Penasaran

Sore itu di kantor, Alex sedang mengetik sesuatu di leptopnya. Dengan tampilannya yang menawan dan parasnya yang rupawan pasti tidak akan ada yang menyangka kalau dia sudah memilki anak yang sudah gadis dan sedang kuliah. Meski umurnya sudah terbilang berkepala 4, tapi Alex selalu menjaga kesehatan dan senang merawat tubuhnya serta rutin berolah raga. Sehingga membuat nya terlihat awet muda.

Di sela-sela pekerjaan nya, Alex mendadak teringat anak nya yang sedang sakit, dia mulai merasa khawatir dengan keadaan anaknya yang terpaksa harus dia tinggalkan bersama para pelayannya.

" Lolita, apa dia baik-baik saja. Aku harap dia sudah mendingan sekarang. Lolita maafkan deddy, harus meninggalkan kamu. Deddy harap kamu mengerti" ucapnya dalam hati.

Kemudian Alex mulai merogoh sakunya mengambil hpnya untuk menanyakan kondisi anaknya. " aku harus menelepon Lolita "

Alex mulai menekan no kontak "my sweety heart" sebagai nama kontak putri tercinta nya kemudian membuat panggilan.

Sementara di tempat lain, di kamar Lolita. Terlihat Lolita masih tertidur pulas di temani Anita di samping tempat tidurnya. Terdengar suara nada dering hp, membuat Anita terbangun dan mulai mencari-cari arah suara hp tersebut. Sesaat Anita mengecek keadaan suhu tubuh Lolita dengan menyentuh kening nya, Anita merasa suhu tubuh sahabatnya mulai normal. Dia pun segera kembali mencari suara hp yg masih terdengar berdering.

Di lihatnya hp Lolita di samping nakas tempat Lolita tertidur pulas. Awalnya Anita ragu untuk mengangkat panggilan tersebut, namun melihat Lolita tertidur pulas dia merasa kasihan dan memberanikan diri untuk mengangkat nya, terlebih saat melihat nama kontak di HP-nya tertera nama "my Daddy sexy" dipikirnya mungkin ayah Lolita ingin menanyakan keadaannya. Sehingga membuat nya memberanikan diri untuk mengangkat panggilan tersebut.

Anita mulai mengangkat panggilan nya " Hallo"

di ujung telpon Alex langsung menanyakan keadaan anaknya tanpa tahu siapa yang sebenarnya menerima panggilannya.

"Hallo sayang"

Anita yang mendengar kata sayang dari seorang pria tanpa di sadari hatinya mulai merasa aneh dan tiba-tiba Anita menelan ludah dan grogi walaupun dia tahu yang menelpon tersebut adalah ayah sahabatnya.

Sementara Alex masih saja memanggilnya sayang dan terus bertanya karna tidak ada jawaban.

" Hallo sayang. Lolita apa kamu baik-baik saja. Maaf sayang Daddy tidak bisa menjagamu setiap saat. Sayang kenapa kamu diam saja. Apa kamu marah sama Daddy?."

Akhirnya dengan terbata-bata dan grogi Anita menjawabnya.

" Haa... hallo. Maaf om saya temannya Lolita. Lolita nya masih tidur, apa perlu saya membangunkan nya?"

" Teman? tapi selama ini Lolita tidak pernah membawa siapapun ke rumah. Tapi ada satu yang sering dia bicarakan dan slalu Lolita bangga-bangga kan. Apa mungkin dia" tanya nya dalam hati merasa heran.

" Hallo om. Apa om masih disitu". Tanya Anita karena merasa tak ada Jawaban.

" Ah iya " Alex mulai tersadar dari lamunannya. " tidak perlu, biarkan dia beristirahat. Om hanya khawatir, takut terjadi apa-apa pada nya. Apa sekarang Lita sudah mendingan?"

"Alhamdulillah om suhu badannya sudah normal, mungkin besok dia sudah bisa beraktifitas lagi"

" ah syukur lah kalau begitu. Om senang mendengar nya. Oh iya, Om mau minta tolong boleh?" pinta Alex baik-baik.

" minta tolong apa ya Om?"

