Wanita Incaran Tuan Eldar

Wanita Incaran Tuan Eldar

Perkenalan

Katanya, seorang lelaki yang sayang pada Ibunya, dia juga akan sayang pada istrinya.

Mungkin kata-kata di atas tidak sepenuhnya salah. Namun, bukan untuk seorang Ibu yang masih di dunia, melainkan sudah meninggal.

Begitulah kisah pilu yang di rasakan oleh Alisha. Seorang wanita pencemburu, memiliki suami yang bukan hanya menduakannya dengan wanita lain, namun juga Ibu Pratama sendiri yang tidak lain mertua Alisha.

Awal pernikahan begitu membahagiakan bagi Alisha setelah pencariannya yang melibatkan beberapa lelaki. Posisi rumahnya yang berada di kampung, tentu menjadi sorotan mulut pedas para tetangga.

Alisha kerap kali di sebut wanita tidak benar, karena kebiasaannya bergonta-ganti pasangan. Padahal dalam kenyataannya, Alisha seorang wanita yang tegas dan tidak bertele-tele. Jika dia memiliki hubungan dengan seorang lelaki tanpa ada kepastian, Alisha akan memutuskannya dalam waktu singkat.

Lalu pertemuan dengan Tama terjadi, dan berakhir di pelaminan setelah delapan bulan berpacaran.

Tahun pertama, semua berjalan normal. Percekcokan kecil yang berujung manis, sebab Tama tipe lelaki yang memang suka menggoda wanita lain sementara Alisha sangat pencemburu.

Setiap kali Tama melupakan janjinya untuk berubah, Alisha selalu memaafkannya dengan hati yang tentunya terasa sakit. Rasanya Tama menutup mata, karena dia melakukan kesalahan yang sama lagi dan lagi hingga Alisha mulai lelah.

Sekuat hati Alisha mencoba menutup mata, menerima kenyataan jika waktunya tidak harus di bagi dengan perkerjaan tapi juga untuk wanita lain dan Ibu mertuanya. Hingga dua bulan setelah pernikahan, Alisha di nyatakan hamil.

Mungkin saja, setelah Mas Tama punya anak. Dia akan merubah sikapnya dan lebih punya waktu untukku..

Harapan sederhana dari seorang istri, meski nyatanya Tama tidak sanggup mewujudkan itu karena keegoisan akan kepentingannya sendiri. Tama memang sedikit berubah, namun begitu sedikit hingga Alisha tidak merasakannya.

Sebuah insiden terjadi dan merenggut nyawa janin yang ada di dalam perut Alisha. Dia mengalami pendarahan dan mencoba menghubungi Tama pagi itu, namun Tama mengabaikan panggilannya.

Pengetahuan yang dangkal akan kehamilan, membuat Alisha meminum minuman bersoda agar tubuhnya tidak lemah seperti sekarang. Tidak ada niat buruk, sebab posisinya dia tengah sendiri kala itu. Tidak ada orang yang di ajak bicara juga di mintai pendapat.

Sepuluh menit setelah meminumnya, Alisha merasakan sakit perut hebat dengan pendarahan yang semakin banyak. Tubuhnya lemah sampai untuk duduk pun tidak mampu.

Alisha berteriak kesakitan, untung saja tetangga terdekat mendengar dan segera melarikan Alisha ke rumah sakit.

Janin di nyatakan gugur dan membuat Alisha merasakan perasaan sesal yang mendalam karena dokter sempat menyalahkannya atas tindakannya mengkonsumsi minuman bersoda.

Dan sejak kejadian itu, Alisha belum juga bisa mengandung hingga umur pernikahannya menginjak 2 tahun.

Bebannya terasa bertambah berat setelah itu. Tama semakin mengacuhkannya dan selalu marah jika di tegur. Tidak lagi ada waktu untuknya sebab Tama berkerja dari pagi hingga sore, lalu Ibunya selalu saja memintanya mampir ke rumah sampai larut malam.

Alisha di tuntut untuk bisa mandiri, hanya karena Tama yang seolah tidak ingin di repotkan olehnya. Apapun yang biasanya di lakukan bersama, kini harus bisa di lakukan oleh Alisha sendiri.

"Loh bukannya kita akan berbelanja sore ini Mas?" Tanya Alisha melihat ke arah Tama yang mulai berganti baju.

"Mama minta aku ke sana jadi kamu berangkat sendiri saja." Jawab Tama datar.

"Berasnya habis Mas. Mana kuat aku." Tama mengalihkan pandangannya dan menatap tajam Alisha.

"Lalu untuk apa motor itu di beli jika kau tidak bisa melakukan itu! Kalau memang kamu merasa keberatan, di sana kan ada pegawainya! Jangan manja kamu." Sifat Alisha yang perasa. Membuatnya langsung sakit hati mendengar jawaban kasar dari Tama untuknya.

