"Coba kamu lihat ini, Cla." Sofia menyodorkan sebuah majalah dengan foto Kaiden di cover bagian depan kepada Claudia.
"Ini kan majalah bisnis terkenal. Aku tau kalau Kaiden diwawancara oleh majalah ini beberapa waktu lalu."
"Iya, edisi tentang Kaiden ini terbit 2 bulan yang lalu. Aku tau kalau mereka mungkin melakukan wawancara dengan Kaiden sebelum pernikahan kami. Tapi mereka juga menulis sedikit tentang hubungannya dengan seorang wanita. Dia seorang celebrity bernama Bella Johnson dan di situ ditulis kalau Kaiden masih menjalin hubungan dengan wanita itu." Wajah Sofia terlihat bingung.
Claudia terdiam sejenak lalu berkata dengan hati-hati. "Fia... Mungkin sebaiknya kamu menanyakan hal ini pada Kaiden."
"Iya, nanti aku pasti akan bertanya pada Kaiden. Tapi Cla..." Sofia memegang dadanya. "Aku kaget melihat ini. Aku minta kamu memberitauku semua yang kamu tau tentang Kaiden. Please?"
"Fia..." Claudia tampak bimbang.
"Please..." Sofia memegang tangan Claudia. "Please, Cla... aku benar-benar ga tau apa-apa tentang suamiku. Apa ini benar-benar kekasihnya? Wanita ini?" Dia menunjuk foto wanita cantik yang terpampang di salah satu halaman majalah.
"Apa Kaiden ga pernah cerita tentang masa lalunya padamu?"
"Aku ga mau menceritakan tentang masa laluku pada Kaiden. Jadi aku juga ga pernah bertanya pada Kaiden tentang masa lalunya. Tapi Kaiden pernah cerita sekilas tentang mantannya. Dia hanya bilang kalau mereka udah ga ada hubungan apa-apa lagi."
"Bella Johnson memang mantannya Kaiden. Dan yang aku tau, hubungan mereka suka putus-nyambung. Tapi kalau Kaiden memutuskan untuk menikahimu, itu artinya dia ga ada hubungan lagi dengan wanita itu."
Sofia menggelengkan kepalanya. "Tapi aku ga yakin... Kaiden menunda resepsi pernikahan kami di London karena dia bilang dia sedang ada masalah serius dengan keuangannya saat ini."
"Benarkah? Tapi bukannya perusahaan Kaiden baik-baik aja? Aku cukup kaget waktu kamu bilang kalian tinggal di apartemen yang kecil. Karena aku tau kalau Kaiden punya beberapa rumah besar yang mewah di London dan beberapa penthouse di kawasan elit."
"Aku tau, ibu mertuaku juga mengatakan hal yang sama. Aku rasa dia hanya ingin menyembunyikan aku dari publik."
"Apa? Kenapa kamu berpikir begitu, Fia?"
"Karena aku ga ngerti apa alasannya membawaku untuk tinggal di apartemen kecil itu. Apa betul dia sedang ada masalah finansial? Dan kenapa dia juga memberikan kesan kalau dia ga berniat untuk mengadakan resepsi pernikahan di London? Kamu tau kan kalau pernikahan kami di LA itu sangat private, ga ada satu mediapun yang meliput. Jadi kalau kami ga mengadakan pesta resepsi di sini, kecil sekali kemungkinannya publik bisa tau soal pernikahan kami. Mungkin orang hanya akan membicarakannya dari mulut ke mulut dan menganggap itu hanya gosip."
Claudia tertengun mendengar penuturan Sofia.
Wajah Sofia berubah menjadi muram. "Apa menurutmu Kaiden menyembunyikan pernikahan kami karena pacarnya ini?"
"Fia... Aku yakin Kaiden pasti punya alasan kenapa dia melakukan semua ini dan kamu harus bicarakan hal ini dengannya." ulang Claudia sambil meremas bahu Sofia.
"Tapi kami ga punya waktu untuk berbicara, kami terlalu sibuk untuk..." Sofia menghela nafas, tidak melanjutkan kalimatnya.
Claudia tersenyum. "Terlalu sibuk untuk apa?"
"You know... kegiatan di atas ranjang." jawab Sofia dengan wajah memerah.
Claudia terkikik geli. "Hm, okay aku ngerti. Tapi kamu harus berjanji padaku untuk mencari waktu yang tepat dan membicarakan hal ini dengan Kaiden ya? Jangan menyimpulkan sesuatu dengan pikiranmu sendiri."
