Back to Jepang.

Altezza kembali mengunjungi Ibunya ke Jepang atas izin Santo. Sudah 3 tahun pemuda oriental itu tidak kembali ke kotanya yang tidak begitu jauh dari Tokyo. Hanya beberapa jam untuk sampai ke daerahnya.

Shirakawa lebih mirip sebuah desa dengan lokasi yang berada jauh di pegunungan Alpen Jepang. Kota kecil di Jepang ini berdampingan dengan Takayama di Prefektur Gifu yang memiliki banyak salju setiap musim dingin. Shirakawa dan kota-kota yang mengelilinginya seperti Gokayama di Prefektur Toyama secara historis sangat terisolasi, terutama di musim dingin. Masyarakat di Shirakawa mengembangkan budaya dan arsitektur yang unik dengan rumah-rumah pertanian besar dengan atap curam untuk menghadapi salju, dan sebagian besar dari rumah pertanian dibuka untuk umum menawarkan penginapan. Ibunda Altezza selalu menerima wisatawan agar menempati beberapa kamar yang sengaja dia persiapkan di rumah besar itu untuk menemani hari harinya.

Nyonya Fuji, biasa dia disapa oleh para sahabat disana. Adalah wanita hangat dan sangat baik di Shirakawa. Dia tidak menyangka putra semata wayangnya akan kembali.

Altezza melihat jam tangan yang melingkar menunjukkan pukul 15.45 waktu Shirakawa. Altezza turun dari bis menuju kediaman Fuji.

"Altezza," Sapa seorang gadis cantik yang selalu menemani Fuji.

Altezza mencoba mengingat gadis cantik yang kini ada di hadapannya. "Reina Akiara?" Jawab Altezza masih berfikir.

"Hmm, apa kau melupakan aku?" Senyum Reina.

"Apakah kau Reina Akiara?" Tanya Altezza meyakinkan.

"Ya," Senyumnya menunduk hormat pada Altezza. "Kapan kau kembali? Ibumu sangat merindukanmu Altezza." Jelas Reina.

"Aku baru turun dari bis, mau kah kau menemani ku menuju rumah ibu ku?" Kekeh Altezza.

Reina mengangguk malu. "Baiklah, apa kau melupakan rumah mu Altezza? Mana istrimu? Aku dengar kau sudah menikah!" Tanya Reina menemani Altezza sepanjang perjalanan.

"Ck, sepertinya aku akan menghabiskan waktu di kuil seminggu ini untuk memulihkan jiwa ku!" Ucap Altezza jujur pada Reina.

"Apa kau kemasukan jin atau roh jahat selama di Roma? Hingga kau ingin memulihkan jiwamu?" Tanya Reina semakin penasaran.

Altezza hanya tersenyum, melirik Reina yang tumbuh menjadi gadis cantik dan ceria. "Bagaimana keluarga mu? Apakah ibu dan ayahmu sudah kembali ke sini?" Tanya Altezza.

Reina tersenyum, "ibu ku sudah meninggal Za, ayah ku kembali ke Tokyo dan telah menikah lagi. Aku disini menjaga kediaman ibu ku." Jelasnya dengan wajah sedikit menunduk.

"Apa kau masih sekolah?" Tanya Altezza penasaran.

Reina tertawa. "Apa kau lupa usiaku sudah 21 tahun Altezza. Apakah wajah ku masih seperti anak SMA?" Goda Reina terkekeh geli melihat Altezza menjadi salah tingkah.

Altezza tertawa. "Mampirlah nanti jika kau tidak sibuk. Setidaknya kau temani aku ke kuil. Aku butuh pencerahan saat ini." Jelas Altezza lagi.

Reina mengangguk. "Baiklah. Nanti aku akan kembali selesai pekerjaanku." Reina menunduk meninggalkan Altezza yang sudah tiba didepan kediaman Fuji.

Mata Altezza tak berkedip menatap punggung gadis cantik Reina. "Hmmm, dia sangat ramah dan menawan." Batin Altezza berlalu melihat kediaman masa kecilnya.

"Home sweet home!" Batin Altezza mencari keberadaan sang ibunda tercinta.

"Ibu, ibuuu..." Teriak Altezza membuka pintu yang tidak terkunci.

Tentu Fuji yang tengah berada di dapur terlonjak kaget mendengar suara putranya kembali. "Altezza." Batin Fuji mematikan api tungku yang masih menyala.

"Ya, Altezza!" Teriak Fuji mencari sosok Altezza.

"Ibu, aku disini." Teriak Altezza tengah berdiri di ruang tamu.

Fuji bergegas mencari sang putra, beberapa kali dia menelan salivanya, mengusap sudut mata yang tak terasa sudah mengalir beberapa tetesan air mata membasahi pipi mulusnya.

"Altezza," saat menatap putra satu satunya ada di hadapan saat ini.

Altezza memeluk erat tubuh Fuji yang semakin kurus, tapi tidak terlihat tua. Dia selalu terlihat cantik dan menawan hati putranya. "Aku merindukanmu ibu!" Isak Altezza pecah dalam dekapan sang ibunda.

Fuji mendekap erat tubuh Altezza, memejamkan mata berharap ini tidak mimpi. Setelah 3 tahun putranya meninggalkan kota kecil yang tidak ramai penduduk itu dengan alasan bekerja sebagai wartawan di Roma. "Kenapa baru pulang sekarang? Apa kau tidak merindukan aku?" Bisik Fuji ketelinga Altezza.

"Aku sangat merindukanmu ibu! Makanya aku kembali!" Isak Altezza mengecup kening Fuji.

Mereka saling mengecup, tak ada yang iya sembunyikan dari sang ibunda. Karena Fuji memiliki indra keenam sama seperti Altezza.

"Kenapa kau begitu kurus dan pucat? Apakah kau melakukan kesalahan?" Tanya Fuji menatap wajah tampan sang putra.

Altezza hanya menangis tak mampu berucap, "aku jatuh cinta pada roh ibu! saat ini aku kehilangannya!" Jujurnya.

Fuji kembali mendekap sang putra. "Jangan lakukan itu. Kau sudah tahu dunia kita berbeda nak! Apa kau tidak ingin menjalin hubungan dengan gadis di dunia nyata? Itu berat Za? Jangan lakukan itu!" Mohon Fuji pada Altezza.

"Tapi aku mencintainya bu! Aku sangat mencintainya! Hingga dia merebut Barita dari ku! Aku kehilangan sahabat ku!" Altezza kembali terisak dipelukan sang ibu.

Fuji membulatkan kedua bola matanya. "Barita? Barita sahabatmu yang sebatang kara di Roma? Dia meninggal?" Tanya Fuji merenggangkan pelukan Altezza.

Altezza mengangguk, mengecup erat jemari lembut sang ibunda. "Barita meninggal karena kecelakaan. Aku kehilangannya. Saat ini aku rapuh ibu! Bantu aku, untuk melupakan gadisku Praavena Locateli yang sangat mengguncang jiwaku." Jujur Altezza membuatnya bersimpuh di kaki sang ibunda.

Fuji menyeka wajahnya, "berdirilah nak, jangan bersedih. Aku akan membawamu bertemu Pendeta di kuil, agar jiwa mu tidak seperti ini." Jelas Fuji membawa putranya masuk ke ruang keluarga.

"Duduklah, aku akan menyiapkan teh hangat untuk mu!" Jelas Fuji meninggalkan putranya yang langsung terbaring lemah.

Altezza menatap seisi ruangan, tidak banyak perubahan. Tapi membuat dia nyaman berada disana. Altezza memejamkan mata, kembali terkenang masa indahnya bersama Praavena. "Ve, jangan tinggalkan aku!" Batinnya terbawa ke alam bawah sadar kembali.

"Barita, kenapa kau tega merebut kekasihku?" Murka Altezza menatap lekat Barita yang tengah bercumbu dengan Praavena.

"Za, kenapa kau ada disini?" Tanya Barita kaget melihat sahabatnya hadir di tengah mereka sedang melakukan hal itu.

Altezza benar benar frustasi, dia menarik tangan Praavena tapi tak bisa menyentuh tangan itu. "Venaaa, ikut aku!" Teriak Altezza menatap benci pada Barita.

"Za, Altezza!" Tepuk Fuji pada wajah sang putra.

Perlahan Altezza membuka kedua mata, menatap wajah sang ibu ada dihadapannya. Dia langsung terduduk memeluk Fuji dengan erat.

Fuji dapat merasakan apa yang Altezza rasakan. Perlahan dia mengusap punggung putranya dengan penuh kasih sayang. "Tenanglah, aku disini untukmu!" Bisik Fuji membelai Altezza membaca beberapa mantra agar putranya merasa tenang.

Fuji menarik nafas dalam, perlahan dia melihat punggung putranya ada bekas luka dan benda seperti jarum menusuk putranya. "Apa ini sakit?" Tanya Fuji mengusap tapi Fuji tidak bisa mencabutnya.

"Hmmm, aku tidak merasakan apa apa bu!" Jelas Altezza berusaha melihat punggungnya.

Fuji tersenyum, "minumlah teh ini. Nanti aku akan menghubungi pendeta. Kita akan ke kuil bersama Reina! Apa kau masih mengingat gadis kecil itu?" Bisik Fuji sedikit menggoda putranya.

"Hmm," Altezza hanya tersenyum malu.

Bersambung....👻

Kita visual yah readers... Wajah Reina Akiara dan Fuji sang ibunda Altezza.

Nama: Fuji

Usia: 47 tahun

Pekerjaan: Ibu rumah tangga

Status: Janda

Karakter: Lemah lembut, baik, dan perhatian.

Berdarah Jepang

Hubungan dengan karakter lain: Ibu kandung Altezza.

Nama: Reina Akiara

Usia: 21 tahun

Pekerjaan: Gadis Petani

Status: Single

Karakter: Lembut, ceria dan baik.

Berdarah Jepang

Hubungan dengan karakter lain: Sahabat Ibu Altezza. Teman baik Altezza, mungkin akan menjalin hubungan dengan Altezza.

Happy reading...🔥🤗

Jangan lupa Like and Vote...😘

Terpopuler

Comments

DEBU KAKI

DEBU KAKI

mantap

2022-03-15

1

Lee

Lee

waduh...mama Altezza bening gtu ya..

2022-03-06

4

Pemenang YAWW 9 😴🤕

Pemenang YAWW 9 😴🤕

hmmm... sedih sekali kau Altezza...😭

2022-03-05

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!