Ah... tampan sekali... apa benar itu adalah laki-laki sulung keluarga Malverich yang ingin menikahi Chiara? Apa aku sedang bermimpi? Kenapa bukan laki-laki cacat atau buruk rupa seperti yang sudah aku bayangkan? Dia benar-benar laki-laki yang sangat tampan.
Mona langsung berusaha mengembalikan sikapnya begitu Raksa menyenggol lengan tangannya, berusaha menyadarkan Mona bahwa sikapnya barusan, terlihat begitu kampungan.
Aaron sendiri, tidak lama kemudian, sudah berdiri tepat di samping Johnson dengan wajah tampannya yang terlihat datar, tanpa ekspresi.
"Selamat sore, Ibu... Mona dan Pak Raksa? Apa benar itu adalah Anda berdua?" Johnson menyapa Mona dan Raksa sambil mengulurkan tangan ke arah mereka.
"I... iya, benar." Mona yang belum sadar sepenuhnya dari terpukaunya, berkata sambil menjabat tangan Johnson.
"Perkenalkan, saya Johnson dan Sarah, istri saya, sedangkan ini, anak sulung kami, Aaron." Johnson segera memperkenalkan diri pada paman dan tante Chiara, sambil menepuk bahu Aaron, dimana Mona masih menatapnya dengan tidak percaya, dan dengan pandangan mata kagumnya melihat adanya seorang manusia yang tampak begitu sempurna, baik wajah maupun bentuk tubuhnya.
Mona benar-benar tidak menyangka bahwa laki-laki itu ternyata begitu jauh dari bayangannya.
Ternyata sangat tampan, meskipun tatapan mata ambernya terlihat dingin dan tajam, serta wajahnya terlihat datar tanpa ekspresi.
Tapi siapa yang perduli tentang itu, sedangkan ketampanan dan kekayaannya sebagai keluarga Malverich, sudah membuat Mona bergitu terpukau.
Bahkan ada rasa menyesal kenapa harus Chiara yang menerima lamaran laki-laki seperti Aaron, bukan Revina, membuat Mona bertekad untuk bisa menjadikan Revina sebagai pengganti Mona jika ada kesempatan.
"Senang bertemu dengan Anda Pak Johnson dan keluarga." Raksa berkata sambil menjabat tangan mereka dengan erat secara bergantian.
"Silahkan... silahkan masuk...." Dengan sikap hormat, Raksa langsung mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Silahkan duduk..." Raksa kembali mempersilahkan Johnson, Sarah dan Aaron untuk duduk.
"Mona, cepat panggil Revina dan Chiara." Dengan sauara pelan, Raksa berbisik kepada Mona yang langsung menganggukkan kepalanya, dan bangkit berdiri, untuk menjemput Chiara dan Revina.
"Maaf, sebentar lagi Chiara dan Revina anak gadis saya akan segera datang. Maklumlah, para gadis jika berdandan pasti memakan waktu lama." Raksa berkata, berusaha mencairkan suasana tegang, karena mereka memang sebelumnya tidak saling mengenal antara satu dengan yang lain.
"Tidak masalah, karena kedatangan kami cukup mendadak, kami pasti sudah membuat kalian repot." Johnson berkata sambil melirik ke arah Aaron yang wajahnya tampak terlihat serius, duduk di sampingnya.
Sebenarnya apa yang ada di otak anakku yang satu ini? Tanpa mengatakan apapun, tiba-tiba saja ingin aku dan Sarah datang ke tempat ini untuk melamar gadis yang sebelumnya tidak pernah kami kenal, bahkan tidak pernah Aaron sekalipun menyebutkan nama gadis itu di depanku. Tindakan Aaron, masih saja seringkali membuat kami berdua bingung dan tidak mengerti, juga membuat kami kaget. Termasuk bagaimana tiba-tiba dia ingin menikah dengan gadis yang masih berusia 16 tahun, 12 tahun lebih muda darinya.
Johnson berkata dalam hati dengan mata masih melirik ke arah Aaron yang terlihat tidak perduli meski dia sadar saat ini papanya sedang melirik ke arahnya, dan mengamatinya.
Mungkin salahku juga, selama lebih dari dua puluh tahun, aku tidak pernah bisa dekat dengan Aaron, sejak perginya Almira dari hidup kami. Aku bukanlah sosok ayah yang baik untuk Aaron. Banyak hal yang tidak aku ketahui tentang Aaron, karena aku kurang perduli padanya.
Johnson kembali berkata dalam hati, dan pikirannya itu membuatnya teringat tentang sosok cantik istrinya, yang merupakan ibu kandung Aaron, yang sudah meninggal sejak Aaron berusia 3 tahun.
Mona yang melihat Revina dan Chiara keluar dari kamar, terlihat tersenyum melihat bagaimana Chiara justru menghapus riasan tebal di wajahnya.
Bagi orang lain, mungkin Chiara tetap terlihat cantik dan memukau, tapi bagi Mona yang terbiasa memakai make up tebal, merasa penampilan Chiara sedikit pucat, karena dari wajahnya, terlihat jelas rasa lelah pada Chiara.
Dan hal itu membuat Mona berharap Aaron akan melirik ke arah Revina yang tampil cantik dengan make up terbal hari ini.
Akan tetapi sayangnya mata amber yang indah, milik laki-laki tampan tapi dingin itu tidak melirik ke arah Revina sama sekali.
"Anak-anak, ucapkan salam pada keluarga pak Johnson Malverich." Mona yang sudah berada di dekat tempat duduk yang tertata daling berhadapan, dipisahkan dengan sebuah meja berukuran cukup besar, langsung meminta Revina dan Chiara menyapa keluarga Malverich.
"Selamat malam...." Baik Revina dan Chiara mengucapkan salamnya dengan nada suara yang jauh berbeda.
Chiara dengan suara pelan, sedang Revina dengan suara genitnya.
"Selamat malam juga." Johnson menanggapi salam Revina dan Chiara, dengan mata memandang Chiara sambil tersenyum.
Dan seperti anak laki-lakinya, tanpa sedikitpun Johnson melirik ke arah Revina.
Apa gadis itu yang diinginkan Aaron untuk dia nikahi sebelum dia berangkat ke Amerika? Kalau dilihat dari fisiknya, gadis yang lebih cocok dengan usia 16 tahun memang gadis itu. Cantik dan manis... dan sepertinya gadis baik-baik. Semoga penilaianku tidak salah.
Johnson berkata dalam hati dengan senyum lega terlihat jelas di wajahnya, setelah sebelumnya Johnson berpikir adanya kemungkinan bahwa gadis yang ingin dinikahi Aaron adalah gadis nakal, yang membuat Aaron terjebak harus menikahinya karena suatu hal yang tidak diinginkan.
"Eh? Om?" Tanpa sadar, Chiara spontan bergumam pelan mengucapkan kata-katanya begitu matanya melihat ke arah Aaron yang sedang menatapnya juga, dan langsung mengeryitkan dahinya karena mendengar Chiara kembali memanggilnya dengan sebutan om, seperti yang dilakukannya tadi siang saat Chiara menabrak tubuhnya di depan toilet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 432 Episodes
Comments
dementor
tolong ya om aaron segera nikahi chiara biar lepas dari dua nenek lampir itu. (mona & revina).. ibu sama anak sama2 jahat..
2022-11-26
1
Alexandra Juliana
Tutup mulut kamu Mona,ntar lalat masuk tuh soalnya mulut kamu kan bau sampah 😅😅
2022-10-15
1
Susanti
😁😁😁😁😁😁😁😁
2022-09-21
3