⚠️⚠️ tinggalin jejak nya setelah membaca biar tambah semangat lagi authornya😚⚠️⚠️
💙💙💙💙💙
Selesai sarapan aku diantar Zeno kerumah sakit dengan mobil sport mewah nya, setelah sampai di parkiran rumah sakit aku keluar dari mobil sport mewah Zeno karna hati dan pikiran ku mengkhawatirkan orang tua ku, aku sampai lupa untuk mengucapkan terimakasih dengan Zeno, karna pikiran ku saat itu ingin segera tiba di kamar inap papah ku.
"dasar wanita bukan nya ucapin terimakasih langsung keluar begitu saja, pamitan kek cipika cipiki gitu cium bibi* bagus lagi." kata Zeno menggerutu terkekeh, sebenar nya ia ingin memberi Bintang uang tips dari nya tapi karna di tinggal begitu saja,Zeno yang hendak memanggil Bintang di urungkan nya, ia memilih untuk meikut Bintsng dari belakang.
"Nona Latasha!" saat aku ingin masuk kekamar dimana papah ku dirawat aku mendengar nama ku di panggil seorang dokter.
" ya dok, ada apa dok?" tanya ku dengan seorang dokter yang memanggil ku.
"bisa ikut keruangan saya sebentar!" kata dokter itu.
"bisa" jawab ku langsung.
"kalo gitu mari kita keruang saya!" kata dokter itu, aku mengikuti langkah dokter dengan pikiran dan perasaan yang benar benar kacau, perasaan cemas menghantui namun aku selalu berdoa dalam hati semoga papah ku tidak kenapa kenapa.
Sesampai diruangan dokter itu aku duduk di hadapan.dokter itu. "jadi gimana dok dengan papah saya?" tanya ku.
"seperti diagnosa saya kemarin salah satu ginjal pak Herman bermasalah dan itu harus melakukan tindakan pencucian darah, namun lebih saya saran kan luntuk segera melakukan tindakan transpaltasi ginjal untuk pak Herman dengan melakukan traspaltasi ginjal atau pencangkokan ginjal pak Herman tidak perlu melakukan cuci darah lagi." kata dokter menjelaskan.
Air mata ku langsung terjun bebas mendengar penjelasan dokter, perasaan ku sudah tidak bisa di jelaskan lagi "ya allah cobaan apa lagi ini?" batin ku.
"kira kira untuk oprasi pencangkokan ginjal itu membutuhkan biayaya berapa ya dok?" tanya ku.
"kemungkinan kira kira sekitar tujuh ratus lima puluh juta tapi untuk lebih jelasnya anda bisa tanyakan langsung kebagian admin rumah sakit ini" kata dokter itu.
Bola mata ku membalalak mendengar nominal yang di sebutkan dokter. "apa dok tujuh ratus limah puluh juta?" kata ku terkejut, badan ku seketika terasa lemas air mata ku keluar semakin deras.
"nona Latasha anda yang sabar, untuk biayaya bisa anda tanyakan kebagian admin mungkin nanrti anda bisa meminta keringan, dan jangan lupa untuk selalu berdoa untuk kebaikan dan juga kesehatan orang tua anda" kata dokter itu yang mungkin ia peka akan keadaan ku yang bukan orang berada.
Aku keluar dari ruangan dokter setelah selesai mendengar semua penjelasan dokter, aku berjalan dengan langkah gontai menuju kamar rawat papah ku.
"Bintang" panggil Zeno.
"Zeno ngapain kamu disini?" tanya ku yang bingung kenapa Zeno ada disana.
"ngikutin kamu" jawab Zeno nyengir kuda.
"ngikutin aku?" tanya ku.
"iya , tadi aku mau kasih ini tapi kamu langsung keluar gitu aja pengen manggil kamu, kamu nya jalan gitu aja ya udah aku ikutin kamu" kata Zeno memberi aku amplok kaya nya isi nya uang.
"oh maaf aku kepikiran papah ku, makasih ya Zen" kata ku lembut dengan senyuman ku.
"mau ikut masuk?" tawar ku keZeno.
Aku dan Zeno masuk keruang kamar rawat papah ku, aku melihat mama ku duduk di kursi dan papah ku yang terbaring lemah, aku tidak bisa menahan air mata yang begitu saja keluar melihat orang yang aku sayangi terbaring lemah.
Saat jam makan siang aku izin pulang kerumah untuk mengurus urusan rumah, Zeno terlihat sangat ramah dengan orang tua , tanpa ku sadari aku tersenyum melihat Zeno seperti itu.
"makasih ya Zen" kata ku setelah mobil Zeno berhenti di depan gang.
"aku anterin kamu sampai depan rumah ya?" kata Zeno.
"gak.usah Zen, disini aja !" kata ku.
"ayo ku antar kamu sampai depan rumah!" kata Zeno, mau gak mau aku akhir nya membiarkan Zeno mengantar ku dengan jalan kaki sampai depan rumah.
Aku berjalan dengan Zeno melewati geng ibu ibu gosip, ibu ibu itu melihat aku dan Zeno seperti monyet yang liat pisang aja.
"dengan siapa lagi tuh? gonta ganti mulu" kata seorang ibu ibu yang samar samar masuk kependengaran ku, syukur nya aku tidak pernah menanggapi omongan mereka.
"ini rumah kamu?" tanya Zeno.
"iya Zen, makasih ya udah anterin aku sampai depan rumah" kata ku keZeno.
"gak disuruh masuk dulu nih?" goda Zeno ke aku.
Aku merasa serba salah jadi nya mau di ajak masuk takut ntar warga salah paham, gak di ajak masuk gak enak kan dengan Zeno yang udah baik sama aku.
"mmmmmm" belum selesai aku bicara ke Zeno.
"Latasha" seru seorang memanggil nama ku.
"sama siapa lo?" tanya Riki dia adalah mantan aku yang masih ngejar ngejar aku untuk balikan.
"mau gue sama siapa bukan urusan lo" jawab ku ketus Zeno masih menjadi penonton yang baik dia hanya diam melihat aku dan Riki.
"ck, gak.usah sok jual mahal, sok sok an ogah di ajakin balikan lo pikir gue gak tau siapa lo sebenar nya tapi kalo mau balikan gue gak mempermasalahin kerjaan lo yang sebagai jala** pemuas nafs* lelaki, ini salah satu pelang*an.lo kan?" kata Riki bernada sinis dengan senyuman mengejek.
Mulut ku terbuka ingin menjawab ucapan Riki namun tidak jadi karena Zeno sudah terlebih dahulu melangkan bogem mentah nya.
"anjing lo ya udah ngehina cewe gue di depan gue" Zeno menampar Riki seperti orang kesurupan. Zeno juga merasa heran kenapa dia sangat marah seperti saat ia mendengar orang itu menghina Bintang.
~bersambung~
💓💓 hai terimakasih sudah membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian kasih LIKE, VOTE, KOMEN nya ya guys biar tambah semangat author nya💓💓
💓💓SALAM CINTA, SAYANG DAN DAMAI DARI AUTHUR💓💓
💓 I LOVE YOU ALL 💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Enima Afla Sabita
mungkinkah zeno sudah terpesona dgn bintang dan ingin memilikinya
2022-02-26
2