"Iya, aku janji." Sofia kembali memandangi foto Bella Johnson yang ada di majalah. "Dia cantik sekali. Apa kau tau udah berapa lama mereka menjalin hubungan?"
"Hm... entahlah. Ethan pernah cerita padaku kalau orang tua Kaiden ga merestui hubungan mereka."
"Benarkah? Padahal dia sangat cantik. Kasian Kaiden..."
"Fia, koq kamu merasa kasian sama Kaiden?"
Claudia menatap temannya dengan bingung.
"Iya, kasian. Kamu bisa bayangkan kan, kalau misalnya Kaiden mencintai wanita ini. Tapi mereka ga bisa bersama karena ga dapat restu dari orang tua. Terus Kaiden terpaksa harus menikah denganku karena permintaan orang tuanya. Itu benar-benar menyedihkan..." Sofia menghela nafas panjang.
"Tapi Kaiden kan sekarang suami kamu. Kamu ga perlu merasa kasian dengan masa lalunya."
"Kamu kan tau kalau pernikahan kami ini karena perjodohan, bukan karena aku dan dia saling jatuh cinta. Ah, sudahlah... Seharusnya aku ga usah peduli apa Kaiden punya pacar atau ga." Sofia mendengus.
"Jadi kamu beneran ga peduli?" Claudia tersenyum.
Sofia cepat-cepat menoleh ke arah Claudia. "Ga, aku ga peduli." Dia menggelengkan kepalanya.
Claudia terkekeh, “Tapi sepertinya kamu sangat peduli tentang hal itu. Dan aku pikir kamu harus peduli, Fia. Kaiden kan suami kamu.”
“Tapi dia ga cinta sama aku. Mungkin dia masih mencintai wanita ini.” Sofia berkata dengan nada sedih, sambil menunjuk foto Bella di majalah.
“Kalau kamu gimana? Apa kamu cinta sama Kaiden?”
"Hah?" Sofia tampak terkejut dengan pertanyaan Claudia.
“Fia, aku bertanya padamu. Apa kamu mencintai suamimu?"
Mata mereka bertemu untuk beberapa saat lalu Sofia menggelengkan kepalanya.
"Ga. Aku ga cinta sama dia."
"Yakin?"
“Kamu tau kan kalau aku menikah sama Kaiden dan pindah ke sini untuk memulai hidup baru, bukan untuk cinta. Cinta adalah hal yang menyakitkan buatku dan aku ga tertarik untuk terlibat dengan cinta lagi.” kata Sofia dengan mata berkaca-kaca.
"Oh Fia, aku minta maaf... aku ga bermaksud mengingatkanmu tentang--"
"Ga apa-apa. Aku baik-baik aja kok." Sofia mencoba untuk tersenyum. "Aku tau kalau kami menikah bukan karena cinta. Aku dan Kaiden butuh **** untuk mempertahankan pernikahan kami. Kami ga perlu saling mencintai. Kami hanya butuh **** yang hebat dan itu sudah cukup." Sofia berkata sambil mengedipkan matanya.
Claudia terbelalak lalu tertawa. "Ya ampun, kenapa kamu berpikiran begitu?"
"Karena Kaiden selalu memuji tubuhku. Dia juga selalu bilang kalau dia suka tubuhku. Tubuhku. Dan bukan aku..."
"Astaga! Dia mengatakan itu?" Claudia tampak tak percaya.
Sofia mengangguk lemah. "Aku rasa Kaiden mencintai mantan pacarnya, atau wanita itu memang masih pacarnya ya? Ah, aku ga tau. Dia mencintai wanita itu tapi dia juga menyukai tubuhku. Dia benar-benar bodoh..."
Claudia tertawa geli, “Ya Tuhan. Tapi kurasa kamu juga menyukai tubuh suamimu kan?”
"Apa? No, aku ga suka. That's really silly."
"Eyyy... Jangan bohongi aku. Kaiden dan Ethan itu seperti magnet buat para kaum wanita karena mereka itu CEO muda yang sangat tampan dan punya tubuh yang bagus."
"Well, aku ga bisa membantah fakta itu. Kaiden memang sangat seksi dengan pembawaannya yang dingin. Dia juga tau betul apa yang harus dia lakukan di ranjang. He's very impressive as a man.”
Claudia tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan temannya. Sofia dan Claudia memang baru saling mengenal untuk waktu yang singkat. Tetapi mereka berdua dapat berbicara dengan terbuka, santai dan nyaman seperti layaknya teman lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments