Ketika Akal Sehat Kalah

Weekend telah tiba

Ponselku tidak berhenti berdering. Jessie dan Christy yang merupakan iparku tidak berhenti menerorku agar membawa Camilla berkunjung ke rumah orang tua mereka sejak dua hari lalu. Aku melirik jam dinding yang hampir menunjukan pukul sembilan pagi. Huft, William dan Camilla belum bangun juga

Aku tidak punya pilihan lain selain membangunkan William terlebih dahulu atau iparku akan menerorku lagi. Langkahku berhenti tepat disamping William. Aku tidak dapat mengabaikan perasaan tidak

menyenangkan itu setelah melihat penampilannya yang agak berantakan.. Fiuh, padahal aku telah berusaha melupakannya namun rupanya hal itu sangat sulit kulakukan. Hatiku terasa berat, kesal dan marah namun apa yang dapat kulakukan?

Aku menghembuskan napas kuat sambil menggelengkan kepalaku. Oke, aku harus berhenti memikirkannya lagi

Aku menguncang bahu William, mencoba membangunkannya namun ia malah menarik selimut agar menutupi sekujur tubuhnya. Aku menghembuskan napas kesal. Jam berapa sih William pulang semalam hingga ia masih setepar ini?

“Liam, bangun! Kita akan ke rumah orang tuamu dalam satu jam atau kakakmu akan menerorku lagi,”

William tidak kunjung bangun dan itu benar benar membuat kesal. Aku bahkan sudah melakukan segala cara, termasuk menarik selimut yang membungkus badannya. William pun kemudian mengintip dari balik selimutnya dengan sebelah mata tertutup rapat

“Setengah jam lagi, oke? Aku benar benar lagi ngantuk sekali,” ucap William dengan suara serak khas bangun

Aku memutar kedua mataku sambil menarik selimut yang membungkus badannya

“Tidak. Kita harus bersiap-siap sekarang juga,”

“Oh,Kat. Please. Kamu tahu aku pulang jam berapa tadi? Jam lima pagi. Please show me abit mercy,”

“Jam lima pagi? Memangnya kamu kemana saja?”

William tidak membalasku. Jujur, itu membuatku semakin kesal. Mengapa William tidak jujur dan mengatakan bahwa ia baru balik dari Youth Club? Ah, jika aku tidak salah, aku sudah dapat mendeskripsikan Youth Club sebagai rumah keduanya. Dia benar benar practically kesana setiap hari. Apa sih kesenangan yang ia dapat dari sana? Apakah ia benar benar tidak puas hanya denganku saja?

“Aku tidak mau tahu kamu baru pulang jam berapa. Mama dan papa mungkin juga sedang menunggu kita. Kamu harus bangun sekarang,” lanjutku kesal

William tidak bergeming lagi. Aku menghembuskan napas kuat sebelum meneriakinya. Berhasil! Kedua matanya terbuka dan Ia sontak langsung duduk diatas kasur dengan rambut berantakan serta wajah yang masih ngantuk berat

Aku menyerahkan handuk padanya setelah itu. William menerimanya sambil membalas,“Kamu ribut banget sih pagi pagi. Udah kayak Ibu Ibu saja,”

“Lah, aku memang sudah Ibu Ibu kalau kamu lupa,”

William tersenyum tipis. Ia menarikku hingga aku duduk dipangkuannya. Aku cukup terkejut. Aku berniat untuk menarik diriku pergi namun ia memelukku kemudian menyandarkan kepalanya di dadaku. Hembusan napasnya membuat jantungku mulai berdegup kencang. Mengapa aku masih selalu nervous dan salting banget sih setiap kali William memperlakukanku sedikit lebih special padahal kami sudah melakukan hubungan badan puluhan kali? Ini berbahaya! Aku berdeham pelan lalu bergegas mendorong bahunya menjauh

“Apakah kamu masih tidak mau mandi?” tanyaku sambil memasang raut wajah kesal

Fiuh, aku benar benar harus mengakui bahwa William kelihatan cukup menggoda pada detik ini. Ini mengesalkan. Mengapa ia bahkan masih kelihatan seganteng ini setelah bangun tidur? Ujung matanya bahkan masih meninggalkan kotoran khas bangun tidur serta ia masih cukup merem namun ia benar benar kelihatan seperti model iklan majalah dewasa. Huh, ini benar benar tidak adil bagaimana ia dapat mempropogandakan perasaanku hanya dengan penampilannya saja

WIlliam mengecup bibirku sebelum kemudian bangkit untuk mandi. Dia melepas pakaiannya dihadapanku sambil menguap lalu bergegas ke kamar mandi. Fiuhh, padahal ini bukan yang pertama kali aku melihat William yang bertelanjang dada namun aku masih selalu merona. Aku mencubit pelan pipiku setelah William benar benar masuk ke dalam kamar mandi. Oh, ini berbahaya! Aku harus mulai belajar mengontrol perasaan dan raut wajahku dihadapan William atau dia akan mengetahui bahwa aku...menyukainya.

