Altezza memberikan semua informasi pada Santo mantan suami pertama Caroline dengan perjanjian Santo akan menjamin keselamatan dirinya dan Barita sahabatnya. Tentu disambut dengan anggukan setuju oleh Santo, karena persaingan bisnisnya dengan Bastian Locateli.
"Kau akan mengalami kehancuran Bastian!" Kekeh Santo tersenyum sinis membayangkan kehancuran Bastian sudah didepan mata.
Altezza kembali ke Santo Stefaano, membawa sejumlah uang, untuk memajuankan restoran miliknya.
Barita mengalihkan pikiran Altezza agar pindah ke Milan, karena akan merasa aman disana. Dilindungi oleh orang berkuasa. "Setidaknya kita akan aman Za!" Bisik Barita.
Altezza berfikir sejenak, "Bagaimana dengan perjanjian dia dengan dewan kota disini! Pasti mereka akan menyesali kita?" Jelas Altezza pada Barita.
"Setidaknya kita disana dilindungi oleh Tuan Santo! Dan kau bisa melanjutkan kariermu sebagai wartawan, aku juga bisa merintis karierku disana. Bagaimana?" Jelas Barita.
"Hmmm, akan aku bicarakan dengan Tuan Santo! Semoga dia tidak keberatan dengan perencanaan kita!" Jelas Altezza.
Barita mengangguk setuju. "Bagaimana dengan kekasih alam ghaib mu?" Goda Barita. "Apakah dia sudah tenang?" Kekeh Barita.
"Hmm, aku sudah beberapa hari tidak melihatnya!" Kekeh Altezza menepuk pundak Barita bergegas mencari gadisnya Praavena.
Altezza naik menuju kamarnya, mencari keberadaan Praavena. Gadis itu tengah menunduk menghadap keluar jendela. "Haaaiii," sapa Altezza. "Kenapa kau meninggalkan ku?" Tanya Altezza penasaran.
Dua hari Altezza menghabiskan waktu bersama Santo di kediamannya, Praavena justru tidak menampakkan wujudnya bahkan menghilang tanpa jejak lebih tepatnya.
"Kau sibuk? Apakah dia memberi mu uang yang sangat banyak? Hingga kau melupakan ku?" Rengek Praavena dibahu Altezza.
Altezza merasa bingung dengan ucapan Praavena, "heiii! Kamu kenapa? Kamu belum menjawab pertanyaanku! Kenapa kamu meninggalkan aku di Milan? Apakah kau merasa tidak nyaman berada di kediaman Tuan Santo?" Tanya Altezza panjang lebar.
Praavena menarik nafas dalam, "apa kau tidak melihat Bunda Maria disekeliling pintu rumahnya? Dia begitu taat dan aku tidak ingin mengganggu ketenangan pria itu." Jelas Praavena.
Altezza mengangguk setuju. "Baiklah, jadi, bagaimana? Apakah kau menginginkan ku hari ini?" Bisik Altezza ditelinga Praavena.
Kali ini Praavena tak ingin menolak atau menghindar, jujur dia sangat menginginkan Altezza, pria jepang luar biasa mampu menembus pori porinya. Perlahan Altezza mencium lembut bibir Praavena, "hmmmmfgh, Za!" Des*ah Praavena terdengar lembut ditelinga Altezza.
Altezza kembali melakukannya tanpa menghiraukan kondisi tubuhnya saat ini. Jujur Altezza menerima sesuatu dari Tuan Santo yang mampu membuat Praavena semakin menggilainya. Tentu itu racikan khas pria. Tidak untuk di expose. Karena Tuan Santo melihat aura wajah Altezza yang tidak sesuai dengan usianya. Bisa dikatakan Altezza terlihat tua semenjak menjalin hubungan dengan Praavena dialam yang berbeda dan berdampak bagi kesehatannya tanpa disadari oleh Altezza.
"Zaaa! I love you Za!" Teriak Praavena memohon sambil mend*esah.
Altezza merasakan milik Praavena mampu menyedot gizi dari ular cobranya untuk melakukan lebih lama. "Ve, Ooogh!" Er*ang Altezza memberi hentakan lebih dalam saat mencapai pelepasannya.
Praavena menelan salivanya, mengusap lembut punggung Altezza, "apakah kau akan tinggal bersama Tuan Santo di Milan?" Tanya Praavena penasaran.
"Hmm, aku akan membeli apartemen disana, agar kita bisa terus bersama Ve!" Senyum Altezza mengecup bahu Praavena.
"Baiklah, aku setuju!" Senyum Praavena.
Setelah perundingan yang sangat alot dengan dewan kota, akhirnya Barita dan Altezza memutuskan untuk kembali 2 kali dalam 1 bulan ke Santo Stefaano dalam mengelola restorannya tentu diawasi oleh Praavena makhluk tak kasat mata dan orang kepercayaan Altezza dan Barita.
