Tenda Biru Saksi Bisu

Please like sebelum membaca yah di novel baru ini 👍 Setelah membaca, tinggalkan jejak kalian yah 😘

Happy reading

________________________________

Semua persiapan pernikahan sudah siap, dirumah calon pengantin wanita pun sudah berdiri tenda biru dengan tatanan khas pernikahan untuk menyambut kedatangan pengantin pria, karena akad akan dilangsungkan jam 9 nanti.

Keluarga ku juga sudah berpakaian rapi kompak dan serasi sesuai dengan konsep yang kami usung di akad nikah ini. Tak lupa hidangan terlezat yang akan menjamu semua tamu-tamu yang akan menghadiri akad juga sudah siap di tempatnya.

Belum lagi gedung, dan persiapan resepsi nanti malam juga sudah disiapkan untuk pargelaran pesta juga sudah disiapkan 100%. Aku pun yang sudah terlihat bak ratu sehari dengan kebaya putih dan riasan pengantin Sunda membuat ku terlihat begitu cantik kata ibu, ponakan, dan keluarga lainnya yang sudah menemui ku. Sungguh, aku sangat gugup dan deg deg an pagi ini menunggu hari bahagia, berganti status dengan menjadi istri kak Dimas.

"Dinda deg deg an Bu"

"Dulu ibu juga gitu,, pas mau akad sama bapakmu, deg deg an gak karuan. Banyak-banyak zikir saja Din biar gak gugup"

"Iya,,,, bu"

Sementara itu dirumah keluarga Pak Dirdja,,,,,,,

Semua keluarga dan kerabat yang akan ikut berangkat menuju ke rumah Dinda pun sudah siap. Tinggal menunggu pengantin pria yang masih berada di kamar. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 dan mereka harus segera berangkat.

Tok

Tok

Tok

"Dimas,,, cepat keluar, kita akan segera berangkat! akad mu jam 9, nanti telat" ucap ibu Nadira

"Iya ma,, "

Dimas membuka pintu kamarnya dan melihat mamanya masih berdiri didepan pintu

"Kalian duluan saja, aku akan menyusul menggunakan mobilku" jawab Dimas

"Mana bisa begitu, namanya pengantin ya di arak! jangan macem-macem kamu!" ucap ibu Nadira yang sudah menggunakan kebayak mewah seperti ibu-ibu negara.

"Ada yang harus Dimas kerjakan sedikit lagi ma,,,, pokoknya gak lama kok. Takutnya mereka menunggu" rayu Dimas

"Yang di tunggu itu kamu! kamu yang mau nikah!" sungut mama

"Ma,, gak ada waktu buat berantem sama aku. Please"

"Ya sudah cepetan ya! awas kalau kamu macem-macem!" kemudian Ibu Nadira pergi meninggalkan Dimas di kamar dan mengajak rombongan untuk berangkat lebih dulu

"Loh mana bisa gitu ma? Yang mau nikah kan Dimas, masak kita duluan?! sudah tunggu saja! anak itu bikin naik darah aja pagi-pagi!" sarkas papa

"Gak papa pa, dia ada kerjaan sedikit katanya, tapi nanti nyusulin kita. Gak enak sama calon besan kalau kita telat pa. Mending kita duluan, nanti biar Dimas nyusul" jawab mama

"Ya sudah terserah mama!"

Kemudian pak Dirdja menginstruksikan semua rombongan untuk berangkat lebih dulu. Mahardika bersama al-Fatih pun juga sudah masuk kedalam mobil bersama eyangnya dan mereka bergerak lebih dulu menuju ke rumah keluarga Dinda.

"Dimas mana pa? ma?" tanya Dika sambil menyetir

"Katanya masih ada kerjaan" jawab mama

"Kerjaan?! kerjaan apa?! bukannya dia lagi cuti?!" ucap Dika

"Ntahlah, katanya nanti nyusulin kita" jawab mama

"Awas saja kalau dia macem-macem! papa babat habis anak itu!" sarkas papa

"Mama rasa Dimas gak bakal macem-macem deh pa!"

Rombongan calon pengantin pria sudah sampai di depan rumah keluarga Dinda. Mereka di sambut dengan hangat dan keluarga pak Dirdja di persilahkan untuk masuk ke dalam rumah, sementara rombongan keluarga lainnya duduk di tenda biru yang sudah di siapkan bersama tamu undangan lainnya.

