"Kalau begitu, silahkan gunakan ruang kerjaku." Raksa segera bangkit, untuk bisa mengantar Aaron dan Chiara ke ruang kerjanya.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Aaron langsung bangkit berdiri, dan mendekat ke arah Raksa yang salah satu tangannya terlentang ke samping, sebagai tanda dia mempersilahkan Aaoron untuk mengikutinya.
Sedang Mona, dengan gerakan kasar, yang tidak diketahui Johnson dan Sarah yang sibuk menatap ke arah perginya Aaron, Mona mendorong bahu Chiara cukup keras, agar Chiara segera mengikuti Aaron yang sudah pergi terlebih dahulu mengikuti Raksa ke ruang kerjanya.
"Silahkan gunakan ruangan ini untuk kalian mengobrol." Raksa berkata sambil membuka pintu sebuah ruangan berukuran 6 kali 6 meter yang selama ini digunakannya untuk bekerja atau membaca.
"Kalian bisa menggunakan ruangan ini untuk mengobrol sepuasnya. Tidak perlu merasa kahwatir dan merasa sungkan. Silahkan saja pakai ruangan ini selama apapun yang kalian inginkan." Raksa langsung berkata dengan nada ramah dan senyum tergambar di wajahnya.
Begitu Aaron dan Chiara masuk ke dalam, Raksa langsung menutup pintu ruang kerjanya dengan cukup hati-hati agar tidak menimbulkan suara, seolah yang ada di dalam sana adalah seorang bayi yang sedang tertidur.
Kalau begitu, sekarang lebih baik aku segera pergi, aku harus kembali ke meja depan, agar bisa memulai perbincangan yang lebih akrab dengan pak Johnson Malverich. Moga-moga saja, meskipun pada akhirnya pernikahan ini tidak terjadi, tapi antara aku dan pak Johnson bisa menjalin hubungan yang cukup baik di masa depan. Ini adalah kesempatan baik untukku. Aku harus bisa memanfaatkan waktu yang ada. Sambil menunggu mereka berdua berbicara dari hati ke hati, aku akan mencoba menarik simpati pak Johnson agar kami bisa menjadi rekan bisnis yang baik.
Raksa berkata dalam hati dengan sikap bangga karena rumahnya mendapatkan kunjungan dari orang sehebat Johnson Malverich beserta keluarganya, bahkan berencana menceritakannya pada teman-temannya nanti.
Dan Raksa berharap ke depannya dia bisa menjalin hubungan baik dengan keluarga itu, dan juga bisa menjalin kerjasama yang bisa saling menguntungkan mereka berdua, sehingga Mona yang selama ini selalu meremehkan hasil kerjanya, bisa menunjukkan rasa kagum padanya.
Di dalam ruangan kerja Raksa sendiri, Chiara dengan canggung berjalan mendekat ke arah Aaron yang berdiri sambil menatapnya, terlihat jelas bahwa laki-laki itu sedang menunggu Chiara mendekat ke arahnya.
Sepersekian detik, dengan kecepatan yang dimilikinya, Aaron bisa melihat adanya dua kamera cctv terpasang di sudut ruangan kerja milik Raksa ini, membuat Aaron menggerakkan salah satu tangannya untuk masuk ke dalam saku jasnya.
Dengan gerakan cepat, tanpa diketahui dan disadari oleh Chiara, Aaron mengambil dua buah uang koin yang ada di saku kantong jasnya, melemperkan dengan kekuatan sekaligus kecepatan supernya, hingga memotong kabel yang ada di belakang kedua kamera itu sehingga terputus, sehingga kamera yang terpasang itu tidak bisa lagi dapat merekam apa yang akan dia lakukan dan bicarakan dengan Chiara secara pribadi, baik rekaman suara maupun gambar melalui kamera dan microphone yang tadinya terpasang di sudut ruangan itu.
(Pada dasarnya CCTV (Closed Circuit Television) merupakan perangkat yang digunakan untuk mengirim gambar dari kamera ke monitor. Namun di masa sekarang CCTV fungsi CCTV telah banyak ditingkatkan dengan menambahkan microphone.
Adanya fitur tersebut membuat CCTV tidak hanya bisa merekam video, melainkan CCTV bisa mengirim suara asalkan dilengkapi dengan microphone. Sedangkan CCTV bisa menerima suara asal dilengkapi dengan speaker, ada juga CCTV two-ways audio atau bisa mengirim sekaligus menerima suara).
"Eh, anu Om... kenapa tiba-tiba ingin bicara berdua denganku? Maaf Om, bukannya berniat merendahkan niat baik Om, tapi aku benar-benar masih muda. Aku mau menyelesaikan sekolah SMA ku, lalu aku akan mencari kampus terbaik dan belajar giat di sana. Setelah lulus, aku ingin bekerja di perusahaan papa, membantu agar usaha yang dijaga dan dikembangkan oleh papa itu bisa tetap maju." Chiara langsung mengeluarkan kata-katanya yang sudah seperti gerbong kereta begitu dia dan Aaron hanya berdua, di ruang kerja Raksa yang memang langsung pergi menjauhi ruangan itu.
Dan jika suatu saat kelak Om Aaron melamarku ketika aku sudah siap, aku pasti akan mengatakan iya tanpa ragu. Tapi itu tidak sekarang.
Dengan polosnya Chiara berkata dalam hati, melanjutkan kata-kata sebalumnya, tanpa didengar oleh Aaron.
Aaron yang berdiri tegap tepat di hadapan Chiara, hanya terdiam dengan mata menatap lurus ke arah Chiara, dengan kedua tangannya dia masukkan ke dalam kantong celananya.
Melihat Aaron memandangnya seperti itu, membuat jantung Chaira berdetak kencang, dan dia menjadi salah tingkah.
"Dan aku Om, jujur saja... di usiaku yang masih 16 tahun ini, belum siap menjadi seorang istri. Aku jamin, Om pasti akan kecewa memiliki istri seperti aku. Aku masih senang bermain bersama teman-temanku, pulang larut malam karena mengerjakan tugas kelompok. Aku belum terbiasa bangun pagi dan mengatur serta membereskan rumah." Tanpa malu-malu, Chiara menjelaskan tentang kebiasaan hidupnya.
Karena meskipun Mona seringkali memarahi dan memperlakukannya dengan kasar, tapi Chiara tetaplah anak orang kaya yang tinggal di rumah mewah, dengan beberapa pembantu, yang membuatnya tidak pernah mengerjakan hal yang baru disebutkannya tadi.
“Akan ada pembantu di rumah kita.” Aaron langsung menjawab perkataan Chiara, yang merasa kaget mendengar Aaron langsung menentang kata-katanya dengan mudah, membuatnya harus berpikir dengan cepat untuk mencari alasan lain untuk dapat dikatakan kepada Aaron.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 432 Episodes
Comments
♈⛎♎ chann💫💫
om.... gassspollll om
2022-07-19
2
Hasnah Siti
dilanjut lg thor....crazy up gitu....🤩
2022-02-21
2
Hasnah Siti
ayuh om...di pepet terusssss om chiara...☺
2022-02-21
2