Mahardika

"Bang Dika!"

Dinda terjingkat saat melihat Dika berdiri didekat meja makan tiba-tiba, padahal dika sudah lumayan lama berdiri memperhatikan Dinda yang tengah sibuk dengan masakannya

"Maaf membuatmu kaget, masak apa?" tanya Dika yang kemudian duduk

"Maaf bang, Dinda lancang buat masak. Cuma,,, ini kan udah mau jam makan siang tapi gak ada makanan. Dinda lihat ada bahan makanan, jadi,,,,"

"Gak papa,,, anggep aja ini rumah kamu sendiri. Ini boleh dimakan kan?!" tanya Dika dengan wajah berbinar ketika melihat makanan diatas meja

"Boleh" jawab Dinda dengan mengangguk

"Wahhh,,, kayaknya enak,,," Dika mengambil nasi, sambal, tempe mendoan dan juga lele goreng , masakan Dinda

Dinda ikut duduk dan makan siang bersama Dika.

"Enak,,, kamu pinter masak Din" sanjungan Dika membuat Dinda tersenyum

"Oh iya,, kamu gak usah sungkan sama abang, kamu butuh apa, katakan saja, kalau Abang bisa bantu, nanti Abang bantu. Kalau mau membeli apa juga jangan sungkan katakan pada Abang, tapi jangan minta belikan mobil ya, Abang belum punya duit". Kekeh Dika mencoba untuk sedikit membaur dengan istrinya. Meski awalnya canggung, tapi Dika ingin memulai berteman dengan istrinya. Mereka akan tinggal bersama, walaupun tidak saling cinta, tapi setidaknya ada komunikasi selama mereka tinggal bersama .

"Iya" jawab Dinda singkat.

Dika telah selesai makan, dia mencuci bersih tangannya, lalu membereskan piring yang digunakan untuknya makan

"Biar Dinda aja bang" ucap Dinda menghampiri Dika yang tengah mencuci piring

"Gak papa, ini gak berat kok, Abang juga udah biasa, sini piring kamu kalau udah selesai" ucap Dika meraih piring kotor yang ada di tangan Dinda lalu mencucinya.

Dinda merasa tidak enak, tapi Dika tetap mencuci piring dan peralatan masak yang belum di cuci Dinda. Dinda tidak ingin diam saja, dia pun membereskan meja makan dan menyimpan makanan di lemari.

"Oh iya Din, ini ada uang 1 juta, kamu bisa pake buat belanja kebutuhan makan kita. kamu atur saja, kalau habis jangan sungkan minta sama Abang" ucap Dika meletakkan uang itu diatas meja makan.

"Baik bang" jawab Dinda

Ting

Tung

Dika segera beranjak dan melihat siapa yang datang, ternyata pak Dirdja dan juga ibu Nadira bersama Fatih.

"Assalamualaikum" ucap pak Dirdja

"Wa'alaikumsalam,,, masuk ma,, pa,, sini Fatih sama ayah. Ayah kangennn banget sama Fatih" ucap Dika menggendong Fatih dan mencium pipi gembul putranya.

"Dinda mana?" tanya Ibu Nadira

"Ada tadi di dapur, papa dan mama sudah makan? tadi Dinda masak, kalau papa dan mama belum makan siang masih banyak tadi" ucap Dika

"Kami sudah makan sebelum kesini. Kamu gimana Dik?" tanya mama

"Apanya ma?" tanya Dika

"Gimana sama Dinda?" tanya mama

"Gak gimana-gimana ma, jalani aja" jawab Dika santai

"Papa masih gak enak sama Dinda, semua ini gara-gara,,,,"

"Udah lah pa,, gak perlu di bahas lagi. Nanti Dinda denger, keinget lagi. Meski gak akan pernah dia lupa, tapi jangan dibahas terus" ucap Dika

Dinda yang baru saja menjemur pakaian dibelakang, tak sengaja mendengar percakapan Dika dan orang tuanya. Hatinya nyess saat mendengar pembicaraan mereka.

