“Ladies and gentlemen!" Suara MC perempuan cantik bergaun hitam panjang menggema mengalun ditengah-tengah para hadirin dari kalangan executive muda nan sukses se Asia tenggara.
" Here we are in the last speech of the Best Young Entrepreneur of Southeast Asia Two thousand and eight. The General Manager of the "TGR" Global Company from Indonesia”
“Please Welcome Mr. Gala Putra Raditya to deliver the speech"
Tepuk tangan menggema dalam ballroom hotel the Ritz Carlton Singapore.
Tatapan sang MC tak bergeser pun ke arah lain. Semua orang terpukau. Tak terkecuali dirinya. Dia bahkan merasa air liurnya menetes.
Seorang pria muda tampan berusia 25 tahun dengan rahang tegas melangkah menuju podium. Tatapannya yang tajam bak elang memperkuat karakternya sebagai pengusaha muda yang tak tersentuh. Aura keangkuhan tercetak jelas di wajahnya yang tampan. Kulitnya yang coklat semakin memperkuat pesona kemaskulinannya. Dia mendapatkan penghargaan sebagai pengusaha muda terbaik se Asia tenggara tahun 2008
Putra kedua Raditya ini menggeluti banyak usaha diusia mudanya. Menjadi General Manager pada Perusahaan milik keluarganya sendiri "TGR" Global Company yang bergerak di bidang teknologi informasi di usia yang masih sangat muda.
"Thank you very much for the God. And also my deepest thanks for my lovely mother" suara beratnya menggema memecah keheningan.
And so on ...
Tepuk tangan menggema sesaat setelah pidatonya yang cukup memukau.
Banyak kolega menghampirinya dan memberikan selamat. Tak jarang pula tawaran kerjasama mampir disela-sela Senda gurau mereka. Semuanya direspon dengan baik. Tak ingin kesan buruk mampir dan disandingkan dengan namanya. Walaupun pada akhirnya dia akan tetap memilih-milih bekerjasama dengan pengusaha lain. Baginya kejujuran dan kedisiplinan adalah hal yang utama. Ada yang berani mengusik prinsip nya ini maka tak segan akan membuangnya ke laut, menjadi kerang di planet Bikini Bottom.
🍁🍁🍁🍁🍁
Bunyi high heels terdengar terburu-buru mengikuti langkah pak General Manajer (GM) di depannya yang berjalan dengan langkah cepat. Virly salpira sang sekeretaris kewalahan mengimbanginya. Dia ketinggalan jauh di belakang. Aura keangkuhan jelas terlihat dari posturnya yang tinggi berbalut jas hitam mengkilap.
Rapat kali ini bernilai milyaran rupiah, sedangkan sekretarisnya salah memasukkan berkas perjanjian kerjasama dengan klien dari negara tetangga.
Dengan kasar dia menarik nafasnya. Emosinya sudah sampai ke ubun-ubun. Dia yang terkenal dengan kedisiplinan dan ketelitian dalam bekerja merasa dipermalukan oleh keteledoran sekretaris barunya. Berusaha menahan amarahnya dia pun menghentikan langkahnya. Menunggu sejenak kemudian dengan tak sabar dia berbalik,
" Kamu tau kan, saya paling tidak suka dengan kecerobohan seperti ini" tatapannya tajam menghujam jantung Virly, seketika tubuh sang sekretaris sedikit limbung. Dengan berpegangan pada dinding dia mengatur nafasnya. Mengejar pak Gala dengan sepatu setinggi 20 cm. Ditambah dengan kemarahannya kali ini membuatnya bertekad kuat akan mengundurkan diri setelah rapat ini berlangsung. Bayangkan saja dia dia harus kembali ke kantor dan hanya diberi waktu tiga puluh menit. Terpaksa dia menggunakan ilmu menghilang menggunakan Ojol yang terkenal lincah dan gesit di segala kondisi.
"Maafkan saya Pak" menunduk pasrah.Ibu satu anak ini rela dan ikhlas dimutasi ke kantor cabang lain yang penting di kampung halamannya. Beserta bonus tentunya. Yang penting terbebas dari GM yang arogan seperti orang di depannya.
Dengan pelan dia mencubit tangannya sendiri merasa mimpinya terlalu tak berperikemanusiaan.
"Lain kali jangan seperti ini lagi. Bekerjalah dengan baik kedepannya" suara Gala mulai menurun menandakan emosinya sudah terkontrol.
"Baik pak" jawab Virly masih dengan kepala menunduk takut. Gala melanjutkan langkahnya menuju ruang rapat yang sudah mereka sepakati.
"Tunggu saja pak, Surat pengunduran diri saya besok" bisik Virly dalam hati sambil mencebikkan bibirnya.
"Saya bosan jadi pegawai bapak" sambungnya menyeringai.
🍁🍁🍁🍁🍁
Virly Salpira dengan langkah mantap menuju bagian HRD sambil menyerahkan surat pengunduran dirinya. Dengan tersenyum angkuh dia menemui ibu Risma di ruangannya.
