"Hah... kamu ini benar-benar gadis murahan ya Chiara! Berpura-pura menolak rencana pernikahanmu dengan Romi, tapi ternyata melakukan pertemuan diam-diam dengan laki-laki asing. Apa kamu sekarang menjadi wanita panggilan di belakang kami? Papa pasti kecewa jika tahu perilaku burukmu ini!" Wajah Chiara langsung merah padam mendengar perkataan dari Revina yang langsung menghina dan mempermalukannya di depan laki-laki asing yang baru ditemuinya itu.
Meskipun wajah Aaron tidak menunjukkan adanya perubahan air muka sedikitpun mendengar perkataan dari Revina yang sebenarnya tanpa sadar juga sudah menghinanya, mengatakan bahwa dia adalah laki-laki yang gemar mencari kesenangan dengan membayar wanita panggilan untuk menghangatkan ranjangnya.
Revina sengaja menyebutkan keberadaan papanya, yang merupakan kakak kandung dari ayah Chiara, yang sebelum kematiannya sengaja memintanya untuk menjag Chiara hingga dewasa.
Dan Raksa, kakak kandung dari ayah Chiara, merupakan satu-satunya orang yang selama ini bersikap baik pada Chiara, meskipun seringkali, dia tidak berani menentang keinginan Mona, dan mencegah Mona melakukan hal buruk pada Chiara.
Aaron sendiri, tanpa melihat ke arah Revina, langsung menggerakkan tubuhnya, berjalan memasuki ruang toilet untuk pria, dengan langkah terlihat tegap, tanpa memperdulikan keberadaan Chiara maupun Revina yang terus memarahi Chiara karena tadi sempat melarikan diri ke toilet sambil menangis, meninggalkan begitu saja keluarga Romi, laki-laki yang akan dijodohkan dengannya.
Melihat sikap Aaron, Chiara hanya bisa memandangi laki-laki itu hingga sosoknya menghilang di balik pintu ruang toilet pria, seolah tidak terjadi apa-apa antara dia dan Chiara.
"Chiara! Kamu ini! Benar-benar tidak tahu diri! Ayo kembali ke meja kita. Jangan membuat malu keluarga. Keluarga Romi sedang menunggumu! Awas saja kalau kamu berani menolak pernikahanmu dengan Romi!" Revina berkata sambil menarik pergelangan tangan Chiara, mengajaknya kembali ke restauran, dimana keluarga tante Chiara dan keluarga Romi sudah berkumpul dan berbincang di sana.
Tanpa sadar, Chiara yang tangannya ditarik oleh Revina, menoleh ke belakang, mengarahkan pandangan matanya ke arah pintu ruang toilet pria, seolah berharap melihat kembali sosok Aaron.
Dan entah kenapa, Chiara berharap kalau sosok laki-laki tampan itu tiba-tiba muncul, dan menyelamatkannya dari situasi yang baginya sungguh mengerikan baginya ini.
Diego yang melihat dari arah toilet tangan Chiara sedang ditarik oleh Revina, terlihat menautkan kedua alisnya.
"Heh, kenapa sepertinya nasib gadis cantik itu malang sekali ya? Sepertinya aku terlalu banyak membaca cerita novel. Mungkin memang mereka sedang berusaha menyelesaikan permasalah pelik di tengah keluarga mereka. Mungkin hanya sebuah kesalahpahaman kecil." Diego berkata lirih dengan mata terus mencuri pandang ke arah meja dimana Chiara dan yang lain berkumpul.
"Hah... sepertinya benar kata Aaron, terlalu banyak mengurusi urusan orang lain, dan terlalu penasaran dengan kehidupan orang lain, akan membuatku sakit kepala." Diego kembali bergumam pelan pada dirinya sendiri.
"Kalau begitu kenapa sedari tadi kamu tetap merasa penasaran dan mengamatinya?" Perkataan Aaron membuat Diego tersentak kaget, kaget tidak menyangka kalau Aaron tiba-tiba saja sudah duduk kembali di depannya.
