Sahabat

Antara marah dan terpesona, entah sikap mana yang mendominasi Bintang, tetapi karena sikap jailnya, tentu saja Bintang ingin menguji murid baru tersebut.

"Awas lu ya, pulang sekolah tunggu gue." Bintang pergi begitu saja di ikuti kedua sahabatnya. Bisik-bisik terdengar jelas di telinga Starla.

"Eh siapa sih dia cari gara-gara sama idola kita,"

"Tau tuh, penampilan kampungan, nggak modis mau cari mati kali,"

"Anak baru carper banget sih,"

"Cari simpatik pasti dia,"

"Eh denger-denger emang banyak anak baru yang di pindah tau, dan kalian tau kenapa?"

"Karena mereka itu pengemis hahaha,"

"Maksud lu?"

"Ya mereka yang pindah itu karena dapet beasiswa full dari sekolah, artinya mereka yang pindah ke sini itu orang miskin euh nggak level banget kan?"

"Astaga, males banget deket-deket mereka."

Tak tahan dengan bisikan itu, Starla berjalan mencari toilet, karena jilbab dia juga sedikit terkena es marimas tadi. Starla mengunci pintu toiletnya dan menyalakan keran. Cukup lama Starla di dalam, dan saat membuka pintu, sudah ada dua gadis yang menunggunya di depan pintu. Starla pikir ketiga gadis itu sedang antri untuk masuk, tetapi saat Starla akan beranjak pergi, salah satu dari mereka menarik jilbab bagian belakangnya.

"Aw aw … kenapa kalian narik jilbab aku?" Starla berbalik badan dan menatap mereka.

"Lu anak baru kan?" tanya Sisil.

"Iya, memang kenapa?" jawab Starla. Sisil, Lilian dan Bella tersenyum sinis mendengar pertanyaan Starla. Bella melepaskan jilbab Starla yang dia tarik tadi dan mendorong tubuh Starla ke tembok. Ketiganya menatap Starla tajam, mata mereka seolah menyimpan sebuah dendam kusuma.

"Kalian itu siapa? Dan kenapa kalian bersikap begini?" Starla hendak berlari pergi, tetapi tentu saja tak bisa karena Lilian dan Bella saat ini sedang memegang kedua tangan Starla agar dia tak pergi bahkan untuk berontak saja tak bisa.

"Gue denger lu cari masalah sama Bintang ya? Punya nyali lu ya? Inget ya, Bintang itu pacar gue, dan apapun yang berurusan dengan Bintang bakal berurusan juga sama gue, ngerti gak lu?" Sisil memegang pipi Starla dan menekannya hingga Starla kesakitan.

"Awas lu sampe macem-macem. Wajah kampungan kayak lu gak pantes buat deket-deket sama the most di sekolah ini." Sisil melepaskan cengkraman tangannya dan pergi bersama kedua sahabatnya.

"Ya Allah, lapang kan lah kesabaran hamba agar hamba tetap bisa menggapai cita-cita hamba. Jangan biarkan orang-orang jahat mendekati hamba Mu yang lemah ini ya Allah Aamiin." Starla memperbaiki hijabnya lalu mencuci tangan dan wajahnya dan memutuskan kembali ke kelas.

"Kamu baik-baik aja?" Starla menghentikan langkahnya dan berbalik untuk mencari sumber suara yang dia pikir telah menyapanya. Starla mendongak sejenak dan kembali menunduk.

"Aku baik-baik aja, memangnya kenapa nanya begitu?" Starla bingung harus panggil kakak atau adik, karena dia tak tau laki-laki di depannya itu siapa, walaupun tinggi badannya sangat melebihi dirinya.

"Nama ku Alvin. Aku kelas XII A dan ketua OSIS. Tadi aku lihat Sisil seluar kamar mandi dengan terbahak-bahak, aku pikir dia nyakitin kamu."

"Baru kali ini ada yang perhatian sama aku ya Allah." batin Starla. "Em ... terima kasih perhatiannya Kak, tapi ahamdulillah aku nggak pa-pa."

"Kamu anak baru ya?"

"Iya Kak, ini hari pertama aku masuk."

"Siapa nama mu?"

"Aku Starla Moonata Putri. Kakak bisa panggil aku Starla."

"Baiklah Starla, sebentar lagi jam istirahat selesai, kalau ada yang mengganggu mu, bilang ya." Alvin mengelus ujung kepala Starla yang sedang menunduk. Starla langsung membulatkan matanya. Starla mendongak dan menatap wajah tampan tanpa noda hitam bahkan jerawat satu pun. Hanya Galang yang yang selalu begitu pada Starla selama ini. Melihat expresi Starla, Alvin langsung tersenyum lebar.

"Maaf Kak Alvin, aku nggak suka dipegang sembarangan walaupun berlapiskan kain." Ucapan Starla tak membuat Alvin kaget ataupun merasa bersalah. Alvin langsung berlalu tanpa minta maaf. "Apa maksud Kak Alvin begitu?" Starla yang tak mau terlambat masuk kelas, tak lantas membuatnya berpikir keras. Starla pun berjalan sambil melihat sekeliling namun masih terlihat sekali raut wajah yang sedih saat ini.

