Amelia
Seorang wanita cantik bernama Amelia Saraswati, dipanggil dengan nama Amelia.
Bekerja sebagai office girl di sebuah hotel bintang lima, yang cukup ternama di kota J. Anak dari pasangan Rahman hakim ( Pak Rahman ) dan Yuliana. Bukan anak seorang yang kaya, ayahnya hanyalah pensiunan pegawai kecil di kantor kecamatan. Namun sangat disegani oleh warga kampung di sana.
Amelia sudah memiliki tunangan bernama Arga Mahendra. Seorang manager di sebuah Perusahaan di kota J. Hubungan mereka terjalin selama 5 tahun, dan mereka memutuskan untuk menikah.
Arga Mahendra adalah anak dari pasangan Rasmono ( Pak Mono ) dan Dahlia. Juga bukan seorang yang kaya, ayah Arga bekerja serabutan, sedangkan ibunya hanyalah buruh tukang cuci. Arga memiliki dua adik perempuan bernama Meli dan Mila, mereka anak kembar dan sama-sama duduk di bangku sekolah menengah atas.
Untuk menjadi seorang manager tidak mudah bagi Arga, butuh perjuangan keras untuk meraih posisi tersebut. Ia harus kuliah lagi selama 2 tahun, dan tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Orang tua Arga yang pekerjaanya hanya serabutan, tidak mungkin bisa membiayai kuliah putranya. Ditambah orang tuanya masih harus membiayai kedua adik Arga yang masih sekolah, tidak memungkinkan seorang Arga untuk melanjutkan pendidikannya.
Namun karena keinginan dan tekad Arga yang bulat, membuat Amelia tidak tega. Yang akhirnya Amelia lah yang berusaha keras membiayai kuliah tunangannya sampai selesai hingga Arga diangkat menjadi seorang manager di Perusahaan yang cukup ternama.
**1 Bulan sebelum pernikahan**
Amelia keluar dari kamarnya menuju meja makan, siap dengan seragam office girl ditutupi dengan sweater panjang.
"Pagi, Yah! Pagi, Bun!" sapanya kepada ayah dan ibu yang sedang menikmati sarapan paginya.
"Pagi, Sayang!"
"Sepertinya anak ayah dan bunda ceria banget hari ini!" ucap ayah.
"Iya dong, Yah!"
"Kita memang harus ceria, biar pekerjaan yang kita kerjakan lancar dan rezeki mengalir deras!"
"He....He.....He!" jawab Amelia.
"Iya, iya, yang mau menikah? Auranya senang sekali!" ucap bundanya.
"Iya dong, Bun!"
"Sebentar lagi Amelia akan menjadi seorang istri dari Arga Mahendra! Siapa coba yang tidak senang?" ucap Amelia bangga.
"Sudah, sudah! Sekarang sebelum berangkat kerja, kamu harus sarapan dulu! Biar punya tenaga dan semangat bekerja!" ucap bunda.
"Baik, Bun!" Amelia menikmati sarapan pagi yang dibuat oleh bundanya yaitu nasi goreng dengan telor ceplok. Bagi Amelia itu sudah sangat istimewa.
Selesai menikmati sarapan, Amelia berpamitan kepada Ayah dan Bunda untuk berangkat bekerja. Tidak lupa Ayah dan ibu mengingatkan untuk fitting baju dan membeli cincin pernikahan.
"Baik, Bun!"
"Sepulang Amelia bekerja, nanti Amelia dan Mas Arga beli cincin sekalian fitting baju!" jawab Amelia sambil berlalu pergi.
Sampai di depan pintu, Arga sudah menunggu kekasihnya, duduk di dalam mobil.
"Mas?"
"Kok gak masuk sih?" tanya Amelia.
"Iya, Sayang! Aku terburu-buru!"
"Kamu sudah siapkan, Sayang?"
"Sudah, Mas!"
"Kalau gitu, kita langsung berangkat ya! Soalnya, Mas ada meeting penting hari ini!" jawab Arga .
"Baiklah! Ayo!"
Arga melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ya, setelah Arga diangkat menjadi seorang manager, kehidupannya berubah drastis. Ia langsung membeli rumah untuk kedua orang tuanya, dan membeli mobil untuk dirinya sendiri. Ia malu, kalau seorang manager tidak memiliki sebuah mobil. Amelia sih oke-oke saja, yang penting tidak melebihi batas kewajaran saja.
Mobil sampai di area parkir, namun kali ini Arga tidak berhenti. Setelah berpamitan dengan calon istrinya, Arga langsung melanjutkan perjalanannya menuju kantor tempat ia bekerja.