"Bapak, ibu,,, sudah lama sampai disini?" sapa Dinda keluar dari belakang dan menyapa mertuanya. Dinda terlihat biasa saja, tidak terlihat sedih ataupun bahagia.

"Belum lama, ini mau anter Fatih, katanya kangen saya ayahnya. kamu darimana?" tanya Pak Dirdja

"Dari belakang pak, jemur baju" jawab Dinda

"Ohhh,,, iya iya"

Mereka pun berbincang bersama siang itu, namun tidak sedikitpun mereka membahas soal Dimas yang pergi ntah kemana. Sejak kepergiannya itu, Dimas sama sekali belum pulang kerumah mereka dan juga tidak memberi kabar kepada semua keluarganya. Tidak lama kemudian pak Dirdja dan ibu Nadira pamit pulang.

"Sini bang, Fatih ikut Dinda aja, Abang mau ke masjid kan?" tanya Dinda saat mendengar suara adzan zuhur

"Unda,,, unda,,,unda,,,," ucap Fatih merentangkan tangannya kepada Dinda

Lalu Dinda mengambil Fatih dari gendongan ayahnya.

"Ayah pergi dulu ya,,, Assalamualaikum" ucap Dika saat mengusap kepala Fatih

"Wa'alaikumsalam" jawab Dinda

Kemudian Dika berjalan keluar rumah menuju ke masjid, Dinda yang masih berdiri menggendong Fatih pun memandang Dika yang terus berlalu pergi meninggalkannya. Pria dewasa dengan tinggi yang hampir setinggi gawang pintu, dengan bahu tegak, badan kekar, kulit putih bersih, rambut hitam tebal ,,,,

"Unda,, atih aus" ucap Fatih membuyarkan lamunan Dinda

"Ahhh iya,,,, Fatin panggil apa tadi?" tanya Dinda membawa Fatih ke belakang mengambil air minum

"Unda,,," jawab Fatih

"Kamu gemesin banget sihhhh,,, MaasyaaAllah!" ucap Dinda mencubit pipi Fatih dengan gemas

"Pelan-pelan minumnya yaa" ucap Dinda diangguki anak lelaki itu.

"kita ke kamar Fatih yuk, bunda mau sholat" ucap Dinda dan Fatih mengangguk

"Mau gendong apa jalan sendiri?" tanya Dinda

"Ndong" jawab Fatih yang sudah merentangkan kedua tangannya minta di gendong.

Lalu Dinda menggendong Fatih dan membawanya ke kamar mereka. Sampainya di kamar, Dinda bersiap untuk beribadah dan Fatih mengikuti Dinda di sampingnya. Setelah selesai, Fatih terlihat mengantuk, lalu Dinda mengajak Fatih berbaring di tempat tidur, Dinda mengambil buku cerita dan membacakan cerita untuk Fatih.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Fatih terlelap, tapi bukan hanya Fatih, Dinda pun ikut terlelap bersamanya.

"Assalamualaikum"

Dika masuk kedalam rumah namun terlihat sepi, celoteh Fatih pun tidak terdengar.

Dika POV

Aku melihat rumah begitu sepi, lalu aku berjalan mendekat ke arah kamar Fatih. Ku dekatkan telingaku untuk mendengar apa mereka bermain di dalam, namun tidak terdengar suara apapun dari dalam. Karena penasaran, ku tekan handle pintu kamar Fatih yang ternyata tidak terkunci. Saat ku buka kamar itu, pandanganku tertuju pada ranjang single, disana terdapat putraku yang tengah tidur di pelukan Dinda.

Jantungku berdetak lebih cepat saat melihat pemandangan seperti itu. Mereka seperti ibu dan anak yang terlihat begitu syahdu, pemandangan yang tidak pernah ku lihat saat masih bersama mantan istrinku. Namun dengan cepat aku menutup pintu kembali dan melangkah pergi ke ruang kerja. Aku tidak ingin larut karena bisa membuatku terjerumus dengan perasaan yang akan membuatku sulit melepaskan Dinda pada waktunya nanti.

