Rehan yang merasa haus tak langsung menuju kamar nya, "mom, daddy mau ambil minum dulu,, rasa nya tenggorokan daddy sangat kering," ucap Rehan sambil melanjutkan langkah nya hendak menuju dapur.
"Ya," balas Nabila singkat, dan mengekor langkah suami nya.
"Daddy duduk saja disini, biar mommy yang mengambilkan minum," pinta Nabila setelah kedua nya sampai di meja makan panjang dengan banyak kursi yang mengelilingi nya.
"Mommy saja yang duduk," titah Rehan seraya menarik pelan tangan sang istri, dan mendudukkan sang nyonya bos di salah satu kursi.
Nabila hanya bisa menurut, dan tak ingin membantah suami yang meskipun usia nya terus bertambah banyak namun tetap terlihat tampan dan semakin berwibawa.
Rehan kemudian mengambil air putih hangat satu gelas besar penuh, dan kemudian duduk di samping sang istri. "Minum lah mom, air putih hangat sebelum tidur.. sangat bagus untuk menjaga kesehatan tubuh kita,' ucap Rehan.
"Rey,, kalian ada di sini?" Tanya Alex yang tiba-tiba muncul mengagetkan Rehan dan Nabila, dan Alex pun ikut duduk di salah satu kursi yang berada di hadapan Rehan.
Rehan tak menjawab, hanya mengulas senyum yang tak dapat diartikan oleh Alex.
Alex mengernyit, merasa ada yang beda dengan penampilan Rehan dan Nabila yang rapi seperti habis bepergian. "Kalian dini hari gini, habis dari mana?" Selidik Alex.
"Jemput Kevin,," jawab Rehan apa adanya.
"Bukan nya lu tadi bilang, Kevin menginap di rumah Salma?" Tanya Alex yang ingat perkataan Rehan tadi.
"Iya, tapi tadi anak itu tiba-tiba telpon mommy nya.. dan saat dibujuk Nabila disuruh pulang dia mau. Ya udah, langsung gue jemput," balas Rehan menjelaskan.
Alex mengangguk-angguk.
"Dan setiba nya di rumah Salma itu Lex, gue dibuat terkejut... ternyata di sana sudah berkumpul banyak orang," lanjut Rehan seraya mendesah pelan.
"Ada apa?" Tanya Alex penasaran.
Rehan kemudian menceritakan apa yang terjadi di rumah Salma saat diri nya dan sang istri baru saja datang, pak RT yang menjelaskan semua duduk persoalan nya. Dimana Kevin dan Salma di duga telah melanggar aturan yang berlaku di lingkungan tersebut dan harus dinikahkan, hingga akhir nya tercapai kesepakatan agar Salma dan Kevin hanya tunangan dahulu.. mengingat, mereka berdua masih sama-sama sekolah.
Sedangkan Nabila hanya menyimak obrolan bos dan asisten pribadi nya itu seraya memainkan gelas di tangan nya.
"Gila... hanya pelukan? Dan pula sudah dijelaskan bahwa itu karena ketidaksengajaan, namun tetap harus menerima sanksi? Ini benar-benar peraturan yang gila!" Umpat Alex dengan serius.
Ketiga nya terdiam, hening menyapa ruang makan yang luas di rumah utama kediaman keluarga Alamsyah.
"Tapi, ya ada bagus nya juga sih Rey.. jika memang benar peraturan tersebut diterapkan pada semua warga tanpa kecuali, lingkungan akan terbebas dan bersih dari tindak asusila warga nya." Lanjut Alex seraya mengangguk-angguk.
"Lantas bagaimana dengan Monik?" Tanya Alex kemudian.
Nabila mengernyit.. "ada apa dengan Monik?" Tanya Nabila menatap suami nya dan Alex bergantian, Monik kan cuma sahabatan sama Kevin dad? Dan tadi, daddy dengar sendiri kan kalau putra kita menyukai Salma?" Lanjut nya penasaran.
"Betul mom,, Kevin memang hanya menganggap Monik sahabat, tapi seperti nya tidak demikian dengan Monik. Dan anak itu, minta tolong sama orang tua nya agar menjodohkan diri nya dengan Kevin.. dan beberapa waktu yang lalu Mr.Robinson, ayah Monik datang ke kantor daddy untuk membicarakan perjodohan Monik dan Kevin," balas Rehan menatap istri nya.
"Kok daddy enggak cerita?!" Protes Nabila dengan cemberut, "dan daddy menerima perjodohan itu?!" Ketus Nabila nampak tidak suka.