"Nak Dimas dimana pak?" tanya pak Jaka

"Dia akan segera sampai pak, tadi ada kerjaan sedikit dari kantornya" jawab pak Dirdja

"Ohh begitu,,, baiklah, kita tunggu saja"

Mereka berbincang-bincang sembari menunggu kedatangan Dimas yang belum juga muncul batang hidungnya. Mama Nadira begitu cemas karena berkali-kali menelfon Tapi nomer Dimas tidak diangkat.

"Dika, coba kamu hubungi adikmu! kenapa belum juga sampai! telfon mama gak di angkat!"

"Baik ma" jawab Dika yang kemudian keluar dari rumah Dinda dan menelfon adiknya.

Berkali-kali Dika menelfon namun tidak diangkat, Dan setelah panggilan ke 10, nomer Dimas tidak bisa di hubungi. Lalu Dika mengirimkan pesan WhatsApp kepada adiknya

📨Dimas

Dek, kamu dimana?! acara sudah mau di mulai.

Tidak ada balasan dan hanya centang satu. Dika teramat cemas, lalu ia menelfon rumah dan ART yang mengangkat telfon mengatakan jika Dimas sudah keluar dengan mobilnya.

Suasana di dalam rumah maupun di bawah tenda tampah riuh bisik-bisik karena mempelai pria tak kunjung tiba dan acara belum juga dimulai. Terdengar sangat menggeramkan juga membuat tegang untuk pihak keluarga pak Dirdja

📨Dimas

Ma,, maafkan Dimas. Benar kata mama, aku memutuskan terlalu cepat untuk menikah. Aku belum siap sepenuhnya ma. Aku takut, dan aku baru menyadarinya. Maaf sudah membuat malu papa dan mama, tapi aku gak bisa meneruskan pernikahan ini. Aku pergi sebentar untuk menenangkan diriku yang terguncang. Sampaikan maaf ku pada keluarga Dinda, aku belum benar-benar mencintainya.

Deg!

Jantung ibu Nadira terpacu sangat cepat ketika membaca pesan yang dikirimkan Dimas putranya. Wajahnya terlihat langsung pucat dan bingung akan mengatakan apa pada semua orang

"Ada apa ma?" tanya pak Dirdja

Mama tidak sanggup menjawab dan hanya menyodorkan ponselnya. Pak Dirdja membaca pesan dari Dimas dan langsung mengeras rahangnya menampakan kemarahan yang akan meluap-luap

"Pa,, ma,, kata Bik Tari, Dimas udah keluar dari rumah. Mungkin sebentar lagi dia akan sampai. Kita tunggu saja" ucap Dika yang baru saja menghampiri orang tuanya

"Dia tidak mungkin datang!" ucap Pak Dirdja menahan amarah

"Maksud papa?"

Pak Dirdja memberi tahu pesan dari Dimas, dan sungguh membuatnya tercengang.

"Ada apa pak? kenapa dengan nak Dimas?!" tanya pak Jaka

Deg!

Suasana bertambah tegang karena samar-samar pihak keluarga Dinda mendengarkan percakapan pak Dirdja, ibu Nadira dan Mahardika.

"Pak Jaka,,,, kami,,, benar-benar minta maaf atas segala yang terjadi. Sepertinya pernikahan ini tidak bisa di lanjutkan,,,"

"Kenapa pak? dimana Dimas?!" pak Jaka sudah meninggi

"Dimas memutuskan untuk pergi dan membatalkan pernikahan ini " jawab Pak Dirdja merasa malu, kesal, tidak enak dan semua rasa yang tidak dia sangka akan terjadi seperti ini.

"Apa?!"

Syok, pak Jaka, ibu arini dan keluarga lainnya

"Bagaimana bisa pak?! kenapa harus di saat seperti ini? kami sangat malu dengan semua keluarga dan juga tamu undangan jika pernikahan ini gagal! dan apa kata orang nanti,,, harusnya kalau belum yakin, Dimas tidak usah senekad ini! saya benar-benar kecewa!" ucap pak Jaka

Pak Dirdja diam sesaat

"Iya pak, kami pun tidak menyangka semua akan seperti ini, Dimas yang menginginkan pernikahan ini, tapi dia juga yang memutuskannya tiba-tiba. Andai kami tau sejak awal, tentu kami akan mencegah nya. Kami benar-benar minta maaf pak" ucap pak Dirdja

Sementara itu, dikamar pengantin aku menangis sendiri. Aku mendengar semua yang mereka katakan. Kak Dimas tidak datang di akad nikah kami. Dia pergi meninggalkan ku dalam keadaan seperti ini. Hatiku hancur, sangat kecewa kenapa tidak dari awal saja jika memang dia belum siap. Aku sangat malu dengan semua orang!

