entah karena tahu apa yang Reyhan pikirkan dokter yang ada disana pun menjelaskan bahwa kalau segala biaya di rumah sakit ini akan di tangung oleh orang tua dari anak yang telah ia selamatkan, jadi docter yang bertugas merawatnya menyankikan reyhan untuk Fokus untuk bisa cepat pulih.
Setelah mendapatkan kabar bahwa semua biaya rumah sakit telah ditanggung, setidaknya mengurangi beberapa beban yang ada di pikirannya. Apalagi setelah ia mendapatkan kabar bahwa kelumpuhan yang ada di kakinya masih bisa di sembuhkan.
Sekarang ia tinggal menikmati waktunya saat berada di rumah sakit itu. Dengan luka yang dialaminya saat ini, ada kemungkinan bahwa ia akan berada di rumah sakit cukup lama, dan memang sudah dikonfirmasi oleh pihak dokter.
Ia sempat meminta kepada dokter yang ada di sana agar ia diizinkan untuk bermain dengan menggunakan Fulldrive. Dokter yang ada di sana telah memberikan izin, namun itu masih memerlukan waktu. Mereka masih harus melakukan beberapa pemeriksaan karena salah satu bagian tubuh Reyhan yang terbentur cukup keras adalah kepalanya.
Sehingga pihak dokter masih melakukan beberapa pemeriksaan, takutnya ada beberapa hal yang tidak diinginkan saat Reyhan nantinya akan menggunakan Fulldrive. Jadi, saat ini Reyhan hanya bisa menghabiskan waktu dengan bermain Handphone.
Dengan keadaannya saat ini, ia harus mencari beberapa informasi yang berguna, terutama masalah VOF. Karena ada kemungkinan ia akan terus berada di rumah sakit selama beberapa bulan untuk mengecek kondisinya, ia harus mencari beberapa informasi yang bisa ia manfaatkan untuk mencari beberapa rupiah dari game yang dapat membuatnya terus hidup.
Dari informasi yang ia cari di internet, ia sama sekali tidak menyangka bahwa perkembangan dalam permainan virtual sudah mencapai tingkat seperti itu. Bahkan konsep mata uang mereka gunakan di sana juga telah menjadi perhitungan dunia nyata sehingga mereka dapat berdagang dengan menggunakan uang tersebut.
"Dulu beberapa kali kudengar kalau ada beberapa orang yang menjadikan ini sebagai pekerjaan, aku tidak menyangka kalau mereka memang bekerja di dalam game itu," gumamnya sambil memikirkan beberapa ide tentang apa yang harus ia lakukan dalam VOF.
"Sepertinya aku memang harus melakukan beberapa perubahan rencana," dengan keadaannya yang sekarang, ia mungkin tidak bisa berjalan dengan normal untuk jangka waktu yang tidak diketahui. Ia harus memikirkan bagaimana cara ia harus mendapatkan uang dalam permainan itu, bagaimanapun caranya.
Saat ia sedang asyik melamun memikirkan masa depannya yang suram itu, beberapa orang asing terlihat memasuki ruang perawatannya. Orang-orang itu sama sekali tidak dikenal oleh Reyhan. Reyhan terlihat sedikit gugup, pasalnya ia tidak terlalu lancar dalam berbahasa asing, sehingga ia tidak tahu bagaimana harus berbicara dengan orang yang ada di hadapannya, apalagi saat ini di dekatnya sama sekali tidak ada alat yang bisa membantunya menerjemahkan bahasa asing.
Dengan terbata-bata, Reyhan berusaha menjelaskan bahwa ia tidak terlalu lancar dalam berbahasa asing sebelum mereka memulai pembahasan yang lebih jauh, walaupun sebenarnya Reyhan sudah mengerti dengan maksud dari kedatangan mereka. Pasalnya, salah satu dari mereka merupakan anak yang ia selamatkan di jalan beberapa hari yang lalu.
"Tenang saja, walaupun tidak terlalu lancar, kami masih sedikit lancar dalam berbahasa Indonesia," ungkap salah satu laki-laki yang paling dewasa di rombongan tersebut, yang Reyhan tebak sebagai kepala keluarga dari keluarga itu.
"Kami semua datang ke tempat ini ingin berterima kasih secara langsung karena telah menyelamatkan anak kami," lanjutnya dengan sedikit membungkuk.
"Sama-sama, itu terjadi begitu cepat. Bahkan aku sendiri tidak percaya kalau aku dapat bergerak untuk menyelamatkan anak Anda," balas Reyhan yang masih dalam keadaan berbaring.
"Untuk beberapa alasan, aku juga minta maaf karena hanya bisa menyambut kalian dengan keadaan terbaring seperti ini," lanjut Reyhan dengan sedikit cengengesan karena ia sendiri tidak nyaman dengan perilaku yang ditunjukkan oleh keluarga ini.