***

Terpopuler

Comments

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

org ganteng ada kotoran jg yak wkwkkk

2022-04-04

0

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

ayo donk berpikir jgn mau trs d sosor tanpa kjlsan

2022-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Segengam Masa Lalu
2 How It's All Started
3 Pemacu Adrenalin
4 Ketika Kenyataan Itu Menyakitkan, Namun...
5 Ketika Akal Sehat Kalah
6 Harapan dan Kenyataan
7 Satu Kenyataan Menyakitkan
8 Hubungan yang.. Profesional
9 Garis Tipis Antara Kenyataan dan Harapan
10 Kesepakatan
11 Isi Kesepakatan
12 Perubahan Positive
13 Kupikir Kami Sudah Baik Baik Saja, Namun...
14 Janji dan Rahasia
15 Sepucuk Surat
16 Apakah Sebaiknya Aku Menyerah Saja?
17 Ide Gila dan Misi... Penting
18 Kunci yang Hilang
19 Kabar Mengejutkan
20 Pertemuan Tidak Terduga
21 Akhir Kisah Dari Pemeran Pendukung
22 Satu Langkah Berani
23 Kunjungan Tak Terduga
24 Pertanyaan Meresahkan
25 Jawaban atas Pertanyaan Meresahkan Itu
26 Mr. W
27 Andai Kita Bisa Seperti Ini Selamanya
28 An Ordinary Day
29 Pertemuan Pertama Setelah...
30 I'll Completely Lost Without You
31 Ketika Aku Berpikir Semua Sudah Baik Baik Saja, namun..
32 Menghilang
33 Ketika Tidak Ada Jaminan Apapun yang Kekal, namun aku…
34 Let's Not Lose Our Hope For Tomorrow
35 Rindu
36 Teka Teki
37 Pertemuan Keluarga
38 Bukan Dinas Biasa
39 Jawaban Teka Teki
40 Pencarian Jawaban Atas Teka Teki Itu
41 Laura Angela
42 Keraguan
43 Keinginan Yang Bertolak Belakang
44 Garis Tipis Antara Kebodohan dan Kesalahpahaman
45 Gaun, Pesta dan Laki Laki Masa Lalu
46 Kesalahpahaman Lanjutan
47 Makanan dan.. dia
48 Diantara Hak dan Fakta
49 Green Dress and ... Handsome Guy
50 Pertemuan Itu
51 Mengalah Dengan Ego
52 Pasca Berbaikan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Segengam Masa Lalu
2
How It's All Started
3
Pemacu Adrenalin
4
Ketika Kenyataan Itu Menyakitkan, Namun...
5
Ketika Akal Sehat Kalah
6
Harapan dan Kenyataan
7
Satu Kenyataan Menyakitkan
8
Hubungan yang.. Profesional
9
Garis Tipis Antara Kenyataan dan Harapan
10
Kesepakatan
11
Isi Kesepakatan
12
Perubahan Positive
13
Kupikir Kami Sudah Baik Baik Saja, Namun...
14
Janji dan Rahasia
15
Sepucuk Surat
16
Apakah Sebaiknya Aku Menyerah Saja?
17
Ide Gila dan Misi... Penting
18
Kunci yang Hilang
19
Kabar Mengejutkan
20
Pertemuan Tidak Terduga
21
Akhir Kisah Dari Pemeran Pendukung
22
Satu Langkah Berani
23
Kunjungan Tak Terduga
24
Pertanyaan Meresahkan
25
Jawaban atas Pertanyaan Meresahkan Itu
26
Mr. W
27
Andai Kita Bisa Seperti Ini Selamanya
28
An Ordinary Day
29
Pertemuan Pertama Setelah...
30
I'll Completely Lost Without You
31
Ketika Aku Berpikir Semua Sudah Baik Baik Saja, namun..
32
Menghilang
33
Ketika Tidak Ada Jaminan Apapun yang Kekal, namun aku…
34
Let's Not Lose Our Hope For Tomorrow
35
Rindu
36
Teka Teki
37
Pertemuan Keluarga
38
Bukan Dinas Biasa
39
Jawaban Teka Teki
40
Pencarian Jawaban Atas Teka Teki Itu
41
Laura Angela
42
Keraguan
43
Keinginan Yang Bertolak Belakang
44
Garis Tipis Antara Kebodohan dan Kesalahpahaman
45
Gaun, Pesta dan Laki Laki Masa Lalu
46
Kesalahpahaman Lanjutan
47
Makanan dan.. dia
48
Diantara Hak dan Fakta
49
Green Dress and ... Handsome Guy
50
Pertemuan Itu
51
Mengalah Dengan Ego
52
Pasca Berbaikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!