" Begini. Malam ini, seperti nya Om tidak bisa pulang karna harus lanjut meeting di luar kota. Tp Om merasa khawatir kalau harus meninggalkan Lolita sendirian dalam ke adaan sakit seperti itu. Om tahu di rumah banyak pelayan yang pasti akan menjaga Lolita, tp Lolita tidak suka dan sulit di atur oleh mereka meskipun Om yang menyuruh mereka. Jadi untuk itu, Om minta tolong sama kamu untuk menginap dan menjaga Lolita sampai Om kembali besok. Apa kamu bersedia?". Alex meminta dengan sungguh-sungguh.

Sementara Anita masih bingung dan ragu untuk menjawabnya, Dia merasa tidak nyaman kalau harus menginap di rumah orang kaya walaupun dengan sahabatnya sendiri. Tapi Anita juga merasa khawatir jika harus meninggalkan sahabatnya sendiri dalam keadaan seperti itu, meskipun saat ini sudah agak membaik. Tapi dia juga takut di tengah malam terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Akhirnya dengan ragu-ragu Anita meng iyakan permintaan ayah sahabatnya tersebut. " mmhh... Baik Om kalau begitu. Om gak usah khawatir malam ini saya yang akan menjaga Lolita."

" Terimakasih. Om sangat senang mendengar nya. Oh iya kalau Om boleh tau nama kamu siapa?"

Sementara ditengah percakapan mereka, Lolita mulai terbangun dan sadar. Kemudian Anita yang melihatnya, segera memberi tahu ayahnya Lolita dan memberikan hp nya kepada Lolita untuk menerima panggilan Ayahnya tanpa Anita memberitahu siapa namanya.

"Oh iya maaf Om. Seperti nya Lolita sudah bangun, sebaik nya Om bicara langsung sama Lolita ya."

"Baiklah kalau begitu".

Lolita yang baru terbangun dan sedikit masih merasa pusing langsung menerima telepon dari Daddy nya.

" Hallo Dad." (sambil memijat keningnya yang masih terasa pening)

" Hallo sayang. Gimana keadaan kamu?"

" Mendingan Dad."

" Syukur lah kalau begitu".

" Deddy kenapa belum pulang? Udah tahu anak nya lagi sakit, masih aja lebih mentingin kerajaan nya. Deddy gak sayang lagi sama aku?" rengek Lolita manja, cari perhatian pada Deddy nya.

" Sayang gak gitu. Siapa bilang Deddy gak sayang sama kamu. Deddy minta maaf, hari ini Deddy gak bisa pulang karna harus lanjut meeting keluar kota."

" Tuh kan bener, Deddy lebih mentingin kerja annya di bandingin aku anak Deddy sendiri". kesal Lolita.

" Sayang.... Sayang jangan marah gitu dong, tolong ngertiin Deddy. Ini semua kan buat kamu juga, buat masa depan kamu juga. Deddy juga udah minta tolong temen kamu, buat nginep dan temenin kamu di rumah biar kamu gak merasa kesepian sampai Deddy besok kembali pulang. Ok". Bujuk rayu Alex pada anaknya supaya tidak kesal ataupun kecewa pada nya.

" Apa Dad?". Tanya Lolita tidak percaya. "Deddy bilang temen aku mau nginep disini, nemenin aku?" tanya Lolita memastikan dan merasa bahagia dengan hal tersebut.

"Iya temen kamu. Temen kamu yang saat ini lagi nemenin kamu. Apa kamu senang, karna dia bisa nemenin kamu dan menginap di rumah kita?" tanya Alex sedikit heran karena mendengar anaknya langsung berubah bahagia dalam sekejap karena mendengar sahabatnya akan menginap dan menemaninya.

Anita yang melihat perubahan sahabatnya yang tiba-tiba bahagia dengan expresi yang seolah-olah mendapatkan jackpot dengan tersenyum lebar merasa aneh dan bingung.

Lolita " Iya Ded aku seneng banget. Akhirnya dia mau nginep disini, nemenin aku" kebahagian Lolita yang terpancar dari wajahnya.

Deddy " Syukur lah kalau begitu. Berarti kamu gak apa-apa kan Deddy tinggal sendiri sama temen kamu itu".

Lolita " Iya Ded gak apa-apa"

Deddy " Oh iya sayang. Kamu mau di bawain oleh-oleh apa nanti sama Deddy?".

Lolita " gak usah Ded. Yang penting nanti Deddy pulang dengan selamat dan sehat."

Tiba-tiba Lolita melihat Anita dan berubah pikiran untuk meminta Deddy nya membawakan oleh-oleh untuk sahabatnya.