"Pak, Bu, Bolehkah saya saja yang menikahi Dinda?!"

Semua orang terdiam dan menatap kearah Mahardika.

.

.

.

.

To be continue

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

Mahardika gentle 👍👍👍dan buat Dimas pengecut 👎👎👎

2023-12-25

1

🌹🪴eiv🪴🌹

🌹🪴eiv🪴🌹

aku sudah filing waktu makan ketemu temennya dimas,dia kan agak malu gitu kan

2023-09-19

1

Biduri Aura

Biduri Aura

Dika gentleman 🥰🥰🥰🥰

2023-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Lamaran
2 Membuka Hati
3 Tenda Biru Saksi Bisu
4 Bersabarlah
5 Terserah Abang
6 Mahardika
7 Dika Kikuk
8 Berlian dan Batu Kali
9 Kehangatan Sore hari
10 Menunggu Dengan Sabar
11 Malam menggoda
12 Dia Istriku
13 Dia Juga Anakku
14 Cantik-Cantik Tebar Pesona
15 Ayah Genit
16 Berdenyut Nyeri
17 Tempat Bersandar
18 Salting
19 Memasang Dada Tegap
20 Kecuali Kamu Bahagia
21 Malu
22 Kejutan Untuk Dinda
23 Bukan Tercipta Untukku
24 Rasa Apa Ini?
25 Sepanjang Hidupku
26 Pedekateee
27 Gara-gara mati lampu
28 Kalah Cantik
29 Dasar Tukang Halu
30 Keencan Yuk?
31 Mati Lampu ya Sayang,,,,
32 Mati Lampu Lagi
33 Merah Jambu
34 Hidup Pas-Pasan
35 Nafkah Batin
36 Hadiah Kecil
37 Lirikan Matamu,,,,,
38 Kegalauan Dika
39 Abang Terlalu Egois
40 Hidup Normal
41 Janji Ayah dan Bunda
42 Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43 Sang Arjuna
44 Tidak Dianggap
45 Bunda Rindu Nak,,,,
46 Mengintip
47 Menjemput Pulang
48 Pria Miskin
49 Mengemis Untuk Kembali
50 Sakitnya Fatih
51 Kemarahan Dika
52 Ospek
53 Fix Abang Cemburu!
54 Arjuna VS Dara
55 Dinda Ku
56 Dia Isteri Abang!
57 Cinta dalam Diam
58 Awal Arjuna dan Dara
59 Melon apa Pepaya?
60 Gara gara lipstik
61 Rencana Perjodohan
62 Perjodohan
63 Teman Gelut
64 Emansipasi Wanita
65 Dosen ku, Suami ku
66 Abang Ketemu Besar!
67 Butuh Penjelasan
68 Dua kepribadian
69 Salah Sasaran
70 Gaji Pertama Untuk Istri
71 Mandi Bareng
72 Kejar Kejaran
73 Buat Anak
74 Malam Menegangkan
75 Aku dan Kamu Jadi Kita
76 Mabok Perawan
77 Permintaan papa dan mama
78 Pahala Istri
79 Gaya Baru
80 Luka yang Menganga
81 Juragan Empang
82 Oh Tidak Bisa!
83 Musuh Bebuyutan
84 Gadis Ikan
85 Lelah?
86 Jadi Ini alasannya
87 Bertubi Tubi
88 Abang Bisa Apa?
89 Update Lagi
90 Perhatian Kecil
91 Masih Ada Hari Esok
92 Istri Idaman
93 Jatuh Hingga ke Dasar
94 Memulai Semuanya Dari Titik 0
95 Salah Sasaran
96 Bala Bantuan
97 Mantanmu
98 Ada yang manis tapi bukan gula
99 Abang tetep cinta
100 Semangat 45
101 Kau Yang Menabur Luka
102 Ancaman Dimas
103 Menerka Nerka
104 Abang Bikin Malu
105 Sebuah Tawaran
106 Gadis Yang Baik
107 Ngajakin Ribut
108 Sebelum Janur Kuning Melengkung
109 Bikin Nagih
110 Ngidam
111 Jurus Andalan Dinda
112 Pupus Sudah Harapan
113 Kamu Bukan Anak Kecil
114 Tegang!
115 Pecundang
116 Pesan Cinta
117 Buah Manis dari Ketulusan
118 Zara Panik
119 Dasar Ceroboh!
120 Martabat Suami
121 Keluarga Sulthann
122 Dosen Ganteng Ku
123 Langit Dan Bumi
124 Pak Dosen Nakal!
125 Singkong dan Keju