"Hallo san, ada apa?" Dika tengah mengangkat telfon dari pegawainya

"Pak, stock ayam kita udah nipis, cuma cukup untuk hari ini sampai malem nanti pak"

"Ohh gitu, coba kamu telfon pak Budi, tanya, kenapa nganter ayamnya telat. Besok hari Minggu, warung biasanya rame, jangan sampai kita kekurangan stok ayamnya"

"Baik pak, nanti saya telfon pak Budinya. Malam ini bapak ke warung kan? "

"Iya,,, nanti malam bapak kesana untuk mengecek semuanya"

Setelah cukup lama berbincang, Dika mematikan sambungan telfon dan duduk di meja kerjanya. Lalu Dika memeriksa lembaran-lembaran tugas yang sudah di kumpulkan oleh para mahasiswa nya.

***

Mahardika, Seorang dosen honorer sastra Inggris, yang mengajar di beberapa kampus swasta. Memiliki warung mie ayam yang di kelolanya sejak Dika masih duduk di bangku kuliah. Dika hidup sederhana meski keluarganya terbilang berada. Adiknya pun yang belum menyelesaikan kuliahnya sudah bekerja di perusahaan ternama dan tentu menjadi kebanggaan kedua orang tua mereka sebelum Dimas membuat kekacauan di hari pernikahannya.

Dika yang hidup sederhana malah membuat rumah tangga nya harus kandas. Dika tidak mampu mencukupi semua keinginan Sierra yang notabene adalah anak orang kaya yang terbiasa hidup mewah dan mendapatkan apapun yang diinginkannya. Sierra kira dengan menikah anak pak Camat yang juga orang berada, tetap bisa hidup mewah dan apapun yang dia inginkan selalu ia dapatkan Tapi Sierra salah, karena Dika ingin mandiri setelah menikah. Hanya bermodalkan warung mie ayam dan juga dosen honorer, tidak mampu mengcover semua keinginannya. Puncak pertengkaran, saat Sierra meminta Dika untuk membeli mobil, namun saat itu Dika belum memiliki cukup uang setelah membeli rumah mereka yang di tempati Dika sekarang. Membeli rumah itu pun karena keinginan Sierra yang tidak mau tinggal satu atap dengan keluarga Dika, dan Dika setuju akan hal itu. Sierra yang tidak mau mengerti dan bersabar, selalu mementingkan egonya sendiri, kemudian terjadilah cekcok besar di dalam rumah tangga mereka hingga terjadi perceraian antara Dika dan Sierra saat itu.

Namun meski begitu, Dika tidak pernah sedikitpun membenci mantan istrinya yang pergi meninggalkannya dan juga putra mereka.

.

.

.

