Prom night adalah kependekan dari promenade yang berarti parade tamu di awal pesta atau acara formal. Praktik tersebut dimulai pada pada pertengahan hingga akhir 1800an di Northeast. Pada awalnya, prom adalah adalah yang ditujukan untuk mengembangkan etiket sosial dan sopan santun (manner) mahasiswa (di acara formal) setiap menjelang kelulusan.
Sekitar awal 1900an, tradisi yang berasal dari Northeast tersebut akhirnya semakin terkenal dan menjangkau pelajar SMA Amerika. Pada saat itu, hampir seluruh SMA di berbagai negara bagian menggelar prom. Orang tua dan guru berharap melalui pesta dansa dan makan malam resmi tersebut, para siswa bisa belajar tentang etika. Oleh sebab itu prom pada tahun 1900an masih mendapat pengawasan yang ketat dari orang tua dan guru.
Popularitas prom night semakin meluas dan akhirnya diikuti pula oleh remaja di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri prom biasanya digelar sebagai ajang perpisahan siswa tingkat akhir. Dan merupakan acara puncak yang bikin masa-masa sekolah semakin berkesan.para pesertanya biasanya mengenakan pakaian serba rapi dan elegan. Laki-laki memakai jas dan perempuan memakai gaun.
"Eh, ko’ ngelamun, ada apa?” Gita menyentuh bahu Vita lembut.
" Ah, tidak ada apa-apa Kak" jawab Vita dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
" Ayo bilang ,aja... siapa tahu kakak bisa bantu" Vita masih diam, sampai beberapa menit kemudian
“ Bentar malam acara prom night nih Kak, tapi aku belum ada gaun” ujar Vita pada akhirnya. Lama dia menimbang-nimbang jadi apa tidaknya menghadiri acara itu.
“Oh gitu?” Gita berjalan menuju kamarnya dan kemudian keluar sambil menenteng beberapa gaun.
" Ada dress codenya gak?”
“hmm...enggak sih yang penting pake gaun yang sopan gitu”
Vita termenung, sejak kapan Kak Gita punya gaun secantik itu. Selama ini dia tidak pernah terlhat kemanapun bahkan bersama Mas Tama. Mereka tidak pernah menghadiri pesta atau sejenisnya. Dia hanya di rumah bersamanya membuat adonan kue.
"Ayo dicoba dulu" perintahnya lembut. Membuyarkan lamunan Vita. Dia pun beranjak ke kamarnya sendiri dan membawa beberapa potongan gaun itu. Akhirnya dia memilih gaun panjang dibawah lutut dari bahan sifon lembut berwarna hitam.
"Wow kamu cantik sekali sayang" Gita berbinar bahagia melihat penampilan adik semata wayang nya. Vita tersenyum malu.
"Aku pakai ini Kak" Gita mengangguk setuju.
" Semoga ketemu pangeran impianmu di sana" Vita yang mendengar itu tak bisa menahan tawanya, bayangan tentang pangeran impiannya adalah Pandu yang bertubuh gempal seperti dirinya dulu. Mereka melakukan usaha menurunkan berat badan bersama tapi sepertinya hanya usaha Vita yang berhasil . Tubuh Pandu belum bergeser sedikit pun dari angka 80 kg.
" Kok kamu ketawa sih" Gita penasaran
" Emangnya ini cerita Cinderella?”
“ Yang akan ketemu pangeran di pesta?”
“Ini tuh prom night kak , ketemunya sama orang-orang yang sama”
“ Teman-teman sekolah aja, plus para guru, gak akan ada orang baru" ucapnya panjang kali lebar dengan senyum tertahan. Gita hanya manggut-manggut takzim.
" Sana siap-siap dan jangan lupa sepatu kacanya" ujar Gita menggoda.
🍁🍁🍁🍁🍁
Sementara itu di rumah kediaman Tuan Raditya. Masih terjadi diskusi yang cukup alot.
" Mama ada acara di hotel X, jadi kamu yang akan mewakili acara ini, titik tidak ada bantahan!" ujar Nyonya Mawar Raditya tegas.
" Tapi, ma...aku juga ada undangan dari teman." Gala ingat kalau dia akan menghadiri peresmian Cafe Aril Buang teman SMA nya dulu yang sekarang sukses di bisnis kuliner.
" Mama tidak terima penolakan!"
“ Batalkan saja undangan temanmu itu!” Gala mendengus kesal akan sifat mamanya yang keras bagai batu. Akhirnya dia pasrah. Mungkin dia akan mengirim ucapan permintaan maaf kepada temannya nanti.
" Tapi ini undangan untuk ketua Yayasan ma," ucap Gala masih berusaha bernegosiasi sambil memperhatikan kartu undangan yang ada di tangannya.
"Prom night" gumamnya pelan. Tapi ternyata Nyonya Mawar Raditya sudah menghilang dari pandangannya.
Kini dia menatap Deka dengan mengernyit, sambil melambaikan kartu undangan tersebut.
"Prom night SMA, bertemu dengan bocah-bocah. Membosankan!”dengusnya jengkel. Dia paling malas menghadiri acara kumpul bocah penuh hura-hura seperti ini.
Deka tersenyum tenang.
" Nikmati aja sebagai penonton, cuci mata, kali aja dapat jodoh"Gala langsung menimpuknya menggunakan bantal sofa.
“Never!” dengan angkuh dia mengelengkan kepalanya. Jodoh belum kepikiran selama ini, istilahnya belum ada yang seorang gadis pun yang membuat pandangannya berpaling dari dunia gila kerjanya.
🍁🍁🍁🍁🍁
Hotel Y, prom night.
