Menjadi Si Sexy Demi Dia

Los Angeles - California

"Pakai gaun ini, sayang..." Seorang nyonya cantik menyerahkan sebuah gaun tipis yang sexy kepada putrinya yang berambut coklat panjang sepinggang.

Sofia Ann Levine, gadis berusia 25 tahun itu membelalakkan mata bulatnya yang berwarna coklat terang ketika melihat dress rancangan salah satu designer top dunia di tangannya.

"Mom? Ini sexy banget! Separuh dadaku akan terpamer kemana-mana." pekiknya terdengar. "Bagaimana aku bisa menemui laki-laki itu dengan baju ini?"

"Ah, itu ga apa-apa, sayang. Dia kan calon suamimu." Sarah berkata dengan santai sambil mengelus rambut Sofia yang sehalus sutra.

Laura, adik Sofia tampak heran mendengar perkataan ibunya. "Mom, biasanya Mom melarang kami memakai pakaian yg sexy dan terbuka. Tapi kenapa Mom sekarang menyuruh Fia memakai gaun sexy ini? Aku yakin laki-laki itu akan kesenangan melihat dada Fia yang penuh dan mulus."

"Laura!" Sofia mencubit pipi adiknya.

"Tapi iya kan, kak. Dadamu yang sexy itu benar-benar aset yang berharga, tentu saja selain wajahmu yang cantik menawan." Laura mencolek pipi putih kakaknya.

Sofia hanya bisa diam saja mendengar fakta yang memang tak bisa disangkal itu. Orang-orang di sekitarnya sering sekali memuji kecantikan wajah dan bentuk tubuhnya yang aduhai. Terkadang Sofia merasa sedikit risih dengan sanjungan mereka yang menurutnya terlalu berlebihan. Bagaimanapun dia akan lebih menghargai jika orang menilainya bukan berdasarkan penampilan fisiknya, melainkan kecerdasan dan kemampuannya.

"Laki-laki itu akan berimaginasi liar kalau melihat Fia memakai gaun sexy itu, Mom."

"Ya ampun, Laura. Kaiden akan menikahi kakakmu, jadi Mom rasa itu tidak masalah."

"Tapi belum tentu Fia mau menikahi laki-laki itu kan, Mom? Mereka kan belum pernah bertemu lagi setelah sekian lama!" bantah Laura. "Iya kan, Fia?"

"Sofia sudah berjanji pada Mom and Dad kalau dia bersedia menikah dengan Kaiden Alexander Lee. Iya kan, dear?" Sarah mengelus kepala Sofia penuh sayang.

Sofia mengangguk pelan. "Iya, Mom."

"Kamu yakin, Kak?" Laura memegang tangan kakaknya.

Sofia menggigiti bibir bawahnya, itu adalah kebiasaannya kalau dia sedang merasa cemas. "Tapi... tapi mungkin laki-laki itu yang tidak mau menikah denganku, Mom."

"Mom yakin sekali kalau dia akan setuju menikah denganmu. Maka dari itu kamu harus memakai gaun ini, sayang..." Sarah meyakinkan putrinya lagi. "Kaiden pasti akan terpesona melihatmu memakai gaun itu."

"Ya itu sudah pasti. Dan dijamin dia juga akan sangat bergairah, Mom." kata Laura dengan sedikit kesal.

"Laura!"

"Itu benar, Mom. Fia punya tubuh yang tinggi dan ramping bagaikan model tapi bagian dada dan pantatnya benar-benar sexy. Gaun itu hanya akan menonjolkan lekuk-lekuk tubuh indah Fia."

"Sudahlah, Lau." Sofia merengut. "Aku benar-benar harus memakai gaun ini, Mom?"

"Menurut Sharon, putranya itu menyukai gadis yang cantik dan sexy." Sarah tersenyum pada Sofia, "Dan tentu saja kita akan memberikan apa yang dia sukai."

Laura mendesah. "Mom, kenapa sih Mom and Dad mendesak Fia untuk segera menikah?"

"Fia akan mendapatkan hidup yang baru, Laura. Setelah menikah dia akan menjalani hidup barunya dan berbahagia. Mom janji kamu akan bahagia, Fia."

Ibu yang penuh kasih itu mencium puncak kepala putri sulungnya. "Jangan lupa untuk mencoba gaunnya ya, dear." kata Sarah sebelum keluar dari kamar Sofia.

Sofia hanya mengangguk.

Beberapa menit kemudian.

"Bagaimana menurutmu?" Sofia berdiri di hadapan Laura dengan gaun yang terbuat dari kombinasi sutra dan brokat berwarna serba hitam yang membalut tubuh berlekuk indahnya bagai kulit kedua.

"Wow! You're hot!" Laura terpesona. "Gaun itu seperti dibuat khusus untukmu, Fia. Pasti Kaiden Alexander Lee itu nanti akan meneteskan air liurnya tanpa sadar atau bahkan dia akan membuat celananya basah. Ini benar-benar gawat." Laura terkekeh geli.

