Pada akhirnya Reyhan mengerti kenapa tidak ada yang lolos dalam ujian yang diberikan oleh Baron, setelah ia menerima quest yang diberikan oleh baron ia sama sekali tidak bisa melancarkan serangan saat pertama kali mereka bertarung, ia terus dipukuli oleh baron, tapi terlepas itu beberapa kali ia berusaha melakukan conter dari beberapa serangan yang dilepaskan oleh Baron walaupun pada akhirnya itu dapat dihindari dengan muda.
“Kalau kau hanya terus bertahan itu sama sekali tidak menyelesaikan apa- apa,” ucap baron yang memberikan nasehat kepada Reyhan.
Tentu Reyhan sadar akan hal itu, tapi ia sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan serangan ini, semua karena perbedaan pengalaman yang sungguh sangat berbeda jauh.
Sebagai seorang pengguna tombak selama ribuan tahun, tentunya Baron dapat melihat pergerakan dari Reyhan yang sangat lemah dan mudah di tebak baginya, tapi terlepas dari itu ia sangat kagum melihat seorang pemula dapat bertarung dengan kemampuan seperti ini.
Sehingga Baron sama sekali tidak ragu untuk memberikan beberapa nasehat kepada Reyhan untuk memperbaiki bagaimana cara bertarung dengan menggunakan tombak. Yang pada akhirnya hanya waktu yang memberhentikan latihan mereka.
Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Baron saat Rey kelaparan ia akan mendapatkan sebuah roti dan sebuah air untuk memuaskan rasa Laparnya.
“Apakah tidak ada cara supaya aku untuk mengatasi masalah stamina, yang masih lemah ini,” ucap Reyhan yang saat itu telah menyelesaikan latihannya, dan sekarang sedang istirahat makan.
“Semua itu hanya dapat diselesaikan dengan latihan,” balas Baron singkat.
“Besok aku berencana untuk memburu beberapa slime, bagaimana menurutmu.”
Walaupun ia belum diakui sebagai murid dari baron, ia tetap merasa wajar untuk meminta pendapat dari sebelum melakukan sesuatu. sehingga ia menjelaskan beberapa rencananya untuk memburu slime walaupun pada akhirnya ia tidak menjelaskan kalau ia juga berencana untuk slime bayangan untuk keperluan pribadinya.
Baron sempat mempertanyakan kenapa Reyhan terlihat sangat terburu dalam mengambil keputusan, tapi saat mendengar alasan kalau saat ini Reyhan sangat membutuhkan uang makanya ia harus tetap bekerja walaupun itu hanya dengan memburu slime Baron tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Hingga ia memberikan beberapa lokasi tempat Reyhan dapat menemukan slime yang seharusnya berada di sekitar kota ini.
Baron juga merasa walaupun Reyhan masih berada di level 1, tidak akan slime yang dapat membunuhnya, Sehingga ia sama sekali tidak perlu khawatir untuk keselamatan dari Reyhan.
Hari itu selesai dengan cepat, terutama bagi Reyhan yang hanya menghabiskan waktunya hanya bersama dengan Baron semata, saat ia membuka fulldrive yang ada di kepalanya ia melihat kalau ada beberapa perbedaan waktu di sana dengan yang ada di dunia nyata.
ia juga merasa sedikit kelelahan setelah menggunakan drive itu setelah beberapa jam, hingga ia tidak menahan rasa ngantuk yang langsung menyerangnya.
“sepertinya apa yang dikatakan dokter memang benar,” ucapnya setelah bangun pada pagi harinya.
Sebelum ia menggunakan fulldrive, tidak hentinya ia mendapatkan peringatan dari dokter untuk tidak terlalu membebani pikirannya dengan menggunakan alat itu. Ia juga mengecek ponselnya ia menunggu beberapa kabar dari Vanessa pasalnya ia belum mendapatkan kabar tentang permintaannya kemarin.
karena ia dan Vanessa sangat sulit untuk mengatur jadwal, atau mungkin lebih tepatnya Vanesa sama sekali tidak memiliki waktu untuk menemaninya untuk berburu, sehingga ia meminta Vanesa untuk mencarikannya sebuah skill yang memungkinnya dapat menjinakkan suatu monster walaupun masih berada di level satu.
“Sepertinya kau memiliki magnet tersendiri,” ucap Reyhan setelah melihat orang yang sedang ia pikirkan sedang masuk di dalam ruangannya.
Seperti biasa ia bersama dengan adiknya, Reyhan berkomentar seperti itu pasalnya ia telah mengatakan kepadanya kalau besok ia sama sekali tidak memiliki waktu untuk bermain dengannya.
“Aku terpaksa, jika aku tidak menemaninya bisa-bisa aku tidak bisa bermain Di Vof lagi,” ucapnya balas sindiran dari Reyhan.
“Ya, ya, ya,” ucap Reyhan santai.
Dari pada mendengarkan alasan dari Vanesa, Reyhan lebih tertarik untuk bermain-main dengan kamila yang menjadi biang keladi Vanessa harus menemaninya. Keluarga mereka adalah keluarga yang sibuk sehingga tentunya untuk mencari waktu terus menemani anak kecil untuk terus bermain sangatlah sulit.
Salah satu alasan kenapa Kamila, sangat suka datang ke tempat Reyhan, itu sangat simpel. Kamila di keluarganya sama sekali tidak menemukan seseorang yang dapat memperlakukannya seperti Reyhan berperilaku kepadanya.