Lolita " eh boleh deh Ded. Deddy bawain oleh-oleh buat temen aku aja yya, pokoknya yang bagus, yang mahal dan istimewa. Oke. Jangan lupa loh" pinta Lolita maksa.

Deddy " kamu ini. Seperti nya sekarang Deddy punya saingan. Deddy jadi penasaran sama temen kamu itu. Kamu sangat perduli sekali sama dia. Lain kali kamu kenalin dia sama Deddy. Ok".

Lolita " Siap Ded. Lain kali pasti aku kenalin dia sama Deddy. Dan aku yakin, pasti Deddy suka sama dia, sampai-sampai Deddy mau nikahin dia" goda Lolita pada deddy nya.

Alex yang mendengar candaan anaknya hanya tersenyum dan menurut saja " ya ya baiklah. kalau begitu deddy tunggu yya".

Sementara Anita yang dari tadi hanya mendengar kan saja, terlihat wajahnya berubah memerah dan malu-malu juga merasa risih dengan candaan sahabatnya itu.

Anita " Lolita apaan sih kamu, sembarangan aja kalau ngomong" sambil melempar pelan bantal yang ada didekatnya ke arah Lolita.

Lolita dengan sigap menghindari lemparan tersebut dengan mudahnya sambil bercanda.

Lolita " memang nya kenapa kalau misalkan Daddy aku tiba-tiba nikahin kamu. Aku malah senang, jadi aku punya ibu sekaligus sahabat ku" sambil tertawa lepas. " kamu belum pernah lihat Daddy ku sih, kamu jangan salah ya. Walaupun Daddy ku itu udah berumur tapi dia itu sangat menjaga penampilan dan tubuhnya. Kadang kalau aku jalan sama Daddy, dikiranya aku ini adalah pacarnya. Jadi kamu jangan pikir Daddy aku itu sama kaya bapak-bapak pada umumnya" Lolita menjelaskan panjang lebar.

Anita " ah sudahlah. Kamu itu makin ngelantur aja kalau bicara. Gimana kata orang kalau aku sampe punya anak seumuran terus manja kaya kamu ini. Bisa setres aku".

Sementara Alex yang merasa heran dengan sikap anaknya yang tiba-tiba senang hanya karena membiarkan temannya menginap dan menemaninya merasa bingung. Selama ini, Lolita tidak pernah membawa siapapun kerumahnya termasuk teman-teman nya. Hanya saja Lolita sering sekali membicarakan satu temannya, tapi Alex lupa namanya karna dia tidak pernah fokus setiap kali anaknya bercerita. Tapi sekarang, itu membuat Alex semakin penasaran dengan temannya tersebut.