"Ini akan sangat melelahkan untuk kita Za!" Ucap Barita.
Altezza menepuk pundak sahabatnya, "tenanglah, setidaknya kita akan lebih aman disana! Aku yakin Bastian dan Gerald juga tidak akan menemukan kita." Senyum Altezza menatap Barita penuh kemenangan.
Barita mangangguk yakin, "semua telah berakhir! Kita akan tenang kembali saat berada di Milan. Ternyata otakmu encer yah? Tak sia sia kau menjadi wartawan handal dan terpercaya! Pantas saja kau menjadi orang pilihan bagi Praavena." Goda Barita pada Altezza.
Tawa keduanya pecah. Mereka meninggalkan Santo Stefaano menuju Milan untuk membuka tabir Caroline dibantu oleh Santo Mareno.
Tuan Santo Mareno memberi 1 unit apartemen untuk Altezza dan Barita. Walau kecil, tentu sangat cukup bagi keduanya.
Altezza memulai kariernya sebagai wartawan kepercayaan Tuan Santo dengan bayaran termahal.
Pagi yang cerah di Roma Bastian tengah menikmati sarapan pagi bersama Caroline. Matanya tertuju dengan beredarnya pemberitaan Caroline memiliki skandal bersama Gerald dan mengakibatkan putri kandungnya Praavena mati terbunuh.
"Sayang, bukankah berita ini sudah aku tutup beberapa bulan lalu? Mereka memiliki bukti yang kuat! Kau tau siapa pemilik media ini?" Tanya Caroline pada Bastian dengan perasaan gugup.
Deg, "tidak ada asap jika tidak ada api." Bastian meminta pengawal segera membuka CCTV dan memberi padanya. "Aku akan menemukan semua bukti perselingkuhanmu Caroline!" Batin Bastian tak menghiraukan berita yang heboh hari ini.
Bastian menuju kantornya, mendengar semua berita membicarakannya. Perselingkuhan istrinya Caroline bersama Gerald. Seluruh media mengekspose berita bahkan diseluruh kota Italy. "Tuhan, apakah benar berita ini? Anak muda jepang itu pun menghilang! Kemana mereka?" Batin Bastian mencari informasi tentang Altezza dan Bastian.
Disudut kota Milan nan indah, Santo memberikan kemewahan luar biasa pada Altezza karena berita skandal itu sangat menguntungkannya. Bastian belum melakukan perlawanan, apalagi mantan istrinya Caroline.
Sudah hampir 1 minggu berita itu wara wiri di media cetak dan elektronik, tentu Gerald sang pembunuh berdarah dingin tidak tinggal diam.
"Cheeeers....!" 🥂
Tawa Santo, Altezza dan Barita saat menghabiskan waktu bersama di ruangan Santo.
"Berita mu hebat Ezza! Kita akan meraup keuntungan lebih besar lagi." Kekeh Santo bahagia.
Altezza mengangguk, ada perasaan sedih dihatinya ingin menemui Praavena. "Tapi tidak mungkin untuk bertemu sekarang!" Batin Altezza.
"Aku merindukan mu Ve! Sangat merindukanmu!" Bisiknya.
"Za, apakah dengan begini Praavena akan lebih cepat kembali ke alamnya?" Bisik Barita membuat Santo mendengar kedua pemuda energik itu.
"Siapa? Kalian menyebut nama Praavena?" Tanya Santo menatap lekat Altezza.
"Hmmm eee tidak Tuan! Kami hanya berteman lama! Saat pemakamannya kami turut hadir." Senyum Altezza berbohong.
Santo menaikkan alisnya, "Aku menganggap kau pria polos dan jujur! Jika kau memiliki satu problem yang sangat berat dan membutuhkan aku, datang saja kerumahku! Aku akan mencarikan supranatural yang handal di negeri ini untuk memulihkan indra penglihatanmu akan hal itu!" Jelas Santo sangat tenang.
"Apakah kau bisa merasakan hal itu Tuan?" Tanya Altezza sedikit penasaran.
"Ya! Kami penganut mistis sejak dulu! Almarhum Ibuku sangat kental akan hal itu. Ibuku, bukan aku!" Kekehnya menghangatkan suasana kembali.
Altezza tertawa memandang Barita. Dia tak mampu berbuat apa apa. Jika dia meminta pada pihak ketiga, berarti Altezza akan kehilangan Praavena dalam waktu dekat. "Aaaaagrh Tuhan...! aku belum sanggup." Teriak Altezza dalam hati.
👻👻👻👻👻👻👻👻👻
Happy reading...🔥🤗
Jangan lupa Like and Vote...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
pat_pat
❤️❤️❤️❤️
2022-02-25
3
Ig : @smiling_srn27 🎀
Semangat upnya thor
2022-02-25
3
Ai
semangat up-nya
2022-02-24
3