126 Ujian Dadakan
127 Abang Nyebelin!
128 Ngajak Dinner
129 Menghadapi Ibu Hamil
130 Calim (Calon Imam)
131 Kawin Lagi
132 Mamaaaaaaaaa
133 Boros Sekali
134 Abang boleh minta satu hal padamu?
135 Playboy Cap Kadal
136 Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137 Pulang kerumah Ibu
138 Gak Pantes!
139 Kenapa wajahmu merah begitu?
140 Sedang Berhalusinasi
141 Seblak Cinta
142 Seperti Tom dan Jerry
143 Belajar Dari Masa Lalu
144 Gadis Manis
145 Masih Punya Hati dan Harga Diri
146 Hubungan Serius
147 Suka yang Kecil daripada yang Besar
148 Bergidik Ngeri
149 Babymoon
150 Tawaran untuk Dika
151 Bintang Dilangit
152 Menikahlah Denganku
153 Akhirnya Menikah
154 Doa yang Terbaik
155 Nekad Kamu!
156 Salah Paham
157 Mendadak Nikah
158 Sah
159 Jadi Janda
160 Pondok Derita
161 Attention
162 Terkuras Habis
163 Jodoh Jodohan
164 Akalan Akalan Dika
165 Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166 Palang Merah
167 Kenapa Dia Marah?
168 Wah Murah yah!
169 Cari Gara Gara
170 Hidangan Penutup
171 Dejavu
172 Good Wife
173 Perang Dunia Ketiga
174 Hanya sebagai pelarian
175 Dihujam Belati Tajam
176 Sebuah Kebenaran
177 Belajar Dari Kegagalan
178 Sebuah Ancaman
179 Peringatan
180 Menjaga Mama
181 Apanya Yang Besar?
182 Dua Mantu
183 Keegoisan Mama
184 Semakin Menggemaskan!
185 Are You Ready Baby?
186 Pengantin Lawas VS Baru
187 Habis Olahraga ya?
188 Jalannya Milip Pinguin
189 Mungkin Sudah Jodohnya
190 Makin Glowing
191 Kondangan Mantan
192 Ujian
193 Ada Kemajuan
194 Menikmati Masa Berdua
195 Diterima Jadi Menantu
196 Persiapan Kelahiran
197 Baby A
198 Sudah Pengalaman
199 Papa Muda
200 Anniversary
201 Honeymoon
202 Kamu Cantik Sekali
203 Sudah Berakhir
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Lamaran
2
Membuka Hati
3
Tenda Biru Saksi Bisu
4
Bersabarlah
5
Terserah Abang
6
Mahardika
7
Dika Kikuk
8
Berlian dan Batu Kali
9
Kehangatan Sore hari
10
Menunggu Dengan Sabar
11
Malam menggoda
12
Dia Istriku
13
Dia Juga Anakku
14
Cantik-Cantik Tebar Pesona
15
Ayah Genit
16
Berdenyut Nyeri
17
Tempat Bersandar
18
Salting
19
Memasang Dada Tegap
20
Kecuali Kamu Bahagia
21
Malu
22
Kejutan Untuk Dinda
23
Bukan Tercipta Untukku
24
Rasa Apa Ini?
25
Sepanjang Hidupku
26
Pedekateee
27
Gara-gara mati lampu
28
Kalah Cantik
29
Dasar Tukang Halu
30
Keencan Yuk?
31
Mati Lampu ya Sayang,,,,
32
Mati Lampu Lagi
33
Merah Jambu
34
Hidup Pas-Pasan
35
Nafkah Batin
36
Hadiah Kecil
37
Lirikan Matamu,,,,,
38
Kegalauan Dika
39
Abang Terlalu Egois
40
Hidup Normal
41
Janji Ayah dan Bunda
42
Abang Gak Bisa Menahan,,,,
43
Sang Arjuna
44
Tidak Dianggap
45
Bunda Rindu Nak,,,,
46
Mengintip
47
Menjemput Pulang
48
Pria Miskin
49
Mengemis Untuk Kembali
50
Sakitnya Fatih
51
Kemarahan Dika
52
Ospek
53
Fix Abang Cemburu!
54
Arjuna VS Dara
55
Dinda Ku
56
Dia Isteri Abang!
57
Cinta dalam Diam
58
Awal Arjuna dan Dara
59
Melon apa Pepaya?
60
Gara gara lipstik
61
Rencana Perjodohan
62
Perjodohan
63
Teman Gelut