Bahkan untuk masalah kecil seperti mengerjakan PR dari sekolah ia ingin Reyhan yang membantunya untuk mengerjakan hal seperti itu.
“Memerlukan beberapa waktu menyelesaikan permintaanmu.”
Walaupun sedikit di acuhkan Vanessa berusaha menjelaskan permintaan dari Reyhan yang belum bisa ia selesaikan.
“Tidak apa sepertinya aku juga tidak membutuhkannya dalam waktu dekat ini,” balas Reyhan
Keadaan di dalam permainan sudah sangat berbeda jauh dengan apa yang telah ia pikirkan sehingga ia sendiri bahkan sudah tidak yakin kalau menaklukkan sebuah slime akan berguna lagi.
“Jadi job apa yang kau ambil,” tanya Vanesa yang mengalihkan pembicaraan.
Ia juga sedikit penasaran bagaimana seorang beta tester akan bergerak, seharusnya dalam satu hari Reyhan sudah mendapatkan job yang dia inginkan.
“Belum dapet.”
Jawaban singkat itu membuat Vanesa mengerutkan kening, ia sama sekali tidak mendengar dari pihak dokter untuk melarang Reyhan untuk bermain sehingga ia telah menduga seharusnya tidak ada masalah untuknya bermain seharian, apalagi kemarin ia terus mengeluh karena terlalu bosan di rumah sakit
“Ada masalah?”
Yang ada di pikiran Vanessa, kalau Reyhan sampai tidak mendapatkan job seperti itu seharusnya ada beberapa masalah yang ia dapatkan di sana.
“Aku mendapatkan quest yang mengharuskanku tidak mengambil job apapun selama satu bulan waktu di sana,” jelas setelah memberikan penjelasan kepada Reyna yang ada di dekatnya.
Selain berbicara dengan Vanessa ia masih harus memberikan beberapa pengajaran kepada Kamila jika ada beberapa pekerjaan rumahnya ada yang salah.
Vanesa sama sekali tidak bisa menjaga ketenangannya mendengar, ia sama sekali tidak mendengar Quest bodoh seperti itu, daripada disebut sebagai itu malah terdengar sebagai penalty.
“Kau yakin itu Quest bukan sebuah hukuman karena telah melakukan sesuatu.”
“Aku mungkin baru mulai, tapi aku bukan pemula dalam game ini hingga tidak bisa membedakan sebuah Quest dengan hukuman,” balas Reyhan
“ Intinya itu Quest yang berhubungan dengan job yang aku dapatkan,” lanjutnya.
Ini malah membuat Vanesa semakin penasaran tentang bagaimana itu bisa terjadi.
“Berikan aku lokasi di mana kau berada sekarang! besok malam aku akan menemanimu untuk berburu.”
Pada akhirnya Vanesa tidak bisa menahan rasa penasarannya untuk melihat bagaimana Reyhan dalam bertarung. Ia telah mendengar dari ayahnya kalau Reyhan adalah orang yang menguasai beberapa bela diri dari dan beberapa orang yang ia temui yang memiliki basik beladiri di dunia nyata maka ia akan lumayan ahli dalam bertarung di Vof.
“Aku tidak enak membuang waktu dari orang yang super sibuk,” ucap Reyhan dengan sedikit nada bercanda.
“Ayolah, tidak bisa kau berkata iya dengan mudah,” ucap Vanesa dengan lemah.
Ia tidak terbiasa untuk menghadapi orang-orang seperti Reyhan, di mana kebanyakan orang yang ia temui di Indonesia akan selalu menuruti permintaannya menghadapi Reyhan yang seperti ini membuat sedikit frustasi.
Kamila yang dari tadi diam, tertawa cekikikan melihat kakaknya yang dipermainkan seperti itu, karena ia juga tidak pernah melihat kakaknya di perlakukan seperti itu.
Pada akhirnya Reyhan memberikan lokasinya kalau memang Vanesa mau membantunya berburu monster maka itu menjadi sesuatu yang sempurna walaupun ia sedikit menyebalkan kalau orang kuat seperti di seluruh menemaninya berburu hanya dipakai untuk latihan.
Memang benar kalau ia menaikkan beberapa statistik di statusnya, tapi itu hanya bisa terjadi jika ia mendapatkan pencapaian. Atau judul dari memburu dari beberapa jenis monster tertentu.
Sehingga bantuan dari Vanesa saat seperti ini akan terasa sangat sia-sia, tapi hanya itu yang ia bisa manfaatkan. Dan ia juga tidak berniat untuk menolak bantuan sedikit apa pun itu.
Sedikit drama terjadi untuk membuat Kamila pulang, semua itu dilakukan karena Reyhan ingin segera bermain dan Vanessa mengerti akan hal itu, mereka juga telah mengatur jadwal untuk Vanesa bisa berburu bersama dengan Reyhan.
Karena ia telah menghabiskan waktu terlalu lama bersama dengan Reyna, ia sudah tidak memiliki waktu untuk berburu slime. Jadinya pada saat itu ia langsung menuju tempat Baron. Saat ia sampai di tempat itu sama seperti biasanya sama sekali tidak elf lain yang ada di sana.
Hari itu mereka hanya latihan tampah ada satupun hal unik yang terjadi, Reyhan juga sudah malas untuk berburu karena sudah kepalan ketagihan ketika melakukan pertarungan dengan Baron. Pada akhirnya Vanessa juga tidak sempat untuk menemaninya berburu malam harinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Kursi ke¹³
semangat
2022-02-18
0