Gisel Singkilaya membuka kancing blousenya sebanyak dua lubang. Sebelum masuk ke dalam ruangan GM dia sengaja membuka blazernya dan hanya blouse tipis saja yang terlihat. Bayang-bayang bra hitam berikut isinya semakin tercetak jelas. Semangka jumbonya serasa ingin melompat keluar karena kegerahan. Sengaja dia melakukan ini. Dia yang resmi menjadi sekertaris baru Gala Putra Raditya sekitar sebulan ini, sudah mendapatkan banyak perlakuan tak mengenakkan, semua pekerjaannya tidak ada yang beres dimata sang Bos. Semalaman dia memikirkan hal ini. Andai bukan karena gaji dan tunjangan yang tinggi sudah lama dia hengkang dari Perusahaan ini.
"Berikan bosmu itu servis plus-plus" saran Geno temannya, ketika dia menceritakan kekesalannya pada Gala.
"Maksudnya aku harus..." Dia tidak melanjutkan kata-katanya. Otaknya yang kecil sudah bisa menebak ide Geno. Dia pun tersenyum paham. Tapi hati kecilnya menolak.
“Gala Putra Raditya terkenal dingin pada wanita” bisiknya dalam hati.
“belum pernah ada kabar kalau dia dekat dengan lawan jenis. Enam belas jam hidupnya dihabiskan denga bekerja dan sisanya adalah tidur”
“atau jangan-jangan dia hombreng” menggelengkan kepalanya mengusir pikirannya sendiri yang absurd. Begitu disayangkan tubuh yang kekar itu kalau ternyata belok.
“Hiiiii” Geno menimpuk kepala Gisel dengan buah jeruk
“Ngayal apa kamu” ujar Geno greget .
Dan kini Gisel berdiri didepan pintu ruangan GM dengan tekad mantap.
"Semua Laki-laki sama saja, kalau memang dia normal. diberikan daging pasti tidak akan nolak" (kecuali yang sedang mengidap kolesterol tinggi, ups!) pikirnya dalam hati sambil mengecek kembali penampilannya. Menatap dirinya sendiri di cermin kecil yang dia pegang. Bibirnya yang merah menyala menyeringai.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!" Suara berat Gala terdengar dari dalam.
Gisel melangkah dengan penuh percaya diri dengan membusungkan dadanya yang memang sudah busung.Dia tersenyum dalam hati,
"siapa yang tidak akan terpikat denganku, aku sampai pada posisi ini karena aku tahu jalannya" ujarnya dalam hati bangga
"GM harus ada ditangan ku hari ini" tekadnya bulat. Melangkah mendekati Gala dengan senyum menggoda.
"Ini Pak, jadwal yang bapak minta" menyodorkan memo ke arah Gala dengan mendekatkan dadanya ke arah sisi meja di depannya.
Gala berdehem. Sungguh dia merasa aneh dengan tingkah Gisel hari ini. Badannya yang seksih meliuk bak cacing kepanasan.
"Biasanya kamu membacakannya untuk saya, " Gala mengernyit. Sedikit jijik dengan gaya Gisel. Dia laki-laki normal dan tahu situasi apa yang dihadapinya sekarang. Pandangannya sempat beberapa detik mampir di tempat yang tak seharusnya dia lihat.
"Ehem, maaf Pak” Gise berdehem pura-pura keselek biji salak.
“ Baik saya bacakan" masih dengan suara yang cukup menggoda. Gisel mulai membaca sambil berdiri dan mendekati Gala di tempat duduknya. Rasanya dia sudah tak sabar. Hatinya sedari tadi berdebar bertalu-talu, pesona Gala betul-betul meruntuhkannya. Dia pikir dia akan tarik ulur pada Gala. Tapi sepertinya otaknya menolak. Dia yang ingin membuat Gala kepanasan, malah sebaliknya sekarang dia yang semakin gerah walaupun suhu ruangan begitu dingin apalagi blouse yang tipis dengan kancing yang sudah terbuka membuat udara dingin semakin bebas masuk ke dalam.
Mendekat lagi supaya jarak terkikis
" Meeting jam 10.00. di restoran X dengan pimpinan cabang bank X sekaligus makan siang"
" Menghadiri launching aplikasi baru di Divisi riset dan Pengembangan pada jam 4.00 sore"
“Dan malamnya ada undangan pernikahan putra komisaris PT. Lantabur di hotel X”
Gisel menutup buku agenda kecilnya kemudian sengaja menjatuhkannya di tangan Gala. Tangan besar itu serasa memanggil dirinya untuk menyentuhnya.
"Dimulai dari tangan dulu..." bisiknya lagi dalan hati.
"Maaf, Pak" ujarnya sambil mengambil buku itu sambil tak lupa mengelus lembut tangan Gala.
Karena kaget dengan sentuhan yang terkesan menggoda, reflek dia mendorong Gisel dengan keras sampai terjatuh di lantai.
"Jangan macam-macam ya!" wajah Gala merah menahan marah. Dia yang selama ini tidak pernah berhubungan dekat dengan perempuan. Malah terkesan dilecehkan.
"Keluar kamu!" Teriaknya menunjuk ke arah pintu. Gisel bangun dengan wajah merah karena malu, baru kali ini dia mendapatkan penolakan. Dia menggeram kesal dan segera keluar ruangan.
Deka sempat menubruk tubuh Gisel di depan pintu. Segera dia masuk ke ruangan dan menemukan Gala menyeringai menyeramkan. Otot diwajahnya kelihatan mengeras.
"****!" umpatnya keras. sedari tadi otaknya dipenuhi bayangan gadis bergaun Hitam itu. Senyumnya yang ceria sekaligus sedih selalu menghantuinya.
Gala mengusap wajahnya kasar. kepalanya pening.
“Suruh Gisel membereskan barang-barangnya. Dia dipecat!” suaranya yang berat menggelar memenuhi ruangan.
Deka menyeringai puas.
"Rupanya Gisel beraksi diwaktu yang salah" pikirnya dalam hati.
“Hei! Jangan diam saja!"
"Dan ingat! Jangan berikan bonus padanya”
Deka masih diam,
“kamu sengaja, mengirim Gisel jadi sekretarisku?” matanya memicing melihat ekspresi datarnya Deka , rasa jengkel semakin memenuhi hatinya. Beraninya sang asisten tidak memperdulikan kata-katanya.
“Kamu mau ikut dimutilasi bersama Gisel ke Bikini Bottom?”
“Siap, tidak Pak!” jawab Deka kembali ke mode serius. Soal urusan memutilasi Gala adalah orang yang paling serius dan tegas. Terus terang, Deka sudah lama menunggu-nunggu hal semacam ini. Begitu banyak laporan dari yang resmi maupun dari bisik-bisik yang beredar tentang kelakuan buruk Gisel dalam bekerja. Hanya memanfaatkan tubuhnya dia sering mendapatkan posisi terbaik di perusahaan ini. Untuk itulah dia bersama Risma Yanti sengaja memilih Gisel menjadi sekretaris agar kebusukannya selama ini jelas terlihat langsung oleh GM.
🍁🍁🍁🍁🍁
Sementara itu di tempat yang berbeda
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom....
Ghode Jaisi Chaal Haathi Jaisi Dum
O Saawan Raja Kahaan Se Aaye Tum
Berjalan seperti kuda, ekor seperti gajah
Oh Raja Musim hujan dari mana kah kau berasal?
Ghode Jaisi Chaal Haathi Jaisi Dum
O Saawan Raja Kahaan Se Aaye Tum
Berjalan seperti kuda, ekor seperti gajah
Oh Raja Musim hujan dari mana kah kau berasal?
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
--MALE--
Koi Ladki Hai Jab Vo Hansti Hai
Ada seorang gadis, ketika dia tertawa
--CHILD--
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
--MALE--
Koi Ladki Hai Jab Vo Hansti Hai
Baarish Hoti Hai Chhanar Chhanar Chhumchhum
Ada seorang gadis, ketika dia tertawa
Terjadi hujan lebat
--CHILD--
Hai Koi Ladki Hai Jab Vo Hansti Hai
Baarish Hoti Hai Chhanar Chhanar Chhumchhum
Ada seorang gadis, ketika dia tertawa
Terjadi hujan lebat
--FEMALE--
Koi Ladka Hai Jab Vo Gaata Hai
Ada anak laki-laki, saat ia bernyanyi
--CHILD--
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
--FEMALE--
Arre Koi Ladka Hai Jab Vo Gaata Hai
Saawan Aata Hai Ghumar Ghumar Ghumghoom
Ada anak laki-laki, saat ia bernyanyi
Musim hujan tiba
--CHILD--
Hai Koi Ladka Hai Jab Vo Gaata Hai
Saawan Aata Hai Ghumar Ghumar Ghumghoom
Ada anak laki laki , saat ia bernyanyi
Musim hujan tiba
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
Chakdhoom Dhoom Chakdhoom Dhoom
--MALE--
Ho Ho Ho Ho
Hey Hey Hey Hey
--FEMALE--
Baadal Jhuke Jhuke Se Hain
Gita dan Vita begitu menghayati perannya dalam tarian ini, mereka seolah-olah bertransformasi menjadi Madhuri Dixit dan Karishma Kapoor dalam film DIL TO Pagal Hai. Bunyi musik bolly dengan volume maksimal memenuhi ruang tamu rumah kontrakan seakan menambah kekhusu'an mereka menari. Bulir keringat sudah membanjiri tubuh mereka, mereka betul-betul menikmati acara membakar kalori ini.
Di luar sana sedang hujan keras, seakan bumi pun mendukung atmofer dalam keriuhan mereka berdua. Mas Tama yang baru menyelesaikan urusannya diluar tiba-tiba muncul diruang itu dengan pakaian sedikit basah. Dia muncul bagai Shahrukh khan dan melengkapi daya halu Gita dan Vita. Melihat tubuh istrinya yang begitu seksih dengan pakaian saree ala-ala yang mengekspose punggung dan perutnya.
Dengan mengendap-endap tanpa suara langsung saja menggendong istrinya ala bridal style kearah kamar mereka. Vita yang baru menyadari kalau lawan mainnya sudah menghilang dan tinggallah dia sendiri berikut kehebohannya menghentikan hentakan kaki dan gerakan tangannya dan mencari kesana kemari. Dia menurunkan volume musiknya dan memindai seluruh ruangan mencari keberadaan kakaknya.
“Kak Gita kok menghilang sih” gumamnya pelan dengan tampang bingung.
Tiba-tiba suara-suara aneh terdengar dari dalam kamar kakaknya. Dia pun memastikan dengan menempelkan kupingnya kearah pintu tripleks yang begitu tipis.
“ Aaaaakh” sambil menutup mulutnya dia tersenyum malu sendiri. Otaknya yang setengah dewasa sudah bisa menebak tarian apa yang disuguhkan kakaknya di dalam sana. Dia pun beranjak dari sana sambil bersenandung,
“Chaak doom doom chaak doom doom chaaak” ada senyum yang sulit dia artikan menghiasi wajahnya yang penuh peluh. Tiba-tiba memukul kepalanya dan menggeleng keras karena otaknya tiba-tiba memikirkan hal-hal mesum
“aaaaaaakh” teriaknya lantang sambil lari kedalam kamarnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Muliana
Gisel
2022-08-09
2
Palma077
katdk nasuka'ji itu Pak Bos penampilanmu Gisel,
2022-07-16
2
Palma077
PD nya jd orang
2022-07-16
1