64
Emansipasi Wanita
65
Dosen ku, Suami ku
66
Abang Ketemu Besar!
67
Butuh Penjelasan
68
Dua kepribadian
69
Salah Sasaran
70
Gaji Pertama Untuk Istri
71
Mandi Bareng
72
Kejar Kejaran
73
Buat Anak
74
Malam Menegangkan
75
Aku dan Kamu Jadi Kita
76
Mabok Perawan
77
Permintaan papa dan mama
78
Pahala Istri
79
Gaya Baru
80
Luka yang Menganga
81
Juragan Empang
82
Oh Tidak Bisa!
83
Musuh Bebuyutan
84
Gadis Ikan
85
Lelah?
86
Jadi Ini alasannya
87
Bertubi Tubi
88
Abang Bisa Apa?
89
Update Lagi
90
Perhatian Kecil
91
Masih Ada Hari Esok
92
Istri Idaman
93
Jatuh Hingga ke Dasar
94
Memulai Semuanya Dari Titik 0
95
Salah Sasaran
96
Bala Bantuan
97
Mantanmu
98
Ada yang manis tapi bukan gula
99
Abang tetep cinta
100
Semangat 45
101
Kau Yang Menabur Luka
102
Ancaman Dimas
103
Menerka Nerka
104
Abang Bikin Malu
105
Sebuah Tawaran
106
Gadis Yang Baik
107
Ngajakin Ribut
108
Sebelum Janur Kuning Melengkung
109
Bikin Nagih
110
Ngidam
111
Jurus Andalan Dinda
112
Pupus Sudah Harapan
113
Kamu Bukan Anak Kecil
114
Tegang!
115
Pecundang
116
Pesan Cinta
117
Buah Manis dari Ketulusan
118
Zara Panik
119
Dasar Ceroboh!
120
Martabat Suami
121
Keluarga Sulthann
122
Dosen Ganteng Ku
123
Langit Dan Bumi
124
Pak Dosen Nakal!
125
Singkong dan Keju
126
Ujian Dadakan
127
Abang Nyebelin!
128
Ngajak Dinner
129
Menghadapi Ibu Hamil
130
Calim (Calon Imam)
131
Kawin Lagi
132
Mamaaaaaaaaa
133
Boros Sekali
134
Abang boleh minta satu hal padamu?
135
Playboy Cap Kadal
136
Seperti Ibu Tiri Yang Jahat
137
Pulang kerumah Ibu
138
Gak Pantes!
139
Kenapa wajahmu merah begitu?
140
Sedang Berhalusinasi
141
Seblak Cinta
142
Seperti Tom dan Jerry
143
Belajar Dari Masa Lalu
144
Gadis Manis
145
Masih Punya Hati dan Harga Diri
146
Hubungan Serius
147
Suka yang Kecil daripada yang Besar
148
Bergidik Ngeri
149
Babymoon
150
Tawaran untuk Dika
151
Bintang Dilangit
152
Menikahlah Denganku
153
Akhirnya Menikah
154
Doa yang Terbaik
155
Nekad Kamu!
156
Salah Paham
157
Mendadak Nikah
158
Sah
159
Jadi Janda
160
Pondok Derita
161
Attention
162
Terkuras Habis
163
Jodoh Jodohan
164
Akalan Akalan Dika
165
Butuh Waktu Untuk Memaafkan
166
Palang Merah
167
Kenapa Dia Marah?
168
Wah Murah yah!
169
Cari Gara Gara
170
Hidangan Penutup
171
Dejavu
172
Good Wife
173
Perang Dunia Ketiga
174
Hanya sebagai pelarian
175
Dihujam Belati Tajam
176
Sebuah Kebenaran
177
Belajar Dari Kegagalan
178
Sebuah Ancaman
179
Peringatan
180
Menjaga Mama
181
Apanya Yang Besar?
182
Dua Mantu
183
Keegoisan Mama
184
Semakin Menggemaskan!
185
Are You Ready Baby?
186
Pengantin Lawas VS Baru
187
Habis Olahraga ya?
188
Jalannya Milip Pinguin
189
Mungkin Sudah Jodohnya
190
Makin Glowing
191
Kondangan Mantan
192
Ujian
193
Ada Kemajuan
194
Menikmati Masa Berdua
195
Diterima Jadi Menantu
196
Persiapan Kelahiran
197
Baby A
198
Sudah Pengalaman
199
Papa Muda
200
Anniversary
201
Honeymoon
202
Kamu Cantik Sekali
203
Sudah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!