Sofia mendesah pelan, "Aku juga tidak mengerti. Kenapa Mom memintaku menggunakan daya tarik seksual untuk menarik perhatian laki-laki itu? Ini sungguh aneh. Aku tidak terbiasa berpenampilan seperti ini."

"Yah tampaknya Mom and Dad akan menggunakan berbagai macam cara agar perjodohan ini berhasil. Mereka benar-benar ingin Kakak segera menikah."

"Ya, aku tau. Mereka takut aku akan mencoba bunuh diri lagi kan?" bisik Sofia sedih.

"Kakak..." Laura meraih tangan Sofia. "Kita kan sudah berjanji untuk tidak..."

"Ya aku tau. Maafkan aku, Lau." Sofia meremas tangan adiknya. "Jangan khawatir, aku akan memulai hidup baru setelah menikah dengan laki-laki itu."

Laura tersenyum.

Sofia berusaha menarik bagian depan gaunnya tapi itu sia-sia. "Gaun macam apa ini? Ya ampun, dadaku hampir tumpah!" Sofia mengomel kesal.

Laura terkekeh geli, "Sudah, jangan ditarik-tarik. Percuma saja. Aku pikir lelaki bernama Kaiden itu sungguh amat sangat beruntung." Si cantik itu tertawa kecil, "Sepertinya yang Mom bilang itu benar, lelaki itu akan langsung setuju untuk menikahimu karena kamu sangat sexy, Fia!"

Sofia tersenyum pahit, "Ya Tuhan, aku harus membuat laki-laki itu bahagia dan memuaskannya dengan tubuhku... Oh, itu mengerikan." Dia memejamkan matanya.

"Ah, Fia... Seharusnya kamu menolak permintaan Mom and Dad dari awal. Kamu akan menemukan cinta yang lain kalau saja..."

"Tidak ada cinta yang lain untukku di dunia ini, Lau." Sofia memotong perkataan adiknya dengan suara serak. Wajah cantiknya terlihat begitu muram.

Ketika malam menjelang dan semua penghuni mansion mewah itu sudah terlelap tidur, seorang gadis berjalan perlahan mendekati jendela kamarnya yang besar. Dia terdiam, menatap ke arah bulan yang bersinar di gelapnya malam. Suasana begitu sunyi, sesunyi hatinya yang terasa hampa.

Sofia menghela nafas pelan, matanya berkaca-kaca. Sudah lama sejak terakhir kali dia menangis, dia tidak lagi membiarkan dirinya menangis sejak saat itu. Tapi sekarang yang dia ingin lakukan hanyalah menangis.

Dia menggelengkan kepalanya beberapa kali. Tidak, dia tidak boleh menangis lagi. Gadis itu telah memutuskan untuk meninggalkan masa lalu yang penuh kesedihan dan mulai melangkah lagi menapaki hidupnya. Beberapa waktu yang lalu dia merasa seakan hidupnya terhenti, dan dia terjebak dalam kesedihan yang tak berkesudahan.

Tapi dia sudah berjanji kepada orang tuanya untuk kembali bangkit dan melupakan semua yang telah terjadi. Dia juga berjanji pada dirinya sendiri untuk melakukan apapun demi kebahagiaan keluarga tercintanya. Sofia tidak ingin melihat orang-orang yang dikasihinya terpuruk dalam kesedihan karena memikirkan dirinya.

Itulah sebabnya Sofia tidak punya pilihan lain ketika orang tuanya mengusulkan soal perjodohan dan dia tahu mereka melakukan itu demi kebaikannya. Tapi kenapa hatinya terasa sakit? Kenapa rasa perih itu datang kembali? Apakah dia akan sanggup menata hidupnya lagi? Apakah lelaki itu akan sungguh membawanya ke dunia yang baru penuh kebahagiaan dan mengembalikan senyum di wajahnya?

Sofia tidak berani berharap. Bagaimanapun mereka adalah dua orang asing yang tidak saling mengenal. Tapi bukankah perjodohan adalah hal yang sudah sangat sering terjadi sedari zaman dahulu kala? Dan banyak pasangan manusia yang menemukan indahnya cinta dan kesetiaan dalam keluarga yang dibangun berdasarkan perjodohan. Walaupun Sofia tidak menutup mata terhadap banyaknya pasangan yang gagal dan berakhir dengan kepahitan. Tapi semuanya itu hanyalah suratan takdir setiap insan manusia yang tidak bisa dilawan.

Besok. Besok dia akan bertemu dengan laki-laki itu. Laki-laki yang telah dipilihkan oleh orang tuanya untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Entah bagaimana perasaannya menghadapi pertemuan yang seakan-akan menghantuinya dan menyesakkan dadanya.

