Dia Adalah Papaku

Siapa dia? Siapa lelaki setengah baya yang sudah ditemui Anggita dua kali itu? Siapa lelaki yang selalu Fatur hindari sejak kemarin? Ada hubungan apa di antara mereka berdua? Pertanyaan-pertanyaan itu ada di dalam pikiran Anggita saat melihat ketegangan antara Fatur dan lelaki setengah baya yang ada di hadapannya. Kali ini Anggita benar-benar berada di dalam pusaran masalah yang tidak pernah diketahui olehnya. Siapa mereka, ada hubungan apa.

Rudi terus menatap putranya yang sedang menggenggam erat tangan seorang perempuan. Perempuan itu adalah perempuan yang ditemuinya semalam di diskotik. Apa putranya dengan perempuan itu memiliki hubungan serius? Rudi teringat akan kejadian yang menimpanya dulu, saat bertemu dengan perempuan lain yang sudah memisahkan dirinya dengan mantan istrinya Tias Ayu. Apa perempuan yang sedang bersama dengan Fatur adalah perempuan malam seperti istrinya yang sekarang bersama Rudi? Jika memang benar apa ini yang disebut dengan, karma? Lamunan Anggita tersadar saat Fatur menariknya meninggalkan kedua lelaki yang berdiri di depan matanya, sementara Rudi terus menatap kepergian putranya.

"Fatur," panggil papanya dan langkah kaki Fatur dengan Anggita seketika terhenti secara bersamaan.

Keduanya sama-sama tidak menoleh ke arah suara yang memanggilnya, Anggita bisa melihat wajah tampan Fatur semakin kesal dan menahan amarah. Sebenarnya siapa lelaki tua yang sedang dihindari oleh Fatur? Mengapa Fatur begitu sangat membencinya.

"Buat apa kamu datang ke sini?" tanya Fatur tanpa menoleh menatapnya.

"Sampai kapan kamu akan menghindar seperti ini?" Rudi balik bertanya tidak kalah tegas.

Sungguh Anggita benar-benar dibuat bertanya-tanya, dalam keadaan seperti ini. Hanya diam yang bisa dilakukannya saat ini dan berharap Fatur cepat membawanya pergi.

"Lebih baik kamu pergi dan jangan pernah mengganggu hidupku!" kata terakhir Fatur sambil melangkahkan kakinya pergi meninggalkan papanya.

Begitu cepat langkah kaki Fatur melangkah membuat Anggita kadang kesulitan untuk menyesuaikannya dari belakang. Tanpa Fatur tahu sendal heels yang Anggita pakai mendadak putus tali bagian depannya. Langkah Anggita sedikit tertatih karena Fatur terus menggenggam tangannya membawa dirinya berjalan begitu cepat tanpa henti, sampai lelaki itu tidak sadar jika Anggita sedikit kesakitan. Akhirnya mereka berdua berhenti di parkiran, Fatur baru sadar jika sendal heels Anggita putus saat dirinya melepaskan tangan Anggita. Lalu dengan cepat gadis cantik itu mengambil hells yang dipakainya dan terlihat sudah tidak bisa dipakai lagi.

"Lo bisa nggak sih kalau jalan pelan-pelan, lihat nih gara-gara ulah lo!" Anggita kesal sambil menunjukkan sendal heels kesayangannya.

"Sorry gue nggak tahu kalau sendal lo putus," ucap Fatur menyesal dengan wajah memelas terlihat begitu menggemaskan.

"Gimana lo mau tahu dari tadi lo terus membawa gue pergi tanpa memastikan keadaan gue."

"Sorry," balas Fatur menyesal.

"Kenapa sih lo selalu membawa gue ke dalam masalah lo?" tanya Anggita yang mulai kesal dengan ini semua.

"Siapa yang membawa lo ke dalam masalah gue?" Fatur balik bertanya yang mulai kembali emosi karena terpancing ucapan Anggita.

"Ya lo!" timpal Anggita mengingatkan Fatur.

"Gue nggak pernah membawa lo ke dalam masalah gue, paham!"

"Lo lupa. Waktu itu lo membawa gue lari saat lo dikejar sama polisi, semalam juga lo membawa gue pergi dari orang yang mencari lo. Dan sekarang lo membawa gue lagi dari mereka berdua. Bukan gue yang masuk ke dalam masalah lo! Tapi lo yang menyeret gue ke dalam masalah lo secara nggak sengaja!"

Ada benarnya yang diucapkan oleh Anggita, memang benar semua ini Fatur yang membawa gadis itu ke dalam situasi seperti ini secara tidak sengaja.

"Sorry." hanya kata itu yang terucap dari mulut Fatur dan tidak bisa merubah semua kejadian yang sudah dilewati oleh Anggita bersama Fatur.

"Memangnya siapa mereka sampai-sampai lo harus menghindar seperti ini? Bukannya mereka berdua yang semalam kita temui?" Anggita semakin penasaran.

"Bukan urusan lo," jawab Fatur enteng dan membuat Anggita kesal akan jawabannya.

