Altezza duduk termenung di luar kediaman ibundanya, menikmati pemandangan yang sangat indah. "Aku akan kembali beberapa hari lagi." Batin Altezza masih menikmati secangkir teh hangat. Suasana desa yang sangat sejuk membuat Altezza menggunakan baju sedikit lebih tebal. Ini masih musim semi, belum musim salju, Altezza kembali membatin.
Mata Altezza beradu tatap dengan Reina, gadis ceria masa kecilnya yang terpaut hanya beberapa tahun dari usia Altezza.
"Haii Za!" Sapa Reina mendekati Altezza.
"Haii," Jawab Altezza menerima Reina semakin mendekat. "Duduklah." Pinta Altezza.
Reina menatap wajah Altezza sedikit ceria. "Bagaimana keadaan mu? Maaf aku tidak bisa menemani mu! Karena ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan!" Jelas Reina.
Altezza tersenyum melirik gadis lugu yang berada di sampingnya. "Tidak mengapa, setidaknya aku sudah membaik. Tidak bermimpi buruk lagi seperti beberapa waktu lalu." Jujur Altezza.
Reina mengangguk, "kapan kau akan kembali ke Roma?" Tanya Reina basa basi.
"Hmmm, 2-3 hari lagi. Aku memikirkan atasan ku! Dia membutuhkan ku!" Jelas Altezza.
Reina tersenyum sedikit kecewa. "Apakah ibumu akan ikut bersama?" Tanya Reina ingin tahu.
Altezza menggeleng, "ibuku tidak tertarik dengan Roma." Jujur Altezza.
Reina mengangguk mengerti. "Aku tertarik sama Roma, tapi aku hanya lulusan SMA." Senyum Reina melirik ke arah Altezza.
"Apa kau ingin ikut bersama ku? Saat ini aku berkeja di Milan. Di perusahaan Media, masih sebagai wartawan. Saat ini Tuan Santo mencari secretaris untuknya, apa kau tertarik?" Tanya Altezza.
Reina melirik Altezza menatap mata pria yang sudah dia anggap sahabat sejak kecil. "Apa kau tidak keberatan? Jika aku tinggal bersama mu? Nanti cewek atau istrimu akan marah!" Kekeh Reina.
Altezza menarik nafas dalam, "aku tidak memiliki hubungan dengan siapapun Rei!" Jujur Altezza.
Bibir Reina membulat, pikirannya melayang entah kemana. Dia ingin pergi merantau seperti beberapa temannya, tapi rasanya sulit mencari perlindungan jika hidup di kota besar. "Apakah aku boleh tinggal bersamamu? Jika kau tidak keberatan." Pinta Reina pada Altezza.
Altezza menatap gadis lugu itu, "baiklah, jika kau mau! Aku akan menghubungi bos ku segera!" Ucap Altezza.
Altezza meraih ponsel miliknya, menghubungi Santo memberi tahu bahwa dia akan membawa seorang gadis desa untuk berkerja di kantor bersama Altezza. Tentu Santo menyambut dengan baik, karena kepercayaannya pada Altezza.
Pria jepang itu kembali di dekat Reina, mengangguk setuju membawa Reina bersamanya. Tentu Reina sangat senang mendengar penuturan Altezza.
"Terimakasih Za!" Ucap Reina meletakkan kepalanya ke bahu Altezza.
Altezza tersenyum, hanya mengangguk mengusap manja kepala Reina.
"Kau tampak segar saat ini. Jangan kau ulangi menjalin hubungan dengan roh! Karena akan menyakiti dirimu!" Titah Reina.
Altezza melirik ke arah Reina, "apakah kau mau menjalin hubungan dengan ku?" Kekeh Altezza membuat kedua pipi gadis lugu itu merona.
Reina mengangkat kepalanya, "aku hanya gadis miskin Za! Tidak cocok untuk mu! Selera kau wanita blondi dan cantik! Jangan aku, anggap saja aku adalah adikmu! Aku ingin mencari suami yang baik dan penyayang. Bahkan jauh lebih tua dari aku!" Jelas Reina lagi.
"Hmmm, apakah bos ku yang duda akan menarik perhatian gadis kecil ini?" Goda Altezza.
"Ck, aku hanya gadis kampung yang ingin berubah. Aku ingin hidup mandiri seperti mu! Beberapa teman ku tak ingin membawa ku ke kota, karena takut tersaingi." Jelasnya lagi.
"Tapi Tuan Santo ingin mencari pendamping yang benar benar baik dan jujur sepertimu." Jelas Altezza masih melirik Reina.
Reina tersenyum, menggigit bibir bawahnya yang basah. "Jika berjodoh kenapa tidak?" Tawa Reina kembali meletakkan kepalanya ke bahu Altezza.
