Happy Reading 🌹🌹
Esok harinya,
Sky tidak berangkat ke kantor, seluruh pekerjaan di handel oleh asistennya.
Saat ini dirinya tengah menjalani persidangan dadakan yang di lakukan oleh Mama dan Ayahnya.
"Sky, Ayah dan Mama tidak akan mengulangi pertanyaan untuk kedua kali. Jadi kamu jawab dengan jujur." Ujar Agung pada anaknya yang sudah duduk bersimpuh bagaikan pendosa.
Sky hanya menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Siapa gadis semalam yang kau tabrak?" Tanya Agung dengan tenang.
"Namanya Putri, Ayah." Jawab Sky.
"Hemm, dimana dia bekerja?" Tanya Agung lagi.
"Ck, sudahlah Ayah. Pasti Ayah sudah tau seluruh latar belakang gadis kecil itu bukan?" Jawab Sky jengah.
Plak
Ambarsari kesal, meskipun mereka sudah tahu dari orang suruhan. Tetapi mereka tetap ingin mendengar jawaban dari anaknya tersebut.
"Aduhhh ...ssttt sakit Mah!" Seru Sky dengan mengelus pundaknya.
"Kamu tinggal jawab Sky!" Seru Ambarsari tak kalah garangnya.
"Sudah ...sudah ...tinggalkan wanita itu, ingat kamu empat hari lagi bertunangan." Kata Agung
"Yah, aku sudah memutuskan." Jawab Sky yang saat ini sudah berdiri.
"Memutuskan apa?" Tanya Agung.
"Aku akan menikahi Putri, empat hari lagi. Jadi jangan paksa Sky untuk bertunangan dengan Bintang." Jawab Sky dengan mantap dan yakin.
"APA KAMU BILANG!! APA KAMU SUDAH GILA SKY!" Seru Ambarsari dengan suaranya yang sudah memenuhi ruangan.
"Mah, Sky mohon! Yang menjalani pernikahan adalah Sky, jika Mama masih ingin bertekad meneruskan pertunangannya. Maka Ayah yang akan menggantikan posisiku disana." Jawab Sky dengan pura-pura memandang sengit Mamanya.
Buk ...bak ...buk
"Dasar anak kurangajar, Ayahmu hanya milik Mama!" Seru Ambarsari dengan memukuli badan Sky menggunakan bantal sofa.
"Aduhh, ampun Mah ...Ayah tolong anakmu ini." Ucap Sky dengan memelas kepada Ayahnya.
"Pukul terus saja Mah, sampai dia mati. Nanti kita bisa membuat Sky yang baru lagi." Jawab Agung dengan pandangan mengejek ke arah anaknya.
Sky yang mendengarnya terperangah dan mendengus kesal, bisa-bisanya pria tua itu mesum.
"Kita sudah memutuskan acara pertunangan kalian Sky, tidak mungkin di batalkan lagi. Mau ditaruh mana wajah kami?" Tanya Ambarsari dengan nafas Senin Kamis.
"Mama apa lebih mementingkan nama baik daripada kebahagiaan anakmu sendiri?" Tanya Sky dengan meneliti tubuhnya jika ada yang lebam.
"Apa kamu sangat mencintai gadis itu Sky?" Tanya Ambarsari pada anaknya
Sky tidak menjawab, dia hanya diam.
"Sky, jika kamu tidak ingin melanjutkan pertunanganmu dengan Bintang, kamu harus datang ke keluarga Wiratama dan membatalkannya sendiri." Ucap Agung serius.
"Baiklah Ayah, Sky akan membatalkannya sendiri." Ucap Sky.
Dengan segera Sky beranjak dari ruangan itu, dan naik kelantai dua.
Agung dan Ambarsari hanya menghela nafasnya berat.
"Ayah, apa Ayah yakin Doni tidak akan menghajar Sky nanti?" Tanya Ambarsari pada suaminya.
"Entahlah Mah, jika memang mau di hajar tidak apa-apa. Ini juga salah Sky dan kita." Jelas Agung pada istrinya.
"Kita? Kenapa bisa begitu Yah? Kita sudah berusaha membujuk Sky agar membawa kekasihnya pulang." Jawab Ambarsari dengan kesal ke pada suaminya.
Agung hanya diam, dia lelah dengan percintaan anaknya.
"Sebaiknya kita ke kamar saja Mah," Ucap Agung pada istrinya.
"Tidak mau, Mama mau berbelanja ke mall." Jawab Ambarsari, dengan cepat dia meninggalkan suaminya seorang diri.
...**...
Kini di kantin kampus tengah duduk Bintang bersama teman-temannya.
"Bintang, sebentar lagi kamu akan menikah dengan Kak Sky?"
"Emm, yaa. Kami hanya akan bertunangan dulu dan menikah setelah aku lulus kuliah." Jawab Bintang dengan bangga.
"Wahh, gila ...gila ...jika perusahaan Gandratama dan Wiratama menjadi satu, kalian akan masuk menjadi 5 besar konglomerat di Negara kita."
"Betul, kalian akan jadi keluarga yang tidak pernah tergapai. Membayangkan saja tidak mampu."
Bintang hanya tersenyum menanggapi ucapan teman-temannya, dia tidak peduli terhadap perusahaan.
Paling penting, Bintang dapat bersama dengan laki-laki yang sangan dia cintai.
Drrtt ...drrtt
Hp Bintang bergetar, hingga membuyarkan lamunannya.
Terlihat nama Sky tertera pada layar Hpnya, dengan senyum secerah pepsoden Bintang segera mengangkatnya.
"Halo, kak?"
"Kamu dimana?"
"Aku dikampus, ada apa kak?"
"Apa masih ada jam kuliah?"
"Tidak, ini sudah seleaai."
"Baiklah, tunggu 10 menit lagi aku sampai."
"Ta...
Tut
Belum Bintang selesai dengan jawabannya sambungan telefon sudah di putuskan oleh Sky.
Dengan wajah bahagia, Bintang merapikan penampilannya.
"Mau kemana Bintang?"
"Kak Sky akan menjemputku, aku harus berdandan yang cantik."
...**...
Di Rumah Sakit.
Putri dan Bu Siti tengah duduk di depan ruang operasi, kemarin setelah Sky membayar seluruh biaya Rumah Sakit dapat membuat operasinya cepat di lakukan.
"Bu, Putri ke kantin sebentar ya untuk membeli air." Ucap Putri pada Bu Siti.
"Iya Nak, hati-hati." Jawab Bu Siti.
Putri segera berjalan ke kantin, dia sangat lapar dan haus. Tetapi dia mencoba untuk menahan rasa laparnya.
Kini Putri tengah mengantri untuk membeli minuman.
Terlihat sepasang mata tajam tengah memandangnya.
Orang tersebut mengikuti kemana langkah Putri selanjutnya, ruang operasi? siapa yang dioperasi. Gumam orang tersebut.
Dia melihat Putri tengah menyodorkan minuman kepada wanita paruh baya, seketika matanya membola.
Tangannya gemetar, dan matanya berkaca-kaca.
Apa gadis itu adalah Puput. Batin orang tersebut.
Rasanya ingin sekali dia berlari ke arah mereka dan memeluk mereka, tetapi dia mengingat pesan Ayahnya. Jangan pernah berdekatan dengan anak panti itu, jika kamu masih mengabaikan perintah Ayah. Ayah akan mengirimmu ke luar negeri.
...**...
Kini Bintang dan Sky tengah duduk berdua di dalam cafe dekat kampus.
"Kakak, mau makan apa?" Tanya Bintang senang.
"Aku pesan kopi saja, tadi aku sudah makan dirumah." Jawab Sky datar.
Bintang mengerucutkan bibirnya "Pelayan! Pesan coffe latte satu, orange juice satu dan kentang goreng satu." Ucap Bintang pada pelayan cafe tersebut.
"Ada apa kakak menjemputku? Biasanya hanya mengirim asistenmu itu." Tanya Bintang.
"To the point saja, aku membatalkan pertunangan kita yang akan dilaksanakan empat hari lagi." Ucap Sky tenang.
Mata Bintang membola, bisa-bisanya pria itu membatalkan pertunangan se-enaknya sendiri.
"Aku tidak mau! Kita akan tetap bertunangan." Jawab Bintang dengan meremas tali tasnya.
"Bintang, coba mengerti aku. Aku sudah mencintai wanita lain, kau juga masih muda. Kau akan mendapatkan pria yang lebih baik dariku." Jelas Sky dengan nada memohon, dia tidak ingin Bintang melakukan hal gila lagi.
Brak!
Bintang menggebrak meja dengan sisa kekuatan yang dia miliki.
