Alex duduk di teras bersama dengan wanita-wanita yang berpakaian terbuka, salah satu wanita membelai lembut dada Alex seolah-olah minta di sayangi.
"Bukankah aku menyuruhmu kesini hanya untuk membuat Cantika sakit hati, kenapa kau bertindak kelewatan? Aku bisa saja menghancurkan hidupmu juga!"
Ucap Alex menggenggam erat tangan wanita yang ada di dadanya.
"Alex... aku minta maaf! bukankah kau tertarik padaku?"
jawab wanita itu yang masih membelai lembut dada Alex dengan tangan yang lain.
"Aku sudah punya istri, apa kau benar-benar ingin aku menghancurkanmu? Pergi sekarang juga dan bawa teman-temanmu yang murahan ini!"
ucapnya berdiri memperbaiki jasnya.
"Dasar wanita murahan!"
ucapnya ketus dan masuk vila.
Semua wanita itupun pergi dengan pakaian yang sangat terbuka bagaikan kupu-kupu malam.
Alex masuk ke kamarnya dan ternyata ada seorang wanita yang begitu cantik dan berkulit putih, yang berbaring di ranjang, wanita itu adalah istri tercinta Alex.
"Sayang, maaf!"
Singkat Alex merasa bersalah.
"Nggak apa-apa,"
ucap wanita cantik itu berusaha duduk.
"Jangan cemburu yah, aku membawa wanita-wanita ****** itu kesini agar aku bisa menghancurkan hidup Cantika karena telah mempermalukanmu."
Alex memeluk wanita itu penuh dengan kasih sayang.
"Jangan terlalu kejam, Cantika tidak pernah mempermalukanku, dia mungkin tidak sengaja saat itu, aku yang berjalan sempoyongan kebetulan dia ada didekatku kamipun terjatuh, mungkin dia juga merasa malu saat itu."
jelas wanita itu berusaha menenangkan Gino.
"Semua orang menertawaimu, aku tidak ingin istri dari pengusaha terkenal Gino Alexander di permalukan seperti itu!"
ucapnya kesal.
"Sudah-sudah, jangan marah lagi dan kumohon akhiri semuanya. Jangan membuatnya menderita lagi, ini bukan sepenuhnya salah Cantika."
Istrinya berusaha menenangkan Alex.
"Baiklah, kamu yang minta maka aku akan turuti, aku Mencintaimu Selena"
Alex mencium selena dengan mesra.
Mereka berdua menghabiskan malam bersama, Alex yang terlihat dingin di hadapan orang asing ternyata begitu lembut di hadapan istrinya Selena.
Pagi datang lagi, Selena berusaha membuka mata dan ingin bangun, tapi Alex memeluknya dari belakang membuatnya ingin tetap diam. Suara lembut Alex membuat Selena menoleh.
"Pagi,"
berbisik di antara belaian rambut selena.
Selena hanya tersenyum dan berusaha bangun.
"Kamu mau kemana?"
mempererat pelukannya ke Selena.
"Apa kau tidak ingin sarapan?"
jawab Selena dengan pertanyaan.
"Aku udah kenyang melihatmu di sampingku."
Gino Alexander tersenyum.
Mereka berdua, masih berbaring di ranjang tanpa memikirkan apapun.
Selang beberapa menit, telepon masuk menyadarkan Selena, dia beranjak mengambil handphonenya di meja, dilihatnya ternyata telepon dari Ayahnya. Diapun langsung mengangkatnnya.
Selena : "Haloo... Ayah?"
Albertus Aga : "Selena kau harus kerumah, ada hal yang mendadak yang harus kau lakukan!"
Selena : "Mendadak? Kapan?Tapi aku sedang bersama Gino di vila."
Albertus Aga : "Satu minggu lagi"
Selena : "Baik ayah, lagipula kami akan pulang! Aku munkin akan menemui ayah setelah beberapa hari."
Albertus Aga : "Baiklah papa akhiri dulu."
Ayahnya mematikan telepon dan Selena melihat ke arah gino dan tersenyum.
"Aku akan membuatkanmu sarapan"
ucapnya sambil tersenyum.
"Aku menunggumu!"
jawab gino berdiri.
Disisi lain Cantika dan Cherly masih tertidur lelap. Wajar saja, soalnya tadi malam mereka terlalu asyik memasak sampai-sampai mereka kecapean.
Selena yang sedang menyajikan makanan untuk Gino angkat bicara.
"Hari ini kita pulang yah?"
tanyanya menyajikan makanan untuk Gino.
"Kenapa tergesa-gesa? kau bahkan belum keluar menikmati pantainya?"
ucap Gino menghentikan tangan Selena yang sedang menyajikan makanan.
Melihat tatapan Selena, Gino luluh dan mengiyakan permintaan Selena.
Mereka berdua bergegas bersiap-siap.
Gino menatap Selena, terpesona dengan kecantikan istrinya itu. Selena yang sesekali melihat Gino merasa sangat beruntung mendapatkannya.
Setelah bersiap-siap, mereka naik mobil menuju ke rumahnya. Selena yang sesekali menatap gino membuat gino malu saat menyetir.
"Gino Alexander cukup imut saat sedang malu." Selena mencoba menggoda Gino.
Mereka saling mencintai.
Sesampainya mereka berdua, Selena mengatur pakaian di lemari dan Gino sedang serius mengetik di hadapan laptop. Selena pamit undur diri dan meminta izin dengan suaminya. Gino bertanya kepada Selena.