"Ah, tidak... aku hanya sedang mengamati-amati sekitar sambil menunggumu kembali dari toilet."
"Cih, siapun yang mendengarmu pasti akan tahu itu hanyalah alasanmu." Aaron berkata sambil meraih berkas-berkas di atas meja, yang baru saja dikirimkan oleh salah satu pegawainya, atas perintah Zachary, yang merupakan asisten pribadi Aaron di perusahaan bahan bangunan, pembesian dan baja yang dia miliki.
Mendengar perkataan Aaron yang tepat sasaran, Diego hanya bisa tersenyum dengan sikap salah tingkah, dan salah satu tangannya memegang tengkuknya, dengan sedikit mengelus-elusnya.
Aaron selalu saja berhasil membuatnya mati kutu, dan bukan hanya saja dia seorang.
Dengan wibawanya, dan juga kemampuannya memimpin, kehebatannya dalam memutuskan sesuatu, membuat Diego sebagai sepupunya yang memiliki usaha penyuplay bahan-bahan ke industri milik Aaron, selalu saja kagum pada sosok sepupunya yang pendiam dan dikenal dingin itu.
Pembicaraan antara Aaron dan Diego langsung terhenti begitu klien bisnis yang sedang mereka tunggu-tunggu berjalan ke arah meja tempat mereka berada.
# # # # # # #
"Maafkan sikap kekanak-kanakan dari Chiara ya, maklum, dia masih berusia 16 tahun, perlu belajar banyak tentang bagaimana bersikap kepada orang lain." Mona langsung berkata dengan senyum manis di wajahnya, menatap ke arah Romi dan kedua orangtua Romi secara bergantian.
Mmm... masih sangat muda, tapi sudah sangat cantik, apalagi kalau nanti dia beranjak dewasa... semoga bisa menjadi mainanku yang tidak cepat membuatku bosan.
Romi berkata dalam hati dengan mata memandang penuh menyelidik ke arah Chiara, mencoba melihat, apakah tubuh di balik gaun itu juga cantik seperti wajah dan gaun itu.
"Tidak masalah Mona. Wajar saja gadis semuda dia merasa kaget dengan rencana pernikahan yang sudah kita tetapkan. Kamu sudah merawatnya hingga dia bisa menjadi gadis secantik ini. Dengan berjalannya waktu, Chiara pasti akan bisa bersikap dewasa, apalagi kalau dia sudah melahirkan anak. Jiwa keibuan pasti akan tumbuh dengan sendirinya." Kata-kata mama Romi membuat mata Chiara terbeliak dengan sempurna.
Apa? Anak? Aku masih berusia 16 tahun! Benar-benar gila jika di jaman sekarang ada yang mengharapkan anak berusia 16 tahun sudah memiliki seorang anak! Aku masih ingin belajar banyak hal! Aku masih mau kuliah! Aku masih mau mencoba bekerja di hotel papa. Aku mau bertemu banyak orang dan belajar banyak hal. Tante Mona sepertinya benar-benar ingin menghancurkan masa depanku!
Chiara berteriak dalam hati, tidak terima dengan kata-kata yang baru diucapkan oleh mama Romi kepadanya, walaupun dia tahu, dengan usianya sekarang, dan tidak ada seorangpun yang mendukungnya, dia akan sulit untuk lari dan menghindar dari rencana yang sudah diatur Mona untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 432 Episodes
Comments
paty
chiara knp lo tdk minggat sj, kan bisa lo kumpulkan uang dan minta tlg sm sahabat lo
2022-09-10
2
♈⛎♎ chann💫💫
keren ka erna..... keluar dari zona nyaman pun tetap keren....aku lanjut baca dulu ka er🤗🤗
2022-07-19
2
Khairuna Una
kasihan Chiara... 😢😢😢😢
2022-03-31
2