Cantika menarik tangan Cherly dan membawanya keluar vila. Cherly gugup, sesekali ia menoleh ke tempat lelaki tadi berdiri.
"Syukurlah dia sudah tidak ada, aku merasa lega sekaligus kegugupanku mulai hilang," batinnya.
"Oh iya, aku lupa bertanya kepada Cantika siapa Alex? Lelaki yang dia sebut di mimpinya," batin Cherly.
Begitu, Cherly penasaran jadi dia bertanya kepada Cantika.
"Cantika, siapa Alex?" tanya Cherly penasaran.
"Hah? Kok kamu tahu? Apa kalian saling mengenal?" tanya Cantika kembali kepada Cherly.
"Aku yang bertanya dan kamu nanya balik!" ucap Cherly menghembuskan nafas.
"A-aku ... aku tidak tahu!" jawabnya gugup namun terdengar tegas.
"Apa dia pacarmu?" tanya Cherly kembali.
"Bisakah kita membahas yang lain?" jawabnya menarik tangan Cherly.
Mereka berduapun saling bergandengan tangan ke pantai untuk melihat-lihat pemandangan. Mereka berdua duduk di sebuah bangku kosong yang bisa menampung 3 orang. Cantika undur diri, katanya dia mau beli minuman tapi melihat tatapannya menuju seorang lelaki dengan dua perempuan di sampingnya, Cherly'pun berpikir mungkin mereka mengenal.
Cantika tergesa-gesa berjalan ke arah lelaki itu, meninggalkan Cherly.
"Loh! katanya mau beli minuman!" gumam Cherly menatap cantika dari kejauhan.
Melihat mereka dari kejauhan, Cherly mulai panik dengan tingkah Cantika yang sepertinya sedang beradu mulut, diapun berlari menuju mereka.
"Kenapa kamu tega Alex?" ucap cantika menangis suara meninggi kepada Alex.
"Alex? Lelaki yang di sebut Cantika di mimpinya tadi'kan?" gumam Cherly mendengar dari kejauhan dan mepercepat langkahnya.
Saat Cherly sampai disana, ia melihat lelaki itu.
"Sepertinya wajahnya tidak asing bagiku!" Pikir Cherly mulai mengingat.
Cherly mendekati Cantika dan menenangkannya, "Cantika ada apa? Apa kau baik-baik saja?" tanya Cherly berusaha mengusap air mata Cantika.
Cherly melihat ke arah lelaki yang ada di depan Cantika, dia pikir mereka pernah bertemu, tapi dimana? pikirannya kembali dipenuhi tanda tanya.
"Kau yang di supermarket itu?" tanya lelaki itu dingin.
"Haaah, jadi kamu ...." Cherly menunjuknya dan heran.
"Aku sudah bilang, kamu akan membayarnya!" ucap Alex dingin dan pergi.
"Siapa kamu? kamu tidak berhak menghakimi orang. Dasar lelaki dingin!" teriak Cherly ketus dan emosi.
Cantika yang masih menangis berusaha menenangkan Cherly, katanya ini bukan sepenuhnya kesalahan laki-laki itu. Dia juga salah karna dia yang memaksa lelaki itu berbuat seperti ini. Jujur saja, Cherly tidak mengerti masalah mereka berdua, hanya saja Cherly emosi karna ternyata lelaki itu yang pernah ia tabrak di supermarket dan membuatnya sial.
Beberapa menit berlalu, Cherly dan cantika berjalan menuju vila, tapi pemandangan yang tidak diinginkan Cantika malah terpajang. Lelaki itu lagi-lagi memangku seorang wanita yang sangat sexy di depan vilanya, membuat Cantika semakin sakit hati.
"Dasar lelaki buaya darat!" teriak Cherly kesal.
Cherly membuka pintu dan membawa Cantika ke kamar dan bertanya kepada Cantika, apa yang sebenarnya terjadi.
"Siapa dia? apa dia pacarmu? lupakan dia! Kau terlalu berharga untuk lelaki brensek sepertinya!" ucap Cherly mengomeli cantika yang masih menangis.
"Aku akan menceritakan semuanya, dia lelaki yang sangat sempurna, sangat sempurna. Dia memiliki segalanya, dia mendapatkan apa yang dia inginkan hanya dengan menjentikkan jari. Dia seorang playboy sejati, seorang lelaki yang berhati dingin dan yang paling penting dia adalah pengusaha terkenal!"
Jelas cantika panjang lebar.
"Jujur, aku hanya tergila-gila padanya, kami pernah kencan. Dia hanya menganggap semua biasa, tapi aku berbeda. Kupikir dia memperlakukanku dengan berbeda, dia peduli padaku, kami juga sering melakukan hal yang aku senangi. Dibanding perempuan lain dia lebih tertarik padaku!" Lanjut cantika sambil meneteskan air mata.
"Brengsek! Aku akan menemuinya dan membuatnya minta maaf padamu!" teriak Cherly berdiri membuka pintu.