Arga Mahendra bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup ternama di kalangan pembisnis, yaitu Perusahaan AM Group. Dengan tergesa-gesa Arga masuk ke kantor, hingga tidak sengaja ia menabrak tubuh seorang wanita hingga jatuh.
BRUGGH......
"Eh, Maaf Nona! Saya tidak sengaja!" ucap Arga sambil mengulurkan tangannya. Wanita tersebut menerima uluran tangan Arga, dan berusaha untuk berdiri.
"Terima kasih, Pak!" jawabnya, hingga pandangan mereka bertemu.
Dan Arga mengagumi kecantikan wanita yang ada di hadapannya, juga sebaliknya wanita tersebut mengagumi ketampanan seorang Arga.
"Saya minta maaf, Nona tidak apa-apa kan?" tanya Arga.
"Iya, Pak! Saya tidak apa-apa!"
"Terima kasih atas bantuannya!" ucap Wanita itu.
"Oya, maaf saya terburu-buru karena ada meeting penting hari ini!"
"Oh, Silahkan, Pak!" wanita tersebut mempersilahkan Arga untuk pergi.
Arga pun meninggalkan wanita tersebut yang masih terpaku mengagumi ketampanan pria yang barusan menabraknya.
"Tampan sekali!"
"Dilihat pakaiannya, sepertinya dia seorang yang sangat penting di Perusahaan ini!"
"Aku harus mendapatkannya!" ucapnya dengan tersenyum licik.
Jam kerja telah selesai, Amelia menunggu kedatangan calon suaminya di halte bus dekat dengan hotel tempatnya bekerja. Hingga datanglah mobil sedan warna hitam, itu adalah mobil kekasihnya.
"Maaf Sayang, Aku agak terlambat!" ucap Arga.
"Gak apa-apa, Mas!"
"Jadikan kita mencari cincin hari ini?" tanya Amelia.
"Iya dong, Sayang!"
Mobil yang mereka tumpangi pun melaju ke sebuah Mall ternama di Kota J. Mereka turun dari mobil, dan memasuki pintu masuk mall.
Banyak mata memandang ke arah mereka, karena melihat penampilan Amelia yang biasa saja, berjalan beriringan dengan seorang pemuda tampan. Banyak yang nyinyir dan bergunjing tidak jelas, Arga yang dipandang seperti itu merasa malu dan risih. Ia lepaskan pegangan tangan calon istrinya, berjalan agak cepat ke toko perhiasan.
Amelia mencari dan memilih cincin untuk pasangan yang model dan bentuknya serupa.
Matanya tertuju pada cincin tanpa mata, modelnya juga biasa. Setelah bertanya harganya, cincin tersebut adalah cincin paling murah di toko tersebut. Tentu saja membuat Arga sangat malu dan jengkel.
"Sayang?"
"Kenapa pilihan mu sangat norak dan kampungan sih? Aku ini seorang manager! Masa, kau memilih cincin yang sangat murah?" sewot Arga.
"Apakah kau pikir aku tidak sanggup membelinya?"
"Kau tidak perlu khawatir, karena uangku masih banyak!" hardik Arga emosi.
"Tapi Mas, cincin ini juga bagus!"
"Menurutku, walaupun cincinnya murah, yang terpenting adalah kesakralan pernikahannya!"
"Lagipula Mas, setelah kita menikah, banyak pengeluaran-pengeluaran lainnya! Kita harus bisa berhemat, Mas!" ucap Amelia membuat kepala Arga pusing.
"Terserah kau sajalah!" Arga melenggang pergi, keluar dari toko itu.
Setelah cincin sudah dibeli, mereka pun fitting baju ke perancang busana terkenal. Mereka memilih baju kebaya warna putih, dipadukan dengan stelan jas warna putih juga.
Untuk acara resepsi, mereka memilih gaun pengantin warna hijau muda dan biru laut.
Karena rencananya, acara resepsi pernikahan mereka akan diadakan tiga hari tiga malam dengan menyewa biduan dangdut .
Sekarang mereka mencari barang-barang untuk seserahan pernikahan. Banyak sekali yang mereka pesan, agar pengantarannya tidak terlalu mepet dengan hari-H pernikahan.
Dari baju , sepatu, sandal, makeup,dan barang-barang lainnya.
to be continued......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Octaviani
AQ mampir 😘
2022-08-24
0
Fang
Aku baca dari Bab tengah. Ternyata ceritanya menarik. Aku ulang lagi dari Bab pertama....Bagus banget ceritamu Thor....
2022-08-22
0
hartatik hartatik
mampir
2022-08-21
0