Terpopuler

Comments

Mom's Shi Ika

Mom's Shi Ika

ez

2022-06-14

0

Mom's Shi Ika

Mom's Shi Ika

ez

2022-06-14

0

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

lanjut

2022-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Yang Menyebalkan
2 Penasaran
3 Di Rumah Lolita
4 Hadiah Yang Tak Terduga
5 Merasa Kesal
6 Hari Yang Kurang Beruntung
7 Hampir Ketahuan
8 Bertemu Lagi
9 Kesedihan Lolita
10 Playboy Cap Kadal
11 Orang Dari Masa Lalu
12 Mencoba Meminjam Uang
13 Kucing Kecil
14 Menelan Ludah Sendiri
15 Menundukkan Rasa Malu
16 Merasa Bersalah
17 Kedatangan Rio Untuk Menginap
18 Kesempatan Dalam Kesempitan
19 Tanpa Disengaja
20 Di Pagi buta
21 Gertakan Alex
22 Menaruh Racun?
23 Kepedesan
24 Hujan pun Ikut Menangis
25 Ngawur
26 Tinggal Selembar
27 Jalan kaki
28 Malu-maluin
29 Akhirnya Aku Menemukanmu
30 Saya Bukan Penipu
31 Aku Tidak Mau
32 Terpana
33 Kucing Liar, Duda Karatan
34 Anak Baik
35 Partner Kerja
36 Tamparan Keras
37 Teman Sewaktu SMA
38 Terluka
39 Salah Paham
40 Lari Lagi
41 Pecahan Gelas Kaca
42 Video Call
43 Merasa Malu
44 Sayang?
45 Tidak Perlu Mengusirku
46 Terjepit
47 Jalan Bareng
48 Ngebut
49 Kesalahpahaman
50 Terus Menatap
51 Resiko Mengabaikan Alex
52 Kecerobohan Anita
53 Makan Nasi Goreng
54 Tidak Mungkin
55 Merasa Bingung
56 Gara-gara Rantang
57 Bentakan Alex
58 Bulak Balik
59 Kaget
60 Gerah?
61 Ular?
62 Susu Dan Keringat
63 Luka Memar
64 Baperan
65 Cengeng
66 Pingsan
67 Maen Handphone
68 Buruk Sangka
69 Tak percaya
70 Gelagapan
71 Ikut Denganmu
72 Kedapatan Warga
73 Sah
74 Keputusan Pak Lurah
75 Satu Kamar
76 Jangan GR
77 Ikut Terluka
78 Merasa Khawatir
79 Menangis Seperti Anak Kecil
80 Kedatangan Seseorang
81 Kenapa Tersenyum?
82 Perasaan Dilema
83 Tuan Tidak Perduli Padaku
84 Karena Kau Asisten Pribadiku
85 Monster Venom
86 Kalah Saing
87 Siapa Yang Cemburu
88 Jangan Pergi
89 Mendadak Bersikap Baik
90 Bucinnya Alex
91 Candu
92 Nyinyir
93 Tidak Jadi
94 Jodohku Ayah Sahabatku?
95 Pasrah Aja
96 Mimpi Buruk
97 Paranoid
98 Mengajaknya Makan Malam
99 Masih Terasa Abu-Abu
100 Makan Malam Berdua
101 Berusaha Meyakinkan
102 Memberi Waktu
103 Berbuat Ulah
104 Berbuat ulah
105 Berkata Jujur
106 Tidak Perduli
107 Harus Pergi
108 Sandaran
109 Terlambat
110 Tidak Masalah
111 Kecelakaan
112 Wajah Yang Tidak Asing
113 Jangan Menangis
114 Meminta Bantuan
115 Sudah Mengetahui
116 Dugaan Lolita
117 Tersinggung
118 Tenanglah
119 Ragu
120 Menangis Bahagia
121 Bertemu
122 Kakakmu
123 Bagaimana Caranya?
124 Pulang
125 Kembali Ke Rumah
126 Menyadari
127 Gara-Gara Sabun
128 Kembali Bekerja
129 Bosan
130 Kedatangan Orang Penting
131 Tiba-Tiba Menghilang
132 Bersembunyi
133 Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?
134 Di Culik
135 Terluka
136 Sedikit Perhatian
137 Kepikiran
138 Seram
139 Kepribadian Ganda?
140 Ikut Menemani
141 Berlomba
142 Berebut Eskrim
143 Tiba-Tiba
144 Reaksi
145 Bayangan Masa Lalu
146 Momen Berdua
147 Momen Sunset
148 Ungkapan Perasaan
149 Aku Mencintaimu
150 Mengagumi Diam-Diam
151 Benalu
152 Kurang Ajar
153 Pulang Larut Malam
154 Pulang Ke Rumah
155 Berpura-pura
156 Mengantarkan Undangan
157 Dasar Anak Nakal
158 Apa, Menikah?
159 Meeting
160 Kekanak-kanakan
161 Tidak Perlu Bekerja Lagi
162 Dansa
163 Pemikiran
164 Pamer
165 Acara Peresmian
166 Hampir Celaka
167 Khawatir
168 Pergi Bulan Madu
169 Bertemu
170 Ada Apa Denganku?
171 Menikmati Liburan Bulan Madu
172 Oleh-oleh