"Tidak, jangan!" Suara kecil cantika terdengar sedikit serak.
Cherly meninggalkan Cantika yang masih menangis tersedu-sedu.
Dia mendatangi vila lelaki yang bernama Alex itu, untuk meminta pertanggung jawaban. Saat ia di depan pintu, ia mendobrak pintunya tapi, tidak bisa terbuka. Suara langkah kaki terdengar dari belakangnya, Cherly menoleh dan melihat tatapan lelaki itu yang sangat dingin.
"Ada apa mencariku? apa kau juga seperti temanmu, yang mendatangiku demi popularitas?" tanyanya kepada Cherly tanpa ekspresi.
"Kamu harus bertanggung jawab dengan apa yang kau lakukan!" Cherly menunjuk-nunjuknya dengan tatapan kebencian.
"Kamu mau apa jika aku tidak mau bertanggung jawab?" tanyanya kepada Cherly.
Cherly hanya terdiam kehabisan kata-kata, dia tidak berdaya sama sekali.
"Kamu harus minta maaf pada Cantika!" tegas Cherly menarik paksa tangan Alex.
"Kamu memerintahku?" Melawan dan melepaskan tangannya dari tangan Cherly.
"Atas dasar apa? Lihat dirimu! Siapa kau? Beritahu kepada temanmu aku bisa saja menghancurkan kehidupannya!" Lanjut Gino mengancam.
Gino melangkah ke arah Cherly dengan emosi, Cherly mundur secara perlahan hingga menabrak pintu vila Gino. Cherly gemetar, ia takut melihat mata Gino yang sangat tajam. Cherly mendengar suara detak jantungnya yang tidak beraturan membuatnya makin gelisah, dan pada saat Cherly berusaha kabur, Gino menarik lengan dress yang dipakai Cherly membuatnya robek. Cherly berusaha menutup Dadanya dengan tangan, berlari tanpa menoleh sedikitpun. Dia menangis, ini kedua kalinya ia dilecehkan dan yang paling parah ia dilecehkan oleh seseorang yang bahkan tidak dikenalnya.
Saat Cherly masuk vila dengan pakaian yg berantakan dan membuat cantika angkat bicara.
"Aku sudah bilang jangan pergi!" ucap Cantika khawatir.
Cherly menangis tersedu-sedu, "Ini yang kedua kalinya aku dipermalukan, aku trauma dia memperlakukanku dengan kejam. Aku bukan perempuan murahan seperti yang dia pikirkan!" Jelas Cherly dengan nada rendah dibanjiri air mata.
"Dia seperti itu, apapun yang dia inginkan dia akan melakukannya. Masih untung, dia tidak melakukan hal yang lebih kejam." Cantika menatap Cherly dengan penuh peduli.
"Jangan berhubungan dengannya lagi, apa yang kau sukai dengan dia? Dia adalah lelaki berengsek!" Cherly mengomeli Cantika dengan nafas tidak beraturan karna menangis.
"Dia bahkan tidak menghargai seorang wanita, bagaimana kau akan bahagia dengannya? Lupakan dia! Masih banyak lelaki yang tertarik padamu." Cherly menceramahi Cantika.
"Jangan mencari masalah lagi dengannya, dia lelaki berhati dingin yang tidak punya perasaan. Aku tidak ingin dia menghancurkan hidupmu lebih parah lagi." Lanjut Cherly menatap mata sahabatnya.
"Kehidupanku akan tetap hancur, dan kuharap hidumu tidak dihancurkan!" Cantika menatap mata Cherly dalam-dalam. Dia menyuruh Cherly untuk menganti dressnya yang robek, Cantika meminjami Cherly bajunya untuk dipakai, karna ia hanya membawa beberapa baju.
Setelah mengganti pakaian, mereka berdua menuju ke dapur untuk memasak makan malam. Ini pertama kalinya bagi Cantika karna di rumahnya ada pembantu, berbeda dirumah Cherly, Cherlylah yang menjadi pembantu. Hidup Cherly sengsara sekali.
Soal lelaki tadi yang melecehkan Cherly dia masih saja mengonta ganti wanita untuk menemaninya duduk, Cherly penasaran bagaimana kehidupannya nanti jika dia seperti ini, apakah dia akan menemukan seseorang yang dia cintai? bagaimana kalau dia juga dicampakkan? Lucu sekali, itulah yang namanya Karma.
*~BERSAMBUNG~*
Hai dear, ini tahap revisi yah. Nona harus memperbaiki tanda baca dan pemakaian puebinya agar novelnya semakin kedepan.
See you in the next Chapter ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ila❤
hay kak aku mampir✋🤗
bacanya nyicil dulu sampai sini ya😁😘🙏
kalau ada waktu jngan lupa feedback ya kak😁
2020-06-22
0
Carmelia Sake
Aku hadir
2020-06-04
0
🅶🆄🅲🅲🅸♌
kasar bgt jadi laki..kenal kaga maen robek baju orang sembarangan
2020-06-03
0