Happy Reading 🌹🌹
Hari telah sore, terlihat Putri sudah bersiap di depan kontrakannya untuk menunggu jemputan yang di kirim oleh Sky.
"Nona Putri?" Tanya Gabriel
"Ya, saya." Jawab Putri dengan mengangkat pandangannya ke sumber suara.
"Perkenalkan, saya Gabriel asisten Tuan Sky. Saya yang akan menjemput nona. Silahkan ikuti saya. " Ucap Gabriel pada Putri.
Putri hanya mengangguk dan segera melangkahkan kakinya mengikuti Marchel yang berjalan di depannya.
Tanpa Gabriel memperkenalkan dirinya, Putri sudah tau jika dia salah satu atasannya yang bekerja dengan Sky.
Kini Putri sudah duduk di dalam mobil seorang diri, bahkan dia tidak menanyakan keberadaan Sky pada Gabriel.
Setelah menempuh perjalanan kurng lebih dua puluh menit, Putri dan Gabriel sudah sampai di salah satu hotel bintang lima.
Keduanya berjalan beriringan menuju ke dalam restoran, Gabriel terus berjalan sampai di deretan ruang VIP yang memang di khususkan agar tamu tetap memiliki privasinya.
Pelayan restoran membukakan pintu dan mempersilahkan Gabriel dan Putri untuk masuk, terlihat sudah ada sepasang parubaya dan Sky yang sudah duduk manis di kursi mereka masing-masing.
Putri yang gugup, karena baru pertama kali bertemu dan makan bersama dengan orang tua laki-laki bingung harus bersikap bagaimana.
Gabriel sedikit membungkukkan badannya, "Tuan, Nyonya ini adalah Putri. Calon istri dari Tuan Sky." Ucap sang asisten membuka pembicaraan.
Putri kaget dengan ucapan asisten Sky, otomatis dia melihat ke arah Gabriel.
Tidak lama kemudia dia segera membungkuk untuk memperkenalkan diri "Selamat sore Nyonya dan Tuan. Perkenalkan saya Putri Dinar. " Ucapnya dengan perasaan yang tidak menentu.
Kedua orang tua Sky hanya mengangguk dan mempersilahkan Putri untuk duduk.
Putri segera mendudukkan dirinya di samping Sky, Sky bahkan hanya acuh dengan kehadiran Putri.
Dasar pria nyebelin! Gerutu Putri di dalam hatinya.
Mereka mulai makan tanpa ada pembicaraan apapun, Sky yang melihat Putri bingung karena banyak sekali sendok, garpu, dan pisau yang ada di kanan-kiri piringnya menghena nafasnya.
Ck, dasar gadis kampungan. Gumam Sky dalam hati.
Segera Sky menukarkan daging stiknya yang sudah dia potong kecil-kecil untuk Putri.
Semua perlakuan Sky terhadap Putri tidak luput dari pandangan ketiga orang di depannya. Mereka bahkan sibuk dengan pikiran masing-masing.
Kini acara makan malam sudah selesai, dengan ditemani secangkir teh dan beberapa camilan orang tua Sky sudah siap untuk mengintrogasi gadis tersebut.
"Apa pekerjaan orang tuamu Nak?" Tanya Ambarsari pada Putri.
Tubuh Putri menegang, dia meremat jari-jari tangannya yang saling bertautan.
"Em, saya yatim piatu nyonya." Jawab Putri dengan menunduk.
Ambarsari mengerjabkan matanya, dan mengalihkan pandangannya ke putranya.
Sky hanya mengangguk untuk membenarkan ucapan Putri.
"Maaf Nak, Mama tidak tahu. Kamu jangan tersinggung ya." Ucap Ambarsari
"Tidak apa-apa nyonya." Jawab Putri cepat dengan memberikan senyumnya ke arah orang tua Sky.
"Panggil saja Mama, bagaimanapun kamu akan menjadi menantuku." Jawab Ambarsari dengan tersenyum.
"Mama?" Beo Putri.
Ambarsari hanya menganggu dan beranjak dari duduknya untuk menghampiri Putri, segera Ambarsari memeluk tubuh kecil Putri.
Putri yang baru pertama kali mendapatkan pelukan seorang Ibu selain dari Bu Siti, seketika meneteskan air matanya.
Apakah seperti ini rasanya pelukan seorang ibu? Sangat hangat. Gumam Putri dalam hati.
Agung dan Sky yang melihat Putri menangis sedikit panik, mereka berfikir Ambarsari menyakitinya.
Ambarsari segera melerai pelukannya, dia menghapus air mata yang ada di mata calon menantunya tersebut.
Dia sangat senang, jika Sky akan berhenti bermain wanita dan mendapatkan wanita yang tangguh untuk mendampinginya.
"Jangan menangis sayang, mulai sekarang anggaplah kami orang tua kamu sendiri ya." Ucap Ambarsari pada Putri.
Putri hanya mengangguk dan semakin deras dia menangis, segera Putri meneluk tubuh Ambarsari tanpa permisi.
Kebahagiaan yang membuncah menyeruak di dalam hatinya, pelukan seorang ibu yang selama ini hanya ada di dalam angannya. Hari ini dia dapat merasakannya.
Gabriel yang melihat suasana mengharu biru kedua wanita tersebut, membuang pandangannya kesembarang arah. Dia juga rindu dengan pelukan seorang Ibu, karena Gabriel sendiri juga seorang yatim piatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Alejandra
Sepertinya perlu peninjauan ulang tulisannya Thor, karena masih banyak typonya...
2023-09-16
0
Agus Irianto
disini ceritanya mulai menyentuh hati...perasaan.. pembaca
2023-07-16
0
Anabela Eryka
gimana sih Thor tadi katanya gabriel kok sekarang jadi marshel
2023-02-26
0