To be Continue

Timpuk bungaaaa dongggg😍

Dinda masak gini aja, Dika udah ngilerrrrrrrrr loh heheh

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

jadi ngiler 🤤🤤🤤

2023-12-25

1

Rita Mahyuni

Rita Mahyuni

itu mah enak banget thor...mamamia lezatos😂

2023-06-20

0

Yani

Yani

Mskanan yang menggiurkan

2023-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Lamaran
2 Membuka Hati
3 Tenda Biru Saksi Bisu
4 Bersabarlah
5 Terserah Abang
6 Mahardika
7 Dika Kikuk
8 Berlian dan Batu Kali
9 Kehangatan Sore hari
10 Menunggu Dengan Sabar
11 Malam menggoda
12 Dia Istriku
13 Dia Juga Anakku
14 Cantik-Cantik Tebar Pesona
15 Ayah Genit
16 Berdenyut Nyeri
17 Tempat Bersandar
18 Salting
19 Memasang Dada Tegap
20 Kecuali Kamu Bahagia
21 Malu
22 Kejutan Untuk Dinda
23 Bukan Tercipta Untukku
24 Rasa Apa Ini?
25 Sepanjang Hidupku
26 Pedekateee
27 Gara-gara mati lampu
28 Kalah Cantik
29 Dasar Tukang Halu
30 Keencan Yuk?
31 Mati Lampu ya Sayang,,,,
32 Mati Lampu Lagi
33 Merah Jambu
34 Hidup Pas-Pasan
35 Nafkah Batin
36 Hadiah Kecil
37 Lirikan Matamu,,,,,
38 Kegalauan Dika
39 Abang Terlalu Egois
40 Hidup Normal
41 Janji Ayah dan Bunda
42 Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43 Sang Arjuna
44 Tidak Dianggap
45 Bunda Rindu Nak,,,,
46 Mengintip
47 Menjemput Pulang
48 Pria Miskin
49 Mengemis Untuk Kembali
50 Sakitnya Fatih
51 Kemarahan Dika
52 Ospek
53 Fix Abang Cemburu!
54 Arjuna VS Dara
55 Dinda Ku
56 Dia Isteri Abang!
57 Cinta dalam Diam
58 Awal Arjuna dan Dara
59 Melon apa Pepaya?
60 Gara gara lipstik
61 Rencana Perjodohan
62 Perjodohan
63 Teman Gelut
64 Emansipasi Wanita
65 Dosen ku, Suami ku
66 Abang Ketemu Besar!
67 Butuh Penjelasan
68 Dua kepribadian
69 Salah Sasaran
70 Gaji Pertama Untuk Istri
71 Mandi Bareng
72 Kejar Kejaran
73 Buat Anak
74 Malam Menegangkan
75 Aku dan Kamu Jadi Kita
76 Mabok Perawan
77 Permintaan papa dan mama
78 Pahala Istri
79 Gaya Baru
80 Luka yang Menganga
81 Juragan Empang
82 Oh Tidak Bisa!
83 Musuh Bebuyutan
84 Gadis Ikan
85 Lelah?
86 Jadi Ini alasannya
87 Bertubi Tubi
88 Abang Bisa Apa?
89 Update Lagi
90 Perhatian Kecil
91 Masih Ada Hari Esok
92 Istri Idaman
93 Jatuh Hingga ke Dasar
94 Memulai Semuanya Dari Titik 0
95 Salah Sasaran
96 Bala Bantuan
97 Mantanmu
98 Ada yang manis tapi bukan gula
99 Abang tetep cinta
100 Semangat 45
101 Kau Yang Menabur Luka
102 Ancaman Dimas
103 Menerka Nerka
104 Abang Bikin Malu
105 Sebuah Tawaran
106 Gadis Yang Baik
107 Ngajakin Ribut
108 Sebelum Janur Kuning Melengkung
109 Bikin Nagih
110 Ngidam
111 Jurus Andalan Dinda
112 Pupus Sudah Harapan
113 Kamu Bukan Anak Kecil
114 Tegang!
115 Pecundang
116 Pesan Cinta
117 Buah Manis dari Ketulusan
118 Zara Panik
119 Dasar Ceroboh!
120 Martabat Suami
121 Keluarga Sulthann
122 Dosen Ganteng Ku
123 Langit Dan Bumi
124 Pak Dosen Nakal!
125 Singkong dan Keju
126 Ujian Dadakan
127 Abang Nyebelin!
128 Ngajak Dinner
129 Menghadapi Ibu Hamil
130 Calim (Calon Imam)