Banyak yang pangling melihat penampilan nya kini, dia begitu cantik. Tubuh yang tinggi langsing dan besar pada tempat-tempat yang pas. Mata bulat bening dengan bulu mata lentik. Pipi yang merona merah di iringi senyum merekah menawan. Rambut hitam panjang dihiasi pita kupu-kupu di bagian atasnya. Vita Maharani melangkah bersama Pandu Gemilang sebagai pasangannya malam ini.
“Kamu cantik sekali Vit” bisik Pandu di balik telinganya. Vita hanya menanggapinya dengan senyum manis. Dia sangat kenal Pandu. Dia selalu memujinya dalam keadaan apapun, bahkan saat masih sebesar Raksasa pun, Pandu akan selalu mengatakan itu.
Vita Maharani seolah menjadi bintang malam ini. Begitu berkilau indah dengan segala kesederhanaannya.
Sembilan dari wanita percaya bahwa casing atau penampilan fisik merupakan penentu utama dari setiap hubungan, baik itu hubungan pertemanan biasa maupun hubungan yang lebih serius dari itu.dan dia termasuk dari yang sembilan itu. Yang satunya mungkin adalah pembaca. Pengalamannya yang cukup tragis selama hampir bertahun-tahun merupakan pelajaran yang paling berharga baginya.
Gala Putra Raditya adalah tamu kehormatan pada acara Prom night malam ini. Seperti pada acara-acara sebelumnya setiap tahunnya. Keluarga besar Raditya adalah penyumbang dana terbesar di SMA Bangkit Jaya. Nyonya Mawar Raditya adalah ketua Yayasan di sekolah ini. Sekretaris nya sudah mengkonfirmasi ke pihak panitia bahwa yang akan mewakilinya malam ini adalah putranya sendiri.
Dengan persiapan yang singkat ketua panitia pun mengubah susunan acara malam ini. Mengingat Gala Putra Raditya adalah orang yang masih berjiwa muda ,maka sudah barang tentu penyambutannya juga harus bertema musikalitas anak muda.
Gala Putra Raditya melangkah bersama Deka sang asisten memasuki ball room hotel Y. Tiba-tiba semua listrik padam. Hanya ada kegelapan. Sayup-sayup terdengar musik pembuka diiringi suara Via Valen dengan lagu “Meraih Bintang” dan kemudian satu persatu titik lampu menyala
Setiap saat, setiap waktu
Keringat basahi tubuh
Ini saat yang kutunggu
Hari ini kubuktikan
Kuyakin aku 'kan menang
Hari ini 'kan dikenang
Semua doa kupanjatkan
Sejarah kupersembahkan
Terus fokus satu titik
Hanya itu, titik itu
Tetap fokus kita kejar
Lampaui batas
Terus fokus satu titik
Hanya itu, titik itu
Tetap fokus kita kejar
Dan raih bintang
Yo yo ayo, yo ayo yo yo ayo
Yo ayo yo yo ayo
Yo ayo yo yo wo o o
Yo yo ayo, yo ayo yo yo ayo
Yo ayo yo yo ayo
Kita datang, kita lihat, kita menang
Kalau menang berprestasi
Kalau kalah jangan frustrasi
Kalah menang solidaritas
Kita galang sportivitas
Kalau menang berprestasi
Kalau kalah jangan frustrasi
Kalah menang solidaritas
Kita galang sportivitas
Terus fokus satu titik
Hanya itu, titik itu
Tetap fokus kita kejar
Dan raih bintang
Yo yo ayo, yo ayo yo yo ayo
Yo ayo yo yo ayo
Yo ayo yo yo wo o o
Yo yo ayo, yo ayo yo yo ayo
Yo ayo yo yo ayo
Kita datang, kita lihat, kita menang
Terus fokus satu titik
Hanya itu, titik itu
Tetap fokus kita kejar
Terus fokus satu titik
Hanya itu, titik itu
Tetap fokus kita kejar
Dan raih bintang
Tampak di depan Gala Putra Raditya opening berupa tarian flash mob dari para siswa SMA Bangkit Jaya. Sorot cahaya bagai terpaku pada satu sosok, penari flash mob bergaun Hitam di bawah lutut. Rambut hitamnya yang panjang melambai seiring gerakannya begitu luwes. Expresi bahagia sangat jelas terpancar dari dalam. Senyum merekah dari bibir merah mudanya begitu ceria. Binar matanya menggambarkan semangat muda yang menggelora dari dalam dirinya. Keringatnya membasahi leher jenjangnya berkilau. Keremajaan yang sangat ranum. Cantik bahkan teramat cantik.
Gala memandangnya tak berkedip. Rotasi bumi seakan berhenti dan hanya menyisakan mereka berdua di sana. Hentakan musik diiringi tarian flash mob dari siswa Bangkit Jaya tak mampu mengalihkan pandangannya pada sang gadis. Gala ikut arus kebahagiaan yang ditampilkan para dancer.
Deka menyenggol bahu Gala yang sedang mematung, tubuhnya ada di sini tapi raganya sedang berkelana ke dunia lain. Bersamaan dengan suara Via Valen serta para dancer kembali ke belakang layar yang sudah dipersiapkan barulah dia tersadar kalau dia masih berdiri mematung di tempatnya padahal panitia sudah mempersilahkannya duduk di jajaran tamu VVIP.
*Flashmob dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan untuk melakukan suatu hal seperti lelucon, tarian, dll.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Palma077
fokus ke Vita
2022-07-13
2
Palma077
Vita masih ingat Pandu, temannya sama sama gembul...
2022-07-13
1
Palma077
Vita anggun memakai gaun... 🤭
2022-07-13
1