"Maaf tuan Rehan, kenapa tuan Rehan membiarkan putra tuan menjalani sanksi tersebut?" Tanya pak Sulaiman sesaat setelah pak RT dan rombongan nya meninggalkan kediaman nya.
"Memang nya kenapa pak Leman?" Bukan nya menjawab, Rehan malah balik bertanya.
"Kami ini hanya orang biasa tuan, dan keluarga kami tidak pantas bersanding dengan keluarga tuan Rehan," jawab pak Sulaiman, "derajat kita jauh berbeda tuan," lanjut nya dengan merendah.
Rehan tersenyum, "bukan kah yang membedakan kita di mata Allah adalah keimanan pak Leman? Jika kita seiman, dan taat kepada Nya.. itu artinya derajat kita sama bukan?" Balas Rehan dengan mengajukan pertanyaan, "kaya atau pun miskin, itu hanya lah tentang rasa syukur... banyak orang kaya, namun masih saja merasa kurang. Dan tidak sedikit orang yang hidup nya pas-pasan tapi merasa cukup, itu karena orang tersebut pandai bersyukur." Benar begitu kan pak Leman?"
Pak Sulaiman mengangguk-angguk, ayah dari Salma itu semakin kagum dengan sosok Rehan.. meskipun Rehan seorang pemilik perusahaan dan terkenal kaya raya, namun dia tetap mau bergaul dengan penjaga sekolah seperti diri nya.
Ya, saat Rehan mengantarkan Mirza ke sekolah,, bos RPA Group itu sering menyempatkan waktu nya untuk sekedar ngobrol dan berbasa-basi dengan pak Sulaiman dan kawan seprofesi nya.
"Nak, maafin daddy. Gara-gara daddy memaksa pak Leman agar mencegah mu untuk meninggalkan rumah nya, kamu dan Salma jadi kena masalah." Ucap Rehan pada putra nya, sesaat setelah mereka semua terdiam.
"Tidak mengapa dad, justru dengan kejadian ini.. Kevin jadi tahu kalau Salma ternyata juga suka sama Kevin." Balas Kevin seraya tersenyum bahagia, "tadi nya Kevin pikir, cinta Kevin bertepuk sebelah tangan, hingga Kevin belum punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan Kevin pada Salma," lanjut nya seraya melirik Salma yang juga tengah mencuri-curi pandang kearah nya.
"Oh, jadi putra mommy sudah lama ya jatuh cinta sama Salma?" Tanya Nabila pada putra nya, seraya tersenyum menggoda sang putra.
"Enggak tahu juga mom,, yang jelas Kevin merasa nyaman saat dekat dengan Salma," balas Kevin seraya melirik Salma.
"Kalau nak Salma sendiri, gimana? Cinta enggak sama putra tante?" Tanya Nabila melirik kearah gadis cantik berhijab yang sudah sering diajak Kevin main ke rumah utama bersama teman-teman Kevin yang lain.
Salma tersipu malu, dan menundukkan pandangan nya.
Salma hanya bisa mengangguk, dengan wajah yang telah merona menahan malu.
"Mom,, kenapa tanya seperti itu? Lihatlah wajah calon menantu kita yang memerah, karena pertanyaan mommy barusan," ucap Rehan seraya melirik Salma.
Sedangkan bu Widya yang sedari tadi hanya diam mendengar kan, merasa bersyukur.. karena putri nya dicintai oleh laki-laki baik dan bertanggung jawab seperti Kevin, dan menjadi menantu di keluarga orang baik seperti daddy Rehan dan mommy Nabila.
Untuk beberapa saat, hening menyapa ruang tamu di kediaman sederhana pak Sulaiman.
"Nak Kevin, bapak titip putri bapak ya.. tolong jaga dia, dan jangan sakiti hati nya. Karena kami sangat menyayangi Salma," pinta pak Sulaiman menatap netra biru milik Kevin, memecah kesunyian.
Kevin mengangguk mantap, "Insyaallah Kevin akan menjaga Salma dengan baik pak," balas Kevin bersungguh-sungguh.
"Baik lah pak Leman, karena ini sudah tengah malam.. kami mohon pamit, Insyaallah seperti janji saya tadi, saya dan keluarga akan datang lagi kemari besok malam untuk melamar Salma." Pamit Rehan seraya melirik putra nya.
"Son,, kamu mau pulang atau mau menginap? Kalau menginap, itu artinya kamu harus siap jika besok digiring hansip ke KUA," Tanya Rehan seraya terkekeh, menggoda putra sulung nya itu.