"Bukan enggak mau cerita mommy sayang,, tapi belum, dan daddy pikir itu masalah yang enggak penting. Dan kalau daddy menerima perjodohan itu, mana mungkin daddy merestui putra kita dengan Salma mom? Daddy juga tahu kok selera putra kita itu,, enggak jauh-jauh dari daddy,," jelas Rehan seraya tersenyum menggoda kearah istri nya.
"Maksud daddy??" Nabila mengerut kan kening nya.
"Ya, yang seperti mommy,, sederhana, lembut dan anggun," balas Rehan menatap hangat manik hitam sang istri.
Nabila tersenyum tersipu malu, pasal nya masih ada Alex bersama mereka.
"Ehm,, simpan dulu gombalan nya pakdhe,,," celetuk Alex yang merusak mood Rehan.
"Sialan lu Lex,, manggil gue pakdhe!" Ketus Rehan melotot kearah asisten pribadi nya itu.
"Lah kan, kalau anak-anak gue manggil lu emang seharusnya seperti itu.. tanya saja sama mbak Billa, benar kan mbak?" Alex meminta persetujuan Nabila, yang sejak diri nya menikah dengan Nisa memanggil Nabila dengan mbak, sama seperti istri nya yang memanggil Nabila dengan sebutan mbak.
Nabila mengangguk dan tersenyum..
"Ck,," sedangkan Rehan berdecak kesal, seraya beranjak dari tempat duduk nya. "Yuk mom,,," ajak Rehan pada istri nya dan segera berlalu yang diikuti oleh sang istri.
"Tunggu Rey, kita belum selesai bicara!" Seru Alex yang menghentikan langkah Rehan, "tentang Mr.Robinson,,," lanjut nya.
Rehan menatap Alex, "kenapa dengan Mr.Robinson?" Tanya Rehan tak mengerti.
"Duduk lah dulu Rey,, ini masalah genting." Pinta Alex dengan wajah serius.
Rehan pun nurut, dan kembali duduk di tempat nya semula. Begitupun dengan Nabila, yang ikut duduk di samping sang suami.
"Lu tahu kan sepak terjang Mr. Robinson?"
"Hm,,, lantas?" Rehan mengernyit.
"Di negara kita, perusahaan nya memang kalah pamor dengan RPA Group,, tapi di Negara asal nya, perusahaan nya adalah yang terkuat. Dan Mr. Robinson, terkenal sebagai pengusaha berdarah dingin. Dia tak segan membantai bisnis lawan nya hingga habis tak bersisa, jika kemauan nya tidak terpenuhi." Ucap Alex menatap Rehan khawatir.
"Dan di Malaysia Mr. Robinson sudah membuktikan nya, ketika putri pertama nya patah hati sama pangeran dari Kelantan." Lanjut nya dengan serius.
"Dad,,," lirih Nabila nampak khawatir.
Rehan menepuk lembut punggung tangan istri nya, untuk memberi kan ketenangan.
"Aku tidak gentar menghadapi nya Lex, aku tahu betul siapa-siapa saja rekan bisnis kita.. mereka orang-orang yang setia kawan," ucap Rehan datar.
"Lagi pula, ada lu... pakar nya, dan gue yakin lu memiliki kemampuan untuk mengatasi serangan Mr. Robinson," lanjut Rehan dengan tenang.
Alex mengangguk-angguk.
"Apa lu lupa Lex,, siapa tuan muda Alamsyah?!" Ucap Alvian yang tiba-tiba ikut nimbrung, "dengan kelicikan nya, bahkan dengan mudah Rehan lah yang akan menggulung Robinson Group dan melempar ke negara asal nya," lanjut Alvian seraya tersenyum menatap Alex.
"Bukan licik kung, tapi itu strategi dalam berbisnis..." tukas Rehan tak mau di bilang licik, seraya melirik Alvian
"Manggil gue apa lu barusan?" Tanya Alvian mengernyit.
"Iya,, kung,, mbah kakung nya Kevin dan adik-adik nya kan?" Ucap Rehan seraya terkekeh.
"Benar kan mom, di daerah asal mommy manggil nya seperti itu?" Rehan meminta persetujuan pada istri nya.
Nabila mengangguk dan tersenyum geli, melihat ekspresi om nya yang kaget di panggil dengan sebutan mbah kakung.
Alvian hanya menggeleng-gelengkan kepala nya, "terserah kalian saja lah.." ucap nya pasrah, sambil berlalu kembali ke kamar nya di lantai dua.
to be continue,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Neno Arya
mesti monik bukan perempuan baik2..sombong atsu spa mungkin khan keturunsn ORg kaya..!!
2024-05-25
1
Murni Zain
penggemar berat bang Kevin ni s Monik.
2024-04-19
1
Dewi Zahra
seru banget kak
2024-02-25
3