"Bu Virly sudah tau ya kalau ibu dimutasi ke kantor cabang di kota X ?" Tanya Risma dengan sopan setelah melihat Vira mendudukkan pantatnya di kursi pas dibalik mejanya.
"Eh?" Virly mengernyit bingung. Dia berusaha mencerna apa yang dikatakan ibu Risma di depannya.
"Pagi-pagi sekali SK mutasi ibu sudah diantar ke sini oleh asisten Pak GM" sambil menyodorkan amlop yang dia pastikan isinya adalah SK mutasi.
"Dan ini, cek atas nama ibu sebagai bonus karena sudah bekerja dengan baik sebagai sekretaris bapak"
Senyum ramah ibu RIsma dengan selembar cek ditangannya membuat badannya merinding.
Tangannya meremas surat pengunduran dirinya di bawah meja yang belum sempat dia serahkan.
"Apa pak GM bisa membaca fikiran ya?" Gumamnya tanpa sadar.
"Ada pa Bu?" RIsma menatapnya bingung.
"Ah tidak. Terima kasih banyak bu, saya akan membereskan barang-barang saya, selamat Siang"
Ucapnya kemudian sambil berjalan menuju pintu keluar. Otaknya masih belum bisa mencerna apa yang terjadi.
🍁🍁🍁🍁🍁
Dalam enam bulan ini sudah empat Sekretaris yang dimutasi ke kantor cabang di luar kota. Risma Yanti semakin bingung dengan tingkah pak Gala.
Dia yang selalu berhadapan dengan para sekretaris itu di awal bulan dan kemudian di penghujung tanggal setiap bulannya mendapat tugas tambahan menyerahkan SK MUTASI semakin pusing. Mencari karyawan yang layak dari berbagai divisi di kantor ini adalah tugasnya dan setelah memberikan tes dan memutuskan siapa yang terpilih dengan mudahnya pak Gala memecat secara halus dengan dalih mutasi. Itupun dengan memberikan bonus besar .
"Hanya Tuhan dan dia yang tahu apa maksud semua ini" gumamnya pelan. Setelah membereskan beberapa pekerjaannya dia menuju ruangan GM di lantai 7. Baru saja dia dapat pesan agar segera menghadap kepada Gala Putra Raditya sang General Manager.
Duduk dengan tenang menunggu Gala membaca beberapa berkas penting, Risma mengawasi suasana ruangan sang GM. Tampak jelas kalau Gala Putra Raditya adalah sosok pekerja keras dan sangat disiplin. Semua barang-barang dalam ruangan tertata dengan rapi.
"Ehem." Gala berdehem melihat Risma melamun.
"Iya Pak" jawab RIsma tersentak langsung menegakkan badan.
"Carikan kembali sekertaris untuk ku, dan ingat kali ini harus masih single" perintahnya dengan senyum miring.
Risma bergidik,
"Apa mungkin bosnya ini sudah mulai nakal?”
"Keempat sekretaris terbaru dimutasi semuanya adalah mamud, atau mama muda. Apa mereka memang kurang memuaskan?" Lanjutnya lagi dalan lamunan
"Hei, kamu melamun?"
RIsma tersentak.
"Baik pak!"
"Apakah harus dari karyawan dari kantor ini? Atau kita rekrut yang baru , pak?"
"Dari karyawan di kantor ini saja supaya penyesuaian lebih cepat karena lebih menguasai medan"
"Siap pak!"
RIsma pun undur diri dengan kepala pusing.
Setelah beberapa tes, akhirnya sekretaris baru pun didapat dari Divisi Riset dan pengembangan. RIsma tak ingin bekerja sendiri jadi dia meminta asisten pak GM, yaitu Deka Roland sebagai ketua panitianya.
Berdua mereka memutuskan Gisel lah yang akan menjadi sekretaris nya.
Sejak lama Gisel yang paling antusias mendaftarkan diri bahkan sebelum Virly dan yang lainnnya ikut tes. Tapi tak pernah lolos.
Kali ini Deka sebagai ketua panitia meluluskan Gisel. Dengan niat ingin mengerjai sang GM.
Gala yang tidak begitu suka bekerja dengan perempuan centil harus diberi pelajaran. Deka sudah lelah dengan kebiasaan memutilasi karyawan eh memutasi maksudnya.
Deka tersenyum penuh siasat saat menyerahkan SK dan Surat Tugas baru kepada Gisel.
---Bersambung--
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Palma077
Astaga Deka, berani ngerjain Pak Bos.. 😁
2022-07-13
0
Palma077
aku jg bingung soaL Pak Bos yg suka ganti sekretarisnya
2022-07-13
0
Fadlan
yg sabar Virly, yakinlah satu pintu rezeki yg tertutup maka banyak pintu rezeki lain yg terbuka...
2022-07-08
1