Dari semua yang dia dengar tentang lelaki itu, tampaknya Kaiden Alexander Lee bukanlah seseorang yang mudah ditaklukan hanya dengan ketulusan hati. Dia harus mengandalkan keindahan fisiknya untuk merebut hati lelaki itu, sesuatu yang pantang dilakukan oleh Sofia sebelumnya. Dia benci hal itu tapi saat ini dia tidak punya pilihan.

Sofia menutup matanya, menempelkan keningnya di kaca jendela yang dingin.

Sebelum dia mulai melangkah, meninggalkan semua kenangan yang pernah menghiasi hatinya. Sofia merasa perlu untuk mengucapkan salam perpisahan pada masa lalunya.

"Selamat tinggal, sayang... Tolong doakan aku ya...."

Episodes
1 Bidadari Kesayangan Mom
2 Menjadi Si Sexy Demi Dia
3 Pertemuan 'Pertama' Yang Mendebarkan
4 Ya, Ayo Kita Menikah!
5 The Wedding Day!
6 Saatnya Menggoda Sang Pengantin Pria...
7 Malam Pertama : Apakah Kamu Akan Menciumku?
8 Malam Pertama : Panas dan Mendebarkan
9 Seorang Suami Yang Bahagia...
10 Seorang Istri Yang Bersedih
11 Istriku Yang Menggemaskan
12 Kita Harus Tinggal Bersama di Sini
13 Mimpi Buruk Sofia
14 Pembicaraan Dengan Sahabat
15 Ternyata Suamiku Punya Pacar!
16 Mimpi Buruk Kaiden
17 Kaiden dan Teman-Temannya
18 Sofia dan Teman-Teman Kaiden
19 Kunjungan dari Sang Mantan Pacar
20 Dimana Kamu Sekarang, Baby...
21 Mari Kita Bicara Soal Kamu dan Pacarmu!
22 Visuals (Kai & Fia) ~ Author's Version
23 Stop Fighting, Let's Make Love
24 Men's Talk
25 Terungkapnya Rahasia Masa Lalu
26 Rahasia Sofia
27 Jangan Temui Dia Lagi
28 Sofia Is My Wife!
29 Hanya Ingin Memelukmu
30 I Love You Forever
31 Do You Still Want Me?
32 Pillow Talk
33 Rencana Balas Dendam Kaiden
34 Mari Kita Bercerai!
35 Let's "Talk" About Our Divorce
36 The Break-Up Seggs
37 The Real Talk
38 Kegalauan Hati Seorang Kaiden
39 Tamparan Keras Dari Mom
40 Mereka Memang Sedang Bersama!
41 Pembicaraan Yang Tak Terduga!
42 Kita Saling Kangen, Jadi Mari Kita Berantem!
43 Heart To Heart
44 Fire In The Car
45 Pernyataan Cinta
46 Back To Lee Mansion
47 Dad's Warning!
48 Pacaran Setelah Menikah
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bidadari Kesayangan Mom
2
Menjadi Si Sexy Demi Dia
3
Pertemuan 'Pertama' Yang Mendebarkan
4
Ya, Ayo Kita Menikah!
5
The Wedding Day!
6
Saatnya Menggoda Sang Pengantin Pria...
7
Malam Pertama : Apakah Kamu Akan Menciumku?
8
Malam Pertama : Panas dan Mendebarkan
9
Seorang Suami Yang Bahagia...
10
Seorang Istri Yang Bersedih
11
Istriku Yang Menggemaskan
12
Kita Harus Tinggal Bersama di Sini
13
Mimpi Buruk Sofia
14
Pembicaraan Dengan Sahabat
15
Ternyata Suamiku Punya Pacar!
16
Mimpi Buruk Kaiden
17
Kaiden dan Teman-Temannya
18
Sofia dan Teman-Teman Kaiden
19
Kunjungan dari Sang Mantan Pacar
20
Dimana Kamu Sekarang, Baby...
21
Mari Kita Bicara Soal Kamu dan Pacarmu!
22
Visuals (Kai & Fia) ~ Author's Version
23
Stop Fighting, Let's Make Love
24
Men's Talk
25
Terungkapnya Rahasia Masa Lalu
26
Rahasia Sofia
27
Jangan Temui Dia Lagi
28
Sofia Is My Wife!
29
Hanya Ingin Memelukmu
30
I Love You Forever
31
Do You Still Want Me?
32
Pillow Talk
33
Rencana Balas Dendam Kaiden
34
Mari Kita Bercerai!
35
Let's "Talk" About Our Divorce
36
The Break-Up Seggs
37
The Real Talk
38
Kegalauan Hati Seorang Kaiden
39
Tamparan Keras Dari Mom
40
Mereka Memang Sedang Bersama!
41
Pembicaraan Yang Tak Terduga!
42
Kita Saling Kangen, Jadi Mari Kita Berantem!
43
Heart To Heart
44
Fire In The Car
45
Pernyataan Cinta
46
Back To Lee Mansion
47
Dad's Warning!
48
Pacaran Setelah Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!