Dengan perlahan mobil jazz merah yang dikendari Cia, mengikuti laju motor trail Alkan. Bahkan gadis cantik berkaos oblong putih itu, menulikan telinganya kala sepanjang perjalanan, terus saja mendengar ocehan Yasmine.
"Kak Cici, C'mon masa kita ngikutin Pak Penghulu sampai kandangnya. Ini udah malam, nanti Onty Vy nyariin kita. Belum lagi Abang Galak, untuk aja Om Gara lagi gak ada, coba kalo ada bisa tambah riweh. Ayolah kita pulang, besok aku ada kontes audisi nyanyi dangdut di kampus." Yasmine terus saja mengoceh tiada henti, namun sepertinya Cia memang sudah menyumpal kedua telinganya dengan sesuatu.
Kedua mata Cia terus saja mengawasi Alkan, yang semakin menambah kecepatan laju motornya. Cia berdecak kala melihat si Bapak Penghulu, mengendarai motornya persis seperti Gala, suka ngebut kalau sedang dia kejar.
"Kalau kamu ngebut gitu, gimana aku bisa ngejar kamu. Lihat, semakin jauh jarak diantara kita, apa aku harus ngos ngosan sendiri, gara gara ngejar kamu." monolog Cia pelan, namun gadis itu tidak menyerah, dia tetap menambahkan laju mobilnya kala melihat Alkan semakin jauh.
"Kalau jodoh, tidak akan lari walau dikejar." celetuk Yasmine tiba tiba.
"Kalau tidak berjuang, dia tidak akan datang." sahut Cia santai.
Bahkan gadis cantik berambut panjang itu, semakin menekan pedal gasnya. Senyumnya mengembang, kala melihat motor trail yang dikendarai Alkan terjebak lampu merah.
Dengan mudah, Cia menyelusup diantara para pengendara lain, hingga akhirnya bisa bersisian langsung dengan penghulu pujaan hatinya.
Ada rasa ragu saat Cia hendak menurunkan kaca mobilnya, kalau sampai Alkan melihatnya, sudah pasti pria itu akan mengira kalau saat ini dia tengah membuntutinya. Walaupun kenyataannya, Cia memang tengah membuntutinya.
"Turunin aja, kalau ditahan malah bisa jadi penyakit nanti," ujar Yasmine, gadis remaja itu terlalu gemas pada Kakak sepupunya ini. Kalau Cia memang sudah mentok, dan hanya menginginkan Pak Penghulu berlesung pipi, seharusnya ungkapkan saja. Urusan ditolak atau diterima bisa belakangan, yang terpenting saat ini adalah hatinya bisa tenang dan damai.
Cia terlihat hendak menurunkan pintu mobilnya, namun saat kaca mobil baru turun setengah, lampu lalulintas sudah berubah hijau. Bahkan tangan Cia melayang, kala melihat Alkan kembali melajukan sepeda motornya.
"Nah kan telat, makanya jangan ragu. Gini nih contohnya, kalau Kak Cici telat sedikit aku yakin 1000%, tuh Bapak Penghulu ganteng bakalan diseret ke KUA duluan sama cewek lain!" Yasmine kembali bersuara, kali ini dia benar benar gemas, dengan rasa ragu dan tidak percaya diri Cia.
"Kalau aku ditolak gimana? ditolak itu gak enak loh Yas. Udah mah sakit hati, malunya juga gak bakalan hilang selama kita bernapas." keluh Cia, gadis itu kembali melajukan mobilnya, kala mendengar suara klakson dari belakang.
"Belum dicoba, mana kita tau!" kekeuh Yasmine.
Cia kembali menghirup napas dalam, lalu menghembuskannya kasar. Kedua mata indahnya, kembali menyusuri jalanan yang tengah dia lalu. Keningnya berkerut, kala melihat sebuah sepeda motor yang mirip dengan milik Alkan, terparkir dipinggir jalan.
Dengan perlahan, Cia memepetkan mobilnya pada motor Alkan. Cia pun membuka kaca mobil, untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh Alkan ditempat ini.
Kening Cia semakin berkerut, kala melihat Alkan tengah dipeluk oleh beberapa anak jalanan. Bahkan ada yang berteriak heboh, kala Alkan memberikan sesuatu pada mereka.
Cia melihat, ada sekitar 10 anak jalanan yang tengah mengerumuni si Bapak Penghulunya.
"Pak Penghulu ngapain disana?" tanya Yasmine.
Gadis remaja itu pun ikut penasaran, sama seperti Cia saat ini. Bahkan kedua mata indah Cia tidak lepas dari Alkan, apa lagi saat melihat Alkan tertawa lepas bersama para anak jalanan itu.
Selain wajah yang tampan, ternyata hatinya lebih tampan. Cia mengigit bibirnya pelan, saat ini dia sedang berpikir, apa kah dia pantas kalau bersandingan dengan malaikat berwujud manusia itu.
"Kak Ci, mending parkir mobilnya di tempat lain, si Pak Penghulu mau pulang tuh. Ayo, nanti kita keburu ketahuan, gak bisa ngintilin lagi," ujar Yasmine, dan itu membuat Cia segera sadar, untuk menjauh dari motor trail Alkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
bhunshin
gileeeee baru kali ini liat visual cowok di novel langsung aku cium gambar beneran bikin deg degan maaf dia udah cium duluan si Al nya🤭🤭🤭🤭🤤🤤🤤🤤
2024-06-08
0
Mamah Kekey
hadeh ngiler..ini mah babang ganteng...🤤😀
2023-11-04
1
Pinka 77
senjum bikin adeuh deg deg gan
2023-05-11
0