Di arena bermain di mall biasanya Sania mencoba semua permainan, kecuali odong-odong yang hanya diperuntukkan untuk anak kecil.
memainkan mesin capit boneka berulang kali gagal kadang tercapit tapi jatuh, kadang tak terangkat sama sekali, tapi tetap seru untuk terus dicoba.
Lanjut bermain pump it up permainan dance dengan cara menginjak pad biasanya warna panah biru dan merah, mengikuti irama pada layar monitor yang menampilkan arahan warna apa yang harus diinjak.
Lincah sekali Sania dalam permainan ini sampai mengundang perhatian dari pengunjung lain.
Setelah lelah cukup lama di arena bermain itu Sania lalu masuk ke toko buku,
Berjalan ke arah susunan buku yang berjejer cantik.
Jari lentiknya memilih milih judul buku novel yang dia belum pernah baca.
Saat akan menarik buku dari barisannya, tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan laki- laki yang tak dikenal.
"Mmm...maaf, mas...pak saya tidak sengaja" dengan rasa canggung, sedikit terkejut mundur selangkah.
Ditanggapi hanya dengan senyum oleh sang pria
Sania sungkan lalu berbalik badan hendak pergi.
" Hey.. ini buku yang mau kau ambil tadi " masih dengan senyumnya
iih...dia ini kenapa ya, senyum tak jelas .Sania
Menyodorkan buku sambil berkata "saya Rangga" tersenyum lagi
Eeehh.. ngajakin kenalan, kenapa konsepnya begini ?
Diambilnya buku dari tangan pria itu, " sa.. saya Sania"
Melihatnya yang tampak gugup, Rangga seperti memiliki ketertarikan pada sania
" Oh ya ..novel itu best seller banget lho, judulnya bahagiaku sederhana menceritakan......."
"Iya saya suka" belum selesai Rangga menjelaskan, Sania menyela
Sepertinya dia akan lebih tertarik jika Rangga yang menceritakan detailnya, daripada dia harus berjam-jam membaca novelnya.
Sudah hampir 3 jam dari awal kedatangan Sania disana, hingga dia bertemu pria ini sampai melupakan tujuan awal dia ke mall adalah untuk bertemu dengan kekasih yang dirindukan namun tak kunjung datang.
"Maaf saya pergi dulu ya, terima kasih"
Tersenyum malu-malu Sania pamit. Berjalan kearah kasir mengantri untuk membayar buku yang sudah dia pegang.
Gerak gerik Sania tak luput dari pengawasan sepasang mata pria tampan yang tadi berkenalan dengan Sania.
Sungguh, pesona pandangan pertama yang begitu singkat mampu menaklukan hati Rangga sang pria tampan yang ternyata menyandang status duda.
Ada rasa penasaran ingin mengikuti dan melanjutkan perkenalan. Tapi disisi lain dia sendiri jaim untuk terkesan suka pada pandangan pertama.
Setelah Sania benar menghilang dari pandangannya, barulah ia sedikit menyesali kenapa tak minta nomor telponnya. Ah lelaki mah biasa, ada yang agresif, ada yang malu tapi mau, ada yang cuek tapi rindu dan macam jenis lainnya.
Sesampainya dirumah Sania merebahkan dirinya di sofa. Masih dengan perasaan sedikit kesal, kenapa Devan mengingkari janjinya lagi.
sejenak memejamkan mata, tiba-tiba ada sekilas bayangan kejadian d mall tadi.
Ya...Sania teringat pertemuan dengan lelaki yang sempat berkenalan dan menyebut namanya.
"Rangga... iya kalau tidak salah tadi namanya Rangga" sedikit mengingat, sambil menggoyangkan kakinya yang menjuntai kelantai, menepuk tangannya di sofa.
"sekilas mirip Devan, tapi lebih gagah dan tampan orang tadi sih haha"
mulai senyum- senyum membayangkan wajah pria itu.
"berapa umurnya ya... kenapa dia ketoko buku? apa dia sendirian ? cari apa dia ? apa dia....ah jangan-jangan dia beli alat tulis untuk perlengkapan sekolah anaknya ?
iish kenapalah aku ini" sambil dipukuli sendiri kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Brian Taroalfatih
hadddeeehh
2022-12-13
1
Zenun
lanjut thor
2022-02-21
1