Sikap seperti ini yang paling tidak disukai oleh Anggita dari Fatur, selalu bilang seperti itu membuat Anggita sangat kesal.

"Justru gue harus tahu karena mereka mulai mengenali gue," desak Anggita tidak mau kalah.

Sedari tadi mata Fatur tidak menatap ke arah Anggita, dirinya selalu menatap ke lain arah menghindari kontak mata dengan Anggita. Entah kenapa sejak tadi pagi Fatur sangat sulit dan malu jika harus berpapasan pandang dengan Anggita, sepertinya ada sesuatu yang aneh di dalam hatinya. Sesuatu yang membuat dirinya tidak karuan.

"Gue nggak kenal sama mereka, Anggita," ucap Fatur yang saat ini mulai menatap Anggita dengan lekat.

Sayangnya ucapan Fatur tidak membuat Anggita percaya, jika mereka tidak saling kenal mengapa lelaki itu tahu nama Fatur dan mereka juga terkesan sangat akrab. Apa yang sedang Fatur sembunyikan darinya.

"Kalau lo nggak kenal sama mereka kenapa lelaki tua itu tahu nama lo?" decak Anggita tak mau kalah.

Pertanyaan-pertanyaan Anggita membuat Fatur semakin kesal, mengapa sekarang Anggita jadi ikut campur ke dalam masalahnya. Sebisa mungkin Fatur menahan rasa marah dan emosinya karena dirinya tidak mau membuat hati Anggita terluka karena ucapannya. Melihat gadis itu terdiam karena bentakannya saja membuat Fatur merasa sangat bersalah, apalagi sampai Anggita menangis. Kali ini Fatur sudah mulai mencintai Anggita, lagi dan lagi.

"Mana gue tahu. Bisa nggak sih kita nggak bahas soal ini? Gue mau mengajak lo beli baju sama sendal, bukan mau berdebat sama lo!"

"Nggak perlu repot-repot lo beliin gue baju sama sendal, karena gue bisa beli sendiri. Sekarang gue mau baik lagi ke kamar." Anggita mencoba meninggalkan Fatur sendirian namun dengan sigap Fatur berhasil menahan langkah kaki Anggita.

"Jangan masuk!" Fatur meraih lengan Anggita dan langkah kaki Anggita terhenti.

Memang benar dugaan Anggita jika Fatur dan orang itu ada hubungan entah itu apa. Namun bagi Anggita tidak penting karena dirinya tidak mau ikut campur masalah Fatur.

"Kenapa gue harus mengikuti perintah lo? Gue nggak ada urusan sama lo apalagi sama orang yang ada di dalam sana!" jelas Anggita dengan nada tegas sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah gedung hotel. Yang dimaksud oleh Anggita adalah seseorang yang ada di dalam sana, yaitu lelaki yang ditemuinya tadi.

"Tapi sekarang secara nggak langsung gue udah menyeret lo ke dalam masalah ini."

Bagai disambar petir saat Anggita mendengar ucapan Fatur, Anggita tidak percaya jika dirinya sudah masuk ke dalam masalah orang yang baru saja dikenalnya. Tidak mungkin terjadi saat dirinya datang ke Batam untuk liburan kini berubah menjadi masalah besar yang akan dihadapinya.

"What! Lo serius? Lo nggak bercanda, kan?" tanya Anggita sedikit berteriak karena kaget menatap Fatur yang sedari tadi sudah menatapnya.

"Gue serius," jawab Fatur dengan nada menyesal.

Kecewa, sungguh Anggita sangat kecewa. Apa yang akan dilakukan olehnya saat ini? Tapi Anggita begitu sangat penasaran siapa lelaki itu?

"Memang siapa orang di dalam tadi? Siapa dia sampai-sampai lo menghindarinya beberapa kali, sampai lo nggak mau menemui dia?"

Berat bagi Fatur untuk menjelaskan siapa lelaki yang tidak lain adalah papanya kepada Anggita. Tidak mungkin Fatur menceritakan semuanya kepada Anggita perempuan yang baru dikenalnya, tapi seperti yang Anggita bilang tadi jika secara tidak langsung dirinya sudah menyeret Anggita ke dalam masalahnya. Sejenak Fatur terdiam memikirkan dari mana dirinya harus menceritakan kejadian kepada Anggita, apa harus ia menceritakan masalah pribadinya kepada Anggita? Tapi Fatur tidak mempunyai pilihan lagi selain jujur kepada gadis itu. Lama Fatur menatap Anggita seolah dirinya sedang mengumpulkan kekuatan untuk memberitahu Anggita yang sebenarnya, entah ini harus atau tidak yang pasti semua sudah terlanjur terjadi. Dan Anggita masih setia menunggu penjelasan dari Fatur siapa lelaki yang sejak semalam menemuinya.

"Dia Bokap gue," kata Fatur dengan nada sedikit lemas seakan malas untuk mengakui jika itu adalah papanya.

Untuk yang kedua kalinya Anggita bagaikan disambar petir saat mengetahui itu, apa benar jika itu adalah papanya. Lalu mengapa Fatur menghindar?