173 Bertemu
174 Perasaan Lolita dan Raja
175 Perasaan Lolita dan Raja
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Pertemuan Yang Menyebalkan
2
Penasaran
3
Di Rumah Lolita
4
Hadiah Yang Tak Terduga
5
Merasa Kesal
6
Hari Yang Kurang Beruntung
7
Hampir Ketahuan
8
Bertemu Lagi
9
Kesedihan Lolita
10
Playboy Cap Kadal
11
Orang Dari Masa Lalu
12
Mencoba Meminjam Uang
13
Kucing Kecil
14
Menelan Ludah Sendiri
15
Menundukkan Rasa Malu
16
Merasa Bersalah
17
Kedatangan Rio Untuk Menginap
18
Kesempatan Dalam Kesempitan
19
Tanpa Disengaja
20
Di Pagi buta
21
Gertakan Alex
22
Menaruh Racun?
23
Kepedesan
24
Hujan pun Ikut Menangis
25
Ngawur
26
Tinggal Selembar
27
Jalan kaki
28
Malu-maluin
29
Akhirnya Aku Menemukanmu
30
Saya Bukan Penipu
31
Aku Tidak Mau
32
Terpana
33
Kucing Liar, Duda Karatan
34
Anak Baik
35
Partner Kerja
36
Tamparan Keras
37
Teman Sewaktu SMA
38
Terluka
39
Salah Paham
40
Lari Lagi
41
Pecahan Gelas Kaca
42
Video Call
43
Merasa Malu
44
Sayang?
45
Tidak Perlu Mengusirku
46
Terjepit
47
Jalan Bareng
48
Ngebut
49
Kesalahpahaman
50
Terus Menatap
51
Resiko Mengabaikan Alex
52
Kecerobohan Anita
53
Makan Nasi Goreng
54
Tidak Mungkin
55
Merasa Bingung
56
Gara-gara Rantang
57
Bentakan Alex
58
Bulak Balik
59
Kaget
60
Gerah?
61
Ular?
62
Susu Dan Keringat
63
Luka Memar
64
Baperan
65
Cengeng
66
Pingsan
67
Maen Handphone
68
Buruk Sangka
69
Tak percaya
70
Gelagapan
71
Ikut Denganmu
72
Kedapatan Warga
73
Sah
74
Keputusan Pak Lurah
75
Satu Kamar
76
Jangan GR
77
Ikut Terluka
78
Merasa Khawatir
79
Menangis Seperti Anak Kecil
80
Kedatangan Seseorang
81
Kenapa Tersenyum?
82
Perasaan Dilema
83
Tuan Tidak Perduli Padaku
84
Karena Kau Asisten Pribadiku
85
Monster Venom
86
Kalah Saing
87
Siapa Yang Cemburu
88
Jangan Pergi
89
Mendadak Bersikap Baik
90
Bucinnya Alex
91
Candu
92
Nyinyir
93
Tidak Jadi
94
Jodohku Ayah Sahabatku?
95
Pasrah Aja
96
Mimpi Buruk
97
Paranoid
98
Mengajaknya Makan Malam
99
Masih Terasa Abu-Abu
100
Makan Malam Berdua
101
Berusaha Meyakinkan
102
Memberi Waktu
103
Berbuat Ulah
104
Berbuat ulah
105
Berkata Jujur
106
Tidak Perduli
107
Harus Pergi
108
Sandaran
109
Terlambat
110
Tidak Masalah
111
Kecelakaan
112
Wajah Yang Tidak Asing
113
Jangan Menangis
114
Meminta Bantuan
115
Sudah Mengetahui
116
Dugaan Lolita
117
Tersinggung
118
Tenanglah
119
Ragu
120
Menangis Bahagia
121
Bertemu
122
Kakakmu
123
Bagaimana Caranya?
124
Pulang
125
Kembali Ke Rumah
126
Menyadari
127
Gara-Gara Sabun
128
Kembali Bekerja
129
Bosan
130
Kedatangan Orang Penting
131
Tiba-Tiba Menghilang
132
Bersembunyi
133
Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?
134
Di Culik
135
Terluka
136
Sedikit Perhatian
137
Kepikiran
138
Seram
139
Kepribadian Ganda?
140
Ikut Menemani
141
Berlomba
142
Berebut Eskrim
143
Tiba-Tiba
144
Reaksi
145
Bayangan Masa Lalu
146
Momen Berdua
147
Momen Sunset
148
Ungkapan Perasaan
149
Aku Mencintaimu
150
Mengagumi Diam-Diam
151
Benalu
152
Kurang Ajar
153
Pulang Larut Malam
154
Pulang Ke Rumah
155
Berpura-pura
156
Mengantarkan Undangan
157
Dasar Anak Nakal
158
Apa, Menikah?
159
Meeting
160
Kekanak-kanakan
161
Tidak Perlu Bekerja Lagi
162
Dansa
163
Pemikiran
164
Pamer
165
Acara Peresmian
166
Hampir Celaka
167
Khawatir
168
Pergi Bulan Madu
169
Bertemu
170
Ada Apa Denganku?
171
Menikmati Liburan Bulan Madu
172
Oleh-oleh
173
Bertemu
174
Perasaan Lolita dan Raja
175
Perasaan Lolita dan Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!