"Sayang, kamu mau kemana?"
tanyanya masih berfokus ke laptop.
"Aku ingin ke supermarket membeli Pembalut"
jawab Selena menunduk karna malu.
"Kapan kamu datang bulan? perasaan tadi malam baik~baik saja"
ucap Gino kebingungan.
"Baru-baru ini"
singkat selana.
"Aku bisa mengantarmu!"
Ucap gino berdiri.
"Tidak... tidak... Aku bisa jalan kaki kok lagipula nggak terlalu jauh"
bantah Selena.
"Kalau begitu aku akan suruh pak nam(supir) mengantarmu!"
ucap Gino dengan serius.
"Aku bisa sendiri, aku tidak semanja itu sayang, sehingga beli pembalutpun harus di temani. Akan ku pastikan aku baik-baik saja sampai ke rumah nanti!"
bantah Selena mengelus pipi Gino.
"Hmmm... baiklah. Ingat, pencet panggilan darurat di handphone mu jika kau dalam masalah! oke,"
Gino memperingati Selena dan mengecup keningnya.
"Oke, bye"
Selena meninggalkan Gino dengan senyum.
Selena berjalan dengan santai dan melihat-lihat pemandangan disekitarnya, dia iri melihat orang~orang yang menikmati hidupnya meski mereka tidak berkecukupan. Bagaimana mereka bisa bahagia.
Saat selena ingin menyeberang jalan, tiba-tiba mobil yang sedang ngebut menuju ke arahnya, Selena yang terpaku dan ketakutan tidak sempat berlari, mobil itupun menabraknya. Selena terdampar karna tabrakan mobil itu cukup kuat sehingga membuat sekujur tubuhnya bermandikan darah. Orang~orang langsung berlari ke arah kecelakaan itu. Selena berusaha mengambil Handphonenya di dekat tempatnya tergeletak, ia berusaha meraih namun seorang wanita berusaha membantunya untuk bertahan.
Dan orang yang menabrak selena kabur tanpa bertanggung jawab.
"Satu... tekan... "
Selena berusaha membuka mulut.
Wanita itupun memencet panggilan darurat dari handphone selena, dan Gino mengangkat telopon.
"Sayang, apa ada masalah?"
tanya gino dengan nada lembut.
"Tuan, pemilik handphone ini mengalami tabrak lari di sekitar supermarket!"
ucap wanita itu dengan cemas.
Gino yang terpaku mendengar kabar duka itu, membuatnya sakit hati, handphone yang tadinya di pegang dijatuhkan olehnya tanpa sadar, air mata membanjiri wajahnya. Dia berlari tanpa sadar, dunianya hancur seketika. Dia menyetir mobil dengan tatapan kesedihan sekaligus marah, siapa yang berani menabrak istrinya harus dibayar dengan nyawa pula.
Sesampainya di tempat kecelakaan Gino melihat istrinya terbaring berlumuran darah di mobil ambulance, membuatnya sakit, sangat sakit, dan juga penuh emosi.
Dia menelpon salah satu temannya sekaligus bawahannya.
"Selidiki, siapa yang melakukan tabrak lari di supermarket hari ini! aku ingin hasilnya sekarang juga!"
ucapnya dengan emosi.
"Baik tuan, saya akan menyelidiki secepatnya"
jawab bawahan itu.
Ginopun Menyetir menuju rumah sakit tempat dimana istrinya dibawa.
Sesampainya dirumah sakit, 1 jam sudah berlalu, namun kabar yang paling tidak diinginkan Gino terdengar, Seorang dokter keluar dari ruangan ICU menatap ke arah Gino dengan wajah sedih.
"Kami sudah berusaha tuan, tapi... dia tidak bisa diselamatkan!"
ucap dokter itu menunduk.
Gino yang terpaku dengan perkataan dokter membuatnya emosi.
"Apa kau tahu apa yang sedang kau katakan, tidak mungkin istriku meninggalkanku! Aku bisa saja membuat rumah sakit ini hancur! pergi dan berikan penanganan yang terbaik!"
teriak gino membuat suaranya terpantul.
"Maaf, tuan saya sudah berusaha, tapi istri anda memang tidak bisa diselamatkan!"
dokter itu memohon kepada Gino.
Gino berlari menuju istrinya, melihatnya terbaring tidak berdaya membuat Gino sakit hati.
"Aku akan membuat orang yang menabrakmu hancur berkeping-keping!"
Gino emosi dan mengepalkan tangan.
Telpon masuk menyadarkan Gino, ternyata dari Stev temannya sekaligus bawahannya, dia langsung mengangkatnya.
"Halo tuan, aku sudah menemukan pelakunya, dan ternyata putri kedua dari keluarga Firman Vetra bos dari perusahaan kecil yang saat itu ingin menarik perhatian perusahaan kita."
jelas Stev.
"Baiklah, berikan aku alamatnya."
emosi dan mengepal tangan dengan erat.
*~BERSAMBUNG~*
Hiii... Terima Kasih telah membaca...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Carmelia Sake
karena ulah adiknya, cantika jadi korban
2020-06-04
0
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
msh bingung apa yg dibuat Cantika smp Alex benci sekali sm Cantika
2020-06-03
1
Mutie Cutie
mampir sampai sini dulu ya dah boom like and fav di tunggu feedbacknya
2020-06-02
0