Padahal sejak awal dia tidak pernah menutupi kekurangannya pada Tama. Mas aku anak rumahan, tidak bisa naik motor. Tidak pandai bergaul dan jarang keluar rumah. Tapi yang paling penting, aku pencemburu jadi aku mohon agar Mas Tama bisa menjaga perasaan ku.

Tama bilang akan menerima keadaannya. Tapi yang terjadi, sungguh berbalik arah padahal umur pernikahan mereka masih seumur jagung.

Bukan ingin mengeluh dan menyesal tapi melihat sikap Tama sekarang mematahkan persepsi nya tentang kedewasaan seseorang yang di kiranya bisa di lihat dari segi umur.

Hingga sebuah konflik terjadi. Tama sudah mulai membatasi pengeluaran karena beralasan tidak memiliki simpanan. Dia terpengaruh ucapan Lilis, teman baiknya yang merasa iri pada Alisha, istrinya.

Lilis memang lebih dulu mengenal Tama, sebelum akhirnya Alisha menjadi karyawan baru di tempat kerja Tama sekarang.

Sejak kedatangan Alisha, Tama selalu menjauhinya. Bahkan dia mendengar beberapa kali Alisha melarang Tama berhubungan dengannya karena memang Lilis sudah bersuami. Itu sudah hal yang benar untuk di lakukan namun Lilis menganggap Alisha merupakan seorang pengganggu dalam hubungannya.

Lilis memutuskan risen, merasa sakit hati mendengar pernikahan antara Alisha dan Tama. Lelaki yang sangat di kaguminya. Tapi ketika Lilis mendengar berita jika Alisha juga risen karena hamil, membuat Lilis kembali berkerja tanpa sepengetahuan Alisha.

"Aku harus berkerja Mon."

"Kenapa?"

"Mas Tama mulai perhitungan. Aku tidak mengerti, dia tiba-tiba saja menuduhku tidak bisa mengelola keuangan dengan baik."

Tanpa Tama sadari, jika sikapnya kali ini sungguh menorehkan luka yang dalam pada Alisha. Mengingat kedua orang tuanya sudah meninggal beberapa bulan setelah pernikahan. Bukan hanya itu saja, yang harus Tama sesali. Karena pekerjaannya yang terpaksa di ambil Alisha, mempertemukannya dengan seorang lelaki bernama Eldar.

Seorang lelaki crazy rich dengan sikap dingin nan acuh namun memiliki sejuta cinta yang ada di dalam hatinya. Eldar merupakan mahasiswa di mana Alisha berkerja membantu Ibu kantin yang merupakan saudara dari Monik, temannya.

Di umurnya yang sudah menginjak 25 tahun, Eldar terpaksa duduk di bangku kuliah hanya karena ingin memenuhi wasiat dari Almarhum Ayahnya. Dia menyamar sebagai mahasiswa biasa, atas desakan sekertaris almarhum Ayahnya demi menjalankan wasiat.

Pertemuan yang terjadi beberapa kali dengan Alisha sebelumnya, membuat Eldar berfikir jika Tuhan ingin memberikan petunjuk yang entah bertujuan untuk apa.

Apalagi Alisha beberapa kali mencoba menghindarinya, mengelitik perasaannya dan adrenalinnya untuk bisa mendapatkan hati Alisha.

Awalnya Eldar tidak tahu jika Alisha sudah bersuami hingga sebuah kejadian membuka semua kenyataan yang ada di depannya. Ingin rasanya Eldar mundur dan melupakan soal cinta pertamanya yang menyedihkan. Tapi saat dia melihat jika Alisha tidak bahagia dengan pernikahannya, Eldar memutuskan untuk tepat bertahan di antara keduanya.

"Jika kamu keberatan membahagiakannya, biarkan aku yang menggantikan posisimu!" Eldar.

**Haiiiii reader 😁😁😁

Ini novel ketiga ku😚

Yang tidak tersambung dengan novel pertama dan kedua ya..

Sebenarnya aku pernah menulis kisah ini.. Tapi karena ganti ponsel dan lupa kata sandi. Aku jadi tidak bisa masuk ke akun lamaku😭

Semoga suka...

Cerita satunya akan tetap berlanjut..

Sambil nunggu pembaca, aku nggak bisa update setiap hari ya😁😁

Happy reading**....

Terpopuler

Comments

Lena Sari

Lena Sari

good job Eldar,jngan biarkan cinta pertama mu menderita.

2023-07-22

0

Lenina

Lenina

resign kak..bukan risen..atau berhenti kerja aja yaa..

2023-01-28

0

Watilaras

Watilaras

next Thor

2022-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!