Pernikahan Kontrak Agen Rahasia
Ibu Kota Negara K.
“Apakah kamu sengaja mengambil tugas ini hanya karena tidak mau diperkenalkan dengan anak teman Ayah?”
Mendengar suara Tuan Feliks yang sedikit dingin, Chezy menggelengkan kepala. Dia menuruni anak tangga sambil membawa dua koper cukup yang cukup besar.
“Ayah, aku masih muda. Aku juga senang dengan pekerjaanku. Ini tidak ada hubungannya dengan itu. Lagi pula, bukankah Ayah bilang bahwa anak teman Ayah itu sudah memiliki tunangan?” Chezy tahu ayahnya selalu khawatir dengan pekerjaannya yang berbahaya. Dia sudah terbiasa dengan sikap ayahnya yang jarang sekali diajak bercanda.
Tuan Feliks terdiam sebentar dan meletakkan majalah keuangan di tangannya. “Memang. Tapi meski begitu, hubungan mereka tidak harmonis.”
“Itu tetap saja. Aku tidak mau! Aku sudah menghubungi kakek tentang misiku ke Negara A kali ini. Mungkin akan menghabiskan waktu setahun.”
“Kalau begitu, berhati-hatilah …” Tuan Feliks tidak bisa memaksa putrinya yang telah dibesarkan oleh ayah istrinya sendiri. “Kakakmu masih di laboratorium, tidak bisa mengantarmu ke bandara. Ingatlah jika ada kecelakaan apapun, hubungi Ayah atau kakakmu. Keluarga Edelmar tidak bisa ditindas begitu begitu saja.”
Chezy hanya mengiyakan dengan mudah. Dia berpamitan dan segera meninggalkan rumah. Ibunya masih sibuk di rumah sakit militer, jadi Chezy tidak mau mengganggunya.
......................
Di perjalanan menuju bandara internasional, Chezy berkirim pesan dengan dua rekan kerjanya yang sudah lebih dulu tiba di Negara A.
Dia adalah seorang agen rahasia yang telah menyelesaikan banyak tugas. Kali ini dia ditugaskan untuk mencari sarang pembunuh berantai yang melarikan diri ke Negara A.
Awalnya Chezy tidak mau mengambil tugas ini. Namun karena ayahnya mendesak untuk mengenal anak temannya sendiri yang juga berada di Negara A. Chezy mengubah pikirannya. Tidak peduli siapa pria itu dan apakah tampan atau tidak, Chezy tidak mau menjalin hubungan asmara. Dia suka bekerja.
Mobil keluarga yang mengantarnya ke bandara akhirnya sampai.
“Nona Muda, kita sudah sampai,” ujar supirnya.
“Ya, terima kasih.”
Chezy menyimpan ponselnya dan segera keluar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pada malam hari di Negara A.
Bandara Internasional.
Chezy turun dari pesawat kelas bisnis, memakai kacamata hitamnya dan menyeret dua koper. Dia sempat pergi ke toilet ke toilet untuk buang air kecil dan membasuh wajahnya dengan air dingin di wastafel.
Saat dia hendak keluar toilet, seorang pria berjas rapi tiba-tiba saja masuk dengan wajah penuh cipratan darah. Pria itu segera membungkam mulut Chezy dengan tangannya dan menyeretnya ke salah satu bilik toilet.
Bilik toilet segera dikunci agak tergesa-gesa oleh pria itu. Tapi masih belum melepaskan Chezy.
“Hmmph!!” Chezy mencoba melepaskan diri.
Baru saja tiba di negara ini, apakah dia sudah menjadi objek penculikan pria tampan?
“Diam!” Suara magnetis pria itu membuat Chezy sedikit tertegun.
Suaranya sangat seksi! Pikirnya.
Tak lama setelah itu. Baik Chezy maupun pria yang membekapnya mendengar suara derap kaki yang berantakan dan tergesa-gesa. Lalu ada beberapa percakapan kasar pria di sana.
“Cepat cari pria itu. Bos berkata untuk membunuhnya!”
“Dia tidak mungkin sembunyi di sini kan?”
“Cari satu persatu di bilik toilet!”
“Ya!”
Suara bilik toilet yang ditendang agak keras membuat pria yang membekap Chezy sedikit menegang. Napas pria itu agak berantakan, jelas menahan amarah.
Adapun Chezy, dia tidak tahu apa yang terjadi. Punggungnya menempel di tubuh pria itu, sedikit canggung.