131 Kawin Lagi
132 Mamaaaaaaaaa
133 Boros Sekali
134 Abang boleh minta satu hal padamu?
135 Playboy Cap Kadal
136 Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137 Pulang kerumah Ibu
138 Gak Pantes!
139 Kenapa wajahmu merah begitu?
140 Sedang Berhalusinasi
141 Seblak Cinta
142 Seperti Tom dan Jerry
143 Belajar Dari Masa Lalu
144 Gadis Manis
145 Masih Punya Hati dan Harga Diri
146 Hubungan Serius
147 Suka yang Kecil daripada yang Besar
148 Bergidik Ngeri
149 Babymoon
150 Tawaran untuk Dika
151 Bintang Dilangit
152 Menikahlah Denganku
153 Akhirnya Menikah
154 Doa yang Terbaik
155 Nekad Kamu!
156 Salah Paham
157 Mendadak Nikah
158 Sah
159 Jadi Janda
160 Pondok Derita
161 Attention
162 Terkuras Habis
163 Jodoh Jodohan
164 Akalan Akalan Dika
165 Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166 Palang Merah
167 Kenapa Dia Marah?
168 Wah Murah yah!
169 Cari Gara Gara
170 Hidangan Penutup
171 Dejavu
172 Good Wife
173 Perang Dunia Ketiga
174 Hanya sebagai pelarian
175 Dihujam Belati Tajam
176 Sebuah Kebenaran
177 Belajar Dari Kegagalan
178 Sebuah Ancaman
179 Peringatan
180 Menjaga Mama
181 Apanya Yang Besar?
182 Dua Mantu
183 Keegoisan Mama
184 Semakin Menggemaskan!
185 Are You Ready Baby?
186 Pengantin Lawas VS Baru
187 Habis Olahraga ya?
188 Jalannya Milip Pinguin
189 Mungkin Sudah Jodohnya
190 Makin Glowing
191 Kondangan Mantan
192 Ujian
193 Ada Kemajuan
194 Menikmati Masa Berdua
195 Diterima Jadi Menantu
196 Persiapan Kelahiran
197 Baby A
198 Sudah Pengalaman
199 Papa Muda
200 Anniversary
201 Honeymoon
202 Kamu Cantik Sekali
203 Sudah Berakhir
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Lamaran
2
Membuka Hati
3
Tenda Biru Saksi Bisu
4
Bersabarlah
5
Terserah Abang
6
Mahardika
7
Dika Kikuk
8
Berlian dan Batu Kali
9
Kehangatan Sore hari
10
Menunggu Dengan Sabar
11
Malam menggoda
12
Dia Istriku
13
Dia Juga Anakku
14
Cantik-Cantik Tebar Pesona
15
Ayah Genit
16
Berdenyut Nyeri
17
Tempat Bersandar
18
Salting
19
Memasang Dada Tegap
20
Kecuali Kamu Bahagia
21
Malu
22
Kejutan Untuk Dinda
23
Bukan Tercipta Untukku
24
Rasa Apa Ini?
25
Sepanjang Hidupku
26
Pedekateee
27
Gara-gara mati lampu
28
Kalah Cantik
29
Dasar Tukang Halu
30
Keencan Yuk?
31
Mati Lampu ya Sayang,,,,
32
Mati Lampu Lagi
33
Merah Jambu
34
Hidup Pas-Pasan
35
Nafkah Batin
36
Hadiah Kecil
37
Lirikan Matamu,,,,,
38
Kegalauan Dika
39
Abang Terlalu Egois
40
Hidup Normal
41
Janji Ayah dan Bunda
42
Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43
Sang Arjuna
44
Tidak Dianggap
45
Bunda Rindu Nak,,,,
46
Mengintip
47
Menjemput Pulang
48
Pria Miskin
49
Mengemis Untuk Kembali
50
Sakitnya Fatih
51
Kemarahan Dika
52
Ospek
53
Fix Abang Cemburu!
54
Arjuna VS Dara
55
Dinda Ku
56
Dia Isteri Abang!
57
Cinta dalam Diam
58
Awal Arjuna dan Dara
59
Melon apa Pepaya?
60
Gara gara lipstik
61
Rencana Perjodohan
62
Perjodohan
63
Teman Gelut
64
Emansipasi Wanita
65
Dosen ku, Suami ku
66