Kevin tersenyum kecut dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
Rehan pun segera bangkit, yang diikuti oleh Nabila dan Kevin. Merekapun kemudian segera pamit dan meninggalkan kediaman Salma dengan satu mobil, sedangkan mobil Kevin ditinggalkan di halaman rumah Salma.
Sepanjang perjalanan, tak ada yang bersuara. Masing-masing sibuk dengan pikiran nya sendiri, termasuk Kevin yang masih menyimpan tanya mengapa bukan papi Vincent yang merawat nya?
"Dad,," panggil Kevin yang duduk di samping daddy nya.
"Hmm,," balas Rehan dengan gumaman, seraya melirik putra nya sekilas dan kemudian kembali fokus dengan kemudi nya.
"Kevin minta maaf, karena tadi sempat kecewa dan marah sama daddy," ucap Kevin merasa bersalah.
Rehan menggeleng seraya tersenyum, tangan kiri nya mengacak lembut puncak kepala Kevin. "Daddy mengerti perasaan kamu nak, itu sebab nya kami menunggu hingga kamu cukup usia untuk bisa memahami semua." Balas Rehan menepuk lembut pundak Kevin.
Hening kembali menyapa hingga beberapa saat lama nya.
"Dad,, kenapa bukan papi Vincent yang merawat Kevin? Kenapa daddy?" Kevin mengulang pertanyaan nya tadi.
Rehan terdiam,, untuk waktu yang cukup lama.
"Kenapa dad?" Kembali Kevin bertanya, sebab setelah beberapa saat menunggu.. sang daddy tak kunjung memberi jawaban.
Nabila yang duduk di belakang seorang diri, hanya menjadi pendengar setia.
"Kalau tentang itu, biar papi Vincent sendiri yang mengatakan nya besok ya?" Balas Rehan meminta putra nya agar bersabar.
Kevin mengangguk, meski dalam hati merasa tidak puas dengan jawaban sang daddy.
Tak berselang lama, mobil yang dikendarai Rehan berbelok menuju pintu gerbang rumah utama. Rehan segera memarkir mobil nya di halaman, dan mereka bertiga segera turun dari mobil untuk masuk kedalam rumah.
Mereka berjalan beriringan masuk kedalam rumah, "nak," panggil Nabila sebelum Kevin menaiki anak tangga menuju ke kamar nya yang berada di lantai dua.
"Ya mom,," jawab Kevin seraya menghentikan langkah nya.
"Apa pun yang dikatakan papi Vincent besok, hadapi semua nya dengan kepala dingin ya... dan jangan mengedepankan emosi jika kamu tak ingin merugi," nasehat Nabila pada putra nya.
Kevin mengangguk patuh, dan kemudian memeluk sang mommy sekilas, "makasih mom,, mommy sudah selalu ada untuk Kevin," lirih nya seraya tersenyum tulus.
"Sama-sama nak," balas Nabila dengan mengusap lengan putra nya dengan penuh kasih.
"Daddy,, enggak dipeluk son?" Pinta Rehan seraya merentangkan kedua tangan nya.
Dan seperti saat Kevin masih kecil,, remaja itu pun segera berhambur memeluk sang daddy yang selama ini telah mencurahkan kasih sayang tulus untuk nya.
"Daddy sangat menyayangi mu son,, apa pun akan daddy lakukan untuk dapat membahagiakan kamu," ucap Rehan menepuk lembut punggung putra nya, dan sedetik kemudian Rehan melepaskan pelukan nya.
"Selamat beristirahat mom, dad,," ucap Kevin dan kemudian segera melangkah menaiki anak tangga.
Sepanjang menaiki anak tangga, tak henti bibir Kevin mengulas senyuman. Terekam kembali di ingatan nya, betapa bernyali nya dia tatkala menyatakan siap menikahi Salma. Dan di hadapan kedua orang tua mereka, Kevin bahkan berani menyatakan perasaan nya yang sesungguh nya kepada gadis cantik teman satu kelas nya itu.
Padahal sudah sejak lama Kevin mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaan nya, namun ternyata takdir berkata lain... dan malam ini karena sebuah ketidaksengajaan, diri nya dan Salma hampir saja dinikahkan.
to be continue,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Neno Arya
Kevin yt cerdas kini uda tumbuh menjadi remaja yt baik..keturunan alamsyah
2024-05-25
1
Neno Arya
cinta beneran ya vin ma salma ../Drool//Drool/
2024-05-04
1
Dewi Zahra
semangat kak
2024-02-25
2