Episodes
1 Dari Keluarga Broken Home.
2 Motor Matic Pemberian Papa
3 Pertemuan Dengan Anggita
4 Bidadari Cantik Penghancur Gunung ES
5 Like At First Sight
6 Tamu Tidak Diundang
7 Permintaan Maaf Papa
8 Pertemuan Kedua Dengan Anggita
9 Love At First Sight
10 Salah Paham
11 Kartu As Fatur
12 Seperti Kucing Dan Anjing
13 Hujan Di Waktu Yang Tepat
14 Kelinci Yang Menggemaskan dan Polos
15 Roti Sobek Fatur
16 Hadiah Di Pagi Hari
17 Hari Bersamanya
18 Sweet Time
19 Siapa Dia Sebenarnya
20 Dia Adalah Papaku
21 Kejujuran Fatur
22 Sepatu Flat Shoes Pemberian Fatur
23 Nggak Pernah Peka
24 Pertemuan Mili Dan Papanya
25 Pengakuan Fatur Untuk Kesekian Kalinya
26 Mulai Curiga
27 Rawat Inap
28 Teman Curhat Fatur
29 Pertemuan Anggita Dan Rudi
30 Pengakuan Perasaan Fatur
31 Dua Orang Bodoh Yang Sedang Jatuh Cinta
32 Bimbang
33 Pertemuan Anggita Dengan Damar Bripda Pleton 2 Dalmas
34 Pertemuan Anggita Dengan Damar Part 2
35 Pertemuan Anggita dengan Damar part 3
36 Pertemuan Antara Anggita Dan Damar Part 4 End
37 Alasan Anggita Ke Batam
38 Makan Malam Bersama
39 Membatalkan Seleksi Dan Perempuan Kenalan Damar
40 Kedekatan Antara Damar Dan Alya
41 Kebohongan Damar
42 Putus
43 Pujaan Hati Fatur
44 Pertemuan Kedua Anggita Dan Fatur Di Batam
45 Ungkapan Perasaan Fatur Yang Kedua Kalinya
46 Siapa Aku Sebenarnya
47 Masa Lalu Fatur
48 Permintaan Tias Ayu
49 First Kiss
50 Hanya Mimpi
51 Perdebatan Sengit
52 Perang Dunia Ke II
53 Rindu Masa Lalu Bersama Papa
54 Perjodohan Mili dengan Putra
55 Mengintrogasi Mama
56 Masuk Rumah Sakit
57 Meminta Izin
58 Sorry
59 Kampus Baru
60 Stand Bye Me
61 Nasihat Mama
62 Cemburu Buta
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Dari Keluarga Broken Home.
2
Motor Matic Pemberian Papa
3
Pertemuan Dengan Anggita
4
Bidadari Cantik Penghancur Gunung ES
5
Like At First Sight
6
Tamu Tidak Diundang
7
Permintaan Maaf Papa
8
Pertemuan Kedua Dengan Anggita
9
Love At First Sight
10
Salah Paham
11
Kartu As Fatur
12
Seperti Kucing Dan Anjing
13
Hujan Di Waktu Yang Tepat
14
Kelinci Yang Menggemaskan dan Polos
15
Roti Sobek Fatur
16
Hadiah Di Pagi Hari
17
Hari Bersamanya
18
Sweet Time
19
Siapa Dia Sebenarnya
20
Dia Adalah Papaku
21
Kejujuran Fatur
22
Sepatu Flat Shoes Pemberian Fatur
23
Nggak Pernah Peka
24
Pertemuan Mili Dan Papanya
25
Pengakuan Fatur Untuk Kesekian Kalinya
26
Mulai Curiga
27
Rawat Inap
28
Teman Curhat Fatur
29
Pertemuan Anggita Dan Rudi
30
Pengakuan Perasaan Fatur
31
Dua Orang Bodoh Yang Sedang Jatuh Cinta
32
Bimbang
33
Pertemuan Anggita Dengan Damar Bripda Pleton 2 Dalmas
34
Pertemuan Anggita Dengan Damar Part 2
35
Pertemuan Anggita dengan Damar part 3
36
Pertemuan Antara Anggita Dan Damar Part 4 End
37
Alasan Anggita Ke Batam
38
Makan Malam Bersama
39
Membatalkan Seleksi Dan Perempuan Kenalan Damar
40
Kedekatan Antara Damar Dan Alya
41
Kebohongan Damar
42
Putus
43
Pujaan Hati Fatur
44
Pertemuan Kedua Anggita Dan Fatur Di Batam
45
Ungkapan Perasaan Fatur Yang Kedua Kalinya
46
Siapa Aku Sebenarnya
47
Masa Lalu Fatur
48
Permintaan Tias Ayu
49
First Kiss
50
Hanya Mimpi
51
Perdebatan Sengit
52
Perang Dunia Ke II
53
Rindu Masa Lalu Bersama Papa
54
Perjodohan Mili dengan Putra
55
Mengintrogasi Mama
56
Masuk Rumah Sakit
57
Meminta Izin
58
Sorry
59
Kampus Baru
60
Stand Bye Me
61
Nasihat Mama
62
Cemburu Buta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!