Papa Muda
200 Anniversary
201 Honeymoon
202 Kamu Cantik Sekali
203 Sudah Berakhir
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Lamaran
2
Membuka Hati
3
Tenda Biru Saksi Bisu
4
Bersabarlah
5
Terserah Abang
6
Mahardika
7
Dika Kikuk
8
Berlian dan Batu Kali
9
Kehangatan Sore hari
10
Menunggu Dengan Sabar
11
Malam menggoda
12
Dia Istriku
13
Dia Juga Anakku
14
Cantik-Cantik Tebar Pesona
15
Ayah Genit
16
Berdenyut Nyeri
17
Tempat Bersandar
18
Salting
19
Memasang Dada Tegap
20
Kecuali Kamu Bahagia
21
Malu
22
Kejutan Untuk Dinda
23
Bukan Tercipta Untukku
24
Rasa Apa Ini?
25
Sepanjang Hidupku
26
Pedekateee
27
Gara-gara mati lampu
28
Kalah Cantik
29
Dasar Tukang Halu
30
Keencan Yuk?
31
Mati Lampu ya Sayang,,,,
32
Mati Lampu Lagi
33
Merah Jambu
34
Hidup Pas-Pasan
35
Nafkah Batin
36
Hadiah Kecil
37
Lirikan Matamu,,,,,
38
Kegalauan Dika
39
Abang Terlalu Egois
40
Hidup Normal
41
Janji Ayah dan Bunda
42
Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43
Sang Arjuna
44
Tidak Dianggap
45
Bunda Rindu Nak,,,,
46
Mengintip
47
Menjemput Pulang
48
Pria Miskin
49
Mengemis Untuk Kembali
50
Sakitnya Fatih
51
Kemarahan Dika
52
Ospek
53
Fix Abang Cemburu!
54
Arjuna VS Dara
55
Dinda Ku
56
Dia Isteri Abang!
57
Cinta dalam Diam
58
Awal Arjuna dan Dara
59
Melon apa Pepaya?
60
Gara gara lipstik
61
Rencana Perjodohan
62
Perjodohan
63
Teman Gelut
64
Emansipasi Wanita
65
Dosen ku, Suami ku
66
Abang Ketemu Besar!
67
Butuh Penjelasan
68
Dua kepribadian
69
Salah Sasaran
70
Gaji Pertama Untuk Istri
71
Mandi Bareng
72
Kejar Kejaran
73
Buat Anak
74
Malam Menegangkan
75
Aku dan Kamu Jadi Kita
76
Mabok Perawan
77
Permintaan papa dan mama
78
Pahala Istri
79
Gaya Baru
80
Luka yang Menganga
81
Juragan Empang
82
Oh Tidak Bisa!
83
Musuh Bebuyutan
84
Gadis Ikan
85
Lelah?
86
Jadi Ini alasannya
87
Bertubi Tubi
88
Abang Bisa Apa?
89
Update Lagi
90
Perhatian Kecil
91
Masih Ada Hari Esok
92
Istri Idaman
93
Jatuh Hingga ke Dasar
94
Memulai Semuanya Dari Titik 0
95
Salah Sasaran
96
Bala Bantuan
97
Mantanmu
98
Ada yang manis tapi bukan gula
99
Abang tetep cinta
100
Semangat 45
101
Kau Yang Menabur Luka
102
Ancaman Dimas
103
Menerka Nerka
104
Abang Bikin Malu
105
Sebuah Tawaran
106
Gadis Yang Baik
107
Ngajakin Ribut
108
Sebelum Janur Kuning Melengkung
109
Bikin Nagih
110
Ngidam
111
Jurus Andalan Dinda
112
Pupus Sudah Harapan
113
Kamu Bukan Anak Kecil
114
Tegang!
115
Pecundang
116
Pesan Cinta
117
Buah Manis dari Ketulusan
118
Zara Panik
119
Dasar Ceroboh!
120
Martabat Suami
121
Keluarga Sulthann
122
Dosen Ganteng Ku
123
Langit Dan Bumi
124
Pak Dosen Nakal!
125
Singkong dan Keju
126
Ujian Dadakan
127
Abang Nyebelin!
128
Ngajak Dinner
129
Menghadapi Ibu Hamil
130
Calim (Calon Imam)
131
Kawin Lagi
132
Mamaaaaaaaaa
133
Boros Sekali
134
Abang boleh minta satu hal padamu?
135
Playboy Cap Kadal
136
Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137
Pulang kerumah Ibu
138
Gak Pantes!
139
Kenapa wajahmu merah begitu?
140
Sedang Berhalusinasi
141
Seblak Cinta
142
Seperti Tom dan Jerry
143
Belajar Dari Masa Lalu
144
Gadis Manis
145
Masih Punya Hati dan Harga Diri
146
Hubungan Serius
147
Suka yang Kecil daripada yang Besar
148
Bergidik Ngeri
149
Babymoon
150
Tawaran untuk Dika
151
Bintang Dilangit
152
Menikahlah Denganku
153
Akhirnya Menikah
154
Doa yang Terbaik
155
Nekad Kamu!
156
Salah Paham
157
Mendadak Nikah
158
Sah
159
Jadi Janda
160
Pondok Derita
161
Attention
162
Terkuras Habis
163
Jodoh Jodohan
164
Akalan Akalan Dika
165
Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166
Palang Merah
167
Kenapa Dia Marah?
168
Wah Murah yah!
169
Cari Gara Gara
170
Hidangan Penutup
171
Dejavu
172
Good Wife
173
Perang Dunia Ketiga
174
Hanya sebagai pelarian
175
Dihujam Belati Tajam
176
Sebuah Kebenaran
177
Belajar Dari Kegagalan
178
Sebuah Ancaman
179
Peringatan
180
Menjaga Mama
181
Apanya Yang Besar?
182
Dua Mantu
183
Keegoisan Mama
184
Semakin Menggemaskan!
185
Are You Ready Baby?
186
Pengantin Lawas VS Baru
187
Habis Olahraga ya?
188
Jalannya Milip Pinguin
189
Mungkin Sudah Jodohnya
190
Makin Glowing
191
Kondangan Mantan
192
Ujian
193
Ada Kemajuan
194
Menikmati Masa Berdua
195
Diterima Jadi Menantu
196
Persiapan Kelahiran
197
Baby A
198
Sudah Pengalaman
199
Papa Muda
200
Anniversary
201
Honeymoon
202
Kamu Cantik Sekali
203
Sudah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!