Tiba di kelas, Starla duduk lalu mengeluarkan buku tulisnya. Amara melihat ada yang beda dengan raut wajah Starla, karena tadi pagi saat pertama masuk Starla terlihat sangat semangat untuk belajar. Amara akhirnya membuka percakapan.

"Lu kenapa?" tanya Amara yang membuat Starla sedikit terkejut. Tak langsung menjawab, Starla malah celingukan mencari siapa yang diajak bicara oleh Amara. Namun tak ada orang lain disisi Starla.

"Amara ngomong sama aku?" Starla malah balik bertanya.

"Ya iyalah, masak sama hantu." jawab Amara sinis tapi justru Starla sangat senang karena tempat sebangkunya mau mengajaknya bicara.

"Engga kok, aku gak pa-pa. Makasi ya Amara udah perhatian sama aku." Amara terteguk. Wajah Starla terlihat tulus. Gigi gingsul satu menambah kesan manis untuk senyumannya. Bahkan Amara belum pernah mendapatkan teman yang sebegitu antusias hanya karena ditanya dengan dua kata saja.

"Lu geer banget," Amara kembali menatap lurus ke depan.

"Aku seneng karena Amara mau ngomong sama aku. Apa Amara mau jadi sahabat aku?" Tatapan Starla sangat teduh. Wajahnya benar-benar tulus. Selama ini yang berteman dengan Amara hanya karena Amara kaya. Amara tak pernah melihat bola mata yang tulus pada teman-teman yang mendekatinya.

"Tentu."

"Alhamdulillah, ahirnya Starla punya sahabat juga."

"Lu jangan teriak, lihat semua orang pada noleh." Starla menoleh, menyapu seluruh ruang kelasnya, dan benar saja murid yang berada di kelas semua melirik padanya. Starla hanya membalas dengan sebuah senyuman manis.

"Maaf ya Amara, aku terlalu seneng." Tak lama kemudian the most pun masuk kelas, semua mata yang tadinya tertuju pada Starla, kini teralihkan. Hanya ada yang beda dari salah satu murid terpopuler di sekolah itu. Bintang, dia tengah memakai sweater berwarna merah berpadu dengan hitam. Tatapannya tak teralihkan dari wajah Starla yang juga sedang menatapnya. Menyadari kalau dirinya sedang di lihat oleh Bintang, Starla langsung menunduk. Starla tau kalau Bintang sedang menyalahkannya. Apalagi peraturan di sekolah harus memakai seragam lengkap.

"Kamu takut sama Bintang?" tanya Amara.

"Em iya, sedikit. Tadi aku numpahin es marimas ke baju dia." jawab Starla lirih.

"Pantes dia pake sweater. Gak pa-pa, sebenarnya dia memang terkenal dingin sama semua cewek di sekolah ini. Semoga dia nggak ngapa-ngapain lu." Amarah malah meledek.

"Amara… kamu nakutin aku." Starla meremas ujung jilbabnya.

"Kalau ada yang macem-macem, bilang aja sama gue."

"Sungguh?"

Amara mengangguk.

"Tadi Ka Alvin yang bilang begitu. Sekarang Amara. Di sekolah ini pasti aku bisa punya banyak teman." bathinnya. Tak lama kemudian guru pelajaran tematik pun masuk. Namanya Pak Sobri. Sesuai dengan namanya yang berarti sabar, guru satu ini tak pernah mempermasalahkan penampilan anak dari pemilik tempat dia mengajar.

___________

Jam pulang sekolah pun tiba. Sesuai janjinya, Starla tidak langsung keluar kelas karena harus bertemu dengan Bintang dan menuruti apa maunya.

"Lu kok duduk aja? Nggak pulang?" tanya Amara.

"Em, aku mau ke perpus dulu. Kamu duluan."

"Oh, oke."

Amara pun pulang. Setelah semua buku dan peralatan menulisnya dimasukkan ke dalam tas, Starla menghampiri Bintang.

"Sekarang, aku harus gimana?" Bintang yang sedang duduk langsung mendongak dan tersenyum tipis melihat wajah Starla.

"Eh ... Bintang senyum sama cewek itu, lu liat nggak?" bisik Leo pada Aries.

"Lu harus bersyukur supaya dia nggak jomblo lagi. Udah kita tinggal aja mereka." jawab Aries dan meraih tas punggungnya lalu pergi. Setelah itu tidak ada basa-basi lagi dari mereka.

"Nih, bawain tas gue," titah Bintang pada seraya melemparkan tasnya.

"HAH?"

...################...

Terpopuler

Comments

Cerita Aveeii

Cerita Aveeii

nama ceweknya keren starla

2022-04-07

1

Nonny

Nonny

wah, sisil ngaku2 pcr bintang

2022-04-07

0

HIATUS

HIATUS

aduuuh keyboard aku meresahkan.. 😭..


aku mau nulis

kamu buat aku meleleh.... 🤧

2022-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!