Yang tidak diduga Chezy, pria itu masih memegang pistol di tangannya.
Dia ingin melepaskan diri darinya tapi pria itu tetap bersikeras. Pada akhirnya, dia memberi isyarat jika dirinya bisa membantu.
Walaupun pria itu tidak yakin, wanita kecil ini pasti ingin hidup panjang, jadi dia melepaskan tangannya.
“Aku bisa membantumu tidak ditemukan oleh mereka. Tapi jangan menyesalinya,” bisik Chezy sepelan mungkin.
Pria dengan wajah dipenuhi cipratan darah itu menyipitkan mata. Wanita di depannya ini sama sekali tidak takut atau pun gemetar. Aroma parfumnya terhirup olehnya. Tapi tidak ada rasa jijik sama sekali.
“Terserah!”
Tiba-tiba saja Chezy berteriak manja dan merintih dengan suara yang terputus-putus. Suaranya terdengar ambigu hingga pria di depannya menegang. Meski cara ini terkesan tidak sopan, tapi sepertinya berhasil.
Sekelompok orang yang sedang mencari pria itu mengumpat ketika mendengar sepasang kekasih sedang bercinta di dalam toilet wanita. Sangat berani.
“Sepertinya dia tidak datang ke sini! Pergi dan blokir semua jalan diam-diam. Pria itu tidak akan lolos dengan wajah penuh darah seperti itu. Seseorang pasti akan melihatnya. Periksa pemantauan!”
“Baik, Bos!”
Segera, derap kaki yang berat itu menjauh dari toilet. Hingga akhirnya tidak terdengar lagi.
Setelah memastikan jika mereka pergi, pria itu tidak lagi menahan Chezy dan keluar bilik toilet. Dia menyimpan pistol di balik saku jasnya.
Kemudian pria itu pergi tanpa meninggalkan informasi apapun.
Chezy menghela napas. Dia tidak peduli dengan kejadian malam ini dan segera meninggalkan toilet. Pria itu benar. Sekelompok orang jahat tadi pasti akan melibatkannya jika memeriksa CCTV.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pria yang sebelumnya menyandera Chezy di toilet bandara internasional kini mencuci di sebuah sungai berair jernih.
Cipratan darah di wajahnya kini sudah tidak ada dan wajah tampannya terlihat Meski malam ini hanya terpantul cahaya bulan purnama.
"Bos," ujar asisten nya yang baru saja tiba membawa pakaian ganti.
"Ya." Dallas mengambil pakaian ganti itu dan melepaskan jas serta kemeja sebelumnya.
Dia baru saja kembali dari Negara K karena pekerjaannya. Tapi siapa yang tahu kelompok orang-orang itu mencarinya hingga ingin menghabisi nyawanya.
Setelah berganti pakaian, Dallas mengerutkan kening. Dia teringat dengan wanita yang disanderanya di toilet bandara.
"Cari tahu tentang wanita itu untukku. Aku ingin informasi lengkapnya besok pagi," titahnya pada sang asisten.
Asistennya tahu apa yang dimaksud Dallas dan segera meninggalkan tempat tersebut.
Dallas merasa jika wanita itu yang cocok untuk diajak bekerja sama.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Seminggu kemudian ....
"Kenapa masih belum datang? Bukankah mereka bilang pukul sepuluh malam?" gumam Chezy seraya melihat jam tangan di pergelangan tangan kirinya.
Wanita itu baru berusia dua puluh tiga tahun, tidak terlalu tinggi, memiliki tubuh ramping, iris mata kecokelatan, rambut hitam berponi serta kulit putih bersih.
Ini sudah jam sepuluh malam. Tapi tidak ada yang datang. Chezy mulai kesal.
"Marine, Hadwin! Awas saja jika kalian menipuku kali ini!" gumamnya.
Tak jauh darinya, sebuah mobil hitam itu berhenti di tempat yang agak gelap. Dallas yang duduk di kursi belakang sedang merokok sambil melihat selembar kertas HVS berupa informasi lengkap seseorang.
"Apakah kamu yakin sudah memeriksanya berulang kali?" tanyanya pada Asisten Jill.
...****************...
NB: Novel ini mengandung beberapa adegan (21+), bijaklah dalam membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Riva84
baru mampir thoorrr
2024-09-18
0
Riva84
./Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-09-18
0
Dey77
semangat thor 😊
2023-10-29
0