"Tentu, kami bisa mengerti hal itu," balas perempuan yang sedikit lebih dewasa yang ada di sana, yang sepertinya ibu dari anak tersebut. Reyhan juga mengingat bahwa perempuan itu ada saat kecelakaan mereka terjadi.
"Reyna, bukankah kamu ada hadiah yang ingin kamu berikan kepada kakak Rey?" lanjut perempuan tersebut, yang sepertinya memberikan sedikit dorongan mental kepada anaknya yang masih kecil.
Setelah diberikan sedikit dorongan dari ibunya, anak yang awalnya terlihat malu-malu mulai secara perlahan maju menuju tempat Reyhan berada.
"Kak, Reyna mau minta maaf karena Reyna, kakak harus terus berbaring seperti ini," ucapnya dengan sedikit malu-malu.
Reyhan sama sekali tidak membalas, ia hanya terus melihat sambil terus memberikan senyum terbaik yang dapat dia berikan kepada anak itu. Kedua orang tua dari Reyna juga tersenyum bahagia setelah melihat perilaku Reyhan yang sangat baik kepada anak mereka.
Mereka hanya tidak mengetahui bahwa Reyhan juga saat ini terus berpikir bagaimana agar tidak membuat anak ini menangis, karena ia tahu bahwa nasibnya untuk terus berada di rumah sakit ini tergantung bagaimana ia memperlakukan anak yang ada di depannya.
"Pada saat itu, kak Rey sangat keren, jadi Reyna sangat berterima kasih," lanjut sambil menunduk tanda terima kasih. Ia juga tidak lupa memberikan sebuah hadiah yang ada di tangannya, yang Reyhan bisa tebak bahwa itu adalah gambar yang telah digambar oleh Reyna sendiri.
"Sama-sama, tapi ingat lain kali kalau berada di jalan, Reyna harus berhati-hati," balas Reyhan sambil berusaha untuk mengambil hadiah yang Reyna berikan kepadanya.
Dengan perilaku Reyhan yang sangat baik dalam berurusan dengan seseorang, suasana yang awalnya sangat canggung telah berubah menjadi suasana yang sangat cerah di mana mereka dapat mengobrol dengan baik.
Bahkan Reyna yang sebenarnya adalah anak yang agak pemalu tidak memerlukan waktu lama untuk bisa akrab dengan Reyhan. Bahkan saat mereka berniat pulang, ia sempat mengambek dan berusaha untuk tetap tinggal di tempat itu untuk bermain dengan Reyhan.
"Apa kau tidak penasaran bagaimana aku mengetahui semua identitasmu?" tanya ayah dari Reyna saat mereka tinggal berdua di ruangan itu.
"Tidak juga, untuk ukuran orang yang dapat memberikan biaya perawatan di rumah sakit ini selama berbulan-bulan, seharusnya tidak terlalu sulit untuk mendapatkan berbagai informasi tentang diriku," kata Reyhan dengan santai, menjawab pertanyaan yang dilemparkan padanya. Beberapa gambaran bahwa kejadian ini akan terjadi sudah ada di kepalanya.
"Aku suka anak yang pintar. Aku dengar kau meminta izin kepada dokter untuk mengambil Fulldrive yang ada di rumahmu," kata ayah Reyna sambil tersenyum.
"Kau tahu, aku hanya anak penyendiri yang kemungkinan besar tidak ada kenalanku yang tahu kalau aku berada di rumah sakit. Jadi aku perlu beberapa hiburan untuk tetap berada di rumah sakit ini. Setidaknya aku tidak mati karena bosan," ucap Reyhan sambil tersenyum.
"Untuk beberapa alasan, aku ingin menjelaskan bahwa aku sama sekali tidak meminta apa-apa selama kau membayar biaya rumah sakit ini," lanjut Reyhan.
"HAHAHAHa, sepertinya kau pernah berurusan dengan orang-orang kaya. Tapi tenang saja, aku sama sekali tidak seperti yang ada di dalam pikiranmu."
"Sungguh sangat disayangkan kalau begitu," ucap Reyhan dengan sedikit lesu.
"Kenapa?" Ayah Reyna penasaran dengan balasan Reyhan.
"Karena aku sedikit berharap kau adalah salah satu orang terkaya yang ada di Indonesia yang akan berusaha untuk menutup mulutku karena takut di beritakan di pemberitaan umum," balas Reyhan dengan sedikit bercanda.
Dengan Reyhan yang mulai bisa bercanda seperti itu, mereka juga semakin baik terutama ayah dari Reyna yang juga memiliki pikiran yang baik terhadap Reyhan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Ompong Tengah 💤
Yap Indonesia sekali,bisa bisanya masih cengengesan
2022-12-13
1
Zidan Satya
goks anjeng nyindir nya hahahah mantap thor
2022-09-10
0
anggita
mampir ng👍like saja.
2022-04-12
0