Altezza memandang jauh ke depan, sejauh hamparan tanaman yang tumbuh subur di desanya. "Kenapa kau tidak menyukai pria seusia mu? Seperti ku contohnya?" Tanya Altezza merasa kecewa dengan kejujuran gadis di sebelahnya.
Reina menelan salivanya, "apakah kau menyukai ku Altezza?" Tanya Reina melihat jakun Altezza sedikit menarik perhatiannya.
Altezza hanya tersenyum, melirik ke bawah menatap lekat wajah Reina. "Jujur ya, tapi kau tidak menyukai ku! Aku tidak mau merusak gadis sebaik mu!" Titah Altezza.
Reina mengangguk paham, "maafkan aku Altezza, aku tidak menyukai pria seumuran atau hanya berjarak 3-4 tahun. Aku menyukai pria tua dan mapan." Jujur Reina.
Altezza tertawa, "apa kau akan memiliki sugar daddy di Milan?" Kekeh Altezza mengacak kembali rambut Reina.
"Iiiighs, aku hanya berusaha realistis! Sebab aku lihat teman teman ku banyak gagal menjalin relationship dengan pria seumuran mereka akhirnya kandas karena keegoan. Putus asa, nangis nangis hingga mencoba bunuh diri. Sangat tragis bukan? Aku tidak ingin hal itu terjadi pada ku! Apalagi aku masih muda, kau masih muda. Pasti ego kita bermain saat ada masalah Altezza. Kau paham kan? Anggap saja aku adik mu! Jangan anggap aku lebih!" Tegas Reina membuat Altezza semakin tertawa.
"Awalnya aku tertarik pada mu! Tapi kau tidak ingin bersama ku! Mungkin ada benarnya ucapanmu!" Senyum Altezza. "Aku akan mencari anak SMA jika itu saranmu pada ku!" Altezza semakin terkekeh.
Reina memukul pelan lengan Altezza, "iiiighs, cari tu anak baru lahir!" Kekeh Reina.
Altezza melirik kesal, "pedofil dong!" Tawa Altezza semakin keras.
Tak lama mereka saling menggoda terlihat Fuji keluar dari ruang tamu. "Eheeem, apa aku menganggu kalian?" Tanya Fuji mendekati Altezza.
Altezza dan Reina saling tatap. "tidak Ibu, kami hanya bercerita biasa." Jelas Altezza.
Fuji tersenyum, "Aku telah mempersiapkan semua kebutuhanmu sesuai yang di arahkan Pendeta kuil kemaren. Jangan sampai kau kembali menjalin hubungan dengan roh itu lagi Altezza. Jarum yang di punggung mu akan segera keluar jika kau menemukan gadis dari dunia nyata." Tegas Fuji mengusap punggung Altezza.
Sheer...
Reina terkejut mendengar kata jarum, "jarum apa Bi?" Tanya Reina.
"Jarum menusuk Altezza seperti boneka voodo di tusuk jarum! Dia terlalu ceroboh. Menjalin hubungan dengan roh halus. Hingga merusak tubuhnya sendiri!" Geram Fuji menjelaskan pada Reina.
Reina menutup bibir mungilnya, "apakah kau melakukannya bersama hantu Altezza?" Bisik Reina.
Alteza hanya mendehem, menarik nafas dalam berkali kali menelan salivanya. "Aku tidak tau semua itu menimpaku! Akhirnya kesialan, musibah menghampiri ku!" Senyum Altezza menatap wajah mulus Reina.
Reina mengangguk mengerti, "semoga kau bertemu dengan gadis baik dan keberuntungan selalu berpihak pada mu! Apakah gadis roh halus itu mengenalmu dalam dunia nyata?" Tanya Reina sedikit ingin tau.
Altezza menggeleng, "aku bertemu dengannya di persimpangan jalan saat akan melakukan pemakaman jasadnya. Dia mengikutiku, dia mati dibunuh oleh keluarga dekatnya." Jelas Altezza.
"Mati penasaran? Hingga dia menuntut agar kau mencari penyebab kematiannya?" Tanya Reina menatap lekat mata indah Altezza.
Altezza mengangguk dan tersenyum.
"Ooogh God! Itu membahayakan dirimu, kau akan kehilangan semua. Aura mu, orang terdekatmu bahkan keluarga mu!" Jelas Reina pada Altezza.
Altezza mengangguk menatap Fuji yang masih berdiri di hadapannya. Sesekali Altezza melirik ke arah Reina yang masih serius menasehati Altezza. "Dia gadis baik dan sangat cerewet!" Batin Altezza tersenyum.
Bersambung....👻
Happy reading...🔥🤗
Jangan lupa Like and Vote...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
DEBU KAKI
jut
2022-03-13
2
Pemenang YAWW 9 😴🤕
biar terjamin thor...🤧🤭
2022-03-07
0
Pemenang YAWW 9 😴🤕
kirain reina menyukai Altezza...😌
2022-03-07
2