Abang Ketemu Besar!
67
Butuh Penjelasan
68
Dua kepribadian
69
Salah Sasaran
70
Gaji Pertama Untuk Istri
71
Mandi Bareng
72
Kejar Kejaran
73
Buat Anak
74
Malam Menegangkan
75
Aku dan Kamu Jadi Kita
76
Mabok Perawan
77
Permintaan papa dan mama
78
Pahala Istri
79
Gaya Baru
80
Luka yang Menganga
81
Juragan Empang
82
Oh Tidak Bisa!
83
Musuh Bebuyutan
84
Gadis Ikan
85
Lelah?
86
Jadi Ini alasannya
87
Bertubi Tubi
88
Abang Bisa Apa?
89
Update Lagi
90
Perhatian Kecil
91
Masih Ada Hari Esok
92
Istri Idaman
93
Jatuh Hingga ke Dasar
94
Memulai Semuanya Dari Titik 0
95
Salah Sasaran
96
Bala Bantuan
97
Mantanmu
98
Ada yang manis tapi bukan gula
99
Abang tetep cinta
100
Semangat 45
101
Kau Yang Menabur Luka
102
Ancaman Dimas
103
Menerka Nerka
104
Abang Bikin Malu
105
Sebuah Tawaran
106
Gadis Yang Baik
107
Ngajakin Ribut
108
Sebelum Janur Kuning Melengkung
109
Bikin Nagih
110
Ngidam
111
Jurus Andalan Dinda
112
Pupus Sudah Harapan
113
Kamu Bukan Anak Kecil
114
Tegang!
115
Pecundang
116
Pesan Cinta
117
Buah Manis dari Ketulusan
118
Zara Panik
119
Dasar Ceroboh!
120
Martabat Suami
121
Keluarga Sulthann
122
Dosen Ganteng Ku
123
Langit Dan Bumi
124
Pak Dosen Nakal!
125
Singkong dan Keju
126
Ujian Dadakan
127
Abang Nyebelin!
128
Ngajak Dinner
129
Menghadapi Ibu Hamil
130
Calim (Calon Imam)
131
Kawin Lagi
132
Mamaaaaaaaaa
133
Boros Sekali
134
Abang boleh minta satu hal padamu?
135
Playboy Cap Kadal
136
Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137
Pulang kerumah Ibu
138
Gak Pantes!
139
Kenapa wajahmu merah begitu?
140
Sedang Berhalusinasi
141
Seblak Cinta
142
Seperti Tom dan Jerry
143
Belajar Dari Masa Lalu
144
Gadis Manis
145
Masih Punya Hati dan Harga Diri
146
Hubungan Serius
147
Suka yang Kecil daripada yang Besar
148
Bergidik Ngeri
149
Babymoon
150
Tawaran untuk Dika
151
Bintang Dilangit
152
Menikahlah Denganku
153
Akhirnya Menikah
154
Doa yang Terbaik
155
Nekad Kamu!
156
Salah Paham
157
Mendadak Nikah
158
Sah
159
Jadi Janda
160
Pondok Derita
161
Attention
162
Terkuras Habis
163
Jodoh Jodohan
164
Akalan Akalan Dika
165
Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166
Palang Merah
167
Kenapa Dia Marah?
168
Wah Murah yah!
169
Cari Gara Gara
170
Hidangan Penutup
171
Dejavu
172
Good Wife
173
Perang Dunia Ketiga
174
Hanya sebagai pelarian
175
Dihujam Belati Tajam
176
Sebuah Kebenaran
177
Belajar Dari Kegagalan
178
Sebuah Ancaman
179
Peringatan
180
Menjaga Mama
181
Apanya Yang Besar?
182
Dua Mantu
183
Keegoisan Mama
184
Semakin Menggemaskan!
185
Are You Ready Baby?
186
Pengantin Lawas VS Baru
187
Habis Olahraga ya?
188
Jalannya Milip Pinguin
189
Mungkin Sudah Jodohnya
190
Makin Glowing
191
Kondangan Mantan
192
Ujian
193
Ada Kemajuan
194
Menikmati Masa Berdua
195
Diterima Jadi Menantu
196
Persiapan Kelahiran
197
Baby A
198
Sudah Pengalaman
199
Papa Muda
200
Anniversary
201
Honeymoon
202
Kamu Cantik Sekali
203
Sudah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!