Setelah malam itu Viola benar-benar memilih menjauh dari Gava,ia hanya akan bicara seperlu nya saja dan hari ini ia berencana akan melanjutkan pendidikan nya kembali seperti dulu saat ia masih kuliah ingin mengerjar pendidikan yang tinggi.
Kedua nya sarapan di meja makan tanpa bicara,namun sesekali Gava melirik ke arah Viola yang sekarang seperti menganggap nya tak ada,ia juga merasa bersalah pada Viola namun semua nya telah terjadi.
"Bik Vio pergi dulu"ucap Viola pada bik Siti,ia telah rapi dengan menggunakan celana jeans dan kaos oblong di padukan dengan kemeja kotak-kotak yang sengaja tak ia kancing serta memakai sepatu cats putih membuat nya terlihat lebih cantik dan imut bahkan orang akan mengira jika ia belum menikah.
"Non jadi mendaptar"tanya bik Siti.
"Iya bik Vio suda menyiapkan semua nya dari semalam"ucap Viola.
"Hati-hati non"ucap bik Siti.
"Iya bik"ucap Viola berlalu pergi dari sana tanpa menatap Gava sedikit pun. Viola masuk ke dalam mobil nya dan melajukan nya menuju universitas ternama di kota tersebut untuk mendaptarkan diri nya.
Masalah uang dan biaya kuliah nya meski boros namun ia masih memiliki uang di atm nya yang cukup untuk biaya diri nya tanpa meminta pada siapa pun termasuk pada Gava.
"Viola mau mendaptar apa bik"tanya Gava penasaran.
"Itu den non Vio mendaptar kan kuliah ingin melanjutkan pendidikan nya lagi"ucap bik Siti di angguki Gava segera berangkat ke kantor.
Viola yang telah sampai di sana memarkirkan mobil nya dan segera mengurus pendaptaran diri nya masuk kuliah lagi,satu jam dia berada di sana akhir nya selesai Viola memutuskan berjalan-jalan mengelilingi kota sendirian sejak menikah ia tak terlalu sering keluar hanya di rumah menunggu Gava pulang dan belajar memasak,jika bosan ia akan ke butik mama nya atau ke perusahaan bertemu dengan Gava yang selalu bersikap dingin pada nya.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Tak terasa sebulan telah berlalu kedua nya hanya seperti itu saja,Viola menyibuk kan diri nya untuk kuliah dan Gava sibuk dengan perusahaan yang kini merambat di bidang fasion menjadikan nya dan Sintia terlibat dalam hal tersebut mengingat Sintia mahir dalam hal fasion.
Saat ini Sintia dan Gava sedang berada di cafe tak jauh dari butik tempat Sintia bekerja membahas pekerjaan yang mereka akan lakukan,hingga kedua nya tak menyadari jika Viola masuk ke dalam juga membeli cemilan dan minuman yang ingin ia bawa ke kampus.
Ternyata mereka semakin dekat,batin Viola tersenyum kecut.
Selesai depan pesanan nya Viola membayar nya segera keluar dari sana berjalan santai hingga mata Sintia yang tak sengaja menatap sekitar melihat Viola membuat nya panik takut nya Viola salah sangka.
"Violaaa"ucap Sintia agak berteriak membuat langkah Viola terhenti dan pura-pura mencari asal suara Sintia meski ia sudah tahu.
"Ehh kalian di sini juga"tanya Viola setelah dekat dengan kedua nya.
"Iya kami sedang membahas masalah pekerjaan yang akan segera di lakukan"jelas Sintia agar Viola tak salah paham.
"Ooo,kalian lanjutkan saja aku pergi dulu karna aku juga ada urusan"ucap Sintia membuat kedua nya terdiam.
Viola bergegas berjalan menjauh dari kedua nya sambil menyedot minuman yang ada di tangan nya dengan santai seperti tak ada yang ia curigai ataupun hal lain yang ia rasakan hingga Viola keluar dari dalam cafe berjalan menuju mobil nya tepat di depan Gava dan Sintia duduk hanya terhalang jendela kaca saja.
Sebelum Viola masuk seseorang memanggil Viola dari arah lain yang tak jauh dari nya membuat Viola menoleh.
"Violaaaa"teriak orang tersebut berlari menghampiri Viola dan memeluk nya dengan erat membuat Viola terdiam karna ia seperti mengenal lelaki yang memeluk nya tersebut.
"Lioo"ucap Viola menatap pemuda tampan di depan nya.
"Aku kira kamu gak kenal ku lagi"ucap pemuda yang bernama Lio tersebut pada Viola setelah melepaskan pelukan nya.
"Jadi benar kau Lio"tanya Viola dengan mata berbinar senang seperti anak kecil yang mendapatkan permen.
"Hmm"dehem Lio terkekeh kecil melihat Viola yang tak berubah sama sekali.
"Akhir nya kau kembali"ucap Viola senang melompat ke pelukan Lio beruntung tubuh Viola kecil dan Lio tinggi tegap hingga Lio dapat menahan tubuh mereka hingga tak terjatuh.
"Astaga kau sama sekali tak berubah"ucap Lio terkekeh melihat kelakuan Viola.
"Apa kau tak malu di lihat banyak orang"ucap Lio sedikit berbisik karna banyak orang yang menatap mereka.
"Hehehe aku lupa"ucap Viola cengengesan tak jelas segera turun dari gendongan Lio.
"Ayo pergi dari sini aku masih merindukan mu"ucap Viola menarik tangan Lio masuk ke dalam mobil nya begitu juga dengan nya,hingga mobil milik Viola meninggalkan cafe tersebut ia bahkan melupakan tentang Gava dan Sintia yang berada di dalam dan pasti nya melihat apa yang ia lakukan saking senang nya.
Gava sendiri entah kenapa ia merasa kesal karna kelakukan Viola yang seenak nya saja berpelukan dengan lelaki lain,berbeda dengan Sintia yang heran tak tahu siapa lelaki tersebut karna Viola tak pernah bercerita tentang lelaki mana pun kecuali Gava.
"Mas siapa yang bersama dengan Viola tadi"tanya Sintia penasaran siapa tahu Gava kenal dengan lelaki tersebut.
"Aku tidak tahu"ucap Gava singkat.
"Besok saja kita lanjut membahas nya aku masih ada pekerjaan di kantor"ucap Gava berdiri dari duduk nya.
"Iya mas"ucap Sintia beranjak juga dari duduk nya.
Kedua nya pun keluar dari cafe tersebut setelah Gava membayar nya,Gava masuk ke dalam mobil nya dan melajukan nya kembali ke perusahaan sedangkan Sintia kembali ke butik untuk bekerja juga.
Beda hal nya dengan Viola dan Lio kini berada di rumah Viola karna ia tidak jadi ke kampus,kedua nya berada di taman belakang duduk di atas rumput yang di tata rapi tepat di bawah pohon mangga yang sedang berdaun lebat dengan makanan di depan mereka.
"Kapan kau kembali ke sini dan kenapa kau pergi dulu tak memberi tahu ku sama sekali aku lelah mencari mu dulu kau tahu"ucap Viola mengeluarkan kekesalan nya pada teman kecil nya tersebut.
"Kau ini masih saja tak berubah selalu manja"ejek Lio membuat Viola mengerucutkan bibir nya kesal.
"Ini bibir kenapa kek bebek gitu"ucap Lio gemas menatap Viola yang selalu cantik tak berubah sama sekali namun sayang walaupun Viola cantik ia menganggap Viola sebagai adik nya begitu juga Viola yang menganggap Lio sebagai saudara nya sendiri mengingat mereka berdua anak tunggal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments