Happy Reading 🌹🌹
Hari ini Bintang sudah diperbolehkan pulang, dengan di bantu oleh Mamanya. Bintang berjalan kedalam rumah.
"Bintang, kamu jangan pernah berbuat nekat lagi ya?" Ucap Bulan, dengan mengelus surai hitam anaknya tersebut dengan lembut.
"Maafkan Bintang, Mah masih bisakah Mamah usahakan Bintang dengan kak Sky?" Tanya Bulan dengan nada memelas.
Bulan menghembuskan nafasnya panjang, dia menatap mata anaknya tersebut. Meskipun Bulan tahu, jika Bintang bukan anak kandungnya.
Bulan tetap akan berusaha bersikap seperti biasanya.
"Sayang, dengarkan Mama. Cinta itu tidak bisa di paksa, percuma kamu mendapatkan Sky tetapi hati dan cintanya untuk perempuan lain. Kamu hanya akan sakit hati Bintang." Nasehat Mama Bulan dengan menggenggam tangan anaknya.
Bintang yang mendengarnya mendengua kesal, dilepaskan tangan Mamannya. Dia segera berbaring di atas kasur dengan membelakanginya.
Bulan yang tau jika anaknya marah, hanya diam tanpa merayunya.
"Yasudah, istirahatlah. Mama akan turun untuk menyiapkan makan siang."
Dalam gedung perusahaan Gandratama, seluruh karyawan sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Tidak jauh beda dengan Putri, sudah seminggu dirinya bekerja sebagai OB di perusahaan tersebut.
Dengan telaten dan sabar, Putri mengerjakan seluruh pekerjaannya dengan baik.
"Putri, ayo kita istirahat dulu." Ajak Rudi teman seprofesinya.
"Baik kak, Putri selesai sebentar lagi." Jawab Putri dengan memasukkan kertas-kertas kedalam plastik hitam besar.
"Putri, Rudi, kenapa kalian tidak istirahat?" Tanya Neni pada keduanya.
"Ini Nen, Putri sedang membereskan kertas-kertas yang sudah di hancurkan. Jelas Rudi.
"Oh, ayo aku bantu agar kita cepat beristirahat." Jawab Neni, kini dirinya ikut membantu Putri.
Mereka bertiga kini tengah berada di ruang ganti OB, dengan segera mereka menyambar dompet dan Hp.
Putri tengah meregangkan tangannya sambil berjalan kearah warung seberang kantor.
"Uhh... pekerjaan hari ini sangat banyak ya mbak?" Tanya Putri pada Neni
"Iya Put, karena sebentar lagi akan akhir bulan. Jadi para karyawan itu mengerjakan laporan bulanan." Terang Neni
"Wah, mbak Neni hebat. Mbak sangat tahu tentang pekerjaan orang kantor." Jawab Putri, dengan mata berbinar dan bangga.
Neni yang disanjung dengan belajak sombong menepuk dadanya dua kali, kemudian mereka berdua tertawa bersama.
"Hai gadis-gadis, cepat jalan keburu waktu istirahat habis!" Seru Rudi pada kedua teman wanitanya.
Setelah sampai di warung dengan segera mereka memesan makanan.
"Kalian mau pesan apa?" Tanya Rudi yang melihat kearah teman-temannya
"Samain aja." Ujar Neni pada Rudi, dia segera mengajak Putri untuk duduk.
"Mang, pesan ketoprak dan es teh tiga ya!" Seru Rudi pada penjualnya.
"Mbak, kok mbak pinter sih soal pekerjaan kantor?" Tanya Putri yang masih penasaran.
"Tentu saja dia pintar Put, Neni ini lulusan Administrasi. Tetapi nasibnya aja yang apes." Ucap Rudi, menyahuti pertanyaan Putri.
"Kenapa mbak?" Tanya Putri heran.
"Biasalah Put, jika kita tidak memiliki orang dalam akan susah untuk masuk kedalam perusahaan besar. Lebih baik jadi OB daripada pengangguran." Jawab Neni dengan di akhiri gelak tawa.
"Haha, benar mbak. Tapi Putri ingin kuliah, Putri akan berusaha mengumpulkan uang agar dapat melanjutkan sekolah lagi!" Ucap Putri, penuh semangat membara.
Pesanan mereka sudah tiba, mereka makan dengan lahap.
Di dalam ruangan CEO yang terkesan mewah itu tengah duduk Sky dan Adi.
"Bagaimana kabar tunanganmu Sky?" Tanha Adi
"Siapa?" Jawabnya bingung.
"Tentu saja, Bintang."
Sky segera melempar bantal sofa ke arah Adi.
"Aku menolaknya ya, aku hanya menganggapnya adik tidak lebih!" Seru Sky pada sahabatnnya itu.
"Sky, sampai kapan kamu hanya bermain dengan wanita di atas ranjang?" Ujar Adi.
"Entahlah, mungkin selamanya. Aku tidak tertarik dengan ikatan pernikahan."
"Aku berharap, akan ada wanita yang membuatmu bertekuk lutut."
"Kau menyumpahiku!!!"
Adi tergelak, melihat wajah sahabatnya yang kesal.
Waktu istirahat sudah habis, kini Putri dan rekan-rekannya kembali bekerja.
"Put, tolong bawakan berkas ini keruangan Pak Sky!" Ucap salah satu karyawan, menyerahkan dokumen ke hadapan Putri
"Baik mbak, di mana ruangan Pak Sky?" Tanya Putri.
"Lantai 30 Put, cepat ya sudah di tunggu!"
Dengan segera Putri melangkahkan kakinya ke dalam lift karyawan dan menekan tombol 30.
Kini Putri sudah sampai di lantai 30, dia menyerengitkan dahinya. Karena ruangan tersebut hanya ada 3 ruangan.
Putri mendekati meja sekertaris Sky, "Maaf mbak, saya di sini ingin menyerahkan dokumen untuk Pak Sky." Ucap Putri.
"Oh, segera saja masuk. Pak Sky sudah menunggu."
"Baik mbak."
Tok.. tok.. tok
Putri mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban, akhirnya Putri membukanya dan menyembulkan kepalanya dari balik pintu.
Dilihatnya ruangan tersebut kosong, dengan langkah yang takut-takut dia masuk untuk menyerahkan dokumen tersebut.
Putri melihat ada sebuah pintu yang sedikit terbuka, dia mendekat karena ada suara rintihan dari dalam.
Dengan cepat dia melangkahkan kakinya, siapa tau orang itu sudah kesakitan sejak tadi.
Sebelum mendorong pintunya, terdengan suara laknat yang terdengar.
"Ahhh, Sky lebih cepat sayang." Rengek wanita tersebut.
"Ahh... ssttt kau sangat nikmat Grace. Ohh, sekarang bergeraklah di atasku." Ucap Sky yang sudah membalikkan posisi mereka.
"Ahh... ahhh.. ahh.... Sky aku ingin keluar." Ucap Grace.
"Yeahhh, lebih cepatt... Ahhhh.." Suara lenguhan keluar dari keduanya.
Mereka sudah menuju puncak nirwana yang mereka ciptakan.
Putri menutup mulutnya, dan membelalakkan matanya. Dengan tubuh yang gemetar Putri berjalan mundur.
Pyar
Putri tidak sengaja menyenggol vas bunga yang ada di sudut ruangan.
"Siapa itu Sky?" Tanya Grace
"Sial, sebentar aku akan keluar. Kau segera kenakan bajumu." Perintah Sky.
Setelah Adi berkunjung ke kantornya, tidak lama kemudian Grace datang dan meminta Sky untuk membelikan tas mewah keluaran terbaru.
Grace harus melayani Sky, agar mendapatkan barang yang dia inginkan.
Sky segera keluar dari kamar rahasianya, setelah menggunakan baju lengkapnya.
Putri sudah berjongkok untuk memunguti pecahan beling dari vas bunga itu.
"Siapa kamu!!!" Ucap Sky, dengan menatap tajam wanita didepannya yang tengah berjongkok.
Putri segera menegakkan kepalanya "Ma... maaf tuan, saya tidak sengaja." Jawabnya.
"Ck, kau!! Kau gadis bodoh yang menyebrang jalan waktu itukan!" Seru Sky padanya, dia ingat karena Sky sebenarnya merasa bersalah akibat dirinya membuat wanita itu terluka.
Putri yang tidak mengingatnya hanya diam, dia melanjutkan lagi untuk memungut pecahan kaca.
Ahh...
Jari Putri tergores karena terkena pecahan kaca, dam segera memasukkan jarinya kedalam mulutnya.
Sky yang melihat kelakuan Putri segera menarik tangan Putri agar tidak menyesap darah di jarinya.
"Hey gadis bodoh!! kau harus mencuci di air mengalir dan juga segera ambil perlengkapan kebersihan untuk membersihkan pecahan vasnya. Bukan kamu pungut seperti itu, dasar bodoh!" Seru Sky, karena kesal dengan kelakuan Putri.
Grace yang sudah menggunakan bajunya, segera keluar karena mendengarkan suara ribut Sky dengan seseorang.
"Sayang, ada apa?" Tanya Grace
"Tidak apa-apa, kau segeralah pulang. Uangnya akan aku transfer." Ucap Sky
Grace yang melihat Putri hanya biasa saja, karena tidak mungkin jika dia tinggalkan Sky. Sky akan tertarik dengan seorang OB.
"Baiklah, terima kasih sayang." Jawab Grace dengan mengecup bibir Sky.
Putri yang melihat baju yang dikenakan Grace hanya geleng-geleng kepala, terlebih kelakuan bosnya itu.
Baju yang dikenakan Grace
...🌈🌈...
DUKUNG TERUS KARYA AUTOR YANG LAINNYA JUGA YA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Asmun Asmun
semua lelaki sama aja kan
2025-03-14
0
Afifa nadila Dila
gak semua laki2 juga bgtu kok
2023-03-18
0
etihajar
cuman d novel drama ad orang d suruh antar barang trs dengan bego dan tidak sopan nya lncang kpgen tau urusan orang,,cuman orang bodoh,,orang MH tari aj d meja trs tinggalin ngapain harus cari tau sgala
2022-12-26
1