"Aku tidak akan pernah setuju pertunangan ini dibatalkan!!! Kita akan tetap melakukannya empat hari lagi, ingat empat hari lagi. Jadi periapkan dirimu kak. Aku permisi." Jawab Bintang dengan segera dia berlari keluar dari cafe tersebut.
Bintang menyetop taxi untuk membawanya pulang, di dalam taxi dia menangis tersedu-sedu.
Bukan karena perihal pertunangan yang ingin di batalkan oleh Sky, tetapi perkataan Sky yang sudah mencintai wanita lain.
Membuatnya sakit, siapa yang selama ini dekat dengan Sky hingga membuat pria itu jatuh cinta. Tidak, Sky hanya akan menjadi milikku dan mencintaiku. Kata Bintang di dalam hati.
Sedangkan Sky hanya menghela nafasnya kasar, dia segera membayar pesanannya dan pergi menuju Rumah Sakit. Dimana calon istrinya sedang disana.
Calon istri, entah yang di rasakan Sky saat ini hatinya berbunga-bunga.
...**...
Sky melajukan mobilnya ke arah Rumah Sakit, dalam waktu tigapuluh menit mobil Sky sudah sampai di pelataran Rumah Sakit.
Segera di memarkirkan mobilnya, dan keluar menuju ruangan operasi.
"Dimana ruangannya ya, coba aku telfun Putri." Segera Sky mengecek ponselnya, tidak ada nama Putri di kontak hpnya.
Sky ingat, dia dan Putri sama sekali belum pernah bertukar nomor Hp.
Oh my God! Sky kau bodoh sekali. Runtuk Sky pada dirinya.
Sky pergi ke bagian informasi, dia menanyakan letak ruang operasi berada.
Sky melihat seseorang yang tengah memandangi Putri dan ibu panti dari kejauhan.
Puk
Orang itu terperanjat dan segera berbalik.
"Hai Bro!" Ucap Dave pada temannya.
"Kenapa kau disini?" Bukannya menjawab, Sky malah melemparkan pertanyaan.
"Ck, kau sangat kebiasaan sekali. Tidak aku tadi hanya memungut uang seorang gadis yang jatuh." Jawab Dave dengan memperlihatkan uang pecahan sepuluh ribuan.
"Lalu kenapa tidak kesana?" Tanya Sky dengan menunjuk ke arah Putri dengan dagunya.
"Ah, aku tadi melihat wajah mereka sedajg sedih. Jadi aku tidak berani kesana." Jelas Dave pada temannya itu.
"Yasudah, sini biar aku yang kembalikan. Aku ada urusan dengan gadis itu." Ucap Sky dengan mengambil uang dari tangan Dave.
"Urusan... urusan apa?" Tanya Dave penasaran.
"Hemm, urusan rumah tangga?" Jawab Sky dengan mengedipkan mata ke arah Dave, dan tertawa.
Sky meninggalkan Dave yang masih terpaku, dia mencoba mencerna ucapan Sky.
Kriet (anggep aja suara kursi kalo di duduki ya 😂)
Putri dan Ibu Panti menoleh ke samping, dilihatnya Sky tengah duduk di samping Putri.
"Ada perlu apa nak?" Tanya Bu Siti.
"Hanya ingin mengobrol dengan Putri bu," Jawab Sky dengan tersenyum.
"Laki-laki itu siapa put?" Tanya Bu Siti setengah berbisik ke telinga Putri.
"Ini bos dimana Putri bekerja buk." Jawab Putri jujur.
"Oh, maafkan saya Tuan. Saya tidak tahu jika Anda adalah bos Putri." Ucap Bu Siti.
"Tidak apa-apa buk, panggil saja Sky bu. Saya hanya orang biasa jika sedang tidak berada di kantor." Jelas Sky pada Bu Siti.
"Baiklah, jika mau mengobrol dengan Putri silahkan. Biar Ibu yang menunggu di sini." Jawab Bu Siti.
"Terima kasih Bu, ayo Putri." Ajak Sky pada Putri.
"Bu, aku keluar sebentar dengan Pak Sky ya." Pamit Putri pada Bi Siti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Alejandra
Kenapa salah Sky, bukankah dari awal dia sudah menolak, tapi kalian memutuskan sendiri tanpa menanyakan ke yang bersangkutan...
2023-09-16
1
Agus Irianto
ceritanya mudah ditebak.arahnya...
2023-07-16
0
Rapa Rasha
apa orang yg di tunggu putri adalah Dev oh tidak lanjut kak
2022-12-12
0